Saat hendak turun dari eskalator seseorang menarik tangan Akbar, resflek Akbar menoleh cepat
" Anda ingin masuk??" Akbar menatap penuh permusuhan Pria yang mengajaknya bicara
" Tidak!" Akbar mendorong bahu Nurry
Nurry mengangkat kedua telapak tangan nya
" Tidak perlu melakukan kekerasan Bro aku hanya ingin membantu, mungkin kau ingin menemui seseorang!" Perkataan Nurry membuat ego kelelakian Akbar meningkat
" Aku bisa masuk tanpa bantuan mu!" Akbar mengucapkannya penuh dengan penekanan
" Ok! " Nurry berbalik meninggalkan Akbar tapi baru beberapa langkah Akbar mengekor di belakangnya, senyum smirk terbit di bibir Nurry
Penjaga yang melihat Akbar bersama Nurry langsung membungkuk hormat membiarkan mereka masuk tanpa hambatan
Sebenarnya dalam hati Akbar bertanya-tanya siapa sosok Pria bule itu sebenarnya??
Begitu pintu terbuka Akbar langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang amat sangat luas, bahkan Akbar baru menyadari ternyata dari dalam suasana diluar dapat terlihat, kaca yang tampak gelap dari luar namun tembus pandang dari dalam pantas saja pria itu bisa tau kepergian nya, atau jangan-jangan pria itupun mengetahui saat dirinya tadi bersikeras untuk masuk
" Saya masih ada rapat , Anda bisa duduk dimanapun, plus dengan memesan apapun " setelah mengucapkan itu Nurry meninggalkan Akbar
Akbar duduk di sebrang meja berhadapan dengan Nurry secara tidak langsung, Nurry menatap mencemooh lelaki yang tampak termenung di hadapannya, tangan Nurry gatal ingin meremukkan tulang-tulang Pria itu, sumpah serapah memenuhi hatinya, Nurry sudah mengetahui tentang Rinjani, berkas penyelidikan Rinjani sudah di terima nya sehari yang lalu
Mengetahui pria itu menikahi Rinjani untuk di telantarkan, mengetahui uang bulanan yang tak layak yang pria itu berikan, bahkan waktunya hanya malam yang di sempatkan untuk Rinjani
Mengetahui itu semua Nurry ingin menghajar pria itu tanpa ampun, tetapi kematian terlalu mudah untuk pria bodoh dan zolim seperti Akbar, untuk itu Nurry merencanakan banyak hal untuk membalaskan luka hati Rinjani
Akbar masih mengedarkan pandangannya pramusaji yang datang tak di idahkan oleh Akbar, suara tawa merdu membuat Akbar menolehkan kepalanya, hingga mata Akbar menangkap keberadaan wanita yang dikiranya tadi datang bersama pria bule yang membawa nya masuk
" Rinjani!"
Rinjani yang merasa namanya di panggil menoleh, Rinjani kaget melihat Akbar di belakangnya
Akbar menatap pria yang sedang berbicara dengan istri nya, wajah yang familiar bagi Akbar, Pria yang menjadi saksi pernikahan Rinjani dan dirinya, pria yang kata sang Ibu sepupu Rinjani
Ada rasa bersalah saat mengetahui Rinjani tak datang bersama pria bule itu, jelas mereka tidak datang bersama karena ternyata pria bule itu sedang meeting dengan pria berjas lainnya, sedangkan Rinjani duduk di tempat berbeda
" Mas Akbar??"
" Kita pulang!" Akbar menarik tangan Rinjani tidak kasar tetapi tak juga lembut
Andrean hendak bicara tetapi Akbar segera menyela " jangan ikut campur urusan rumah tangga kami"
Rinjani memberi isyarat kepada Andre untuk diam, Akbar benar selama ketok palu belum terjadi, Rinjani masih istri Akbar
Aku membiarkan mu kali ini , tetapi tak akan ku tahan amarahku saat ketok palu sudah mengesahkan perceraian kalian! Batin Nurry, sebenarnya meeting dengan klien sudah usai kini mereka tinggal menikmati makan siang, itu sebabnya mereka keluar dari ruang khusus dan duduk di ruang Santai, Nurry melihat Akbar yang membawa pergi Rinjani, Nurry memberi isyarat pada Andre untuk mengikuti
Andrean pun bergegas mengikuti langkah Akbar dan Rinjani yang meninggalkan restoran
" Mas !" Suara Keyra memanggil Akbar dengan tak sabaran, Keyra begitu kesal di tinggalkan oleh Akbar begitu saja
Andrean mengerutkan keningnya melihat wanita yang memanggil Akbar. Wanita itu??
" Apa-apa an mas Akbar tinggalin aku malah cariin wanita perebut suami orang ini sih?"
Andrean terbelalak mendengar sebutan wanita berambut jagung itu pada Rinjani, enak betul wanita yang begitu baik di sebut pelakor
" Key! biar bagaimanapun Rinjani masih istri mas!, Mas antar kamu pulang setelah itu mas masih ada urusan dengan Rinjani, sayang kamu harus menjaga kesehatan tubuh kamu jangan suka marah-marah dong!"
