Luka hati Rinjani

"Udah gih mas, biarin ajah!! mungkin istri muda mu butuh waktu untuk sendiri dulu. Yuk kita tidur aku Udah ngantuk, atau kita makan dulu banyak masakan enak tu di meja" Ucapan Keyra masih bisa di dengar oleh Rinjani, ternyata ada wanita setega itu?? bagaimana mungkin istri pertama suaminya mau memakan makanan yang harus nya untuk kebahagiaan orang lain??

Bukannya tidak boleh! Tetapi bukankah itu sangat tidak etis?? mereka belum kenal, bahkan rasanya Rinjani Engan mengenal lebih istri pertama Suaminya itu.

Di dengar dari cara bicaranya, Istri pertama Suaminya itu bukan sosok wanita lembut

Semakin larut , perasaan Rinjani kian nelangsa, terlebih mendengar suara tidak menyesakkan dada dari sebelah kamarnya

Air mata menjadi teman sepanjang malam, Rinjani terduduk memeluk lututnya.

Rinjani POV

Kepala ku terasa berdenyut Begitu mata ini terbuka. Berjam-jam aku tidur dalam kondisi duduk di lantai yang dingin.

" Rinjani!!"

Aku menatap nanar pintu kamar yang terus di ketuk, jika dulu suara mas Akbar begitu ingin selalu ku dengar, tidak demikian untuk saat ini

kini hidup ku tak lagi sama.

Ku lirik jam dinding yang sengaja ku pasang di kamar ku, ada rasa miris menyebut ini adalah kamar kami, rasanya aku sudah tak Sudi

Biasanya di jam seperti ini aku sudah berjibaku dengan rutinitas dapur, melaksanakan tugasku sebagai seorang istri, tetapi untuk sekarang?? hasrat itu tak ada lagi.

Hati ku sesak, tanpa rasa iba mas Akbar membawa istrinya kerumah. membuat ku terpuruk di hari yang seharusnya membahagiakan untuk ku

Ingatan saat mas Akbar memperkenalkan wanita bernama Keyra itu tak mampu ku lupakan. Hatiku sakit aku merasa telah di tipu.

" Rinjani Tolong buka pintu nya mas mau bicara!"

Suara mas Akbar tak ku hiraukan, Aku lebih memilih melangkah ke kamar mandi ketimbang membukakan pintu Pria yang telah menggoreskan luka menganga di hatiku

Tuhan, jika mas Akbar bisa merasa baik-baik saja setelah apa yang dilakukan nya padaku mengapa Aku tidak??

Beruntung selama ini aku meminum pil pencegah kehamilan. jika tidak?? dan aku mengandung?? alangkah lebih menyedihkan nya hidup ku.

Ku basuh wajah ini dengan air dingin. tidak butuh waktu lama, aku menuju meja rias yang masih tergeletak alat mek-up yang ku kenakan semalam, untuk menyambut suamiku, memberikannya sebuah kejutan, tetapi justru akulah yang terkejut dengan kado yang ia bawa.

Bibir ini tersenyum pedih.

2th pengabdian ku ternyata sia-sia, Pria yang ku cintai ternyata memiliki wanita idaman lain, sesak hati ini mengetahui Ternyata Aku Istri Kedua suami ku

" Rinjani Mas mau bicara!!" Gedoran pintu semakin kuat .

Ku hembuskan nafas untuk mendapat sedikit kelegaan.

Aku pasti bisa!! kusemangati diri ku sendiri. jika Pria yang ku percaya selama ini begitu hebat bersandiwara, mengapa aku harus terpuruk sendirian??

Aku lah yang di permainkan oleh mereka.

aku yakin sedari awal istri pertama nya tahu tentang pernikahan ku bersama mas Akbar. entahlah!!

" Rinjani kamu buka pintu nya atau ku dobrak??" tidak ada nada lembut dari perkataan mas Akbar, lebih terdengar seperti bentakan untuk ku

Ku pejamkan mata ini sebelum melangkah, membukakan pintu Dia Sumber sakit hatiku

" Ceklek"

Begitu pintu ku buka tubuh ku di dorong oleh mas Akbar hingga kembali terduduk di tempat tidur

" Rinjani Tolong bantu aku, ini sangat mendesak, keyra tidak boleh kelelahan. aku meminta bantuan mu untuk mengurus Via, keyra harus bad rest, kumohon kamu mengerti kesulitan ku, tak ada salahnya membantu Kayra, karena dia sudah berbesar hati mengizinkan ku menikahi mu!!"

