Al terlihat sangat kesal. Dia kira hanya pertemuan dirinya dengan bang Adin saja. Eh ternyata malah ada orang lain. Untung saja Al tidak mengizinkan bang Adin untuk kerumahnya saja tadi. Jika diizinkan, pasti bang Adin akan membawa Alista juga ke rumahnya.
"Jadi gini, mas Al. Sinetron kita akan selesai besok malam dengan episode spesialnya. Nah tadinya saya sama Erna kepikiran untuk memperpanjang episodenya. Tapi, sepertinya nggak keburu. Jadi, Erna menawarkan sinetron baru dengan pemeran utama ceweknya yaitu Alista." Jelasnya.
Al hanya mengangguk saja. Dia sudah sangat kesal. Jadi tidak punya mood untuk bicara lagi.
"Jika mas Al setuju, maka ini sinetron perdananya Alista. Ya, selama ini dia berkecimpung di dunia permodelan. Tapi, seminggu yang lalu, menejernya menginginkan Alista untuk mengasah bakat actingnya gitu." Sambungnya.
Alista diam diam memperhatikan raut wajah Al yang tampak tidak suka padanya. Dia baru tahu, ternyata Al Fatih benar benar dingin dengan wanita.
"Bang Adin kan tau, saya tidak mau beracting untuk sinetron ataupun film yang bergenre romans." Tegasnya.
"Iya saya tahu, mas Al. Percaya deh, ini sinetron tentang cinta dua keyakianan yang berbeda. Kata Erna gitu. Nah Erna juga menjamin, dalam sinetron ini nggak akan ada kontak fisik apapun antara mas Al dan Alista." Jelasnya.
Alista hanya diam mendengar penjelasan bang Adin. Mendengar perbedaan keyakinan itu, membuatnya teringat pada kakaknya Auri. Ya, Auri rela meninggalkan dia, mama dan papa demi Islam.
"Naskahnya mana?" Tanya Al.
"Belum saya bawa. Erna maunya ngasih naskah langsung pada kalian. Rencananya besok Erna mau bertemu kalian di kantor ku. Bagaimana? Kalian setuju?" Menatap Alista dan Al bergantian.
Keduanya hanya mengangguk setuju. Dan bang Adin pun tersenyum bahagia. Dia yakin sinetron ini juga akan sebooming sinetron sinetron sebelumnya. Terlebih pemerannya benar benar terlihat serasi. Al yang tampan bersanding dengan Alista yang cantik.
Sementara itu, dirumahnya. Mia dan Gio menonton acara Auri. Mereka tercengang mendengar penjelasan Auri. Mia baru mengetahui tentang permasalahan Auri sebenarnya melalui jawaban Auri di acara itu. Sedangkan Gio mulai menerka, bahwa ternyata Al adalah korban perselingkuhan.
"Aku rasa, Al dan Auri berjodoh." Gumam Gio begitu saja.
"Hah? Maksudnya?" Tanya Mia tidak paham dengan apa yang barusan diucapkan Gio.
"Begini beb, dengarkan baik baik." Menghadapkan wajahnya pada Mia. "Look… Auri, dia tegar, sabar dan sangat kuat dalam menghadapi segala rintangan hidupnya. Buktinya selama ini dia tidak pernah mengatakan apa apa tentang rumah tangganya yang kandas itu. Lalu, Al Fatih. Actor ternama. Bintang papan atas. Dengan segala popularitasnya, tiba tiba dia cerai, dituduh selingkuh. Tapi dia tetap diam dan tidak pernah berucap apapun pada media."
"Iya aku tahu itu, beb. Lalu maksud kamu mereka berjodoh itu apanya. Karena sama sama diselingkuhi gitu?"
Gio menghela napas dan kembali menatap layar tv. Hal itu membuat Mia mengerutkan dahinya, karena bingung.
"Ih, beb. Kamu kok nggak jawab pertanyaan aku sih." Kesal.
"Mereka sama sama tegar, berjiwa besar, dan ya kalau dibuatkan sinetron, aku rasa judul yang tepat untuk kisah mereka berempat adalah Jodoh yang tertukar." Jawab Gio ngasal, tapi benar benar berharap agar keduanya berjodoh.
"Ah nggak boleh deh, beb. Kalau sampai Al sama Auri benar benar jodoh, media dan netizen pasti akan mengira sebenarnya Al dan Auri lah yang selingkuh. Dan orang orang akan benar benar membela Kelvin dan Marsya seperti sebelumnya." Ujar Mia prihatin jika benar Al dan Auri berjodoh.
"Nggak segitunya juga kali, beb. Netizen dan media masih terus mencari kebenaran kok tentang kisah mereka berempat."
Mia menghela napas mendengar ucapan Gio. Dia memahami apa yang diucapkan kekasihnya itu. Dan meski dirinya terlihat tidak suka dengan pernyataan kekasihnya tentang sahabatnya itu, jauh dalam hatinya juga berharap Auri akan berjodoh dengan lelaki sebaik Al Fatih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments