08. Ancaman.

"Darimana kamu?"

Erina yang hendak menyembunyikan beberapa paperbag di tangannya harus gagal karena kedatanganya Rean.

"Aku—"

"Shopping? Hangout sama temen-temen kamu?"

"Ya kenapa emangnya? Aku nggak boleh seneng-seneng gitu?"

"Ethan masih kecil, jarang sering kamu tinggalin."

"Kan ada babysitter, lagian bukan cuman aku, tapi kamu tiap hari ninggalin Ethan!"

"Kamu tau kan posisi aku?"

"Ya tapi aku juga istri kamu, harusnya kamu adil, sehari nginep disini sehari lagi tidur di rumah kamu. Aku nggak minta banyak mas, aku cuma minta itu."

"Nggak!"

"Mas, kamu nggak sayang ya sama Ethan?"

"Terus aja jadiin Ethan alat biar aku kesini, tapi kamu sendiri nggak pernah urus dia! Yang paling Ethan butuhin itu kamu, seorang ibu yang harusnya ngasih kasih sayang ke anaknya. Apa perlu hal kaya gini perlu aku ajarin."

"Terserah kamu deh Mas!"

"Ethan masih kecil, dia butuh asi buat tumbuh kembangnya, kasih dia asi!"

"Aku nggak mau, aku kaya gini aku kamu jarang dateng kesini. Gimana kalo bentuk tubuh aku jadi kerempeng dan jelek, makin nggak mau lagi nanti kamu kesini!"

"Yaudah terserah kamu, aku bisa cari ibu asi penganti ... tapi jangan harap kamu bisa shopping kaya gini lagi, karena aku bakal kasih uang cuma untuk keperluan Ethan."

"Mas aku istri kamu!"

Rean tidak menggubrisnya, lelaki itu justru beranjak pergi. Selama ini dia telah salah memberikan banyak uang pada Erina, karena nyatanya hanya dia gunakan untuk kesenagannya sendiri.

"Kalo kamu pergi sekarang, aku bakal telfon mbak Raina dan bilang semuanya!"

"Kamu mau apa lagi?"

"Cabut kata-kata kamu, atau aku beneran telfon Mbak Raina!"

Rean menghela nafas kasar, semua urusan jadi repot karena kesalahannya sendiri.

"Iya aku cabut kata-kataku."

Setelah itu Rean benar-benar melangkahkan kakinya pergi.

***

"Kalian udah lama?" seru Raina pada 2 orang wanita yang tengah duduk di kursi sebuah cafe.

"Raina,"

"Apa kabar Na?"

Agatha dan Hanan, mereka berdua adalah sahabat Raina saat masih SMA, sudah jarang sekali mereka bertemu karena kesibukan masing-masing. Dan hari ini mereka memutuskan untuk hangout bareng-bareng.

"Baik dong, kalian gimana?"

"Baik juga."

"Loh Fifi mana, katanya udah sampai?"

"Alah biasa kayak nggak tau dia aja, dia kan rajanya ngaret, bilangnya otw tapi ternyata otw mandi."

Ketiganya tertawa bersama.

"Ngomongin siapa kalian, heum?"

Seorang wanita dengan rambut sebahu datang ke arah meja mereka.

"Baru diomongin udah dateng aja nih."

"Maaf guys tadi macet, jadi gue lama."

"Udahlah Fi, nggak kaget lo mah pasti ada aja alesannya. Macetlah, mobil mogok sekalian aja jalannya ketutup pesawat."

Fifi hanya nyengir melihat ketiga sahabatnya itu.

"Eh iya sekalian gue mau ngasih undangan." Ujar Fifi memgeluarkan tiga buah undangan dari tasnya.

"Wahh lo mau nikah?"

"Iyaa."

"Wah emang ada yang mau sama lo?"

"Bacot Ta! Ya ada lah masa enggak."

"Cariin gue jodoh dong, masa ya kemaren gue dilamar sama bos batu bara, kaya sih tapi gue bakal dijadiin istri ke empatnya."

Mereka bertiga terbahak mendengarkan curhatan Agatha, sampai saat ini Agatha memang belum menikah. Terkadang karir dan jodoh itu tidak bisa lurus dua-duannya, disaat karir selurus jalan tol, maka jodoh terhambat.

"Nggak papa lo sama bos batu bara aja, lumayan kan pasti kaya." Celetuk Raina.

"Ogah banget, kalo ganteng mah boleh aja. Lah ini perutnya buncit, udah tuir lagi."

"Eh bagus tu kalo udah tuir, kan tinggal nunggu meninggal aja terus hartanya buat lo."

"Tapi sebelum lo dapetin hartanya harus rebutan dulu sama ketiga istri lainnya hahaha..."

"Eh Ta, gue punya temen yang lagi nyari istri."

"Beneran Na?"

"Iya, nanti deh gue comblagin kalian."

"Eh kaya apa orangnya? Cocok nggak sama gue?"

"Namanya Kala, dia kerja di perusahaan di perancis gatau juga sih perusahaan apa. Tapi tenang aja dia orangnya baik dan tanggung jawab kok."