Ucapan Mas Akbar bagaikan segenggam garam yang di taburkan di atas luka ku yang masih basah. peeeriiiiiiiiiiihhhh sekali hati ini mendengar sederet kalimat nya, bahkan tak ada kata maaf untuk luka yang di torehkan untuk ku

Apa katanya??

Mengerti dirinya??

Lantas siapa yang akan mengerti sakit ku??

Bagaimana dengan perasaan ku??

Sungguh permintaan Mas Akbar kian membuktikan bahwa Aku sama sekali tidak berharga, Aku yang masih terluka karena kebohongan nya, malah di minta menjaga Anak dan Istri nya, dimana hati dan perasaan nya??

Ku kira air mata ini telah habis, setelah mengalir semalaman, tetapi nyatanya Aku salah, bahkan kini wajah ku telah basah oleh air mata.

Tuhan! Mengapa begitu sakit.

" Harusnya kamu bisa mengerti!, Keyra saja bisa menerima mu kenapa kamu tidak??'

Ingin rasanya aku berteriak di depan wajah Pria yang tak berperasaan ini, jika seandainya Aku tau jika aku akan dijadikan istri kedua, aku tak Sudi menerimanya, tetapi apakah dengan meneriakinya aku bisa mengobati luka yang sudah Ia torehkan?? Tentu saja tidak!

" Keyra , Aku dan Via sudah sarapan sisa makanan semalam! tolong ingatkan Keyra untuk meminum vitamin dan makan siang nanti, untuk Via biar hari ini ikut Aku ke sekolah!"

Aku sama sekali tak berhasrat untuk menjawab ucapan mas Akbar, sungguh ternyata Pria yang ku banggakan selama ini sama sekali tak memikirkan perasaan ku

Yang ku sesalkan adalah mengapa air mata ini terus saja mengalir?? Membuat ku tampak kian menyediakan di mata Pria pembohong ini.

" Rinjani kuenya enak! Semalam aku sudah memakan nya. Apa kamu buat sendiri?? bahkan Keyra sampai makan beberapa potong"

Ku pejamkan mata ini rapat-rapat, mendengar ucapan Pria ini kian membuatku muak.

Aku merasa iba dengan diriku sendiri, Di kamar aku menangis semalaman, Sedangkan Pria yang ku tangisi malah menikmati hidangan yang ku buat dengan jerih payah dan menguras tenaga ini

STOP. Aku tak ingin menangis lagi, luka ini harus impas, Kesetiaan, Kepatuhan, Kesabaran ku sudah di permainkan.

Aku tak terima____

Aku tak Iklas___

Tuhaaaaaan Tolong kuatkan hati ku

" PRANKGGGH!!

Entah suara apa itu?? Mas Akbar lari tergopoh-gopoh menuju dapur

" Viaaaa_________!!"

" Oh Anak itu" Aku bergumam.

Ingatan ku berputar pada kejadian semalam

mengetahui keberadaan

Seorang anak kecil bermata bulat yang tampak mengemaskan, tetapi tak ku pungkiri ada rasa sakit karena kenyataan bahwa Dia Putri suami ku

Lagi-lagi air mata ini mengalir mengingat ternyata tubuh Suami ku adalah milik Wanita lain , Aku merasa terpuruk, kenapa hidup begitu tidak adil??

kini dengan Tanpa perasaan Mas Akbar membawa istri dan anaknya kerumah kami, meminta aku untuk merawatnya.

Aku harus Bangkit! Aku Tak akan mengemis cinta dari Pria pembohong seperti Mas Akbar

Cukup. Sudah Cukup mereka mempermainkan hati ku, Kebenaran ini membuatku sadar Wajah polos tak menjamin hati elok, perhatian dan kelembutan Mas Akbar ternyata hanya kamuflase untuk menutupi kebohongan nya.

" Ayah sakit!!" Suara kecil itu membuat ku menoleh, Kulihat mata kecil itu berkaca-kaca, gadis kecil itu berada di dalam gendongan Mas Akbar

" Rinjani mana Betadine??"

