Almekia Kingdom

Almekia Kingdom

01

Kuedarkan pandanganku ke segala penjuru arah, dapat kulihat bunga-bunga anggrek yang tersusun rapi di salah satu sudut taman. Serta air mancur tiga tingkat ditengah-tengah. Disekelilingnya tertata bebungaan kecil beraneka warna, sementara jauh ditepian taman tertata rapi pohon-pohon besar nan rindang. Pohon-pohon yang cukup besar untuk dipanjat dan dinaiki ranting-rantingnya.

Tiba-tiba dapat kurasakan hawa kehadiran seseorang dibelakangku, membuatku refleks menoleh ke arah itu. Kudapati seorang gadis cantik seusiaku, kira-kira delapan belasan tahun usianya.

Gadis itu berambut lurus, berwarna coklat sebahu, mengenakan dress biru muda dengan desain sederhana. Gadis itu tersenyum lebar kepadaku, mengambil duduk dengan santainya di salah satu batang pohon yang dipijakinya.

"Halo pangeran Jasper," sapa gadis itu.

Kuteruskan saja kegiatanku mengamati segala penjuru taman luas ini tanpa menanggapi sapaannya. Terlalu malas untuk bercakap-cakap dengan gadis itu. 

"Hahaha pasti kabur dari istana lagi ya?" si gadis melompat dari salah satu ranting.

"Yang kutakuti bukan prajurit yang berpatroli tapi justru ayahmu. Beliau ada di rumah, Saphir?" jawabku masih waspada dan tetap mengamati keadaan di sekeliling.

"Tidak ada. Sepertinya masih di istana," jawab Saphir ringan.

"Syukurlah kalau begitu," aku membuang napas lega.

Kulangkahkan kakiku ringan, tanpa perlu berjingkat dan sembunyi-sembunyi lagi ke rumah super mewah di seberang taman. Paviliun perdana menteri Almekia Kingdom.

Seperti bisa, aku langsung masuk tanpa sungkan ke dalam kediaman itu. Saphir mengikuti dengan setia dibelakangku sambil sesekali berceloteh tentang apa saja. tentang hal-hal dan gosip yang bahkan tidak penting sekalipun.

Hubunganku dengan keluarga perdana ini menteri memang sangat akrab. Satu hal yang paling membuatku senang adalah mereka tak pernah segan dan sungkan padaku. Mereka tak pernah mempermasalahkan statusku sebagai seorang pangeran kerajaan ini.

Sebenarnya selain keluarga perdana mentri masih ada tiga keluarga menteri lain yang seakrab ini denganku. Putra-putri mereka yang sepantaran denganku pun menjadi teman baikku.

Aku juga selalu memanggil mereka dengan sebutan 'paman dan bibi' jika berhadapan dalam situasi non-formal.

"Hei Jasper, kebetulan bibi baru selesai masak. Ayo sini cicipilah!" Seorang wanita setengah baya yang anggun dan keibuan dengan rambut coklatnya yang tersanggul rapi menyapaku.

Wanita itu sedang mempersiapkan hidangan makan siang diatas meja makan. Beliau adalah bibi Agata, ibu dari Saphir serta istri dari sang perdana menteri Kerajaan. Wanita nomer dua di negeri ini setelah ibundaku, sang Ratu.

"Hm, baiklah... aku memang sudah sangat lapar," jawabku senang.

Aku mengambil duduk di salah satu kursi yang mengelilingi meja makan oval yang terbuat dari mammer halus dan super besar. 

Diatas meja sudah terhidang berbagai jenis makanan mulai makanan pembuka, menu utama, penutup bahkan sampai cemilan dan buah- buahan pun lengkap tersedia. 

"Mewah sekali...Apa akan ada acara? Atau bibi Agata sengaja menyiapkannya untukku?" Tanyaku padanya.

"Tentu saja Jez, kemarin kau makan di rumah bibi Emerald dan kemarinnya lagi di rumah bibi Garnet jadi sekarang giliran rumahku kan?"

"Saphir, kamu temanilah Jasper makan!" jawab beliau sambil terus mondar-mandir dari dapur-ruang makan, membawakan berbagai makanan.

"Jadi? Kau kabur lagi dari pelajaranmu lagi, wahai pangeran nakal?"

