Kembali

Rinjani benar-benar berangkat ke Banten tetapi jelas Andrean tak membiarkan nya seorang diri, Andrean setia menemani wanita yang sudah seperti malaikat penolong nya itu

Dua hari berada di Banten luka-luka Rinjani mulai pulih, saat menemui Pria yang di ajaknya bernegosiasi, Pria tua itu cukup terkejut saat melihat keadaan wanita yang ternyata pemilik perusahaan yang akan membangun di lahan miliknya, Tanpa perdebatan berarti pria paruh baya itu segera membebaskan hambatan permasalahan lahan miliknya

Tidak cukup disitu bahkan saat ini beliau turut mengantar kepulangan Rinjani untuk kembali ke Jakarta

" Percayalah hidup mu akan lebih baik di kemudian hari" Rinjani tersenyum lembut, Pria paruh baya itu memperlakukan dirinya bersama Andre dengan sangat baik bahkan mengira Andre adalah suaminya, hingga di satu kesempatan Andre menceritakan kebenaran tentang dirinya dan Rinjani.

Pria paruh baya itu mengagumi kesopanan Rinjani, wanita muda dalam keadaan sakit rela menemuinya tanpa pelantara itu suatu tindakan kehormatan, jaman sekarang yang berkuasa akan berbuat semena-mena, tetapi melihat perilaku Rinjani Pria tua itu luluh tanpa negosiasi, Pria paruh baya itulah yang menahan kepulangan Rinjani di hari yang sama beliau meminta Andre dan Rinjani tinggal barang semalam

" Jaga diri Anda baik-baik Pak, saya pamit, terimakasih sudah membantu kami !!" Tutur Rinjani sopan

Pria paruh baya itu mengangguk " Kamu pantas mendapatkan nya, semoga semakin sukses nak!!"

Kepergian Rinjani ke Banten justru malah mendapatkan sosok Ayah baru untuk Rinjani, Pria paruh baya yang mengingatkan Rinjani pada Ayah nya.

Di tengah perjalanan Rinjani di ajak mampir Andrean ke restoran berkelas milik teman mendiang Ayah Rinjani, kebetulan Andre ada membuatkan kartu akses untuk Rinjani, alasannya siapa tau ada pertemuan mendadak suatu hari nanti. Siapa sangka ternyata kartu itu bisa di gunakan Rinjani setelah enam bulan paska pembuatan nya

"Kita ke kelas VVIP Bu!!" seperti biasa saat jam kerja Andrean akan bersikap profesional

" Tapi____

Belum sempat Rinjani mengatakan tentang kartu keanggotaan, Andre sudah mengacungkan kartu warna gold

" Saya ada buat kan Ibu untuk jaga-jaga, tidak hanya restoran ini tetapi di setiap restoran berkelas VVIP Ibu punya kartu akses keanggotaan!!" Andrean tersenyum bangga

Rinjani mengeleng seraya tersenyum

" Luar biasa!" puji Rinjani

" Waaahhh sepertinya akan ada bonus tambahan ini??" Canda Andrean mengoda Rinjani

" Ahh tentu akan ku beri liburan kerja"

" Waaaahhhh beneran Bu??" tanya Andre Antusias

" Tentu saja tinggal kamu siapkan surat resign kamu, kamu bakalan liburan panjang kan??" Rinjani tertawa kecil tetapi wajah Andrean sudah butek

" CK' Itu mah di pecat!!" seru Andrean sebelum

Akhirnya keduanya tertawa, tanpa mereka ketahui semenjak kaki mereka memasuki restoran ada sepasang mata yang menatap keduanya dengan tatapan tak terbaca

Sepasang kaki jenjang melangkah keluar, penjaga pintu langsung menunduk hormat. Nurry meninggalkan rapatnya demi menyambut kedatangan Rinjani di luar pintu ruang VVIP

Rinjani dan Andre tampak terkejut melihat Nurry berada di restoran yang sama

" Hai calon istri!"

Perkataan Nurry membuat para penjaga urung menanyakan kartu keanggotaan pada Rinjani dan Andre

" Anda disini??" Rinjani menjadi kikuk dengan tatapan sekelilingnya, Nurry yang faham langsung melayangkan tatapan tajam pada para penjaga, secara otomatis mereka semua menunduk hormat

" Masuklah!!" Nurry menatap Andre untuk membawa Rinjani masuk, Andrean mengangguk hormat dan segera memasukkan kartu akses mereka kedalam kantong jasnya

Restoran mewah ini berdinding kaca di desain untuk semua kalangan memiliki tingkatan kelas yang bisa di pesan sesuai isi dompet

Sepasang suami istri sedang makan siang di ruangan kelas satu, sang wanita tak hentinya berbicara sedangkan si pria hanya mengaduk-aduk makanan nya tanpa minat

Akbar benar-benar tak mendengarkan cerita Keyra, membiarkan Keyra ngoceh tanpa menanggapinya, sudah dua hari dirinya mencari keberadaan Rinjani, dari puskismas terdekat hingga rumah sakit tetapi tak ada informasi apapun tentang Rinjani, hati kecil Akbar menyesal telah tega menyakiti Rinjani

" Ternyata rasanya biasa ajah, tempatnya doang yang bagus, ini namanya jual fasilitas bukan jual kualitas!!"

