Masalah Baru

Akbar meremas rambutnya, Kepalanya pening dan berdenyut. Saat ini dirinya membawa Keyra dan Via kembali kerumah mereka, alias rumah nya bersama Keyra

Bangunan tempat tinggal Keyra dan Rinjani jauh berbeda, jika rumah Keyra sudah bangunan permanen, tidak dengan rumah Rinjani, Rumah Rinjani hanya berupa bangunan dari kayu jati atapnya genteng tidak ada plapon hanya layak untuk berteduh, sedangkan Rumah yang di tempati Keyra sudah bangunan beton dengan peralatan lengkap bahkan ada AC di dua kamarnya

Jelas Keyra tidak betah tinggal di rumah Rinjani yang begitu sederhana, di rumah Rinjani jangankan AC! kipas angin saja tidak ada. Membuat Akbar semalaman suntuk mengipasi Via dan Keyra dengan sampul buku.

Suara keributan yang di dengar Rinjani dari kamar sebelah sebenarnya bukanlah ******* kenikmatan melainkan ******* keluh kesah Keyra. Mas ih panas, Mas ih kurang kuat, Masih belum terasa, Agak cepat. suara-suara itu adalah sederet keluhan Keyra untuk mengingatkan bahwa angin yang di hasilkan dari ayunan kertas itu belum cukup mendinginkan rasa gerah nya

Tetapi jadi nya justru seperti pemercik lara bagi Rinjani yang mendengarnya

Akbar tidak tuli dengan ucapan Rinjani satu jam yang lalu. Masih segar di ingatan nya saat Rinjani berkata minta di bebaskan. perkataan yang sejak dulu di tunggu nya, Tetapi sesaat mendengarnya tadi dari bibir manis Rinjani, Akbar seolah menulikan telinganya.

Akbar tersayat mendengar permintaan Rinjani

Sudah terlambat __ Sangat Terlambat untuk di katakan saat ini

Tetapi______

Akbar segera menyambar jaket Levis nya yang ter sampir di sandaran kursi

Saat ini Keyra telah tidur lelap dikamar nya yang sejuk ber AC Menganti waktu istirahat nya semalam yang tidak nyaman. Akbar bersyukur karena itu. Jadi membuat nya ada kesempatan untuk menemui Rinjani.

Motor Jupiter MX keluaran tahun 2008 itu terparkir di depan rumahnya bersama Rinjani. Akbar memang memiliki mobil, tetapi hanya pernah di gunakan di saat tertentu, dan itupun tanpa sepengetahuan Rinjani

Tok, Tok, Tok . membuang malu Akbar tetap bersemangat mengetuk pintu rumahnya yang Ia tinggali dua tahun ini bersama dengan Rinjani

Bermenit-menit lamanya dirinya mengetuk tak ada yang membukakan pintu " Kemana Rinjani??" Akbar bergunam.

Akbar berbalik badan menatap beberapa bunga yang di tanam Rinjani di bekas kemasan sabun dan minyak goreng, dan juga beberapa tanaman sayur yang di tanam di bekas karung beras, ada tomat, Lombok dan berbagai bumbu dapur lainnya

Akbar tersenyum pedih. mengapa baru sekarang dirinya memperhatikan pekarangan rumah nya?? mungkin tanaman-tanaman inilah yang membuat Rinjani bisa bertahan. sayur mayur terjajar rapi di sebelah barat rumahnya, mengelilingi bagaikan pagar pembatas

Ya Allah kenapa sekarang ia sangat merasa bersalah??

"Akbar!!"

Suara seseorang mengalihkan perhatian Akbar dari sayur mayur

" Bapak?/ Ibu?" Mata Akbar terbelalak melihat kehadiran kedua orang tuanya.

Mati aku masalah satu belum kelar! datang masalah baru!' Akbar mengeluh dalam hati

" Kamu sedang Apa ?? kok celingukan??" Pria Akhir 50-an itu menanyai putranya

" Eh A -Anu Pak ini - Anu Rinjani Belum bukain pintu!!" Akbar tergagap menjawab pertanyaan sang Bapak, Bingung juga mau berkata apa?

