" Rinjani tunggu!!" Akbar mengejar Rinjani setelah Keluar dari gedung pengadilan agama
" Ya?" Rinjani menolehkan kepalanya
" A- Aku ingin bicara Rinjani, Tolong sekali saja !" Iba Akbar
Rinjani menarik nafasnya beberapa kali sebelum akhirnya setuju
Kafe Ria Menjadi tempat pilihan Akbar untuk bicara pada Rinjani
Akbar duduk mengamati Rinjani yang sedang meminum jus alpukat
Bermenit-menit keduanya Hanya diam
" Apa yang ingin di bicarakan??" Rinjani mulai lelah menunggu, sudah bermenit-menit Akbar tak kunjung membuka suaranya
" Aku ingin rujuk!!"
Rinjani tersendak Jus yang sedang ia minum saat tiga kata itu telontar dari bibir Akbar
" Rinjani tolong beri mas kesempatan, masih ada tiga Minggu untuk kita memperbaiki semua!!" Akbar berujar sembari menepuk punggung Rinjani pelan
Rinjani langsung berdiri
" Tidak ada yang perlu di perbaiki, Saya permisi!!"
" Jangan terlalu egois Rinjani, apa kamu ingin Bapak dan Ayah kamu sedih di sana, saat amanat nya tak kita jalankan dengan baik??"
Rinjani tersenyum pedih
Bahkan aku yakin Ayahku akan lebih sedih saat mengetahui putri semata wayangnya di sia-siakan oleh lelaki pilihan nya!! Ingin sekali Rinjani berkata seperti itu, tetapi Rinjani tak mau mengatakan nya langsung, cukup dalam hati karena Rinjani malas berdebat
" Aku minta maaf Rinjani, Tolooooooonggg demi Ibu, demi Via dan demi aku Rinjani!!" Iba Akbar
Lucu bukan Akbar mengiba untuk semua keluarganya trus apa untungnya buat Rinjani??
" Aku tak Sudi berbagi suami!"
" Tapi aku sangat mencintai Keyra dan aku juga tak bisa kehilangan mu Rinjani
Egois disini sebenarnya adalah Akbar! Meminta Rinjani tetap bersama tetapi dirinya mengungkapkan cintanya yang sangat pada wanita lainnya
" Aku ingin bahagia, Tolong pahami perasaan ku!!"
" Apa ini semua gara-gara Pria bule itu??" Akbar mengeram marah, Pandangannya begitu menusuk
" Bukan urusan mu!! dan tolong pelankan suara mu, disini tempat umum!!" Rinjani menatap wajah Akbar penuh kekesalan
" Kamu egois!!" Akbar memaki Rinjani
" Berkacalah sebelum bicara!" bantah Rinjani Tegas
Ponsel Akbar berdering memecah keheningan, membuat Akbar mengalihkan perhatian nya dari Rinjani . Akbar meraup wajahnya kasar sebelum matanya kembali menatap penuh harap pada Rinjani
" Sayang tolong beri mas kesempatan, mas Janji akan bersikap adil pada Kalian!!" Meskipun kata-kata itu terlihat sangat menjanjikan nyatanya Akbar sendiri belum yakin dirinya bisa membujuk Keyra untuk menyetujui dirinya rujuk
" Pergilah!! Sepertinya seseorang sedang menunggu mu dengan tidak sabaran!!" Rinjani berkata demikian karena sedari tadi ponsel Akbar terus menerus berdering
Akbar Terlihat enggan menerima panggilan tersebut, tetapi kendati demikian Akbar akhirnya berdiri
Setelah nya Akbar berpamitan dengan tatapan enggan berpisah
Rinjani meraih tasnya
Ponsel Rinjani menyala menandakan ada notifikasi sebuah panggilan. Seseorang menghubungi nya . hanya saja sedari tadi Rinjani tidak ada niatan sama sekali untuk mengangkat
" Bu Pak Nurry ingin bicara!!" Tiba-tiba suara Andrean terdengar mendekati Rinjani, di tangan kanan nya ada smartphone yang tengah menunjukkan panggilan aktif dari seseorang
" Aku pulang dulu Dre!!" Saat Rinjani menolak ponsel Andrean sebuah Suara terdengar
" Jangan menghindari ku Jani!!" Suara berat itu terdengar begitu jelas
Resflek Rinjani melihat Pria jangkung yang tengah menatapnya dengan pesona mata indahnya
Rinjani menghela nafasnya " Ada apa lagi Tuan Muda Nurry Al-Biru ??" Tanya Rinjani membungkuk sopan
Nurry berdecak tak suka melihat sebutan dan juga cara Rinjani menyapanya
Dua hari yang lalu begitu mobil yang membawa Rinjani, Nurry dan juga Rania telah sampai di kediaman Nurry Rinjani dengan secara tiba-tiba menghentikan canda tawanya, wajah Rinjani berubah kecewa menatap Nurry begitu melihat para maid sudah menyambut mereka dengan hormat
Rinjani turun tetapi bukan untuk masuk kedalam rumah melainkan melipir pergi menjauhi mobil dan juga kediaman Nurry
Dengan tergesa Nurry mengejar Rinjani, saat Nurry membalik badan Rinjani disitu Nurry bisa melihat bahwasanya Rinjani sedang menangis
Sederet kalimat yang di ucapkan Rinjani membuat Nurry merasa bersalah
" Apa yang salah dengan diriku??, Apa yang salah dengan nasip ku kenapa setiap orang yang ku kira baik mereka semua membohongiku? Sebegitu hinakah diriku sampai semua takut aku mengetahui kebenaran tentang mereka?? Aku capek, aku lelah , tolong pinta sopir mu mengantarku pulang atau jika kau keberatan aku akan menghubungi taksi sendiri."
