"Eh Mbak jangan sembarangan masuk."
Sekretaris itu menahan lengan Raina, tetapi Raina tidak mengubrisnya dan tetap melangkahkan kakinya masuk. Penasaran sekali dengan apa yang sebenarnya terjadi, sudah jelas jika Erina itu hanyalah mantan sekretaris Rean yang katanya Resign.
Cklek....
Raina menautkan kedua alisnya saat di dalam ruangan ada sosok Erina, wanita yang Raina kenal sebagai mantan sekretaris suaminya.
"Erina?"
Erina terlihat membolakan matanya saat melihat kehadiran Raina.
"Mbak mohon keluar ya, nanti saya yang kena marah."
Raina tidak mengubris ucapan sekretaris itu, dia melangkahkan kakinya mendekati Erina.
"Kamu ngapain di ruangan suami saya?"
"Emm,"
"Ngapain? Kata Mas Rean kamu udah resign kan dari sini, terus sekarang ngapain kamu disini?"
Kalimat dengan nada tidak bersahabat itu Raina lontarkan, pasalnya kejadian ini sangat ganjil terlebih kalimat dari sekretaris baru Rean yang mengatakan jika Erina adalah istri Rean.
"Bukan cuma Mbak, sekarang aku juga istrinya mas Rean!"
Dalam kebanyakan kasus, pelakor jauh lebih galak dari istri sah tapi kali ini tentu Raina tidak mau kalah. Baginya Erina itu bukan saingan yang setara dengannya, mungkin Raina akan benar-benar menangis histeris saat Rean selingkuh dengan hot model yang super cantik dan segalanya melebihi dirinya, tapi ini?
"Apa maksud kamu?"
Sejak Erina awal bekerja disini, Rean memang mengatakan jika Erina sangat genit dan melakukan segala cara untuk mendekati Rean. Tetapi Raina tetap percaya, bahkan sangat percaya jika suaminya tidak akan menghianatinya dan tergoda dengan Erina.
Sudah seperti itu besarnya rasa percaya Raina, karena memang ia yakin Erina itu tidak akan memiliki tempat dihati Rean.
"Aku udah nikah sama Mas Rean dari tahun lalu, bahkan kita udah punya anak dan alasan aku resign itu karena aku melahirkan."
"Kamu nggak usah ngada-ada ya!"
"Kok mbak nggak percaya sih ... ternyata mas Rean pinter banget ya nyenbunyiin ini dari Mbak. Masa udah setahun tapi Mbak masih nggak tau aja?"
"Kamu beneran nggak bohong?"
Erina mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan sebuah foto pada Raina. Itu adalah foto Ethan, jika dilihat Ethan ini sangat mirip dengan Rean, sangat mirip bahkan bisa dikatakan Rean versi kecilnya.
"Anak kita mirip banget sama Mas Rean kalo mbak lihat ini juga sudah pasti yakin jika ini anak Mas Rean."
"Udah setahun kalian nikah?"
"Iya mbak, mas Rean tuh cinta banget sama aku, dia bilang mau ninggalin mbak Raina tapi kasian sama Mbak jadinya ya gini, kita nikahnya diem-diem."
Raina menggelengkan kepalanya, dia benar-benar menolak kenyataan yang terjadi. Tetapi semua yang dia lihat dan dengar ini tidak mungkin hanya bualan Erina.
Fakta-fakta penguatnya adalah akhir-akhir ini Rean sering sekali pulang terlambat dengan alasan lembur, padahal dia tahu jika Rean bukanlah orang gila kerja.
Tadi malam juga Rean bisa-bisanya mematikan ponsel padahal dia sudah mewanti agar tidak terlambat pulang.
"Bagus banget ya, setahun lamanya saya dibohongin."
"Ya gitu Mbak, makanya jangan cuma jadi ibu rumah tangga aja."
"Aku memang ibu rumah tangga, tapi jika dibandingkan, dalam segalanya aku nggak kalah sama kamu!"
Itu adalah fakta, jika ditanya cantik? Tentu Raina jauh diatas Erina, lalu pendidikan? Lebih tinggi Raina. Jika ditanya kasih sayang pada keluarga, Erina sendiri jika dilihat seperti belum siap memiliki anak, dari Ethan bangun tidur sampai tidur lagi Erina tidak sama sekali mengurusnya.
"Tapi buktinya Mas Rean berpaling padaku."
"Itu karena kamu terlalu gatel, nempel terus ke mas Rean ... dan aku kasih tahu ya ke kamu, sekarang kamu dapet suami dengan cara ngrebut dari wanita lain, bahagia di atas penderitaan wanita lain, lihat aja apa yang akan terjadi sama kamu nantinya!"
"Aku nggak peduli, yang penting aku udah bahagia sama Mas Rean."
Ingin sekali Raina, mengacak rambut Erina dan mencakar wajah wanita itu habis-habisan tetapi sebisa mungkin dia menahan dirinya.
Jika ditanya, sekarang Raina jauh lebih ingin menghajar Rean suaminya daripada melampiaskan amarahnya ke Erina.
Rean adalah orang yang selama ini sangat dia percaya, dia sudah mengantungkan kebahagiaannya kepada Rean. Rean adalah bagian dari hidupnya, semenjak mereka menikah Raina sudah berjanji akan mengabdikan cintanya hanya untuk Rean.
Raina mengambil ponselnya dan dengan segera mendial nomor Rean, terdengar bunyi nada sambung sebelum telfon itu diangkat.
"Kamu dimana Mas? Cepetan ke ruangan kamu sekarang!"
...━━━━━ T O B E C O N T I N U E━━━━━...
SELAMAT SIANG, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL LIKE DAN TULISKAN SEPATAH DUA PATAH KATA DI KOLOM KOMENTAR.
THANKS AND SEE YOU....
^^^Central java, 17 October 2021^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Bu Jumaeda
kirain mau jambak2an thor
2022-05-25
0
fatimah azzahra sari
pede panget tu pelakor ndak punya malu....rai gedhek.....mimpi apa kamu rean pernikahanmu sama raina di ujung tanduk....mau alasan apa coba....aku khilaf paling
2022-04-15
0
Sulati Cus
bikin keputusan yg bikin suamimu mari segan hidup tak mau
2022-01-20
0