Alista

Sambil menunggu mobil diperbaik. Dave mengajak Auri untuk makan di resto seberang jalan. Dia mengemudi mobil Auri ke depan resto, sementara Auri menyeberang jalan dengan berjalan kaki. Dia menolak untuk ikut masuk ke mobilnya bersama Dave. Khawatirnya terjadi fitnah atau munculnya isu isu lain yang tidak mengenakan. Terlebih dirinya baru saja bercerai dan perceraian itu pun diisukan dengan isu selingkuh.

Setibanya di resto, Dave langsung memesankan makanan untuk Auri dan dirinya.

"Aku benar benar bahagia, akhirnya bisa bertemu kamu lagi." Ungkap Dave.

"Aku tidak." Sambung Auri yang membuat raut bahagia di wajah Dave berubah merah padam.

"Heh, Dave. Aku hanya bercanda." Auri tersenyum.

"Benarkah?"

Auri mengangguk, lalu dia mengeluarkan hp dari dalam tasnya. Ada notif pesan dari nomor yang tidak tersimpan dikontak hp nya.

"Ada apa Auri?" Tanya Dave bingung melihat ekspresi aneh diwajah Auri.

"Eh, enggak kok Dave. Ini ada pesan dari teman." Mulai membaca pesan dari nomor asing itu.

#Assalamualaikum, Auri.

Ini saya Al Fatih.

Apa benar Sekretaris saya sudah

membayar tagihan perbaikan mobil?

Auri tersenyum membaca pesan itu. Dia melupakan Dave yang masih terus menatapnya. Dan Auri segera membalas pesan tersebut.

#Walaalaikumsalam.

tagihannya sudah dibayar.

Terimakasih.

Hanya pesan singkat saja yang Auri kirim. Lalu dia kembali memasukkan hp kedalam tasnya.

"Dari siapa? Kok senyum senyum sih?" Goda Dave.

"Mh, biasa dari teman. Dia mengatakan sesuatu yang lucu." Bohong Auri pada Dave.

Dave pun tersenyum, meski sebenarnya dia tidak begitu yakin dengan jawaban Auri. Tapi apa boleh buat, dirinya bukan siapa siapa yang berhak menanyakan tentang itu pada Auri.

Tidak begitu lama, makanan pun tiba dimeja mereka. Auri dan Dave menyantap makan siang itu dengan baik. Mereka juga sedikit bercanda untuk mencairkan suasana hening sembari menikmati makanan.

Sementara itu, di kantornya. Adin dan Erna baru saja menyelesaikan pembahasan projek mereka bersama Al Fatih dan Alista. Setelah dirasa semuanya beres, Adin menyarankan agar mereka makan siang bersama. Saran itu disetujui oleh Erna, Al dan juga Alista.

Mereka pun pergi menuju restoran yang direkomendasikan sendiri oleh Alista. Katanya makanannya enak dan tempatnya juga nyaman untuk tempat makan beramai ramai.

"O ini toh tempat favorit Alista." Ujar bang Adin begitu tiba di restoran.

"Iya, bang. Aku suka banget makan disini." Mencuri pandang pada Al yang sama sekali tidak menatap padanya.

"Ok juga. Sepertinya saya akan suka." Sambung Erna yang langsung mulai melangkah memasuki resto.

Dan saat mereka masuk, disambut gembira oleh pelayan resto. Mereka diantarkan menuju meja khusus tempat tamu VIP saat kebetulan mengunjungi resto mereka. Dan tanpa mereka sadari, dari puluhan penggemar yang ada di resto itu, justru ada sepasang mata yang menatap sinis pada mereka.

"Selamat datang di restoran kami. Kebetulan, ini kali pertama mas Al datang ke resto kami, kan?" Ujar menejer resto yang langsung menyambut kedatangan tamu VIP mereka itu.

"Benar begitu, mas Al?" Tanya Bang Adin penasaran. Karena, resto ini merupakan resto yang sering dikunjungi artis. Jadi, Adin kira Al sudah pernah datang ke resto ini setidaknya dua atau tiga kali saja.

"Belum. Ini memang pertamakali saya mampir disini." Jawab Al malu malu, yang membuat Alista tersenyum senang bahkan dengan hanya melihat wajah Al yang bersemu.