"Hehe iya bi," aku mulai menyantap makanan pembuka dimsum, masakan cina kali ini.

"Ibunda terus saja mendatangkan guru-guru private untukku. Mulai dari guru bela diri, kemiliteran, kepribadian, taktik perang, ketatanegaraan, bahkan magic dan pengobatan. Membuatku suntuk saja, membosankan." Keluhku dan didengarkan dengan seksama oleh ibu dan anak itu.

"Semua itu bagus untukmu Jez, agar kau cepat pintar dan bisa cepat menyusul kakakku dan yang lainnya." Seperti biasa Saphir selalu berusaha menghiburku dengan ucapan manisnya.

"Terus kapan kau juga belajar memasak makanan yang enak seperti ibumu?" Jawabku balik menggodanya dan dia langsung memasang muka masamnya.

Sementara ibunya ikut tertawa bersamaku. Yah meskipun seorang gadis, Saphir termasuk gadis tomboy yang lebih suka belajar beladiri daripada memasak.

"Tapi entah kapan aku bisa menyusul mereka jika sampai saat ini ibunda bahkan tidak mengijinkanku untuk menyentuh Gear?"

"PYAR!!"

Aku terlonjak kaget saat bibi Agata tiba-tiba menjatuhkan gelas yang sedang dibawanya. Beliau terlihat sangat kaget dan syok mendengar perkataanku barusan.

"Jez?! Benarkah yang kau katakan?..."

Beliau buru-buru menghampiriku, memaksaku berdiri dari kursiku dan mencengkeram kedua pundakku dengan sangat keras. Sungguh aneh sekali.

"Tidak mungkin, tidak mungkin Nefrit melarangmu menyentuh gear...tidak jika sampai akhir hayatnya pun ayahmu berada bersama gear!"

Aku semakin bingung dan tidak mengerti menghadapi reaksi janggal bibi Agata ini. Lebih-lebih saat mendengar ucapan beliau barusan. Apakah beliau mengetahui sesuatu tentang ayahku? Sesuatu yang tidak kuketahui? Tentang kematian ayahku?

"Bibi? Bibi tahu sesuatu tentang ayahanda?" kugunakan kesempatan ini untuk balik bertanya. 

"Bagaimana ayahanda wafat bi?"

Bibi Agata terdiam tanpa menjawab.

"Tolong ceritakan padaku... kumohon jawablah bi!" Pintaku penuh harap padanya.

Seolah baru tersadar bahwa merupakan hal tabu untuk membicarakan tentang mendiang ayahanda di hadapanku, bibi Agata langsung mengubah sikapnya. Menarik tangannya dari tubuhku dan menjauh dariku beberapa langkah.

"Tentu... tentu saja aku tahu tentang beliau...Ayahmu, ayahmu adalah raja yang sangat agung. Pahlawan kerajaan ini..." Tanpa bisa kucegah bibi Agata sudah menarik tangannya dariku.

Beliau beranjak pergi meninggalkan aku dan Saphir yang masih kebingungan akan reaksi janggalnya barusan. Kami berdua hanya bisa bertukar pandangan keheranan.

"Apakah aku tak berhak mengetahui tentang ayahandaku sendiri, Saphir?" Tanyaku frustasi.

Kuhempaskan diriku kembali diatas kursi yang tadi kududuki. Saphir yang biasanya selalu bisa menghiburku pun kali ini kehilangan kata-katanya. Dia tak bisa menjawab, hanya bisa memberikan dorongan dan kehangatan padaku dengan genggaman erat sebelah tangannya.

"Terima kasih..." ujarku mencoba tersenyum.

Aku berusaha melanjutkan menyantap hidangan yang telah susah payah disajikan bibi Agata untukku. Nafsu makanku telah hilang entah kemana perginya, meskipun perutku masih lapar tapi entah mengapa mulutku jadi susah untuk menelan makanan lezat ini.

_______#_______

Kupandangi langit malam dari salah satu balkon di lantai tiga istana, gelap dan pekat. Sang rembulan hanya menampakkan sebagian kecil cahayanya yang berbentuk seperti sabit. Seolah memberi kesempatan pada ribuan bintang untuk ikut memamerkan kilauan cahaya mereka. 

"Selamat malam Jasper," sebuah sapaan dari sebuah suara yang halus dan lembut menyadarkan aku dari lamunan.

