18. Tidak ada kata maaf

"Bunda ayo kita pulang, ayah pasti udah nungguin kita dirumah."

Raina tidak menjawab permintaan Mikaila, hanya seulas senyum tipis yang nampak. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, dan Raina masih enggan untuk pulang, sedangkan sedari tadi Raina terus merengek minta pulang.

Raina juga tahu jika putri sematawayangnya ini tidak bisa jauh-jauh dari Rean, tapi bagaimana lagi dia tidak mau bertemu Rean dahulu. Raina belum siap.

"Bunda, ayo!"

Tiba-tiba Papa Raina datang, mengelus pucuk kepala cucunya. "kenapa sih cucu kakek ini? Kok nggak mau nginep disini?"

Raina menggeleng, "Mikaila mau dibacain cerita saya ayah kek."

"Gimana kalau yang bacain cerita kakek? Yuk!"

"Enggak mau kek, maunya ayah."

Papa beralih pada Raina, "kamu telpon aja Reannya, biar nginep disini sekalian. Udah malem juga kan soalnya."

Meski Raina mengangguk, tapi dirinya tetap enggan untuk mengambil handphonenya, sampai tidak lama kemudian pintu terbuka.

Cklek....

Pintu terbuka menampilkan sosok Rean, gurat wajah lelaki itu terlihat lelah. Tadi setelah dari Bar Rean sempat pulang ke rumah untuk mandi dahulu, selain agar mabuknya hilang juga agar tubuhnya tidak bau alkohol.

Tentu mertuanya akan bertanya macam-macam jika sampai dia datang kesini dengan kondisi mabuk.

Seperti yang Rean duga, yaitu jika Raina belum menceritakan masalah itu pada keluarganya.

Sampai saat ini Raina memang belum bercerita sama sekali ke orang tuanya jika hubungannya dengan Rean sama sekali tidak baik. Dia rasa untuk saat ini belum dulu harus bercerita.

Selagi ia masih mampu memendam sendiri masalahnya, maka itu akan Raina lakukan.

"Ayah!"

Mikaila langsung berlari ke arah Rean, dan memeluk lelaki itu dengan erat.

"Ayah ayo pulang! Bunda ayo!"

"Heh, kalian nggak mau nginep sini dulu?"

Bukan Raina atau Rean yang menjawab tetapi Mikaila, "nggak mau Kek, kita pulang dulu ya. Dadah Kakek."

Papa Raina hanya tersenyum simpul melihat kelucuan cucunya, dia mengantarkan mereka bertiga sampai di depan rumah.

"Mikaila mau bareng ayah apa bunda?" tanya Raina, pasalnya tadi siang Raina membawa mobil sendiri dan Rean juga begitu.

"Aku aja yang nyetir, mobil kamu tinggal disini aja."

"Bener kata Rean, mobil kamu tinggal disini aja besok biar supir yang ngaterin ke rumah kamu."

"Nggak usah Pa, nanti ngrepotin pak supir."

"Sayang udah malem loh, aku aja yang nyetir ya."

"Raina dengerin tuh suami kamu!"

Meski tidak bereskpresi marah atau kesal, tapi Raina tidak sama sekali menjawab pertanyaan Rean.

"Nggak papa orang cuma nyetir, aku nggak ngantuk juga." Raina lanjut menyalimi tangan Papanya, "Yaudah Pa kita pulang dulu ya,"

"Mikaila salim dulu sama Kakek."

Anak itu menuruti perkataan Raina setelah itu dia berlari ke mobil Raina, "Ayah, Mikaila mau temenin Bunda ya pulangnya."

"Rean mengangguk,"

Raina segera memasuki mobilnya, memasang sabuk pengaman untuknya dan untuk Mikaila.

Setelah sampai dirumah Rean dan Raina menemani Mikaila di kamar sampai anak itu tertidur, setelah memastikan Mikaila tertidur Raina langsung beranjak keluar.

"Sayang...."

Dilepaskannya cekalan tangan Rean, dia sama sekali belum memaafkan Rean.

"Sayang aku mau ngomong sesuatu sama kamu, dengerin aku!"

Raina tidak peduli sama sekali, terus saja melangkahkan kakinya menjauhi Rean.

"Kasih aku lima menit aja buat ngomong, sayang–"

Brakk,

Pintu kamar Raina tutup dengan kencang tepat di depan wajah Rean, untung saja lelaki itu tidak terkena. Terdengar juga suara pintu dikunci dari dalam.