"Baiklah, untuk mas Al yang baru pertama datang, kami akan menyajikan menu terbaik dan terlezat." Menawarkan pada Al dan juga yang lainnya.

"Ok, silahkan sajikan. Kami setia menunggu." Ucap Erna dengan menunjukkan wajah ceria penuh senyumnya itu.

Saat menunggu makanan mereka tiba, Al mendapat telepon dari Haris. Dia pun melangkah sedikit menjauh dari bang Adin, Erna dan Alista. Sedangkan Alista, izin untuk ke toilet.

"Lain kali ibu jangan lupa bawa hp lagi. Al khawatir loh buk." Ucap Al melalui sambungan telepon.

"Ya sudah, kalau begitu ibu sama Rizki istirahat saja dulu. Aku bentar lagi juga pulang. O iya buk, jangan lupa minta tolong Haris belikan makan siang buat ibu sama Rizki." Celotehnya.

Al tersenyum, saat mendengar omelan ibu. Lalu, dia pun mengakhiri pembicaraan itu. Al kembali melangkah menuju meja tempat bang Adin dan Erna yang sedang asik berbincang. Namun, pada saat itu, ada seorang waiter yang tersandung dan jatuh. Sialnya, minuman dan makanan yang dibawa oleh waiter itu jatuh ke lantai. Percikan makanan itu mengenai bagian betis celana Al.

"Oh ya ampun, mas Al saya minta maaf." Hendak mengelap celana Al yang kotor.

"Tidak apa mbak. Silahkan berdiri. Saya bisa bersihkan sendiri." Melangkah menjauhi waiter itu. Dan Al pun langsung menuju toilet tanpa memperdulikan panggilan dari Erna dan bang Adin yang terkejut melihat kejadian yang dialaminya.

"Kamu harusnya hati hati. Mas Al itu tamu penting kita." Bentak menejer pada waiter itu.

"Maaf. Saya benar benar tidak sengaja." Ucapnya sambil membereskan pecahan gelas dan piring, serta tumpahan makanan dilantai.

"Ya sudah, bersihkan cepat. Lalu segera kebelakang." Melangkah meninggalkan waiter itu. Sementara yang lain ada yang menatap iba dan juga ada yang menatap kesal pada waiter itu.

Dan Al, sudah selesai membersihkan celananya. Untung dia memakai celana jeans hitam, jadi tidak begitu terlihat deh basahnya. Saat Al keluar dari toilet, dia melihat Alista memaki seseorang di koridor menuju toilet wanita.

"Kenapa? Kamu kaget ya bisa ketemu aku disini?" Tanya Alista dengan wajah juteknya.

"Mama apa kabar, dek?" Tanya wanita bercadar itu dengan nada suara yang sangat pelan.

"Mama? Kenapa bertanya Mama, hah. Bukankah kamu sendiri yang memilih meninggalkan Mama demi lelaki itu." Mengalihkan pandangannya.

"Maafkan kakak, dek. Tapi sungguh, kakak tidak pernah melupakan kalian. Kakak sangat merindukan, kamu, Mama sama Papa." Jelas Wanita bercadar itu dengan suara sendu menahan tangis.

Al yang menguntip dari kejauhan berusaha mengingat siapa sebenarnya wanita yang berbicara dengan Alista. Sampai akhirnya dia teringat, gamis itu adalah gamis yang dipakai Auri saat pagi tadi dia tidak sengaja menabrak mobilnya.

"Auri? Mereka bersaudara? Oh Tuhan. Wajar saja, mata Alista mengingatkan aku pada Auri." Bisik Al pada dirinya sendiri.

