02

Pagi-pagi sekali saat aku masih dalam proses berpakaian, pintu kamarku diketuk. Segera kujawab dan mengijinkan siapaun itu untuk masuk ke dalam kamar. Seperti dugaanku, Paman Kunzite lah yang datang menghampiriku. Mentorku mulai hari ini.

"Selamat pagi, pangeran Jasper," Sapa beliau padaku dengan nada formal andalannya.

"Selamat pagi, perdana mentri Kunzite," jawabku tak kalah formal.

"Ini jadwal jadwal anda mulai hari ini. Silahkan anda periksa dengan seksama, mungkin ada yang belum jelas dan perlu ditanyakan." Diserahkannya beberapa lembar kertas padaku. 

"Jika anda sudah siap, pelajaran pertama akan segera kita dimulai." Tambah beliau dengan nada yang lebih serius lagi, bahkan lebih kaku dari bisaanya. Nada yang membuatku langsung menurut saja tanpa membantah.

DAILY SCEDULE MONDAY

08.00-10.00 latihan kekuatan fisik

10.00-13.00 teknik dan jurus beladiri serta bersenjata

13.00-14.00 istirahat dan membersihkan diri

14.00-15.00 makan siang bersama pejabat istana

15.00-19.00 taktik perang dan ketatanegaraan

19.00-20.00 istirahat dan membersihkan diri

20.00-21.00 makan malam bersama ibunda ratu dan mentor

21.00- istirahat di ruangan pribadi

Dahiku sampai berkerut demi membaca daftar acaraku untuk hari ini.

'Gila! Apa-apaan ini? Padat sekali!' Umpatku dalam hati saja, tanpa kata-kata.

Kuamati lembaran-lembaran kertas yang lain. Jadwal kegiatanku untuk besok dan besoknya lagi yang sama padatnya. Hanya menu pelajaran sore yang berbeda tiap harinya. Dan setelah kuamati, aku bahkan tidak mendapat liburan akhir pekan!

"Maaf paman..." Ujarku ragu setelah memeriksa semua jadwalku selama seminggu dengan seksama. "Mengapa tak ada pelajaran mengenai Gear disini?"

"Gear?" Paman Kunzite sedikit mengerutkan dahinya. "Kurasa anda belum siap."

"Aku sudah dewasa paman, sudah saatnya aku mempelajari tentang Gear!" Selaku tidak puas, merasa didiskriminasikan.

Padahal Diamond, putra sulung Paman Kunzite sudah bisa dan diperbolehkan untuk mengendarai gear pada usia 10 tahun, jauh lebih mudah dari usiaku saat ini.

Diamond bahkan sudah ikut pergi berperang dua tahun kemudian. Lebih jauh lagi saat ini Diamond sudah menjabat sebagai Kolonel yang memimpin pasukan di wilayah perbatasan pada usianya yang masih 23 tahun...Sungguh tidak adil!

"Baiklah nanti akan saya bicarakan kembali dengan paduka ratu." Jawab Paman Kunzite beranjak pergi dari kamarku, tak ingin memperpanjang pembicaraan lagi. 

"Ayo kita mulai pelajaran hari ini!" Beliau mendahuluiku ke training centre. 

Aku mengekor saja di belakangnya sampai ke tempat tujuan. Ruangan tujuan kami di lantai satu istana.

"Oiya pangeran, karena saya tidak mungkin mengikuti anda kapanpun dan kemanapun anda berada. Maka saya sudah menyiapkan dua pengawal pribadi untuk anda." Paman Kunzite mengenalkan dua orang pria yang telah menunggu kami disana. 

Kedua pria berbadan tegap dan berusia dua puluh tahunan yang berwajah sama. Yah mereka kembar, dan keduanya memiliki wajah yang bertampang sama seriusnya. Keduanya memiliki postur tubuh yang bagus layaknya seorang prajurit papan atas.

"Yang berbaju merah namanya Dextra dan yang berbaju biru Sinistra. Mereka bertugas untuk mendampingi anda. Jika masih di lingkungan istana anda bisa mengusir mereka saat menginginkan privasi...Anda keberatan?" Paman Kunzite memastikan kepuasanku akan kedua pengawal pilihannya.

Aku menggelengkan kepala untuk menjawabnya, bersyukur masih diberi sedikit privasi. Better than nothing.

Sejak hari itu, setiap harinya aku menjalani hari-hari yang sangat berat dan sibuk. Membuatku selalu terlentang di ranjang tanpa sempat mengganti pakaianku setiap malam. Seluruh tubuhku rasanya ngilu dan nyeri karena banyaknya memar dan luka ringan yang kuderita. Luka yang kudapat dari pukulan, bantingan, bahkan sabetan pedang Paman Kunzite saat sesi latihan bela diri.

Dan malam ini, betapa kagetnya aku saat kurasakan tubuhku begitu ringan, hangat dan nyaman. Saat kubuka mataku, kudapati ibunda ratu sedang duduk disamping ranjangku.