Aku membuka laci meja rias, Ku ulurkan botol kecil berwarna kuning terang itu pada Mas Akbar

Gadis kecil itu begitu Mirip dengan Mas Akbar. Oh bodoh nya Aku, jelas-jelas Mas Akbar memang mengatakan bahwa ia adalah Anaknya

" Ayah sakit!" Rintihan kecil itu membuat ku bergeming beberapa saat

Saat mata ini menatap nya, Bersama dengan netra kecil itu yang tengah menatap ku.

Ada rasa tak tega saat Mas Akbar hendak meneteskan cairan merah itu ke tangan mungil yang saat ini mengeluarkan darah.

" Mas jangan begitu!!" Aku mendekati mereka, Ku abaikan luka hatiku, biar bagaimanapun gadis kecil ini tak tahu apa-apa, tetapi belum sempat tubuh ini berjongkok, suara dari kamar sebelah terdengar.

" Mas Akbar!!"

Kulirik Pria yang berstatus sebagai suami ku itu, mendengar suara dari kamar sebelah dirinya terlihat terperanjat dan langsung bergegas menghampiri di pemanggil, meninggalkan Gadis kecil yang belum sempat dirinya obati.

Aku menatap tak percaya punggung Pria yang berstatus Suami ku itu, bagaimana bisa Mas Akbar meninggalkan putrinya yang sedang terluka dan memilih menghampiri istrinya yang bahkan hanya memanggil nya sekali.

Seperduli itukah Mas Akbar pada istrinya yang sedang hamil??

Sampai-sampai langsung meninggalkan putri nya yang masih membutuhkan dirinya.

Gadis kecil di hadapan ku menangis. Mungkin takut dengan ku , ataupun karena tangannya yang terluka, atau bahkan menangis karena di tinggalkan begitu saja oleh Mas Akbar

Aku menarik lembut tangannya

" Kenapa bisa berdarah??" Tanya ku lembut, Ku tiup lukanya beberapa kali. Semoga bisa mengurangi rasa sakitnya

Bibir kecil itu tampak bergetar terbata berkata lirih

" V- Via Haus !!" Ucapnya dengan terisak.

Aku mengelus lembut pipi tembem nya dengan hati Gamang, Aku terluka tapi itu bukan berarti Aku mengabaikan luka Anak kecil yang tak berdosa

" Kamu Apakan Putri Ku??"

Aku terkejut saat Suara Wanita mengagetkan ku dari belakang.

Terpopuler

Comments

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

astagfirullaaahhh dikirain mau bicara untuk jelasin semuanya dr awal....eehhh ini ternyata dng ga tau malunya dan ga ada hatinya minta bantuan rinjani....

2023-03-26

0

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

bicara bicara aja mas ga perlu gedor2 pintu...rinjani denger ko...

2023-03-26

0

Septialis Titi

Septialis Titi

sebaiknya lgsung aja minta cerai rinjani, dari pada hati sakit, dan di suruh mengurus istrinya yg lg hamil...

