"Mikaila udah tidur?"
"Udah. Kok kamu baru pulang sih Mas?"
"Maaf ya tadi aku lembur."
"Mikaila nungguin kamu sampai ketiduran di ruang tamu."
"Maaf ya sayang."
Raina sedikit kesal dengan suaminya ini, seharusnya Rean juga tahu jika Mikaila akan tetap menunggu dirinya sampai tengah malam sekalipun, tapi mengapa Rean masih saja pulang terlambat dengan alasan lembur.
"Besok kan minggu kita jadi piknik ya kaya yang kamu bilang, aku udah bilang sama Mikaila."
"Siap sayang."
"Kamu udah makan belum?"
"Udah kok tadi."
Drtt... Drtt....
Handphone milik Raina berbunyi, membuat wanita itu segera mengeceknya.
"Siapa yang telfon?"
"Kala Mas, ituloh yang dulu temen kuliahku."
Rean langsung mengambil handphone milik Raina, dia takut jika Kala menceritakan semuanya pada Raina. Rean belum siap jika rumah tangganya hancur, bukan belum siap tapi selamanya tidak akan siap.
"Mas kenapa sih?"
"Pokoknya jangan diangkat!"
"Kamu aneh banget sih? Siniin hp ku!"
"Nggak Raina, kamu harus jauh-jauh dari Kala."
"Mas siniin, siapa tau penting! Aku juga kebetulan mau ngomong sesuatu sama dia."
Rean menggeleng.
"Kenapa nggak boleh? Kamu nyembunyiin sesuatu dari aku?"
Insting wanita itu sangatlah tajam, serapi apapun Rean menyembunyikan sesuatu tapi pada akhirnya juga pasti akan terbongkar.
"Mas jawab!"
"Enggak."
"Yaudah sini!"
Raina mengambil handphone di tangan Rean, ia melangkah pergi ke balkon dan tidak lupa mengunci pintu.
"Mas Rean kesambet apa sih?"
Raina mendial nomor Kala untuk menghubungi balik lelaki itu, tidak begitu lama setelah nada sambung berbunyi, panggilan pun langsung diangkat.
"Halo, ada apa Kala."
"Raina, ada sesuatu yang mau aku omongin ke kamu, bisa nggak besok ketemu?"
"Aduh nggak bisa kalo besok Kal, gimana kalo lusa?"
Besok Raina akan piknik dengan Rean dan Mikaila, meski hanya piknik biasa tapi dia ingin menghabiskan waktu seharian bertiga.
"Ini hal penting, nggak bisa kalo kelamaan."
"Tapi kalo besok beneran nggak bisa, gimana kalo sekarang aja. Kan ngomong lewat telpon juga bisa Kal."
"Y-yaudah,"
Kala terpaksa membicarakan ini lewat telepon karena hal ini tidak mungkin ia tunda untuk beritahu.
"Jadi mau ngasih tahu apa?"
"Hubungan kamu sama Rean gimana?"
"Hubungan kita? Ya nggak gimana-gimana, biasa aja Kal."
"Kamu pernah mikir nggak sih kalau misalnya di belakang kamu, Rean selingkuh?"
Raina terkekeh, "nggak, aku percaya banget sama Mas Rean, dia nggak mungkin main-main sama cewek lain."
"Kamu beneran percaya sama Rean?"
"Banget."
"Kamu nggak ngrasa ada yang berubah dari Rean?"
"Enggak Kal, Mas Rean tetep sama aja."
Hening sesaat.
"Kamu kenapa nanya-nanya gitu Kal?"
"Kamu cinta sama suami kamu?"
Raina mengerutkan dahinya, merasa jika percakapan kali ini sedikit aneh. Kala tidak biasanya bertanya masalah yang terlalu pribadi seperti ini.
"Raina?"
"Ya cintalah, kita udah lama banget sama-sama. Mas Rean perlakuin aku kaya Ratu dan aku juga pasti harus ngebales dengan sayang dan perhatian sama dia. Hubungan suami istri bukan lagi kaya pacaran kan, bukan hal yang main-main lagi, dari awal aku nerima lamaran Mas Rean dan bersedia jadi istrinya maka dari saat itu juga aku sudah berjanji buat labuhin hati aku cuma untuk dia."
Kala tidak mengeluarkan sepatah kata, dia hanya diam saja. Melalui kalimat Raina itu, bisa dia simpulkan jika Raina sangat menyayangi dan mencintai Rean.
Jika Kala memberitahukan hal ini sekarang juga pada Raina maka wanita itu akan hancur, dia akan sangat sakit hati melihat suami yang selama ini dipercaya ternyata selingkuh di belakangnya.
"Kala, hal penting apa yang mau dikasih tau ke aku?"
"Emm, maaf enggak ada sih Na."
Kala takut jika wanita itu akan hancur saat ini, dia tidak ingin melihat Raina menangis. Kalaupun harus tahu, biarlah nanti jangan sekarang.
"Kamu gimana sih Kal, aku kira ada apa. Oh iya kalau gitu aku aja yang kasih tahu ke kamu."
"Apa?"
"Kamu kan lagi cari istri, kebetulan temenku ada yang jomblo, dia cocok kok sama kamu. Cantik, karirnya bagus pokoknya kalian cocok deh."
"Iyaa Na."
"Kok nggak semangat gitu? Jangan-jangan udah dapet calon isteri nya ya?"
"Belum Na, nanti kenalin temen kamu itu ya sama aku."
"Siap, eh iya Kal udah dulu ya. Udah malem."
"Iya Na, selama istirahat."
Klik,
Raina menutup panggilan itu.
Dirinya berbalik membuka pintu yang terkunci dan betapa terkejutnya dia saat mendapati Rean berada di balik pintu.
Jadi sedari tadi Rean berada di balik pintu, memasang telinganya lebar-lebar untuk mendengarkan pembicaraan Raina, tapi ternyata dia tidak bisa mendengarnya sama sekali.
Perasaannya tidak karuan, ia sangat mencemaskan jika Kala membongkar semuanya.
"Kamu ngapain disini Mas?"
"Kala ngomong apa sama kamu?"
"Nggak ngomong apa-apa."
"Serius? Dia ngomong apa aja sayang?"
"Enggak ngomong apa-apa Mas, cuma dia juga aneh aja kaya kamu ini."
Rean menghela nafasnya lega, dia sangat bersyukur Kala tidak memberitahukannya pada Raina.
"Sebenernya ada apa sih Mas? Pasti ada yang ditutupi kan dari aku?"
"Mana ada sih sayang, masa aku nutupin sesuatu dari kamu."
"Tapi kalian aneh!"
...━━━━━ T O B E C O N T I N U E━━━━━...
SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.
THANKS AND SEE YOU....
^^^Central java, 13 October 2021^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Rusiani Ijaq
begitu pandai nya suami menutupi belangnya sampai istri ngak tau , karena terlalu percaya dan sayang sampai suaminya selingkuh pun hati istri tdk bergetar. tp jika HR itu tiba maka entah apa yg terjadi tp aku sebagai reader yg tdk suka perselingkuhan atau poli........mengungingkan kehancuran tuk suami dan selingkuhannya dan kalau bisa sampai suami penghianatan itu tdk bangki lg
2024-03-07
0
Sukliang
itu nyata , suami selingkuh istri dak tau
2022-12-29
0
EMI aja
hadeh Raina jdi cewek kurang peka,klo percaya gak pake kurang hanya SM Allah SWT aj klo sm manusia harus pake waspada klo ad yg mencurigakan apalagi Raina pinter ,hadeh emosi 😂 jadinya
2022-04-23
2