Rinjani benar-benar merujuk Ibu mertuanya ke rumah sakit terbaik, mengabaikan suaminya yang entah menghilang kemana, setelah nya Rinjani mengurus kepulangan jenazah Bapak mertua nya
Sampai di kediaman rumah Mertuanya sanak sodara sudah menunggu, Rinjani sudah meminta bantuan karyawan nya untuk membantu nya, Rinjani tak punya banyak tenaga untuk mengurus segalanya sendirian
Karyawan nya yang memberitakan kepada tetangga kediaman orang tua Akbar dan meminta mereka yang mengabarkan sanak sodara Ibu Lia dan bapak Rahmat.
Tubuh Rinjani bahkan masih belum bisa berdiri sempurna, tetapi nyatanya mampu mengurus segalanya, meski hati tersayat oleh rasa benci pada Akbar tetapi Rinjani tak menampakkan nya di depan keluarga besar Pak Rahmat
Rinjani tidak mau membohongi semua orang, Rinjani menceritakan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi, termasuk Ibu mertuanya yang saat ini sudah dalam perjalanan ke rumah sakit besar
Rinjani bisa melihat tatapan iba dari mereka yang hadir, tidak seperti biasanya status istri kedua yang di benci Karena menjadi pelakor, mendengar cerita Rinjani mereka tahu disini Rinjani yang terzolimi
" Jadi Akbar meninggalkan kalian dalam keadaan genting tanpa mengatakan apapun??" Barangkali Pria yang menanyai Rinjani ini Adik dari Bapak Akbar alias Paman Akbar, karena wajahnya begitu mirip
Rinjani hanya menanggapinya dengan anggukan kepala.
Rinjani tidak bermaksud mengumbar aib rumah tangga nya, tetapi sungguh Rinjani tak mampu menanggung beban sendiri, semua terasa begitu cepat untuk Rinjani dalam waktu semalam, dari kejutan malam anniversary sampai kepergian bapak mertua nya.
____________________
Di sisi lain Akbar sedang terburu-buru memasuki klinik dimana tadi dia meninggal Rinjani dan kedua orangtuanya
Tatapan kurang suka itu dapat Akbar rasakan saat menanyakan jenazah Bapak nya, para perawat saling berbisik
Bahkan ada yang terang-terangan menatap kesal pada Akbar
" Anda ini siapa nya pasien Pak??"
" Saya anak kandungnya!!" Setelah mengucapkan itu cibiran demi cibiran mulai Akbar dengar, membuat Akbar kian bingung
" Anak ?? lho mbanya yang tadi itu siapa??"
" Dia istri saya!" mendengar jawaban Akbar semua orang memuji kebaikan Rinjani secara terang-terangan
"Ya Allah cuma menantu tapi rela pontang-panting mengurus segalanya sendirian!!" salah satu suster tak bisa menahan kekaguman nya.
Akbar yang tidak mengerti kembali bertanya " Sekarang dimana istri dan kedua orang tua saya??" tanya Akbar tak sabar
/////////////////////////////////////////////////////////////////////
Akbar berlari cepat memasuki mobilnya, setelah tahu ternyata jenazah Bapak nya sudah di bawa pulang dan sang Ibu di rujuk
Sibuk dengan Via dan Keyra Akbar sampai tak melihat waktu, terlalu lama kah dirinya pergi?? sampai-sampai semua sudah tertangani oleh Rinjani, bukankah Rinjani masih sakit??
Melajukan mobil nya ke rumah nya bersama Rinjani tidak ada keramaian, Akbar kembali memutar mobil nya untuk mendatangi rumah orang tuanya, 45 menit akhirnya Akbar sampai di depan rumah orang tuanya
Disana Akbar melihat Sang Bapak yang sudah di dalam keranda dan siap di berangkatkan kerumah terakhirnya
Akbar melongo, apa-apaan ini ? mengapa mereka tak menunggu nya, jelas Akbar adalah anak semata wayang??
" Ngapain pulang kenapa ngak pas 1000 hari Bapak mu kamu baru pulang Bar??" Pria yang sempat menanyakan keberadaan Akbar pada Rinjani tadi langsung mengejek kedatangan Akbar
Akbar menatap tajam Rinjani, Seolah menyalahkan Rinjani yang barangkali menceritakan kepergian nya mengantar Keyra tadi
Rinjani yang di tatap Akbar tak perduli, sesekali menyusut air matanya yang menetes, kenapa musti takut, Rinjani mengatakan kebenaran bukan??, jangan karena selama ini dirinya hanya diam Akbar bisa menganggap dirinya bagaikan remahan biskuit tak berguna.