2022-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kepercayaan
2 Kejutan
3 Luka hati Rinjani
4 Perasaan Akbar
5 Hati Keyra
6 Antara Kamu dan dia
7 Masalah Baru
8 Rasa bersalah
9 Ketegangan
10 Bukan remahan biskuit
11 Pria Asing
12 Talak
13 Duda??
14 Suara hati
15 Penyesalan( Akbar)
16 Kembali
17 Ketidak Adilan
18 Hati yang gundah
19 Hitam dan putih
20 Tak bisa memilih
21 Muak
22 Setitik rasa
23 Luka yang sama
24 Sekarat rasa luka ( Akbar)
25 Pertemuan tak terduga
26 Rumah kenangan
27 Sedikit terlambat
28 Berhati malaikat
29 Tak tergapai
30 Kepanikan Keyra
31 Allah maha Pemaaf
32 Ingin benar-benar pergi
33 Bukalah sedikit untuk ku
34 Niel pulang
35 Selidik
36 Iri itu termasuk penyakit hati
37 Iblis tampan??
38 Galau masing-masing
39 Kebenaran pahit
40 Meraba hati
41 Bertemu orang tua Nurry
42 Senjata Keyra
43 Tersisih
44 Penguntit?
45 Runyam
46 Disalahkan.
47 Sebenarnya
48 Keputusan Nurry
49 Keyra lupa Via??
50 Akta cerai
51 Marah dan luka
52 Keyra tertipu??
53 Terpana
54 Sang penakluk
55 Kelakuan Nurry
56 Luluh??
57 Ungkapan dan penyesalan
58 Debat dan debar
59 Tantangan yang berujung kepastian
60 Malam pertama
61 Tuntas
62 Hati yang sebenarnya
63 Tabrak lari
64 pertemuan yang salah
65 Kekecewaan
66 Nurry dan Rinjani
67 Gundah
68 Rindu
69 Dunia mereka
70 Baku hantam
71 Ketakutan Rinjani
72 Jus
73 Chatting
74 Ansel
75 Keluarga Al-Biru
76 Ciuman
77 Akbar
78 Kabar Bulan
79 Rinjani sakit??
80 Gusar
81 Bulan
82 Keluarga
83 Hubungan yang dingin
84 Mengalah
85 Kehidupan Baru
86 Kebenaran yang hampir terlupa
87 Pergi
88 Satu kesalahan fatal
89 Gelisah
90 Dua ranjang
91 Datang untuk pergi
92 Anak
93 Nama dari uncle
94 Hati mereka
95 Dibaca saja
96 Dibaca saja
97 Dibaca saja
98 Dibaca saja
99 Dibaca saja
100 Dibaca saja
101 Dibaca saja
102 Dibaca saja
103 Dibaca saja
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepercayaan
2
Kejutan
3
Luka hati Rinjani
4
Perasaan Akbar
5
Hati Keyra
6
Antara Kamu dan dia
7
Masalah Baru
8
Rasa bersalah
9
Ketegangan
10
Bukan remahan biskuit
11
Pria Asing
12
Talak
13
Duda??
14
Suara hati
15
Penyesalan( Akbar)
16
Kembali
17
Ketidak Adilan
18
Hati yang gundah
19
Hitam dan putih
20
Tak bisa memilih
21
Muak
22
Setitik rasa
23
Luka yang sama
24
Sekarat rasa luka ( Akbar)
25
Pertemuan tak terduga
26
Rumah kenangan
27
Sedikit terlambat
28
Berhati malaikat
29
Tak tergapai
30
Kepanikan Keyra
31
Allah maha Pemaaf
32
Ingin benar-benar pergi
33
Bukalah sedikit untuk ku
34
Niel pulang
35
Selidik
36
Iri itu termasuk penyakit hati
37
Iblis tampan??
38
Galau masing-masing
39
Kebenaran pahit
40
Meraba hati
41
Bertemu orang tua Nurry
42
Senjata Keyra
43
Tersisih
44
Penguntit?
45
Runyam
46
Disalahkan.
47
Sebenarnya
48
Keputusan Nurry
49
Keyra lupa Via??
50
Akta cerai
51
Marah dan luka
52
Keyra tertipu??
53
Terpana
54
Sang penakluk
55
Kelakuan Nurry
56
Luluh??
57
Ungkapan dan penyesalan
58
Debat dan debar
59
Tantangan yang berujung kepastian
60
Malam pertama
61
Tuntas
62
Hati yang sebenarnya
63
Tabrak lari
64
pertemuan yang salah
65
Kekecewaan
66
Nurry dan Rinjani
67
Gundah
68
Rindu
69
Dunia mereka
70
Baku hantam
71
Ketakutan Rinjani
72
Jus
73
Chatting
74
Ansel
75
Keluarga Al-Biru
76
Ciuman
77
Akbar
78
Kabar Bulan
79
Rinjani sakit??
80
Gusar
81
Bulan
82
Keluarga
83
Hubungan yang dingin
84
Mengalah
85
Kehidupan Baru
86
Kebenaran yang hampir terlupa
87
Pergi
88
Satu kesalahan fatal
89
Gelisah
90
Dua ranjang
91
Datang untuk pergi
92
Anak
93
Nama dari uncle
94
Hati mereka
95
Dibaca saja
96
Dibaca saja
97
Dibaca saja
98
Dibaca saja
99
Dibaca saja
100
Dibaca saja
101
Dibaca saja
102
Dibaca saja
103
Dibaca saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!