Kualihkan pandanganku kearah datangnya suara. Dan kudapati sosok seorang wanita yang sangat cantik bagaikan dewi yang baru turun dari langit. Wanita itu tampak semakin bersinar dengan gaun sutra berwarna putih dan selendang merah yang dikenakannya.

Sangat kontras dengan latar belakang gelapnya langit malam bertabur bintang. Sangat anggun, kharismanya mampu membuat siapapun yang melihatnya untuk menahan napas sejenak... Dialah ibundaku, sang paduka ratu agung negeri ini.

Beliau adalah seorang wanita kuat yang telah membesarkan aku seorang diri, tanpa sosok dan figure seorang suami. Ditengah kesibukannya sebagai seorang ratu yang memimpin kerajaan ini, beliau masih mampu mencurahkan segala cinta dan perhatiannya hanya kepadaku putra semata wayangnya. 

Padahal dengan segala yang terdapat pada dirinya, tidak sedikit raja atau pangeran dari berbagai negeri yang berniat meminangnya untuk dijadikan istri. Tapi ibunda menolak semuanya, ibunda begitu setia kepada mendiang ayahandaku yang misterius.

Sangat misterius sampai-sampai aku putra kandungnya saja tidak tahu bagaimana wajah, nama, dan segala sesuatu tentang dirinya.

Bagaimana kejadian yang membuat beliau wafat? Kejadian besar seperti apa yang bisa menyebabkan wafatnya seorang raja suatu kerajaan?

Yang kutahu hanyalah bahwa ayahandaku adalah raja yang agung dan sangat hebat, pahlawan kerajaan. Semua orang di negeri ini berkata begitu. Tapi sehebat apakah beliau? Apa saja yang telah dilakukannya? Bagaimana sepak terjangnya semasa hidupnya? Semua masih tetap menjadi sebuah misteri besar.

Aku membungkukkan badanku sedikit, memberikan penghormatan kepada ibunda walau agak terlambat.

Beliau tersenyum simpul menyambut penghormatanku dan mengambil tempat berdiri di sebelahku, ikut memandangi langit malam di kejauhan.

"Bulan dan bintang indah berkilauan, tapi merekapun akan mati tak berdaya tanpa secercah cahaya dari sang surya" kata ibunda sambil menerawang jauh, seolah berkata pada dirinya sendiri, bukan kepadaku. 

Aku memang sudah mendapat pelajaran sastra ataupun ilmu pengetahuan alam, tapi tetap saja aku bingung tak mengerti apa makna dari perkataan beliau. Setahuku bintang kan bisa bersinar sendiri tanpa matahari? Hanya bulan yang membutuhkan cahaya dari matahari untuk bersinar.

"Jasper, kamu sudah 18 tahun nak. Sudah waktunya kamu untuk mengemban tanggung jawab. Jangan terlalu banyak bermain dan melakukan kegiatan yang tidak perlu!" Kali ini perkataan beliau ditujukan padaku, dengan nada yang terdengar sangat halus tanpa nada menuduh. 

Bahkan beliau juga melemparkan senyuman sayangnya padaku. Membuatku merasa malu pada diriku sendiri yang seolah tidak bertanggung jawab dan suka seenaknya kabur dari pelajaran-pelajaranku.

"Kurasa sudah saatnya kamu mendapat seorang mentor untuk mengawasi segala aktivitas dan pendidikanmu."

Aku kaget sekali demi mendengar ucapan ibundaku. Mentor? Orang yang akan, membimbing, mengawasiku serta membatasi semua kegiatan dan perasaan pribadiku? Yang benar saja...

"Kemarin paman Kunzite menawarkan dirinya menjadi mentormu. Bagaimana menurutmu?" Lanjut ibunda beberapa saat kemudian karena aku tak kunjung menjawab.

Benar-benar gila! Bagaimana mungkin Paman Kunzite, seorang perdana menteri kerajaan sampai turun tangan sendiri untuk menjadi mentorku? Kalau sudah seperti ini tentunya aku tak punya pilihan lain kan?

"Ehm maafkan ananda, ibunda ratu." Kupaksakan otakku loading lebih cepat untuk dapat mengubah situasi yang sangat merugikan bagiku ini menjadi sedikit menguntungkan.