" Otak mu itu nggak kamu pake?? Kamu antarin istri rahasia mu pulang bukannya cepat kembali malah angkrem di sana , masak iya kamu nggak mikirin juga keadaan Rinjani? yang ninggal ini Bapak mu Lo Bar, bukanya orang lain perasaan mu dimana??" cecaran pertanyaan dan ungkapan kekesalan sang paman kian membuat Akbar menatap tajam Rinjani
Tanpa nunggu lagi Jenazah Bapak Akbar tetap di berangkatkan ke pusara
Rinjani tak turut mengantar badan nya lemas , Akbar mengepalkan tangannya dengan kuat sebelum akhirnya ikut mengantar jenazah Bapak nya
Usai pemakaman Akbar langsung menemui Rinjani, terapi Rinjani tidak ada, Rinjani menyusul sang Ibu kerumah sakit
Akbar yang tadinya mau memarahi Rinjani jadi tersadar, bahwa Rinjani sudah begitu repot karena dirinya
Tadi masih di atas gundukan tanah yang basah dimana sang Bapak di kuburkan Paman Akbar menasehati nya, tentang ketulusan Rinjani, Pamannya pun menjelaskan bukan Rinjani yang menjelekkan nama nya, melainkan dirinya sendiri yang mencoreng nama baik nya, harus nya jika memang dirinya mencintai Keyra Akbar jujur sejak awal tanpa membuat masalah kian rumit dan jadi malapetaka seperti ini
Tetapi satu hal yang membuat Akbar merasa sakit hati. Saat sang paman mengatakan Rinjani lebih tulus dari Keyra. Akbar menduga Rinjani sudah menghasut pamannya dan menjelek-jelekkan istri pertama nya.
Cinta Akbar pada Keyra seolah menutup kebaikan Rinjani, andai saja Akbar mau berfikir lebih terbuka bukankah jelas bahwa Rinjani memang lebih baik? sama-sama menantu kemana Keyra saat mertuanya membutuhkan?? jikapun beralasan tak di terima , bukan seperti itu caranya karena biar bagaimanapun itu kedua orang tua suami nya
Gegas Akbar menyusul Rinjani kerumah sakit , sebenarnya Akbar pun sudah pasti merasakan kehilangan dan kesedihan, tanpa orang ketahui Akbar juga terpuruk , posisinya serba tersudut
"Rinjani!" Akbar menghampiri Rinjani yang sedang di peluk oleh Ibunya
Mendengar seseorang memanggil namanya Rinjani pun menoleh begitupun Lia Ibu Akbar
" Ibu!!" Akbar menghampiri sang Ibu
Tangan Akbar di tepis kasar oleh ibunya, bahkan Lia tak Sudi menatapnya
Melihat itu hati Akbar sakit, Kenapa semua orang menyalakan nya??
Akbar melirik sekilas pada Rinjani, bahkan Rinjani masih sepucat tadi pagi, bagaimana bisa Rinjani mengurus keperluan kedua orang tuanya, tiba-tiba Akbar menyadari sesuatu
" Rinjani bagaimana kamu bisa merujuk Ibu kerumah sakit ini sedangkan____" Lidah Akbar kelu untuk mengatakan bahwa uang saja Rinjani tak punya
" Sedangkan mas masih belum datang??" akhirnya Akbar mengubah pertanyaan nya
" Lantas jika Ibu nunggu kamu baru di rujuk, sudah pasti saat ini Ibu sudah nyusul Bapak mu Akbar!!" Bukan Rinjani yang menjawab pertanyaan Akbar melainkan Lia
Akbar menatap sendu Ibunya, gurat kesedihan begitu kentara dari wajah wanita yang melahirkan nya itu
" Bahkan Ibu sudah sempat dinyatakan tiada saat di perjalanan apa kamu tahu?? isi otak mu hanya Keyra, Keyra dan Keyra kami semua tidak ada harganya di mata mu!!"
" Bu! bukan begitu!" Akbar memelas
" Sebagai orang tua Bapak mu pasti kecewa di akhir hayatnya, saat mengetahui anaknya menikah dengan Wanita yang tak di harapkan nya menjadi menantu!!" Isak Lia terdengar menyayat hati
" Bu Tapi Akbar mencintainya!!" mendengar ucapan Akbar Rinjani tersenyum pedih, bohong jika Rinjani tak sakit hati saat mendengar Suami nya mengakui cintanya untuk orang lain, meskipun setatus nya pun istri Akbar
Tetapi Rinjani tak mau memikirkan nya, sudah cukup hari ini Rinjani melihat kebenaran tentang Akbar, jika dengan kedua orang tuanya saja Akbar begitu tega apalagi dengan dirinya??
" Kamu pulanglah Kerumah Ibu ya nak!!" iba Lia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
thour buat keyra kualat, mantu ngk jelas hanya uang saja otaknya biar tau rasa nm boleh Akbar, kelakuan mines 🫤🫤🫤🫤
2023-05-10
1
Rose Mustika Rini
makanya ortu akbar ga setuju sm keyra ngerasa kali keyra ga baik
2023-03-26
0
Rose Mustika Rini
ya lah pamannya benar ngomong gitu wong nyatanya dalam kondisi masih sakit rinjani masih berusaha ngurusin ibu dan bpk mertuanya...lah si keyra yg katanya istri pertama malah mikirin diri sendiri.
2023-03-26
0