Akbar menoleh saat mendengar sang istri mengerutu

" Di makan saja sayang, kamu butuh nutrisi agar cepat pulih !" Akbar mengelus rambut Keyra yang di cat pirang

" Ini gara-gara postingan temen aku di IG yang buat aku penasaran, ternyata mereka nggak mau rugi sendiri makanya ngajak-ngajak dengan menyebarkan kebohongan katanya enak banget!" Keyra masih meluapkan kekesalannya

" Tenang dong sayang, bagaimana pun kita ngak boleh ngedumel di depan makanan ngak bersyukur itu namanya!!" nasehat Akbar

" Ya gimana ngak ngedumel mas mahal-mahal malah rasanya kayak di pasar kumuh!!" Keyra menaikkan intonasi suara nya

" Huuuusstttt, Sayang malu di dengar orang!!" Akbar mulai merasa nggak enak Karena mereka sudah mulai di perhatikan oleh beberapa pasang mata

Keyla mencabikkan bibirnya kesal.

Akhirnya makan siang mereka pun usai bahkan makanan Akbar masih sebagian karena memang dirinya sedang tidak berselera

Keyra mengangkat tangan seorang pelayan memberikan bill

Akbar melihat wajah kusut istrinya setelah menerima nota bon di tangan nya, sebelum mata Akbar terbelalak saat melihat Keyra mengeluarkan 5 lembar uang merah dan satu lembar uang hijau kepada pelayanan

Lima ratus dua puluh ribu untuk dua porsi Makanan yang bahkan porsinya begitu sedikit? Piringnya selebar nampan isi nya cuma sedikit di tengah dan dua gelas lemon tea ?? untuk sekali makan?? bahkan uang segitu bisa untuk 3 sampai empat hari di tangan Rinjani!

Ada apa ini?? Kenapa Keyra begitu boros??

"Kapan sidang perceraian kalian akan di mulai mas?? "

Akbar yang pikirannya masih tertuju dengan harga makanan yang di pesan oleh Keyra masih belum mampu mengalihkan fikiranya

" Mas!!" Akbar tersadar segera berdiri dan mengajak Keyra keluar restoran, fikiran Akbar tiba-tiba berkecamuk, namun tiba-tiba matanya menangkap sosok familiar yang sudah memenuhi pikirannya dua hari terakhir

Akbar segera berlari meninggalkan Keyra menaiki eskalator yang tadi di naiki oleh Rinjani, Akbar bergegas mendekat sebelum dirinya melihat sosok familiar lain yang berdiri di depan ruangan yang terlihat lebih private

Akbar menatap nanar Rinjani yang masuk bersama pria bule itu, setelah kesadaran menghampiri Rinjani sudah tidak terlihat

Akbar langsung mengejar hendak masuk namun orang-orang berseragam hitam segera menahannya

" Tuan tolong tunjukkan kartu keanggotaan Anda!!" salah satu pria berbadan kekar meminta kartu akses pada Akbar

" Hah??" Akbar terperangah, kartu keanggotaan apa?? Bingung Akbar

" Saya hanya ingin menemui wanita yang baru saja masuk!" jelas Akbar

" Maaf Tuan tapi Anda tidak bisa masuk tanpa kartu keanggotaan!!" Tegas sang Pria berbaju hitam lagi

" Tapi_____

" Kami tidak segan-segan melukai Anda jika Anda tidak bisa diajak kompromi!" suara dingin dan tegas itu membuat Akbar terdiam

" Tuan bisa masuk dengan kartu keanggotaan, atau paling tidak Anda ikut bersama orang-orang yang memiliki akses masuk, jika memang benar Anda datang bersama Nyonya tadi Anda bisa menghubungi nya kami akan menunggu"

" Tidak perlu!!" Akbar menatap nanar pintu ruang VVIP di hadapannya

Tangan nya mengepal kuat

Aku tidak menyangka Rinjani, dua hari ini aku begitu menghawatirkan keadaan mu tetapi kau justru bersenang-senang dengan pria bule itu.

Akbar meninggalkan ruangan yang di masuki oleh Rinjani dengan berbagai macam perasaan, kecewa, sedih, menyesal, marah.

Janji UPDATE dowble jika komentar tembus 20

Terpopuler

Comments

Eny Hidayati

Eny Hidayati

Akbar... nikmati saja setiap kejutan

2023-08-19

1

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

mati aja loh Akbar, diotaknya hanya kata2 kotor dan nista. gaulnta sama sampah sih, kasian Akbar mulut comberan