"Terima kasih atas kebaikan ibunda. Dan tentunya tak ada keraguan lagi pada kecakapan perdana mentri Kunzite. Maka ananda dengan senang hati akan menerimanya..."

"Ehm, tetapi ananda memiliki satu permintaan. Tolong izinkan ananda mendapatkan pengetahuan tentang Gear. Perkembangan teknologi gear saat ini sangat pesat, ilmu gear pasti dapat memperdalam pengetahuan ananda." Kuberanikan diriku untuk membahas tentang gear pada ibundaku.

(Gear, robot ± 7 meter dengan berbagai macam bentuk, warna dan kemampuannya. Robot ini hanya memiliki satu kokpit untuk seorang pilotnya).

"Gear?" Tanya ibunda sedikit kaget. "Mau apa kau dengan benda berbahaya itu?" Nada suara ibunda ratu naik satu oktav.

"Ananda hanya ingin tahu bagaimana pengoperasiannya, spesifikasi dan cara mengendalikannya. Bukan untuk perang ataupun perusakan" Aku mencoba beralibi.

"Baiklah nanti akan ibunda pertimbangkan masalah Gear ini dengan Mentormu. Sekarang sudah larut malam, beristirahatlah karena mulai besok paman Kunzite akan memulai tugasnya. Besok beliau akan memberikan jadwal kegiatan baru untukmu." Ujar ibunda membelai lembut rambutku dan mencium keningku, memberiku ucapan selamat malam.

Membuatku mau tidak mau balas memberikan penghormatan dan meminta undur diri dari hadapannya.

Aku pun akhirnya melangkahkan kaki menjauh dari ibundaku. Hanya bisa mengutuki ketidakberdayaanku untuk menentang perintah beliau. Mana mungkin ibunda ratu mau bersusah payah untuk mempertimbangkan tentang Gear? Beliau yang bahkan tidak mengijinkanku aku menyentuh benda itu.

Gear adalah benda paling menakjubkan yang dibuat manusia di abad ini. Robot-robot yang umum digunakan dalam dunia militer maupun transportasi. Tidak jarang juga sebagai senjata perang dan alat penghancuran. Tapi tetap saja semua kembali kepada pilotnya masing-masing. Kembali kepada manusia yang memgendalikannya. Jadi bukanlah gear yang berbahaya melainkan pilot yang mengendalikan, hawa nafsu manusialah yang lebih berbahaya daripada gear itu sendiri...

