Kehidupan baru

Lima bulan telah berlalu. Kini Auri bahagia menjalani hari harinya di Pesantren. Dia membantu Kelvin yang sudah di angkat sebagai pimpinan Pensantren. Disamping itu, Auri juga belajar tentang Islam lebih dalam lagi melalui Al-Qur'an. Dia juga mulai belajar membaca, menghafal dan memahami Kalam Allah dengan penuh kesungguhan.

"Sayang, bangun. Tahajud yuk!" Ajak Kelvin yang dengan lembut mengelus pipi istrinya yang masih tertidur lelap.

Yang dielus pipinya hanya sedikit bergerak, namun tidak membuka matanya. Kelvin paham, sepertinya Auri masih mengantuk sehingga dia melanjutkan tahajud sendirian.

Disujud terakhir tahajud Kelvin, Auri diam diam terbangun dan melangkah perlahan menuju kamar mandi untuk berwudu.

Brrraaakkk gdbuggghr...

Suara itu berasal dari kamar mandi. Auri terpeleset hingga tubuhnya tersungkur dilantai yang licin itu. Kelvin yang mendengar itu pun segera berlari menuju kamar mandi.

"Sayang, kamu kenapa?" Teriaknya panik dan langsung membantu Auri untuk duduk.

"Abang, sakittt…" rintih Auri sambil memegangi perutnya.

"Perut kamu sakit?" Auri mengangguk. Lalu, Kelvin segera mengangkat tubuh Auri dan membawanya ke tempat tidur.

Sangking paniknya, Kelvin tidak menyadari ada banyak darah yang menetes dilantai dan juga sudah mengenai lengan kemeja putihnya.

"Sayang tahan bentar, Abang panggil Umi dulu." Kelvin berlari keluar rumah menuju rumah Uminya yang berada di belakang Asrama santri putri.

Sementara Auri terbaring lemah dikasurnya. Darah terus mengalir hingga ke ujung betisnya. Aliran darah itu dirasakan keluar dengan deras oleh Auri. Dia ingin berteriak meminta tolong untuk menyelamatkan janinnya yang baru berusia lima minggu itu. Sayangnya dia terlalu lemah, hingga akhirnya kehilangn kesadaran.

Dan Kelvin, baru saja sampai di rumah Umi. Dia berteriak sampai lupa mengucap salam. Umi dan Abi yang saat itu baru selesai tahajud pun langsung menghampiri Kelvin.

"Ada apa Nak?" Tanya Umi sedikit berteriak.

"Umi, tolong…" Kelvin terengah engah dan kebingunngan akan apa yang ingin disampikannya pada Umi.

"Tenanglah dulu, Istighfar." Sahut Abi yang ikut mendekati Kelvin.

Kelvinpun mencoba menenangkan dirinya. Lalu, barulah dia mulai menceritakan apa yang terjadi pada Auri.

"Kamu tinggalkan dia sendiri?" Tanya Umi yang langsung melangkah cepat menuju kediaman Kelvin dan Auri.

Umi sudah mulai menerka apa yang akan terjadi pada menantunya itu saat melihat darah di lengan kemeja Kelvin.

"Auri, nak. Sayang." Umi menghampiri Auri yang sudah tidak sadarkan diri dengan banyak darah di rok dan sprei tempat dia berbaring.

"Allah, Auri kasihan kamu nak." Umi memeluk erat tubuh Auri.

"Kelvin, cepat panggil ambulan." Saran Abi.

Kelvin pun segera mengambil Hp dan langsung menelpon. Sementara Umi meminta Abi memanggilkan Ani yang bekerja di klinik lingkungan pesantren.

Keributan dan kepanikan itu membangunkan semua penghuni Pesantren. Mereka saling bertanya dan penasaran. Beruntungnya setiap pengasuh mereka mencoba menenangkan dan menjelaskan apa yang sedang terjadi.

"Umi, Auri kenapa?" Tanya Ani yang datang terburu buru. Dia bahkan tidak sempat membenahi jilbabnya hingga terlihat sedikit rambut bagian depannya.