Episodes
1 Ragu
2 Kehidupan baru
3 Musibah
4 Kepo
5 Acting
6 Kebohongan
7 Prustasi
8 Tragedi
9 Curhat
10 Projek Baru
11 Rasa Syukur
12 Memulai
13 Persahabatan
14 Bunga di tepi jurang
15 Janjian
16 Jodoh yang tertukar
17 Bunga bunga
18 Sinetron Baru
19 Dave
20 Alista
21 Tentang Mama
22 Doa Ibu
23 Umi Aisyah
24 Rindu
25 Fans Meeting
26 Pekerjaan
27 Kesibukan
28 Konferensi pers dadakan
29 Pengungkapan
30 Rencana
31 Rizki
32 Separuh Jiwa
33 Solo
34 Wanita Surga
35 Merasa sedih
36 Ikut Abi Syuting
37 Benarkah
38 Haru
39 Mencoba Fokus
40 Be your self
41 Settingan
42 Topeng
43 Bertemu Mama
44 Wanita Istimewa
45 Mungkinkah!!??
46 Mama Hilang!!
47 Fans Sign dadakan.
48 Tidak lebih penting
49 Hati Auri
50 Bantuan
51 Air mata palsu
52 Fitnah Kejam
53 Hikmah Kesabaran
54 Karifikasi
55 Membangunkan Harimau Tidur
56 Kekecewaan umi
57 Pertemuan Abi dan Kiki
58 Belajar Islam
59 Dibalik Syahadat Alista
60 Nikahi Alista!
61 Apa yang terjadi
62 Terimakasih dan maaf
63 Bang Rudi??
64 Maafkan tapi tidak melupakan.
65 Pengakuan Auri
66 Lelaki penggoda
67 Al Fatih menggila...
68 Nginap di hotel
69 Kisah masa lalu 1
70 Kisah masa lalu 2
71 Lmaran
72 Persiapan
73 Tamu special.
74 Iya, saya mau
75 Ingin segera halal
76 Gladi
77 Day
78 Jadilah Wanitaku
79 Hari Pernikahan
80 Pesta Pernikahan
81 Malam Pertama
82 Cinta tak direstui
83 Haruskah Berakhir.
84 Cinta Gio & Mia
85 Obrolan Al dan Auri
86 Bayi kita sendiri.
87 Cemburunya Auri
88 Hadiah Hijrah.
89 Dilema & Galau.
90 Nikahan dan Lahiran.
91 Aqiqah
92 Episode Spesial (Tamat)
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ragu
2
Kehidupan baru
3
Musibah
4
Kepo
5
Acting
6
Kebohongan
7
Prustasi
8
Tragedi
9
Curhat
10
Projek Baru
11
Rasa Syukur
12
Memulai
13
Persahabatan
14
Bunga di tepi jurang
15
Janjian
16
Jodoh yang tertukar
17
Bunga bunga
18
Sinetron Baru
19
Dave
20
Alista
21
Tentang Mama
22
Doa Ibu
23
Umi Aisyah
24
Rindu
25
Fans Meeting
26
Pekerjaan
27
Kesibukan
28
Konferensi pers dadakan
29
Pengungkapan
30
Rencana
31
Rizki
32
Separuh Jiwa
33
Solo
34
Wanita Surga
35
Merasa sedih
36
Ikut Abi Syuting
37
Benarkah
38
Haru
39
Mencoba Fokus
40
Be your self
41
Settingan
42
Topeng
43
Bertemu Mama
44
Wanita Istimewa
45
Mungkinkah!!??
46
Mama Hilang!!
47
Fans Sign dadakan.
48
Tidak lebih penting
49
Hati Auri
50
Bantuan
51
Air mata palsu
52
Fitnah Kejam
53
Hikmah Kesabaran
54
Karifikasi
55
Membangunkan Harimau Tidur
56
Kekecewaan umi
57
Pertemuan Abi dan Kiki
58
Belajar Islam
59
Dibalik Syahadat Alista
60
Nikahi Alista!
61
Apa yang terjadi
62
Terimakasih dan maaf
63
Bang Rudi??
64
Maafkan tapi tidak melupakan.
65
Pengakuan Auri
66
Lelaki penggoda
67
Al Fatih menggila...
68
Nginap di hotel
69
Kisah masa lalu 1
70
Kisah masa lalu 2
71
Lmaran
72
Persiapan
73
Tamu special.
74
Iya, saya mau
75
Ingin segera halal
76
Gladi
77
Day
78
Jadilah Wanitaku
79
Hari Pernikahan
80
Pesta Pernikahan
81
Malam Pertama
82
Cinta tak direstui
83
Haruskah Berakhir.
84
Cinta Gio & Mia
85
Obrolan Al dan Auri
86
Bayi kita sendiri.
87
Cemburunya Auri
88
Hadiah Hijrah.
89
Dilema & Galau.
90
Nikahan dan Lahiran.
91
Aqiqah
92
Episode Spesial (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!