"Darimana kamu?"
Erina yang hendak menyembunyikan beberapa paperbag di tangannya harus gagal karena kedatanganya Rean.
"Aku—"
"Shopping? Hangout sama temen-temen kamu?"
"Ya kenapa emangnya? Aku nggak boleh seneng-seneng gitu?"
"Ethan masih kecil, jarang sering kamu tinggalin."
"Kan ada babysitter, lagian bukan cuman aku, tapi kamu tiap hari ninggalin Ethan!"
"Kamu tau kan posisi aku?"
"Ya tapi aku juga istri kamu, harusnya kamu adil, sehari nginep disini sehari lagi tidur di rumah kamu. Aku nggak minta banyak mas, aku cuma minta itu."
"Nggak!"
"Mas, kamu nggak sayang ya sama Ethan?"
"Terus aja jadiin Ethan alat biar aku kesini, tapi kamu sendiri nggak pernah urus dia! Yang paling Ethan butuhin itu kamu, seorang ibu yang harusnya ngasih kasih sayang ke anaknya. Apa perlu hal kaya gini perlu aku ajarin."
"Terserah kamu deh Mas!"
"Ethan masih kecil, dia butuh asi buat tumbuh kembangnya, kasih dia asi!"
"Aku nggak mau, aku kaya gini aku kamu jarang dateng kesini. Gimana kalo bentuk tubuh aku jadi kerempeng dan jelek, makin nggak mau lagi nanti kamu kesini!"
"Yaudah terserah kamu, aku bisa cari ibu asi penganti ... tapi jangan harap kamu bisa shopping kaya gini lagi, karena aku bakal kasih uang cuma untuk keperluan Ethan."
"Mas aku istri kamu!"
Rean tidak menggubrisnya, lelaki itu justru beranjak pergi. Selama ini dia telah salah memberikan banyak uang pada Erina, karena nyatanya hanya dia gunakan untuk kesenagannya sendiri.
"Kalo kamu pergi sekarang, aku bakal telfon mbak Raina dan bilang semuanya!"
"Kamu mau apa lagi?"
"Cabut kata-kata kamu, atau aku beneran telfon Mbak Raina!"
Rean menghela nafas kasar, semua urusan jadi repot karena kesalahannya sendiri.
"Iya aku cabut kata-kataku."
Setelah itu Rean benar-benar melangkahkan kakinya pergi.
***
"Kalian udah lama?" seru Raina pada 2 orang wanita yang tengah duduk di kursi sebuah cafe.
"Raina,"
"Apa kabar Na?"
Agatha dan Hanan, mereka berdua adalah sahabat Raina saat masih SMA, sudah jarang sekali mereka bertemu karena kesibukan masing-masing. Dan hari ini mereka memutuskan untuk hangout bareng-bareng.
"Baik dong, kalian gimana?"
"Baik juga."
"Loh Fifi mana, katanya udah sampai?"
"Alah biasa kayak nggak tau dia aja, dia kan rajanya ngaret, bilangnya otw tapi ternyata otw mandi."
Ketiganya tertawa bersama.
"Ngomongin siapa kalian, heum?"
Seorang wanita dengan rambut sebahu datang ke arah meja mereka.
"Baru diomongin udah dateng aja nih."
"Maaf guys tadi macet, jadi gue lama."
"Udahlah Fi, nggak kaget lo mah pasti ada aja alesannya. Macetlah, mobil mogok sekalian aja jalannya ketutup pesawat."
Fifi hanya nyengir melihat ketiga sahabatnya itu.
"Eh iya sekalian gue mau ngasih undangan." Ujar Fifi memgeluarkan tiga buah undangan dari tasnya.
"Wahh lo mau nikah?"
"Iyaa."
"Wah emang ada yang mau sama lo?"
"Bacot Ta! Ya ada lah masa enggak."
"Cariin gue jodoh dong, masa ya kemaren gue dilamar sama bos batu bara, kaya sih tapi gue bakal dijadiin istri ke empatnya."
Mereka bertiga terbahak mendengarkan curhatan Agatha, sampai saat ini Agatha memang belum menikah. Terkadang karir dan jodoh itu tidak bisa lurus dua-duannya, disaat karir selurus jalan tol, maka jodoh terhambat.
"Nggak papa lo sama bos batu bara aja, lumayan kan pasti kaya." Celetuk Raina.
"Ogah banget, kalo ganteng mah boleh aja. Lah ini perutnya buncit, udah tuir lagi."
"Eh bagus tu kalo udah tuir, kan tinggal nunggu meninggal aja terus hartanya buat lo."
"Tapi sebelum lo dapetin hartanya harus rebutan dulu sama ketiga istri lainnya hahaha..."
"Eh Ta, gue punya temen yang lagi nyari istri."
"Beneran Na?"
"Iya, nanti deh gue comblagin kalian."
"Eh kaya apa orangnya? Cocok nggak sama gue?"
"Namanya Kala, dia kerja di perusahaan di perancis gatau juga sih perusahaan apa. Tapi tenang aja dia orangnya baik dan tanggung jawab kok."
"Beneran Na? Bukan om om tuir kan?"
"Bukanlah, temen kuliah gue."
"Wah mantep tuh, kenalin ke gue gih."
"Eh btw lo udah nikah Raina?" tanya Hanan pada Raina.
"Udah dong udah lama."
"Yahh kita nggak diundang."
"Gimana mau ngundang, waktu dulu gue nikah Hanan ikut suaminya yang tugas di Kalimantan, Fifi ngalnjutin kuliah yang nggak selesai-selesai di singapore...." Raina mengalihkan pandangannya pada Agatha, "dan gue ngundang lo tapi rumah lo waktu itu udah pindah dan nomor lo nggak aktif."
"Tunggu-tunggu itu dulu banget, lo nikahnya pas kuliah?"
"Iya, gue nikah pas pertengahan kuliah soalnya gue kenal suami gue dikampus juga."
"Wah beneran?"
"Enak dong habis nikah masih terus pacaran."
"Iya tapi gue langsung punya anak juga sih."
"Beneran lo udah punya anak?"
"Masa sih?"
"Anak gue baru masuk sd."
"Wih udah jadi ibu muda aja."
"Kalo lo?"
Hanan tersenyum, "gue sama suami gue masih mutusin buat nunda momongan, kita belum begitu siap juga sih buat punya anak. Apalagi suami gue masih belum netep tugasnya, repot aja kalau pindah-pindah bawa bayi."
Siang hari itu mereka habiskan untuk bercengkrama bersama, menghabiskan waktu karena selama bertahun-tahun baru sempat bertemu hari ini.
...━━━━━ T O B E C O N T I N U E━━━━━...
SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.
THANKS AND SEE YOU....
^^^Central java, 16 October 2021^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
puput afid_27
o
2022-04-30
2
Tri Soen
Ntar kalau udah ketahuan kata2 yg pertama keluar maaf Raina aq khilaf 😂
2022-01-13
1
Syafrida Kadir
Rean takut sm Erina...
2021-12-28
1