_______#_______

🌼Yuuuuks say PLIIIIS jangan lupa kasih LIKE dan KOMEN 🌼

Terpopuler

Comments

Riska>b!r3n<

Riska>b!r3n<

mencoba yang baru

2021-06-20

0

Abu Alfin

Abu Alfin

aku mampir thor
Salam dari Isyaroh

2021-02-26

1

Erza Scarlet

Erza Scarlet

keren juga thor nulis fantasy

2021-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 Diamond 02
9 Diamond 03
10 Diamond 04
11 Opal 01
12 Opal 02
13 Opal 03.
14 Opal 04
15 Zircon 01
16 Zircon 02
17 Zircon 03
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24. ~Visual Time~
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36. Opal - Decision
37 37. Jasper - Escape
38 38. Jasper - Escape (2)
39 39. Diamond - Feeling
40 40. Diamond - Chaos
41 41. Diamond - Mind Reading
42 42. Opal - Visite
43 43. Opal - Faith
44 44 Opal - Separated
45 45. Zircon - Bloody Hell
46 46. Zircon - Enchounter
47 47. Opal - Prisonner
48 48. Opal - Prisonner (2)
49 49. Diamond - Love Letter
50 50. Diamond - Healer
51 51. Jasper - Memories
52 52. Jasper - Dreams
53 53. Jasper - Lost
54 54. Zircon - Tournamen
55 55. Zircon - Tournamen (2)
56 56. Diamond - West Line
57 57. Diamond - West Line (2)
58 58. Opal - Request
59 59. Opal - Reunion
60 60. Jasper - 2nd Round Turnamen
61 61. Jasper - Gear Battles
62 62. Zircon - Ruby
63 63. Zircon - Lonely
64 64. Jasper - Brother
65 65. Jasper - Desperate
66 66. Opal - Wishperer
67 67. Opal - Unpredictable
68 68. Zircon - Girls
69 69. Jasper - Old Balz
70 70. Jasper - Old Balz (2)
71 71. Zircon - Spy
72 72. Zircon - Help
73 73. Diamond - Missing
74 74. Diamond - Little sister
75 75. Diamond - Limits
76 76. Opal - Result
77 77
78 78. Zircon - Crazy
79 79. Jasper - Meet Again
80 80. Jasper - Fools
81 81. Zircon - Desire
82 82. Opal - Couple
83 83. Opal - Tecnician
84 84. Diamond - Planning
85 85. Zircon - Long Time No See
86 86. Zircon - Fight
87 87. Diamond - Final Battle
88 88. Diamond - Winner
89 89. Opal - Champion
90 90. Opal - Friends
91 91. Zircon - Winning Prize
92 92. Zircon - Winning Prize (2)
93 93. Jasper - Middle Part
94 94. Jasper - Wedding Notes
95 95. Jasper - Parents
96 96. Diamond - Big Brother
97 97. Diamond - Engagement
98 98. Opal - Gifts
99 99. Opal - Breafing
100 100. Opal - Back Home
101 101. Zircon - True Love
102 102. Zircon - True Love (2)
103 103. Jasper - Cemetery
104 104. Jasper - Cemetery (2)
105 105. Opal - West Line (again)
106 106. Opal - Prime Minister
107 107. Diamond - Bloodline
108 108. Diamond - Royal Blood
109 109. Diamond - Mistery
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
Diamond 02
9
Diamond 03
10
Diamond 04
11
Opal 01
12
Opal 02
13
Opal 03.
14
Opal 04
15
Zircon 01
16
Zircon 02
17
Zircon 03
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24. ~Visual Time~
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36. Opal - Decision
37
37. Jasper - Escape
38
38. Jasper - Escape (2)
39
39. Diamond - Feeling
40
40. Diamond - Chaos
41
41. Diamond - Mind Reading
42
42. Opal - Visite
43
43. Opal - Faith
44
44 Opal - Separated
45
45. Zircon - Bloody Hell
46
46. Zircon - Enchounter
47
47. Opal - Prisonner
48
48. Opal - Prisonner (2)
49
49. Diamond - Love Letter
50
50. Diamond - Healer
51
51. Jasper - Memories
52
52. Jasper - Dreams
53
53. Jasper - Lost
54
54. Zircon - Tournamen
55
55. Zircon - Tournamen (2)
56
56. Diamond - West Line
57
57. Diamond - West Line (2)
58
58. Opal - Request
59
59. Opal - Reunion
60
60. Jasper - 2nd Round Turnamen
61
61. Jasper - Gear Battles
62
62. Zircon - Ruby
63
63. Zircon - Lonely
64
64. Jasper - Brother
65
65. Jasper - Desperate
66
66. Opal - Wishperer
67
67. Opal - Unpredictable
68
68. Zircon - Girls
69
69. Jasper - Old Balz
70
70. Jasper - Old Balz (2)
71
71. Zircon - Spy
72
72. Zircon - Help
73
73. Diamond - Missing
74
74. Diamond - Little sister
75
75. Diamond - Limits
76
76. Opal - Result
77
77
78
78. Zircon - Crazy
79
79. Jasper - Meet Again
80
80. Jasper - Fools
81
81. Zircon - Desire
82
82. Opal - Couple
83
83. Opal - Tecnician
84
84. Diamond - Planning
85
85. Zircon - Long Time No See
86
86. Zircon - Fight
87
87. Diamond - Final Battle
88
88. Diamond - Winner
89
89. Opal - Champion
90
90. Opal - Friends
91
91. Zircon - Winning Prize
92
92. Zircon - Winning Prize (2)
93
93. Jasper - Middle Part
94
94. Jasper - Wedding Notes
95
95. Jasper - Parents
96
96. Diamond - Big Brother
97
97. Diamond - Engagement
98
98. Opal - Gifts
99
99. Opal - Breafing
100
100. Opal - Back Home
101
101. Zircon - True Love
102
102. Zircon - True Love (2)
103
103. Jasper - Cemetery
104
104. Jasper - Cemetery (2)
105
105. Opal - West Line (again)
106
106. Opal - Prime Minister
107
107. Diamond - Bloodline
108
108. Diamond - Royal Blood
109
109. Diamond - Mistery
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!