Musibah

Kiai Ahmad, istrinya, Ani dan Kelvin berkumpul diruangan tempat Auri dirawat. Semuanya diam saat mengetahui Auri kehilangan bayinya.

"Maafkan Aku Umi, Abi." Ucapnya terisak.

"Tidak, sayang. Semua bukan salahmu. Kamu tidak perlu meminta maaf." Memeluk Auri dengan erat dan ikut menangis.

Abi hanya tertunduk sedih. Dia menjaga wibawanya sebagai seorang yang lebih dewasa dan sebagai pemimpin. Sementara Kelvin terlihat kesal dan hampir memukul tembok, tapi ditahannya karena ada Abi.

Dan Ani, diam diam melihat mata Auri yang mencoba bersembunyi dari tatapan Kelvin. Dia seperti ketakutan.

'Apa yang sebenarnya terjadi dengan pasangan ini. Bukankah mereka sangat bahagia, saling mencintai selama ini. Lalu kenapa Auri seperti takut pada Kelvin? Dan mengapa Kelvin bersikap aneh terhadap Auri?' Batin Ani yang mulai menerka nerka keanehan yang disaksikan sendiri olehnya.

Waktu terus berlalu, Abi, Umi dan Ani sudah kembali kepesantren usai sholat subuh tadi. Dan kini tinggallah Kelvin yang menjaga Auri.

"Maaf ya mbak, saya periksa sebentar ya!" Seru seorang perawat yang mulai memeriksa Auri.

Sementara Kelvin duduk diam di sofa ruangan itu. Dia enggan menatap Auri. Dia juga tidak mengucapkan apa apa. Hanya diam dengan raut wajah kesal dan kecewa.

"Kondisi mbak Auri sudah mulai membaik. Darah mbak Auri juga sudah hampir normal. Jadi untuk sementara mbak Auri jangan banyak bergerak dulu. Kalau mau minum minta tolong saja sama suaminya." Jelas perawat itu dengan ramah.

Auri hanya mengangguk pelan dengan sedikit senyum. Lalu perawat itu pun segera meninggalkan ruangan itu.

Suasana kembali mencekam. Rasa haus mulai dirasakan Auri. Namun sayang Kelvin sama sekali tidak memperdulikannya. Auri pun akhirnya mencoba meraih gelas kosong di meja samping. Gelas berhasil dipegangnya, tapi airnya sedikit jauh dari jangkuan. Auri pun terpaksa menggeser tubuhnya agar tangannya dapat meraih tempat air itu.

Auri kesusahan, saat mencoba menggerakkan tubuhnya dia merasakan sakit dan nyilu pada perutnya. Sehingga dia menyerah dan menahan rasa hausnya sejenak.

"Abang… Aku haus." Ucap Auri pelan.

Kelvin menoleh dengan tatapan tajam matanya. Dia mendekat pada Auri.

"Aku tidak tahu mengapa. Aku sudah berusaha untuk mencintai kamu Auri. Cintaku hampir tumbuh saat darah dagingku ada dalam perutmu. Tapi, kamu membunuhnya. Membunuh cintaku yang hampir tumbuh." Tegasnya beberbisik ditelinga Auri.

Air mata Auri menetes tidak tertahankan. Rasanya jauh lebih sakit mendengar ucapan Kelvin padanya.

"Aku tidak pernah memaksa abang untuk mencintaiku. Abang yang ingin menikahiku..." Ujar Auri sambil menangis.

"Ya, semua memang salahku. Salahku tertarik dengan paras cantikmu. Salahku memintamu pindah pada agamaku. Ku kira aku bisa melupakan kekasihku setelah aku mendapatkan kamu. Ternyata, sampai saat ini kamu tidak pernah bisa memiliki hatiku Auri."