"Sayang,"

Tidak ada jawaban sama sekali.

"Sayang,"

"Pergi Mas, aku muak sama kamu!"

Rean menangguk, dia mengalah dan berhenti memanggil istrinya. Raina pasti membutuhkan waktu untuk sendiri, meski ini adalah kesalahannya sendiri tapi betapa inginnya Rean merengkuh wanita itu.

...━━━━━ T O  B E  C O N T I N U E━━━━━...

SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.

THANKS AND SEE YOU....

^^^Central java, 20 October 2021^^^

Terpopuler

Comments

fatimah azzahra sari

fatimah azzahra sari

rasain lo rean.....
makan tu buah perbuatan lo....tegas tu sama erina

2022-04-15

0

Arin

Arin

Halah dasr kucing garong,mkny wkt yg ktnya kejebak trs trng aja sama istri trs slidikin dong..CEO kok oon

2022-03-12

3

Nani Mardiani

Nani Mardiani

mikaila merengek

2022-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 01. Cintaku.
2 02. Siapa dia?
3 03. Bertemu Kala.
4 04. Bukan ibu rumah tangga biasa.
5 05. Erina.
6 06. Tuan Putri
7 07. Tanpa tanggungjawab.
8 08. Ancaman.
9 09. Sttt, ini rahasia.
10 10. Begitu besarnya kepercayaan.
11 11. Piknik.
12 12. Aku juga butuh kasih sayang.
13 13. Pertama kalinya kecewa.
14 14. Perselingkuhan Rean.
15 15. Aktor yang hebat.
16 16. Tak apa.
17 17. Kenyataan yang sebenarnya.
18 18. Tidak ada kata maaf
19 19. Hancur itu pasti.
20 20. Lebih memikirkan kebahagiaan anak.
21 21. Perjanjian pernikahan.
22 22. Isi hatiku.
23 23. Suami diatas kertas saja.
24 24. Tidak mau kalah dari selingkuhan.
25 25. Kedatangan Mama mertua.
26 26. Beli adik.
27 27. Lamaran.
28 28. Jahat.
29 29. Tidak ada kesempatan kedua.
30 30. Aku ingin sendiri.
31 31. Panik.
32 32. Namanya Ditya.
33 33. Kapan Erina sadar?
34 34. Kenyataan yang sebenarnya.
35 35. Kamu masih istriku.
36 36. Biarkan aku menyembuhkan diri.
37 37. Cerdas.
38 38. Karena aku nggak jahat.
39 39. Kita benar-benar usai.
40 40. Indah.
41 41. Bukan wanita murahan.
42 42. Kemalangan adik & Kakak.
43 43. Masih Peduli.
44 44. Buat aku jatuh cinta sama kamu.
45 45. Rasa Penasaran.
46 46. Terimaksih.
47 47. Malu.
48 48. Pulang.
49 49. Neni.
50 50. Ketahuan Mama.
51 52. Aku belum siap berpisah.
52 53. Jangan-jangan....
53 54. Titik akhir hubungan dengan Erina.
54 55. Selalu salah.
55 56. Baikan.
56 57. Masih ingat.
57 58. Kala selalu sabar.
58 59. Apakah aku salah?
59 60. Posesif.
60 61. Oh Ternyata.
61 62. Berita bahagia.
62 63. Rasa curiga.
63 64. Aku pengen Kamu.
64 65. Tahan dulu.
65 66. Pura-pura baik depan mertua.
66 67. Malas.
67 68. Dewi si super menyebalkan.
68 69. Perhatian.
69 70.Pelabrakan yang pantas untuk pelakor.
70 71. Ibu yang buruk.
71 72.Ethan kritis.
72 73. Duka.
73 74. Kembali dibuat kesal.
74 75. Penyesalan Erina.
75 76. Cemburu.
76 77. Jangan menyerah Kala.
77 78. Kebakaran gudang.
78 79. Aku juga bisa.
79 80. Terkadang ibu muda lebih dewasa.
80 81. Papa tahu.
81 82. Aku harus bagaimana?
82 83. 2
83 84. Kesungguhan.
84 85. Mana tega.
85 86. Keputusan Kala.
86 87. Mikaila melepas rindu.
87 88.Bersedia.
88 89. Pembuktian.
89 90. Mengadu.
90 91. Keputusan Kala.
91 92. Pikirkan bagaimana sekarang.
92 93. Tidak ada belaan.
93 94. Jangan pergi ayah!
94 95. Camer.
95 96. Tidak sudi menerimanya.
96 97. Undangan yang mengejutkan.
97 98. Tumbang.
98 99. Aku doakan yang terbaik.
99 100. Apakah karma tidak itu nyata?
100 101. Sepenggal kisah terlupakan.
101 Bagian 102
102 Bagian 103
103 Bagian 104
104 Bagian 105
105 Bgaian 106
106 Bagian 107
107 Bagian 108
108 Bagian 109 (End)
109 Bagian 110 (extra part)
Episodes

