BAB 7

"Kakak bagun, katanya bagun ikut nemani kita belanja!!"ucap melati sambil menggedor pintu kamar milik kakak nya.

"Ya bentar, kakak mandi dulu!!"jawab sang kakak dari dalam kamar.

"Kita tunggu di luar, dalam waktu lima menit, kalau kakak tidak keluar kami tinggalkan saja!"kata melati lagi, dengan pergi melangkah ke luar untuk menunggu sang kakak.

"Ayo kak, kita tunggu di luar saja, ibu kalau kepasar pasti lama, entah apa yang ibu cari di pasar."omel melati, Lina hanya mendengar sang melati berkata, karena bagi-Nya tidak patut ikut menjawab pertanyaan nya.

"Mel, kamu sekolah dimana? sekarang kelas berapa?"tanya Lina kepada melati, yang sekarang akan menjadi temannya.

"Kelas dua SMP, aku sekolah di salah satu sekolah negri di jakarta, hanya saja aku terlalu bodoh untuk mata pelajaran hahaha, kakak tau, aku selalu membuat onar bersama teman sekolahku, dan sering sekali bolos, sampai sampai kak alex lelah datang kesekolah untuk mewakilkan ibu."cerita melati kepada Lina di dengar oleh sang kakak, tetapi tidak di dekati dulu sampai melati datang sendiri dan menarik tangan sang kakak.

"Eh kakak sudah nogol toh, ayo cepat belanja keburu malam, ibu bilang kunci tarok di tempat biasa."kata melati.

"Emang ibu kemana?"tanya alex kepada sang adik.

"Ibu pergi ke pasar, sudah ayo kak, cepat kita pergi, taksi sudah aku pesan, jagan bilang kalau kakak mau pergi dengan bis kakak itu."kata melati sambil menarik tangan kakaknya dan juga Lina.

"Itu taksi sudah datang, sekarang ayo kita pergi, aku sudah tidak sabar ingin belanja."ucao melati.

"Emang kamu punya uang?"tanya sang kakak, kepada adiknya.

"Ya enggak lah, kan ada ATM berjalan, ya itu kakak, mumpung kakak pulang, disitulah sang adik membuat sang kakak bangkrut"kata melati sambil mereka memasuki mobil taksi tadi.

"Sekarang kita mau kemana dek?"tanya alex kepada sang adik, sedangkan Lina hanya menyimak saja dan memandagi pemandangan di jakarta.

"Ya belanja di mol lah kak, masa iya di pasar, mana ada baju bagus disitu."jawab melati sang adiknya.

"Ya sudah, pak kita ke jalan xxxx pak"kata alex.

"Baik tuan."jawab sopir taksi.

Ini gambar melati dan Lina ya, yang berpakaian pink adalah Lina, sedangkan berpakaian biru keabuan adalah melati.

Sedangkan sang kakak. ini penampilannya

Mereka sampai ke salah satu mol terbesar di jakarta, alex adalah pekerja kerasa ya itu seorang asisten CEO di salah satu peurasahaan terbesar di jakarta, dirinya sebagai sopir bus hanya sewaktu waktu ketika dirinya tidak ada pekerjaan di kantor. dan semua waktunya di buat untuk bekerja, jika dirinya tidak narik penumpang maka dia akan ke kantor, tetapi ibu dan adiknya tidak tau pekerjaan sang kakak yang sebenarnya. alex di tugaskan untuk memata matai se seorang yang sedang mereka awasi di perusahaan yang satunya lagi. maka dari itu alex menyamar menjadi seorang sopir dan itu membuatnya ketagihan melakukannya ketika ada waktu luang.

"Ayo turun, kita belanja, oh iya dek Lina kenapa diam saja sedari tadi apa tidak ada yang mau di katakan sama kakak?"kata alex membuka obrolan kepada Lina. sedangkan melati sudah masuk duluan kedalam perbelanjaan itu.

"Hei ayo masuk!!!" panggil melati karena Lina dan kakak nya masih berada di dalam taksi itu.