"Istighfar, bang. Cukup abang menyakitiku dengan semua ucapan menyakitkan itu. Jika memang abang sudah tidak menginginkan aku lagi, lepaskan aku. Pergilah, kejar kekasih abang yang sangat abang cintai itu." Auri mengucapkan semua kata kata itu dengan lancar meski ditemani air mata.

Kelvin berpaling dari wajah Auri. Dia melangkah sedikit menjauh. Lalu, Kelvin mengusap wajahnya pelan sambil mengucapkan Asma Allah.

"Maafkan aku Auri. Sepertinya kita cukup berteman saja. Aku akan menjelaskan semuanya pada Abi dan Umi. Aku akan memberikan kamu uang untuk biaya rumah sakit, dan juga biaya untuk mengurus perceraian kita. Kamu yang harus menggugat cerai. Aku tidak mau Abi menyalahkan aku. Kamu pahamkan. Aku pimpinan pesantren saat ini. Jadilah istri yang baik untuk terakhir kalinya. Jaga nama baikku dihadapan ratusan santriku."

"Seperti itukah yang abang inginkan?" Menggenggam erat selimut untuk menahan rasa yang tidak bisa dijelaskan.

"Jika perlu, setelah kamu membaik, pergilah secara diam diam. Aku tidak akan menjelekkan kamu dihadapan Abi dan Umi. Tapi, kalau kamu memaksa untuk menemui mereka, maka terpaksa, aku memojokkan kamu. Ingat itu Auri."

"Baik. Akan aku lakukan. Tapi izinkan aku bertanya satu hal!"

Kelvin menatap kembali wajah Auri dengan tatapan dingin. Lalu kemudian dia mengangguk, mengizinkan Auri bertanya.

"Kenapa Mas Kelvin sangat membenciku?"

Sejenak Kelvin mengatur napasnya. Lalu dia mendekat pada Auri dan kemudian mendekatkan kepalanya kearah telinga Auri.

"Aku tidak membencimu. Hanya saja, selama aku bersamamu, aku membayangkan kamu adalah mantan kekasihku. Dua minggu yang lalu, aku berjumpa dengannya. Dia saat ini membutuhkan aku, akupun sadar ternyata aku sangat membutuhkannya. Aku berjanji untuk menikahinya segera."

Auri tersenyum getir mendengar jawaban Kelvin. Betapa rapuhnya dia saat ini. Rasanya ingin berteriak, namun kekuatannya seakan menghilang. Rasa sakit usai kehilangan calon bayinya bahkan masih terlalu sakit. Apa yang kini dirasanya bak terjatuh tertimpa tangga pula.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

auri, don't cry show that you are strong and you are not a weak woman 💪

2024-02-25

1

Nurwana

Nurwana

dasar munafik kamu Kelvin... ingat Kelvin karma ITw ad. dan berharap kamu TDK mnyesl nantinya.

2023-11-20

1

muthia

muthia

mau komen tp takut, cm bs berharap semoga tokoh kelvin tdk ada dlm dunia nyata 🤭😢