Updated 109 Episodes

1
01. Cintaku.
2
02. Siapa dia?
3
03. Bertemu Kala.
4
04. Bukan ibu rumah tangga biasa.
5
05. Erina.
6
06. Tuan Putri
7
07. Tanpa tanggungjawab.
8
08. Ancaman.
9
09. Sttt, ini rahasia.
10
10. Begitu besarnya kepercayaan.
11
11. Piknik.
12
12. Aku juga butuh kasih sayang.
13
13. Pertama kalinya kecewa.
14
14. Perselingkuhan Rean.
15
15. Aktor yang hebat.
16
16. Tak apa.
17
17. Kenyataan yang sebenarnya.
18
18. Tidak ada kata maaf
19
19. Hancur itu pasti.
20
20. Lebih memikirkan kebahagiaan anak.
21
21. Perjanjian pernikahan.
22
22. Isi hatiku.
23
23. Suami diatas kertas saja.
24
24. Tidak mau kalah dari selingkuhan.
25
25. Kedatangan Mama mertua.
26
26. Beli adik.
27
27. Lamaran.
28
28. Jahat.
29
29. Tidak ada kesempatan kedua.
30
30. Aku ingin sendiri.
31
31. Panik.
32
32. Namanya Ditya.
33
33. Kapan Erina sadar?
34
34. Kenyataan yang sebenarnya.
35
35. Kamu masih istriku.
36
36. Biarkan aku menyembuhkan diri.
37
37. Cerdas.
38
38. Karena aku nggak jahat.
39
39. Kita benar-benar usai.
40
40. Indah.
41
41. Bukan wanita murahan.
42
42. Kemalangan adik & Kakak.
43
43. Masih Peduli.
44
44. Buat aku jatuh cinta sama kamu.
45
45. Rasa Penasaran.
46
46. Terimaksih.
47
47. Malu.
48
48. Pulang.
49
49. Neni.
50
50. Ketahuan Mama.
51
52. Aku belum siap berpisah.
52
53. Jangan-jangan....
53
54. Titik akhir hubungan dengan Erina.
54
55. Selalu salah.
55
56. Baikan.
56
57. Masih ingat.
57
58. Kala selalu sabar.
58
59. Apakah aku salah?
59
60. Posesif.
60
61. Oh Ternyata.
61
62. Berita bahagia.
62
63. Rasa curiga.
63
64. Aku pengen Kamu.
64
65. Tahan dulu.
65
66. Pura-pura baik depan mertua.
66
67. Malas.
67
68. Dewi si super menyebalkan.
68
69. Perhatian.
69
70.Pelabrakan yang pantas untuk pelakor.
70
71. Ibu yang buruk.
71
72.Ethan kritis.
72
73. Duka.
73
74. Kembali dibuat kesal.
74
75. Penyesalan Erina.
75
76. Cemburu.
76
77. Jangan menyerah Kala.
77
78. Kebakaran gudang.
78
79. Aku juga bisa.
79
80. Terkadang ibu muda lebih dewasa.
80
81. Papa tahu.
81
82. Aku harus bagaimana?
82
83. 2
83
84. Kesungguhan.
84
85. Mana tega.
85
86. Keputusan Kala.
86
87. Mikaila melepas rindu.
87
88.Bersedia.
88
89. Pembuktian.
89
90. Mengadu.
90
91. Keputusan Kala.
91
92. Pikirkan bagaimana sekarang.
92
93. Tidak ada belaan.
93
94. Jangan pergi ayah!
94
95. Camer.
95
96. Tidak sudi menerimanya.
96
97. Undangan yang mengejutkan.
97
98. Tumbang.
98
99. Aku doakan yang terbaik.
99
100. Apakah karma tidak itu nyata?
100
101. Sepenggal kisah terlupakan.
101
Bagian 102
102
Bagian 103
103
Bagian 104
104
Bagian 105
105
Bgaian 106
106
Bagian 107
107
Bagian 108
108
Bagian 109 (End)
109
Bagian 110 (extra part)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!