"Baiklah ayo, semua berapa pak?:tanya alex kepada pak sopir dan di jawab oleh si bapak.

"200 ribu tuan"jawabnya, lalu alex mengambil duit dari dompetnya dan memberikan dua lembar berwarna merah ke pada sopir taksi itu.

"Ayo belanja, kakak akan membawa kalian jalan jalan setelah selesai belanja nanti"alex tanpa sadar menarik tangan Lina dan membawanya kedalam perbelanjaan mewah itu.

Sedangkan di kantor. seorang ayah sedang sibuk bekerja karena mereka ada rapat yang perlu di selesaikan, sedangkan anak nya masih setia berada di ruangan sang ayah yang menunggu kedatangan nya.

"Apa prestasi yang akan kalian sampaikan padaku, saya tidak banyak waktu anak saya sedang menunggu di ruangan saya. jika ada yang perlu di sampaikan maka samoaikanlah sekarang."katanya dengan dingin siapa lagi kalau bukan pemilik perusahaan itu.

"Tuan maafkan kami kami belum selesai menjalankan perintah anda untuk membangun yayasan yang Anda perintahkan tuan, sebab orang pemilik nya tidak mauvmenjualkan tanah itu."dengan hati hati seorang pria tua menyampaikan pesannya.

"Bagaimana bisa belum selesai, dana yang aku keluarkan bukanlah sedikit, dan kalian membuat bagunan nya terlambat, beli sekarang berikan dengan harga yang tinggi, bahkan dananya lebih dari yang aku bayangkan pada kalian semua, aku berikan waktu tiga bulan, selama itu kalian harus memberikan proposalnya, agar segera mungkin di tempati."

"Rapat selesai, semua tidak ada yang berguna, setelah proyek ini selesai angkat kaki dari perusahaanku. bagaimana aku bisa memoerkerjakan kalian yang lambat, sedangkan dana selalu berjalan." sambungnya lagi.

"Bagaimana disanan?" isi pesan dari seseorang yang masuk di ponsel milik seorang pria tampan.

"Semua masih dalam proses bos, aku sedang di jakarta, besok pagi aku kekantor menemui anda tuan."jawab pesan singkat itu.

"Baiklah, besok aku tunggu."jawabnya lagi

"Baik tuan."

"Kak Lina kita beli baju yang sama ya, biar nanti kita kalau jalan memakai baju yang sama dan juga di rumah harus berpakaian sama, dan jika kakak sedang bekerja baru kakak pakai baju sendiri. jika kita berdua kita akan memakai baju yang sama"ucap melati.

"Iya baiklah, ayo kita beli, aku juga oengen beli sabun untuk di kamar mandi, dan perlengkapan seperti bedak, dan pakaian sehari hari."balas Lina. kedua wanita itu membeli baju dan keperluan lainnya seperti pakaian dalam dan sabun untuk kamar mandi, sendal dan juga bedak bedak buat Lina. Lina hanya membeli bedak anak kecil seperti bedak baby dan juga sampi sampo seperti yang di miliki anak yang baru lahir.

Alex yang melihat barang barang Lina hanya tersenyum tidak seperti sang adik, yang membeli perlengkapannya seperti perlengkapan dewasa.

"Ini cocok deh buat dek lina, coba pakai sana dulu"alex memberikan sebuah gaun cantik kepada Lina untuk di cobanya, melati yang melihatnya hanya tersenyum dan menjahili sang kakak.

"Cieeee.. kakak sudah mulai ya... masa iya yang umurnya sama denganku, kakak seharusnya menyukai wanita yang dewasa. jagan yang masih anak anak tidak baik" untung Lina sudah pergi tadi jadi perkataan melati tidak bisa di dengar olehnya.

"Apaan sih dek, kakak itu tidak seperti yang kamu pikirkan, kakak juga membelikannya satu untukmu, sana coba pakai."alex mendorong sang adik untuk mencoba pakaian yang ia berikan.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!