"Ani tolong anak saya." Ucap Umi yang tidak berhenti memeluk erat tubuh Auri yang terlihat pucat dengan suhu tubuh yang mulai menjadi dingin.

Ani segera memeriksa Auri. Lalu dia segera mengeluarkan infus dan segera memberi pertolongan melalui infus.

"Umi, sebaiknya kita segera membawa Auri ke rumah sakit. Dia mengalami pendarahan hebat." Sarannya.

"Umi, ambulannya sudah sampai." Teriak Kelvin.

"Syukurlah. Segera bawa Auri ke ambulan." Pinta Ani.

Kelvin menggendong tubuh lemah Auri menuju ambulan, sedangkan Ani ikut sambil memegangi botol infus yang tersambung pada tubuh Auri.

"Kak, apa kandungan Auri baik baik saja?" Tanya Kelvin saat sudah berada di ambulan.

Ani menatap sendu wajah Kelvin. Lalu dia menggeleng.

"Allah…" Ucap Kelvin tertahan. Dia mengusap wajahnya dan menahan air matanya yang hendak tumpah.

Tangannya yang tadi menggenggam erat tangan jemari Auri pun dilepasnya. Dia bahkan memalingkan wajahnya dari wajah pucat tak sadarkan diri itu.

Awalnya Ani mengira Kelvin menyalahkan dirinya karena tidak mampu menjaga istri dan calon bayinya. Karena itulah Kelvin berpaling dan melepas jemari Auri.

"Ini akibatnya karena tidak patuh pada suami." Lirihnya tertahan.

Ani terdiam mendengar ucapan itu. Dia tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Kelvin. Setahunya, Auri adalah istri yang sangat patuh pada suaminya.

"Harusnya sebagai wanita, kamu itu tidak perlu bekerja dan keluar rumah. Terlebih saat kamu mengandung anakku." Menatap tajam wajah Auri.

Ani hanya diam, dia tidak ingin ikut campur.

"Aku tidak akan pernah memaafkan kamu, Auri." Ucapnya sambil merapatkan giginya. Suaranya serak tertahan penuh penekanan karena menahan amarah yang meluap.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

tdk mengerti dgn Kelvin ko menyalahkan auri dia terjatuh di kamar mandi kenapa bawa2 tdk patuh sama suami keluar rumah, hai kau Kelvin Jaka sembung lho! suami macam apa kau menyalahkan yg kecelakaan yg tdk disengaja yg nama terpeleset bisa siapa saja dan bisa kapan aja tahu agama tapi gemblung lho 😲

2024-02-25

1

Nurwana

Nurwana

astaga Kelvin... ap hbngannya dgn pekerjaan AURI, secara kan jatuhnya AURI dikamar mandi dikamarmu... seharusnya yg kamu salahkan ITw adlah drimu sendri yg TDK mampu mnjaga AURI.