" Lho kamu dari mana??" Ibu Akbar yang membawa beberapa kantong plastik ikut bertanya

" Anu Bu dariii__ dari Sekolahan izin mau temani Rinjani ke puskismas tadi pagi Rinjani tidak enak badan!!"

Akhirnya Akbar memilih berbohong, Kebohongan yang memicu munculnya kebohongan-kebohongan berikut nya

" Lho mantu kita sakit Pak" Ibu Akbar tampak khawatir

Memang Rinjani begitu dekat dengan kedua orang tuanya, Yang Akbar tahu Rinjani ini putri Sahabat Bapaknya, tidak hanya sahabat kata Bapak nya Bapak Rinjani dulu yang pernah menolong Bapak Akbar sewaktu Krisis moneter jaman baheula

" Di dobrak saja mas pintu nya Ya Allah--- kamu kok ya ngak Beli rumah yang bagusan to Mas buat mantu Ibu??" cecar sang Ibu, pasalnya sudah sering wanita paruh baya itu menasehati putranya untuk membeli rumah di perumahan yang layak untuk Rinjani, tetapi Akbar selalu beralasan mereka masih ingin menabung dan belajar dari nol

Akbar hanya meringis mendengar ocehan sang Ibu. Akbar bersyukur tadi sempat memulangkan Keyra dan Via jika tidak,! entah apa yang akan terjadi?? Andai saja sang Bapak tidak memiliki penyakit jantung sudah lama Akbar melawan, tetapi Pria yang menjabat sebagai Bapak nya itu sudah pernah kolep dua kali dan akan fatal jika sampai terkena serangan jantung lagi.

" Iya Wiss dobrak saja!!" Bapaknya turut mengintruksi

Akhirnya Akbar benar-benar mendobrak pintu

Saat pintu terbuka rahang Akbar jatuh kebawah, Matanya terbelalak melihat keadaan Rinjani

" Allahu Akbar!!" Sang Ibu memekik dan berlari masuk kedalam rumah, di susul Bapak Akbar menyiksakan Akbar yang masih terpaku di tempatnya