"Beneran Na? Bukan om om tuir kan?"

"Bukanlah, temen kuliah gue."

"Wah mantep tuh, kenalin ke gue gih."

"Eh btw lo udah nikah Raina?" tanya Hanan pada Raina.

"Udah dong udah lama."

"Yahh kita nggak diundang."

"Gimana mau ngundang, waktu dulu gue nikah Hanan ikut suaminya yang tugas di Kalimantan, Fifi ngalnjutin kuliah yang nggak selesai-selesai di singapore...." Raina mengalihkan pandangannya pada Agatha, "dan gue ngundang lo tapi rumah lo waktu itu udah pindah dan nomor lo nggak aktif."

"Tunggu-tunggu itu dulu banget, lo nikahnya pas kuliah?"

"Iya, gue nikah pas pertengahan kuliah soalnya gue kenal suami gue dikampus juga."

"Wah beneran?"

"Enak dong habis nikah masih terus pacaran."

"Iya tapi gue langsung punya anak juga sih."

"Beneran lo udah punya anak?"

"Masa sih?"

"Anak gue baru masuk sd."

"Wih udah jadi ibu muda aja."

"Kalo lo?"

Hanan tersenyum, "gue sama suami gue masih mutusin buat nunda momongan, kita belum begitu siap juga sih buat punya anak. Apalagi suami gue masih belum netep tugasnya, repot aja kalau pindah-pindah bawa bayi."

Siang hari itu mereka habiskan untuk bercengkrama bersama, menghabiskan waktu karena selama bertahun-tahun baru sempat bertemu hari ini.

...━━━━━ T O  B E  C O N T I N U E━━━━━...

SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.

THANKS AND SEE YOU....

^^^Central java, 16 October 2021^^^

Terpopuler

Comments

puput afid_27

puput afid_27

o

2022-04-30

2

Tri Soen

Tri Soen

Ntar kalau udah ketahuan kata2 yg pertama keluar maaf Raina aq khilaf 😂

2022-01-13

1

Syafrida Kadir

Syafrida Kadir

Rean takut sm Erina...

2021-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 01. Cintaku.
2 02. Siapa dia?
3 03. Bertemu Kala.
4 04. Bukan ibu rumah tangga biasa.
5 05. Erina.
6 06. Tuan Putri
7 07. Tanpa tanggungjawab.
8 08. Ancaman.
9 09. Sttt, ini rahasia.
10 10. Begitu besarnya kepercayaan.
11 11. Piknik.
12 12. Aku juga butuh kasih sayang.
13 13. Pertama kalinya kecewa.
14 14. Perselingkuhan Rean.
15 15. Aktor yang hebat.
16 16. Tak apa.
17 17. Kenyataan yang sebenarnya.
18 18. Tidak ada kata maaf
19 19. Hancur itu pasti.
20 20. Lebih memikirkan kebahagiaan anak.
21 21. Perjanjian pernikahan.
22 22. Isi hatiku.
23 23. Suami diatas kertas saja.
24 24. Tidak mau kalah dari selingkuhan.
25 25. Kedatangan Mama mertua.
26 26. Beli adik.
27 27. Lamaran.
28 28. Jahat.
29 29. Tidak ada kesempatan kedua.
30 30. Aku ingin sendiri.
31 31. Panik.
32 32. Namanya Ditya.
33 33. Kapan Erina sadar?
34 34. Kenyataan yang sebenarnya.
35 35. Kamu masih istriku.
36 36. Biarkan aku menyembuhkan diri.
37 37. Cerdas.
38 38. Karena aku nggak jahat.
39 39. Kita benar-benar usai.
40 40. Indah.
41 41. Bukan wanita murahan.
42 42. Kemalangan adik & Kakak.
43 43. Masih Peduli.
44 44. Buat aku jatuh cinta sama kamu.
45 45. Rasa Penasaran.
46 46. Terimaksih.
47 47. Malu.
48 48. Pulang.
49 49. Neni.
50 50. Ketahuan Mama.
51 52. Aku belum siap berpisah.
52 53. Jangan-jangan....
53 54. Titik akhir hubungan dengan Erina.
54 55. Selalu salah.
55 56. Baikan.
56 57. Masih ingat.
57 58. Kala selalu sabar.
58 59. Apakah aku salah?
59 60. Posesif.
60 61. Oh Ternyata.
61 62. Berita bahagia.
62 63. Rasa curiga.
63 64. Aku pengen Kamu.
64 65. Tahan dulu.
65 66. Pura-pura baik depan mertua.
66 67. Malas.
67 68. Dewi si super menyebalkan.
68 69. Perhatian.
69 70.Pelabrakan yang pantas untuk pelakor.
70 71. Ibu yang buruk.
71 72.Ethan kritis.
72 73. Duka.
73 74. Kembali dibuat kesal.
74 75. Penyesalan Erina.
75 76. Cemburu.
76 77. Jangan menyerah Kala.
77 78. Kebakaran gudang.
78 79. Aku juga bisa.
79 80. Terkadang ibu muda lebih dewasa.
80 81. Papa tahu.
81 82. Aku harus bagaimana?
82 83. 2
83 84. Kesungguhan.
84 85. Mana tega.
85 86. Keputusan Kala.
86 87. Mikaila melepas rindu.
87 88.Bersedia.
88 89. Pembuktian.
89 90. Mengadu.
90 91. Keputusan Kala.
91 92. Pikirkan bagaimana sekarang.
92 93. Tidak ada belaan.
93 94. Jangan pergi ayah!
94 95. Camer.
95 96. Tidak sudi menerimanya.
96 97. Undangan yang mengejutkan.
97 98. Tumbang.
98 99. Aku doakan yang terbaik.
99 100. Apakah karma tidak itu nyata?
100 101. Sepenggal kisah terlupakan.
101 Bagian 102
102 Bagian 103
103 Bagian 104
104 Bagian 105
105 Bgaian 106
106 Bagian 107
107 Bagian 108
108 Bagian 109 (End)
109 Bagian 110 (extra part)
Episodes