Rinjani memutar matanya jengah, sengaja tak melawan karena Rinjani malas menanggapi wanita seperti Keyra ini
Sedangkan Andre langsung menatap Rinjani prihatin, kini dirinya mengerti, saat dimana dirinya diminta oleh Nurry mengambil rekaman rumah sakit saat insiden putri Nurry terjatuh dan insiden Keyra terjatuh, ternyata wanita berambut pirang itu benar-benar istri pertama Akbar, awalnya Andre mengira Akbar berselingkuh, maklum Cctv nya tanpa suara membuat Andre tak tahu kata-kata apa yang di ucapkan Akbar untuk Rinjani sebelum menganiaya nya.
Andrean bergindik ngeri apa kiranya yang di rencanakan Nurry dengan rekaman Cctv di rumah sakit itu??
____________________________________________
Rinjani tersenyum pedih melihat Akbar menuntun Keyra memasuki rumah yang jauh lebih layak dari pada rumah nya, ada motor dan juga terlihat banyak barang di depan rumahnya, bahkan rak sepatu wanita pun ada
Rinjani hanya diam di sisa perjalanan menuju rumahnya , pikiran nya melayang ternyata selama ini Akbar membagi waktu untuk dirinya dan Keyra, pantas saja Akbar selalu pulang malam, waktu siang nya dihabiskan Akbar bersama Keyra
Tetapi ketidak Adilan itu jelas terlihat setelah Rinjani melihat rumah nya dan rumah Keyra.
Sampai di depan rumah Rinjani teramat berat melangkahkan kakinya, dirinya terkejut saat tiba-tiba Akbar mencium pipinya bahkan dengan tak tahu malunya Akbar memeluk pinggangnya
" Mas!" Rinjani menjauhkan diri dari Akbar, bergegas masuk kedalam rumah gubuk deritanya
" Sayang!" Akbar menarik pergelangan tangan Rinjani, mengiringnya duduk di meja makan
Penampilan Rinjani berbeda dari terakhir kali mereka bertemu, masih ada bekas luka dari bekas perlakuan Akbar, tetapi kecantikan Rinjani begitu memancar
" Sayang maafkan mas!" Kalimat lembut yang membuat Rinjani muak
" Mas khilaf!"
" jangan seperti ini, Sentuhan ku sudah kau haramkan!"
Akbar terkejut dengan cara bicara Rinjani yang berubah, tak ada sapaan mas bahkan Rinjani Seolah malas berbicara padanya
" Boleh ku tahu, berapa uang bulanan Keyra??" Rinjani sungguh sangat penasaran, setelah mengetahui tampilan istri pertama suaminya yang terlihat memakai barang yang cukup memiliki harga jual, bahkan uang belanja tiga juta saja rasanya lebih terlebih melihat rumah mereka, bukan nya merasa iri, tetapi bukankah suami harus adil??
Wajah Akbar menegang "Keyra punya pekerjaan yang bisa menghasilkan uang sendiri, itu sebabnya dirinya bisa beli mobil!"
Rinjani menyergit
" Aku tidak tanya kegiatan Keyra, aku tanya uang bulanan yang di dapat Keyra dari lelaki yang memiliki status sama diantara aku dan dia"
Akbar menelan ludahnya yang serasa pahit
" Dua juta, Ada Via jadi sedikit lebih!!" Akbar mengatakan nya tanpa berani menatap mata Rinjani
Rinjani diam dengan pandangan tak lepas dari Akbar
" Baiklah tiga juta!"
Dan sama Rinjani tak bergeming tetap menatap Akbar tanpa suara
Akbar meraup wajahnya
" Maafkan mas , Mas memang tidak adil pada kalian gaji mas dari seluruh pendapatan kurang lebih Lima belas juta, mas me
berikan mu sedikit agar kamu mundur jadi istri mas Rinjani!!" Akbar menatap wajah Rinjani dengan gelisah, tetapi Rinjani masih tak bergeming
Bohong jika Rinjani tak sakit hati dengan perkataan Akbar, ternyata sedari awal Akbar memang berniat mencampakkan nya
Rinjani meninggalkan Akbar tapi baru selangkah tubuh Rinjani terhuyung ke depan Akbar menubruknya dari belakang memeluk erat tubuh Rinjani
" Tolong maafkan aku Rinjani, Maaf!!"
Rinjani menutup matanya rapat mengurangi sesak di dadanya
" Jangan seperti ini tubuhku haram untuk mu, pulanglah Kerumah Keyra aku sedang ingin sendiri!!" setelah mengucapkan itu Rinjani melerai paksa pelukan Akbar dan segera masuk kedalam kamar dan menguncinya
Apa yang perlu di maafkan semua sudah terjadi, kenyataan menjadi wanita yang di manfaatkan semakin membuat Rinjani bersedih
Akbar melangkah gontai duduk di sofa usang yang di berikan oleh tetangga, membaringkan tubuhnya dengan rasa sesak
Bisakah hubungan dirinya dan Rinjani membaik?? sedangkan kata pengacara nya paling lama Minggu depan surat dari pengadilan akan di terima Rinjani
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
sofa aj dikasih tetangga?! Daebak....
2024-11-05
0
Julia Juliawati
pdhl rinjani udh di talak knpa dia msh mau di ajak plg sm akbar? udh bkn istrinya lg secara agama
2024-08-24
0
Katherina Ajawaila
itu versi nya Akbar udh jatuh talak masih anggap istri, bagus Rinjan najis sin aja kaya gitu
2023-05-10
1