Terpopuler

Comments

Irizka RA Yusuf

Irizka RA Yusuf

banyak kan pengulangannya

2025-01-18

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

bnyk ngilang

2024-11-05

0

niluh eka karyani

niluh eka karyani

ini judul episodenya beda tp isinya sama

2024-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kepercayaan
2 Kejutan
3 Luka hati Rinjani
4 Perasaan Akbar
5 Hati Keyra
6 Antara Kamu dan dia
7 Masalah Baru
8 Rasa bersalah
9 Ketegangan
10 Bukan remahan biskuit
11 Pria Asing
12 Talak
13 Duda??
14 Suara hati
15 Penyesalan( Akbar)
16 Kembali
17 Ketidak Adilan
18 Hati yang gundah
19 Hitam dan putih
20 Tak bisa memilih
21 Muak
22 Setitik rasa
23 Luka yang sama
24 Sekarat rasa luka ( Akbar)
25 Pertemuan tak terduga
26 Rumah kenangan
27 Sedikit terlambat
28 Berhati malaikat
29 Tak tergapai
30 Kepanikan Keyra
31 Allah maha Pemaaf
32 Ingin benar-benar pergi
33 Bukalah sedikit untuk ku
34 Niel pulang
35 Selidik
36 Iri itu termasuk penyakit hati
37 Iblis tampan??
38 Galau masing-masing
39 Kebenaran pahit
40 Meraba hati
41 Bertemu orang tua Nurry
42 Senjata Keyra
43 Tersisih
44 Penguntit?
45 Runyam
46 Disalahkan.
47 Sebenarnya
48 Keputusan Nurry
49 Keyra lupa Via??
50 Akta cerai
51 Marah dan luka
52 Keyra tertipu??
53 Terpana
54 Sang penakluk
55 Kelakuan Nurry
56 Luluh??
57 Ungkapan dan penyesalan
58 Debat dan debar
59 Tantangan yang berujung kepastian
60 Malam pertama
61 Tuntas
62 Hati yang sebenarnya
63 Tabrak lari
64 pertemuan yang salah
65 Kekecewaan
66 Nurry dan Rinjani
67 Gundah
68 Rindu
69 Dunia mereka
70 Baku hantam
71 Ketakutan Rinjani
72 Jus
73 Chatting
74 Ansel
75 Keluarga Al-Biru
76 Ciuman
77 Akbar
78 Kabar Bulan
79 Rinjani sakit??
80 Gusar
81 Bulan
82 Keluarga
83 Hubungan yang dingin
84 Mengalah
85 Kehidupan Baru
86 Kebenaran yang hampir terlupa
87 Pergi
88 Satu kesalahan fatal
89 Gelisah
90 Dua ranjang
91 Datang untuk pergi
92 Anak
93 Nama dari uncle
94 Hati mereka
95 Dibaca saja
96 Dibaca saja
97 Dibaca saja
98 Dibaca saja
99 Dibaca saja
100 Dibaca saja
101 Dibaca saja
102 Dibaca saja
103 Dibaca saja
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepercayaan
2
Kejutan
3
Luka hati Rinjani
4
Perasaan Akbar
5
Hati Keyra
6
Antara Kamu dan dia
7
Masalah Baru
8
Rasa bersalah
9
Ketegangan
10
Bukan remahan biskuit
11
Pria Asing
12
Talak
13
Duda??
14
Suara hati
15
Penyesalan( Akbar)
16
Kembali
17
Ketidak Adilan
18
Hati yang gundah
19
Hitam dan putih
20
Tak bisa memilih
21
Muak
22
Setitik rasa
23
Luka yang sama
24
Sekarat rasa luka ( Akbar)
25
Pertemuan tak terduga
26
Rumah kenangan
27
Sedikit terlambat
28
Berhati malaikat
29
Tak tergapai
30
Kepanikan Keyra
31
Allah maha Pemaaf
32
Ingin benar-benar pergi
33
Bukalah sedikit untuk ku
34
Niel pulang
35
Selidik
36
Iri itu termasuk penyakit hati
37
Iblis tampan??
38
Galau masing-masing
39
Kebenaran pahit
40
Meraba hati
41
Bertemu orang tua Nurry
42
Senjata Keyra
43
Tersisih
44
Penguntit?
45
Runyam
46
Disalahkan.
47
Sebenarnya
48
Keputusan Nurry
49
Keyra lupa Via??
50
Akta cerai
51
Marah dan luka
52
Keyra tertipu??
53
Terpana
54
Sang penakluk
55
Kelakuan Nurry
56
Luluh??
57
Ungkapan dan penyesalan
58
Debat dan debar
59
Tantangan yang berujung kepastian
60
Malam pertama
61
Tuntas
62
Hati yang sebenarnya
63
Tabrak lari
64
pertemuan yang salah
65
Kekecewaan
66
Nurry dan Rinjani
67
Gundah
68
Rindu
69
Dunia mereka
70
Baku hantam
71
Ketakutan Rinjani
72
Jus
73
Chatting
74
Ansel
75
Keluarga Al-Biru
76
Ciuman
77
Akbar
78
Kabar Bulan
79
Rinjani sakit??
80
Gusar
81
Bulan
82
Keluarga
83
Hubungan yang dingin
84
Mengalah
85
Kehidupan Baru
86
Kebenaran yang hampir terlupa
87
Pergi
88
Satu kesalahan fatal
89
Gelisah
90
Dua ranjang
91
Datang untuk pergi
92
Anak
93
Nama dari uncle
94
Hati mereka
95
Dibaca saja
96
Dibaca saja
97
Dibaca saja
98
Dibaca saja
99
Dibaca saja
100
Dibaca saja
101
Dibaca saja
102
Dibaca saja
103
Dibaca saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!