2023-11-20

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

pemimpin pesantren ko bgtu ya s kelvin kya ga ada iman az

2023-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 Ragu
2 Kehidupan baru
3 Musibah
4 Kepo
5 Acting
6 Kebohongan
7 Prustasi
8 Tragedi
9 Curhat
10 Projek Baru
11 Rasa Syukur
12 Memulai
13 Persahabatan
14 Bunga di tepi jurang
15 Janjian
16 Jodoh yang tertukar
17 Bunga bunga
18 Sinetron Baru
19 Dave
20 Alista
21 Tentang Mama
22 Doa Ibu
23 Umi Aisyah
24 Rindu
25 Fans Meeting
26 Pekerjaan
27 Kesibukan
28 Konferensi pers dadakan
29 Pengungkapan
30 Rencana
31 Rizki
32 Separuh Jiwa
33 Solo
34 Wanita Surga
35 Merasa sedih
36 Ikut Abi Syuting
37 Benarkah
38 Haru
39 Mencoba Fokus
40 Be your self
41 Settingan
42 Topeng
43 Bertemu Mama
44 Wanita Istimewa
45 Mungkinkah!!??
46 Mama Hilang!!
47 Fans Sign dadakan.
48 Tidak lebih penting
49 Hati Auri
50 Bantuan
51 Air mata palsu
52 Fitnah Kejam
53 Hikmah Kesabaran
54 Karifikasi
55 Membangunkan Harimau Tidur
56 Kekecewaan umi
57 Pertemuan Abi dan Kiki
58 Belajar Islam
59 Dibalik Syahadat Alista
60 Nikahi Alista!
61 Apa yang terjadi
62 Terimakasih dan maaf
63 Bang Rudi??
64 Maafkan tapi tidak melupakan.
65 Pengakuan Auri
66 Lelaki penggoda
67 Al Fatih menggila...
68 Nginap di hotel
69 Kisah masa lalu 1
70 Kisah masa lalu 2
71 Lmaran
72 Persiapan
73 Tamu special.
74 Iya, saya mau
75 Ingin segera halal
76 Gladi
77 Day
78 Jadilah Wanitaku
79 Hari Pernikahan
80 Pesta Pernikahan
81 Malam Pertama
82 Cinta tak direstui
83 Haruskah Berakhir.
84 Cinta Gio & Mia
85 Obrolan Al dan Auri
86 Bayi kita sendiri.
87 Cemburunya Auri
88 Hadiah Hijrah.
89 Dilema & Galau.
90 Nikahan dan Lahiran.
91 Aqiqah
92 Episode Spesial (Tamat)
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ragu
2
Kehidupan baru
3
Musibah
4
Kepo
5
Acting
6
Kebohongan
7
Prustasi
8
Tragedi
9
Curhat
10
Projek Baru
11
Rasa Syukur
12
Memulai
13
Persahabatan
14
Bunga di tepi jurang
15
Janjian
16
Jodoh yang tertukar
17
Bunga bunga
18
Sinetron Baru
19
Dave
20
Alista
21
Tentang Mama
22
Doa Ibu
23
Umi Aisyah
24
Rindu
25
Fans Meeting
26
Pekerjaan
27
Kesibukan
28
Konferensi pers dadakan
29
Pengungkapan
30
Rencana
31
Rizki
32
Separuh Jiwa
33
Solo
34
Wanita Surga
35
Merasa sedih
36
Ikut Abi Syuting
37
Benarkah
38
Haru
39
Mencoba Fokus
40
Be your self
41
Settingan
42
Topeng
43
Bertemu Mama
44
Wanita Istimewa
45
Mungkinkah!!??
46
Mama Hilang!!
47
Fans Sign dadakan.
48
Tidak lebih penting
49
Hati Auri
50
Bantuan
51
Air mata palsu
52
Fitnah Kejam
53
Hikmah Kesabaran
54
Karifikasi
55
Membangunkan Harimau Tidur
56
Kekecewaan umi
57
Pertemuan Abi dan Kiki
58
Belajar Islam
59
Dibalik Syahadat Alista
60
Nikahi Alista!
61
Apa yang terjadi
62
Terimakasih dan maaf
63
Bang Rudi??
64
Maafkan tapi tidak melupakan.
65
Pengakuan Auri
66
Lelaki penggoda
67
Al Fatih menggila...
68
Nginap di hotel
69
Kisah masa lalu 1
70
Kisah masa lalu 2
71
Lmaran
72
Persiapan
73
Tamu special.
74
Iya, saya mau
75
Ingin segera halal
76
Gladi
77
Day
78
Jadilah Wanitaku
79
Hari Pernikahan
80
Pesta Pernikahan
81
Malam Pertama
82
Cinta tak direstui
83
Haruskah Berakhir.
84
Cinta Gio & Mia
85
Obrolan Al dan Auri
86
Bayi kita sendiri.
87
Cemburunya Auri
88
Hadiah Hijrah.
89
Dilema & Galau.
90
Nikahan dan Lahiran.
91
Aqiqah
92
Episode Spesial (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!