2023-05-10

0

Julio Stevaning

Julio Stevaning

cih ni Akbar makin bikin pingin 🤮

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Kepercayaan
2 Kejutan
3 Luka hati Rinjani
4 Perasaan Akbar
5 Hati Keyra
6 Antara Kamu dan dia
7 Masalah Baru
8 Rasa bersalah
9 Ketegangan
10 Bukan remahan biskuit
11 Pria Asing
12 Talak
13 Duda??
14 Suara hati
15 Penyesalan( Akbar)
16 Kembali
17 Ketidak Adilan
18 Hati yang gundah
19 Hitam dan putih
20 Tak bisa memilih
21 Muak
22 Setitik rasa
23 Luka yang sama
24 Sekarat rasa luka ( Akbar)
25 Pertemuan tak terduga
26 Rumah kenangan
27 Sedikit terlambat
28 Berhati malaikat
29 Tak tergapai
30 Kepanikan Keyra
31 Allah maha Pemaaf
32 Ingin benar-benar pergi
33 Bukalah sedikit untuk ku
34 Niel pulang
35 Selidik
36 Iri itu termasuk penyakit hati
37 Iblis tampan??
38 Galau masing-masing
39 Kebenaran pahit
40 Meraba hati
41 Bertemu orang tua Nurry
42 Senjata Keyra
43 Tersisih
44 Penguntit?
45 Runyam
46 Disalahkan.
47 Sebenarnya
48 Keputusan Nurry
49 Keyra lupa Via??
50 Akta cerai
51 Marah dan luka
52 Keyra tertipu??
53 Terpana
54 Sang penakluk
55 Kelakuan Nurry
56 Luluh??
57 Ungkapan dan penyesalan
58 Debat dan debar
59 Tantangan yang berujung kepastian
60 Malam pertama
61 Tuntas
62 Hati yang sebenarnya
63 Tabrak lari
64 pertemuan yang salah
65 Kekecewaan
66 Nurry dan Rinjani
67 Gundah
68 Rindu
69 Dunia mereka
70 Baku hantam
71 Ketakutan Rinjani
72 Jus
73 Chatting
74 Ansel
75 Keluarga Al-Biru
76 Ciuman
77 Akbar
78 Kabar Bulan
79 Rinjani sakit??
80 Gusar
81 Bulan
82 Keluarga
83 Hubungan yang dingin
84 Mengalah
85 Kehidupan Baru
86 Kebenaran yang hampir terlupa
87 Pergi
88 Satu kesalahan fatal
89 Gelisah
90 Dua ranjang
91 Datang untuk pergi
92 Anak
93 Nama dari uncle
94 Hati mereka
95 Dibaca saja
96 Dibaca saja
97 Dibaca saja
98 Dibaca saja
99 Dibaca saja
100 Dibaca saja
101 Dibaca saja
102 Dibaca saja
103 Dibaca saja
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepercayaan
2
Kejutan
3
Luka hati Rinjani
4
Perasaan Akbar
5
Hati Keyra
6
Antara Kamu dan dia
7
Masalah Baru
8
Rasa bersalah
9
Ketegangan
10
Bukan remahan biskuit
11
Pria Asing
12
Talak
13
Duda??
14
Suara hati
15
Penyesalan( Akbar)
16
Kembali
17
Ketidak Adilan
18
Hati yang gundah
19
Hitam dan putih
20
Tak bisa memilih
21
Muak
22
Setitik rasa
23
Luka yang sama
24
Sekarat rasa luka ( Akbar)
25
Pertemuan tak terduga
26
Rumah kenangan
27
Sedikit terlambat
28
Berhati malaikat
29
Tak tergapai
30
Kepanikan Keyra
31
Allah maha Pemaaf
32
Ingin benar-benar pergi
33
Bukalah sedikit untuk ku
34
Niel pulang
35
Selidik
36
Iri itu termasuk penyakit hati
37
Iblis tampan??
38
Galau masing-masing
39
Kebenaran pahit
40
Meraba hati
41
Bertemu orang tua Nurry
42
Senjata Keyra
43
Tersisih
44
Penguntit?
45
Runyam
46
Disalahkan.
47
Sebenarnya
48
Keputusan Nurry
49
Keyra lupa Via??
50
Akta cerai
51
Marah dan luka
52
Keyra tertipu??
53
Terpana
54
Sang penakluk
55
Kelakuan Nurry
56
Luluh??
57
Ungkapan dan penyesalan
58
Debat dan debar
59
Tantangan yang berujung kepastian
60
Malam pertama
61
Tuntas
62
Hati yang sebenarnya
63
Tabrak lari
64
pertemuan yang salah
65
Kekecewaan
66
Nurry dan Rinjani
67
Gundah
68
Rindu
69
Dunia mereka
70
Baku hantam
71
Ketakutan Rinjani
72
Jus
73
Chatting
74
Ansel
75
Keluarga Al-Biru
76
Ciuman
77
Akbar
78
Kabar Bulan
79
Rinjani sakit??
80
Gusar
81
Bulan
82
Keluarga
83
Hubungan yang dingin
84
Mengalah
85
Kehidupan Baru
86
Kebenaran yang hampir terlupa
87
Pergi
88
Satu kesalahan fatal
89
Gelisah
90
Dua ranjang
91
Datang untuk pergi
92
Anak
93
Nama dari uncle
94
Hati mereka
95
Dibaca saja
96
Dibaca saja
97
Dibaca saja
98
Dibaca saja
99
Dibaca saja
100
Dibaca saja
101
Dibaca saja
102
Dibaca saja
103
Dibaca saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!