Updated 109 Episodes

1
01. Cintaku.
2
02. Siapa dia?
3
03. Bertemu Kala.
4
04. Bukan ibu rumah tangga biasa.
5
05. Erina.
6
06. Tuan Putri
7
07. Tanpa tanggungjawab.
8
08. Ancaman.
9
09. Sttt, ini rahasia.
10
10. Begitu besarnya kepercayaan.
11
11. Piknik.
12
12. Aku juga butuh kasih sayang.
13
13. Pertama kalinya kecewa.
14
14. Perselingkuhan Rean.
15
15. Aktor yang hebat.
16
16. Tak apa.
17
17. Kenyataan yang sebenarnya.
18
18. Tidak ada kata maaf
19
19. Hancur itu pasti.
20
20. Lebih memikirkan kebahagiaan anak.
21
21. Perjanjian pernikahan.
22
22. Isi hatiku.
23
23. Suami diatas kertas saja.
24
24. Tidak mau kalah dari selingkuhan.
25
25. Kedatangan Mama mertua.
26
26. Beli adik.
27
27. Lamaran.
28
28. Jahat.
29
29. Tidak ada kesempatan kedua.
30
30. Aku ingin sendiri.
31
31. Panik.
32
32. Namanya Ditya.
33
33. Kapan Erina sadar?
34
34. Kenyataan yang sebenarnya.
35
35. Kamu masih istriku.
36
36. Biarkan aku menyembuhkan diri.
37
37. Cerdas.
38
38. Karena aku nggak jahat.
39
39. Kita benar-benar usai.
40
40. Indah.
41
41. Bukan wanita murahan.
42
42. Kemalangan adik & Kakak.
43
43. Masih Peduli.
44
44. Buat aku jatuh cinta sama kamu.
45
45. Rasa Penasaran.
46
46. Terimaksih.
47
47. Malu.
48
48. Pulang.
49
49. Neni.
50
50. Ketahuan Mama.
51
52. Aku belum siap berpisah.
52
53. Jangan-jangan....
53
54. Titik akhir hubungan dengan Erina.
54
55. Selalu salah.
55
56. Baikan.
56
57. Masih ingat.
57
58. Kala selalu sabar.
58
59. Apakah aku salah?
59
60. Posesif.
60
61. Oh Ternyata.
61
62. Berita bahagia.
62
63. Rasa curiga.
63
64. Aku pengen Kamu.
64
65. Tahan dulu.
65
66. Pura-pura baik depan mertua.
66
67. Malas.
67
68. Dewi si super menyebalkan.
68
69. Perhatian.
69
70.Pelabrakan yang pantas untuk pelakor.
70
71. Ibu yang buruk.
71
72.Ethan kritis.
72
73. Duka.
73
74. Kembali dibuat kesal.
74
75. Penyesalan Erina.
75
76. Cemburu.
76
77. Jangan menyerah Kala.
77
78. Kebakaran gudang.
78
79. Aku juga bisa.
79
80. Terkadang ibu muda lebih dewasa.
80
81. Papa tahu.
81
82. Aku harus bagaimana?
82
83. 2
83
84. Kesungguhan.
84
85. Mana tega.
85
86. Keputusan Kala.
86
87. Mikaila melepas rindu.
87
88.Bersedia.
88
89. Pembuktian.
89
90. Mengadu.
90
91. Keputusan Kala.
91
92. Pikirkan bagaimana sekarang.
92
93. Tidak ada belaan.
93
94. Jangan pergi ayah!
94
95. Camer.
95
96. Tidak sudi menerimanya.
96
97. Undangan yang mengejutkan.
97
98. Tumbang.
98
99. Aku doakan yang terbaik.
99
100. Apakah karma tidak itu nyata?
100
101. Sepenggal kisah terlupakan.
101
Bagian 102
102
Bagian 103
103
Bagian 104
104
Bagian 105
105
Bgaian 106
106
Bagian 107
107
Bagian 108
108
Bagian 109 (End)
109
Bagian 110 (extra part)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!