____________
" Aku ingin bicara!!" Tegas Nurry
" Tapi maaf aku tidak Ingin!!" Rinjani melangkah
" Jani aku ngak ada maksud membohongi mu! Aku tak mau jika sedari awal kamu tau siapa aku kamu akan enggan dekat dengan ku!!"
Rinjani tetap tak menghentikan langkahnya, Orang-orang sudah saling berbisik, para ibu-ibu sudah banyak yang menjatuhkan liurnya menatap kesempurnaan seorang Nurry al-biru
" Jani! Rania kembali drop, Dia Sepajang malam terus mencari mu, Dia ingin bertemu dengan mu!!"
Langkah Rinjani langsung terhenti saat mendengar ucapan Nurry
Rinjani membalik tubuhnya di sana Rinjani melihat tatapan Nurry yang tampak sayu kulitnya yang putih bersih membuatnya tak bisa menutupi raut lelahnya dan juga wajah memerahnya karena menahan tangis ada apa?? apa keadaan Rania emergency??
Kali kecil Rinjani berputar arah kini kakinya melangkah kembali
" Apa yang terjadi dengan Rania??"
Nurry mendongak menghalau jatuh nya air mata
" Mungkin Rania sudah lelah!!" Ucapnya parau
Sebagai orang tua tunggal, Ayah yang membesarkan putrinya melihat keadaan sang putri semakin buruk dari hari ke hari bukan hal yang mudah, sekaya apapun manusia, tetap tidak bisa melawan takdir Allah
" Jangan bicara Omong kosong Nurry!!" dengan cepat Rinjani menarik pergelangan tangan Nurry agar segera membawanya ke tempat Rania di rawat
\\\\\\\\\
" Bagaimanapun caranya Akbar akan mempertahankan pernikahan Akbar dengan Rinjani Bu!!"
" Sudah terlambat Akbar!!" nasehat Lia
" Akbar punya cara Bu, Tadi saat di pengadilan kami di tanya apakah kami sudah melakukan hubungan badan, Akbar jadi punya fikiran jika sampai Rinjani hamil anak Akbar, Akbar yakin Rinjani akan setuju membatalkan perceraian kami!!"
" Astagfirullah Akbar!! Bukan seperti itu cara bernegosiasi nak! Cukup sudah kamu berbuat dosa, Jika kamu sampai melakukan rencanamu meskipun itu berhasil kamu bukanya memperbaiki hubungan mu dengan Rinjani tetapi makin memperburuk, jikapun Rinjani akan setuju membatalkan perceraian kalian, sikap Rinjani tak akan sama seperti dulu!"
Ucapan Lia mampu membuat Akbar termenung, omongan Ibu nya benar, Meskipun Akbar bisa membuat Rinjani tetap menjadi istrinya jelas sikapnya pasti tidak sama seperti dulu sebelum dirinya menyakiti hati dan fisik wanitanya
Akbar mengacak rambutnya frustasi, Perceraian nya sudah di Ambang pintu, Akbar benar-benar tak mau kehilangan wanita selembut Rinjani, Akbar juga tak mau menyakiti wanita yang sedari dulu ia perjuangkan, Akbar rasa Keyra mudah emosional karena frustasi dengan keadaan kakinya dan juga karena rasa sedih karena baru kehilangan calon anak mereka
Lia menatap anaknya prihatin, Putranya memang salah memilih, tetapi untuk membiarkan wanita seperti Rinjani berada di samping putranya Lia juga tidak sampai hati, Rinjani berhak mendapatkan Pria yang lebih baik dari Akbar
Ada yang kasian pada Bang Akbar??
Kemana Keyra?? ada yang kangen??
Jangan lupa jejak-jejak cintanya buat author.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Heryta Herman
tdk ada rasa kasihan untuk akbar..dia pria bejat...yg ada hanya jijik dgn kelakuan nya...
tdk juga kangen dfn perempuan ular speri kyra...
justru kangen berat sama Rinjani,thor...wanita yg kuat mental dan berprinsip...
2024-09-20
0
Kisaran Kota
gak ada tuh,yg ada rasa jijik.
2024-06-08
0
Katherina Ajawaila
jijik thour sm Akbar laku2 egois ngk punya hati mau menang sendiri untung nya apa buat Renjani
2023-05-10
0