"Beb, kamu dimana" Tanya Gio melelaui sambungan video call dengan Mia.
"Aku dirumah. Sengaja ambil libur tiga hari ini. Kasian Auri, dia masih harus dibantu untuk berjalan." Jelasnya sambil membuatkan segelas susu untuk Auri.
Sebagai pemilik butik, Mia bisa memutuskan sendiri kapan dia akan libur dan bekerja.
"Aku kesana ya."
"Mh, tapi tolong belikan jeruk ya. Auri butuh banyak vitamin c. Jeruk yang aku beli kemaren habis."
"Ok sayang."
Mereka mengakhiri pembicaraan itu. Gio bersiap menuju rumah Mia, sementara Mia melangkah menuju kamar Auri.
"Auri, minum susu dulu ya."
"Maaf ya Mi. Aku jadi merepotkan kamu." Meraih gelas dari tangan Mia.
"Ngomong apa sih. Siapa juga yang repot. Aku malah senang kamu disini. Ya, walaupun sebenarnya aku sangat sangat penasaran sama apa yang terjadi pada kamu dan Kelvin."
"Hanya perbedaan prinsip aja kok Mi. Aku janji akan cerita semuanya sama kamu. Tapi nanti, setelah aku pulih."
Mia duduk di pinggir tempat tidur. Dia meraih kepala Auri agar bersandar padanya. Dia tahu, apa yang dialami sahabatnya itu amat sangat berat. Dia rapuh serapuh rapuhnya.
"Aku rindu Mama." Ucap Auri pelan diikuti tetesan air matanya.
"Haruskah aku telpon tante, lalu aku minta tante untuk datang ke sini?"
"Tidak, Mi. Aku malu. Saat itu aku dengan sombongnya mengatakan tidak butuh mereka. Apa jadinya ternyata hanya lima bulan saja kesombonganku itu bertahan. Papa pasti akan menertawakanku dan semakin membenciku."
Mia mengangguk paham. Yang bisa dilakukannya saat ini hanya menemani Auri, memberinya semangat dan tetap bersamanya.
Ding ding…
Terdengar suara bel rumah. Mia pun segera berlari turun menuju pintu utama.
"Beb." Menyambut kedatangan Gio.
"Nih jeruknya." Memberikan pada Mia.
"Thanks… aku berikan ini pada Auri dulu, ya beb." Gio mengangguk dan langsung duduk di sofa ruang tamu.
Sebentar kemudian Mia kembali. Dan langsung duduk di sebelah Gio.
"Syutingnya selesai. Tinggal nunggu kepastian kapan tayangnya aja lagi." Ucap Gio.
"Loh bukannya akan tayang akhir bulan ini?"
"Di undur."
"Kenapa?"
"Menunggu sampai isu selingkuh Al sedikit mereda."
"Jadi Al benaran selingkuh?" Tanya Mia penasaran.
"Sama pemeran utama ceweknya aja dia nggak mau sentuhan tangan tanpa alas. Kalau di luar syuting Al bahkan nggak mau salaman sama semua cewek, baik itu kru ataupun pemain. Kecuali anak anak, dan ibu ibu. Beb pikir aja, gimana caranya dia selingkuh?"
Mia terdiam mencoba memikirkan ucapan Gio. Meski begitu dia tetap tidak mengerti. Saat Mia sedang berpikir, Gio pun menyalakan Tv. Dia mencari chanel yang sedang menanyangkan tentang Marsya yang prustasi.
("Selebgram cantik, Marsya Abdullah tiba tiba memposting foto dirinya tanpa hijab. Padahal diketahui mantan istri Al Fatih itu terkenal dengan wanita yang anggun, sabar dan juga besar dari lingkungan pesantren.")
"What? Dia buka jilbab?" Tanya Mia menyimak siaran berita tersebut.
("Selain foto dirinya tanpa jilbab, Marsya juga membuat video story dirinya yang mengatakan, betapa prustasinya dia saat sang suami menyatakan akan menceraikannya karena mencintai wanita lain.")
(Marsya: "Padahal aku sudah melakukan yang terbaik dan terus berusaha menjadi istri dan ibu yanng baik. Tapi ternyata dimatanya ada perempuan yang jauh lebih baik dariku. Aku merasa Tuhan tidak adil padaku.")
("Begitulah curhatan singkat Marsya. Banyak psikolog yang mulai tertarik untuk menyelidikinya. Ada yang mengatakan Marsya sangat sangat tertekan, sehingga dirinya melepas sesuatu yang mungkin selama ini dijadikannya sebagai pelindungnya.")
"Ah malas, ganti siaran aja deh." Mengganti ke chanel sinetron Al yang sudah memasuki episode ke 98.
"Sinetron ini akan terus lanjutkan, beb?"
"Entahlah. Yang pasti, kalau Al keluar dari sinetron ini, aku juga. Malas aku kalau beradu acting dengan pemeran lain." Ungkapnya.
"Benar. Aku juga lebih suka nonton setiap sinetron dan film kamu kalau sama Al." Merebahkan kepalanya pada bahu Gio.
"Aku rasa Auri jauh lebih prustasi dari pada Marsya." Ujarnya.
"Maksudnya?"
"Auri kehilangan calon buah hatinya. Lalu, suaminya menceraikannya dihari itu juga. Sedangkan Marsya, dia tidak kehilangan apapun."
"Dia kehilangan suaminya, beb." Sambung Gio.
"Tidak. Al yang kehilangan putranya. Percaya deh beb. Marsya itu selingkuh. Aku pernah lihat dia jalan sama laki laki misterius. Laki laki itu mengantarnya pulang saat itu. Dia bahkan mencium kening Marsya."
"Jangan bicara tanpa bukti beb. Mereka sama sama public figur. Ntar kamu di laporkan atas kasus pencemaran nama baik." Ucapnya memperingatkan pada kekasihnya itu agar tidak sembarang bicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Neulis Saja
ehm kalau lakinya yg setia,istrinya yg selingkuh atau sebaiknya suami yg selingkuh istrinya yg setia ah dunia hanya memperdaya manusia saja bagi yg tipis iman mungkin setipis tisu
2024-02-25
0
Yojacinggu
Perselingkuhan
2021-11-05
1