2023-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Ragu
2 Kehidupan baru
3 Musibah
4 Kepo
5 Acting
6 Kebohongan
7 Prustasi
8 Tragedi
9 Curhat
10 Projek Baru
11 Rasa Syukur
12 Memulai
13 Persahabatan
14 Bunga di tepi jurang
15 Janjian
16 Jodoh yang tertukar
17 Bunga bunga
18 Sinetron Baru
19 Dave
20 Alista
21 Tentang Mama
22 Doa Ibu
23 Umi Aisyah
24 Rindu
25 Fans Meeting
26 Pekerjaan
27 Kesibukan
28 Konferensi pers dadakan
29 Pengungkapan
30 Rencana
31 Rizki
32 Separuh Jiwa
33 Solo
34 Wanita Surga
35 Merasa sedih
36 Ikut Abi Syuting
37 Benarkah
38 Haru
39 Mencoba Fokus
40 Be your self
41 Settingan
42 Topeng
43 Bertemu Mama
44 Wanita Istimewa
45 Mungkinkah!!??
46 Mama Hilang!!
47 Fans Sign dadakan.
48 Tidak lebih penting
49 Hati Auri
50 Bantuan
51 Air mata palsu
52 Fitnah Kejam
53 Hikmah Kesabaran
54 Karifikasi
55 Membangunkan Harimau Tidur
56 Kekecewaan umi
57 Pertemuan Abi dan Kiki
58 Belajar Islam
59 Dibalik Syahadat Alista
60 Nikahi Alista!
61 Apa yang terjadi
62 Terimakasih dan maaf
63 Bang Rudi??
64 Maafkan tapi tidak melupakan.
65 Pengakuan Auri
66 Lelaki penggoda
67 Al Fatih menggila...
68 Nginap di hotel
69 Kisah masa lalu 1
70 Kisah masa lalu 2
71 Lmaran
72 Persiapan
73 Tamu special.
74 Iya, saya mau
75 Ingin segera halal
76 Gladi
77 Day
78 Jadilah Wanitaku
79 Hari Pernikahan
80 Pesta Pernikahan
81 Malam Pertama
82 Cinta tak direstui
83 Haruskah Berakhir.
84 Cinta Gio & Mia
85 Obrolan Al dan Auri
86 Bayi kita sendiri.
87 Cemburunya Auri
88 Hadiah Hijrah.
89 Dilema & Galau.
90 Nikahan dan Lahiran.
91 Aqiqah
92 Episode Spesial (Tamat)
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ragu
2
Kehidupan baru
3
Musibah
4
Kepo
5
Acting
6
Kebohongan
7
Prustasi
8
Tragedi
9
Curhat
10
Projek Baru
11
Rasa Syukur
12
Memulai
13
Persahabatan
14
Bunga di tepi jurang
15
Janjian
16
Jodoh yang tertukar
17
Bunga bunga
18
Sinetron Baru
19
Dave
20
Alista
21
Tentang Mama
22
Doa Ibu
23
Umi Aisyah
24
Rindu
25
Fans Meeting
26
Pekerjaan
27
Kesibukan
28
Konferensi pers dadakan
29
Pengungkapan
30
Rencana
31
Rizki
32
Separuh Jiwa
33
Solo
34
Wanita Surga
35
Merasa sedih
36
Ikut Abi Syuting
37
Benarkah
38
Haru
39
Mencoba Fokus
40
Be your self
41
Settingan
42
Topeng
43
Bertemu Mama
44
Wanita Istimewa
45
Mungkinkah!!??
46
Mama Hilang!!
47
Fans Sign dadakan.
48
Tidak lebih penting
49
Hati Auri
50
Bantuan
51
Air mata palsu
52
Fitnah Kejam
53
Hikmah Kesabaran
54
Karifikasi
55
Membangunkan Harimau Tidur
56
Kekecewaan umi
57
Pertemuan Abi dan Kiki
58
Belajar Islam
59
Dibalik Syahadat Alista
60
Nikahi Alista!
61
Apa yang terjadi
62
Terimakasih dan maaf
63
Bang Rudi??
64
Maafkan tapi tidak melupakan.
65
Pengakuan Auri
66
Lelaki penggoda
67
Al Fatih menggila...
68
Nginap di hotel
69
Kisah masa lalu 1
70
Kisah masa lalu 2
71
Lmaran
72
Persiapan
73
Tamu special.
74
Iya, saya mau
75
Ingin segera halal
76
Gladi
77
Day
78
Jadilah Wanitaku
79
Hari Pernikahan
80
Pesta Pernikahan
81
Malam Pertama
82
Cinta tak direstui
83
Haruskah Berakhir.
84
Cinta Gio & Mia
85
Obrolan Al dan Auri
86
Bayi kita sendiri.
87
Cemburunya Auri
88
Hadiah Hijrah.
89
Dilema & Galau.
90
Nikahan dan Lahiran.
91
Aqiqah
92
Episode Spesial (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!