Beliau mengulurkan lengannya di atas tubuhku, menyalurkan tenaga dalamnya yang berwarna kehijauan, tenaga penyembuh untuk mengobati luka-lukaku. 

"Se, selamat malam ibunda..." Saking kagetnya aku langsung terduduk, bangkit dengan buru-buru dari tidurku.

"Tak usah secanggung itu pada ibumu sendiri, Jez." Jawab beliau tersenyum lembut padaku. Perlahan beliau membuka kancing kemejaku satu-persatu.

"Astaga banyak sekali lukamu. Berbaringlah, ibu akan coba menyembuhkanmu!" Ujar beliau membantuku kembali berbaring. 

Aku hanya menggangguk menjawabnya, entah kenapa detak jantungku menjadi lebih cepat tak terkendali menyadari posisi ibundaku sedekat ini.

Apalagi saat aku melihat penampilan ibunda. Jauh lebih cantik dari biasanya dengan wajah tanpa riasan, gaun tidur sutra putih yang sedikit tipis serta selendang merahnya...

"Apa kau begitu inginnya mengendarai gear?"

"Apa?...be, benar ibunda." Jawabku gugup saking kagetnya mendengar pertanyaan tabu tentang gear dari mulut ibunda.

"Apa kau yakin sudah siap dan sanggup untuk mengendalikannya?"

"Tentu! Tentu saja! Ananda akan berusaha dan berlatih dengan sekuat tenaga!" Jawabku mantap penuh semangat. Ingin meyakinkan ibunda akan tekadku.

"Sudah kuduga kau akan menjawab begitu. Ibunda tahu keinginanmu kali ini sudah tak dapat dibendung lagi...Baiklah kuijinkan kau mendapat pelajaran Gear, mulai besok akan ada pelajaran Gear untukmu"

"Terimakasih ibunda." Saking senangnya, kontan kupeluk tubuh ibundaku dengan erat. Membuatnya berhenti memberikan heal, energi penyembuh kepadaku. Beliau balas memelukku penuh kasih sayang.

"Berjanjilah kau tak akan lupa diri dan menjadi gila perang setelah mengenal gear." Tambah beliau yang langsung kusanggupi dengan anggukan mantap sebagai jawaban.

_________#__________

Aku membaca rincian jurus dan teknik menggunakan senjata gear yang akan kupraktekkan besok dari layar komputer hologram-ku. Sebelum memberikan materi baru, Paman Morgan, guru pelajaran Gearku selalu memberikan tutorial berisi rincian manual, penjelasan serta peragaan gerakan-gerakan yang akan dilakukan dalam sebuah megadisk.

Entah mengapa Paman Kunzite tidak mau mengajariku meteri gear, menurut ibunda beliau sudah tidak mau lagi menyentuh gear karena suatu hal. Selain itu juga dikarenakan Paman Morgan adalah Gear master terhebat di seluruh kerajaan.

Belum lama kuotak-atik komputerku, mataku sudah tak bisa diajak kompromi lagi. Aku tertidur diatas tombol-tombol keyboard dengan tiga layar komputer hologram masih menyala. Parahnya aku juga belum mengunci jendela kamar dan pintu balkonku. Sehingga angin dingin, kering dan tidak ramah gurun pasir pada awal desember ini dapat masuk ke dalam kamarku dengan bebas.

Pelajaran gearku sudah berlangsung dua bulan. Aku sudah mengalami banyak kemajuan sekarang, sudah bisa bertarung bahkan berperang. Walau hanya memakai Common Gear yang tidak canggih, gear yang biasa dipakai oleh para prajurit. Atau biasa dipakai sebagai sarana transportasi.

Gear menyerap begitu banyak tenagaku. Hampir tiap malam aku tergeletak kecapekan, tapi keesokan harinya entah mengapa aku merasa segar lagi. Seakan dialiri semangat baru, tak sabar menantikan saat-saat untuk mengendarai Gear lagi.

Aku tersentak kaget, terbangun saat sebuah tepukan keras mendarat dipunggungku. Sakit!!

Perlahan aku bangkit, kugosok-gosok kelopak mataku, memulihkan sebagian kesadarannya. Mencari sumber datangnya tepukan. Siapa coba yang begitu kurang ajar dan berani memukul seorang pangeran sekeras itu?

"Jendela dan pintu balkon belum dikunci, angin bertiup sangat kencang dan dingin. Kau malah enak tidur disini, bagaimana kalau kau sakit? Atau lebih parah ada penyusup yang ingin membunuhmu, wahai pangeranku?" Sapa sebuah suara santai dengan nada setengah khawatir, setengah mengejek. Suara yang sangat familier dan kurindukan.

"DIAMOND!" Pekikku terbelalak tak percaya mendapati sosok gagah dihadapanku. 

Seorang pemuda dengan paras jauh diatas rata-rata, dengan mata coklat keemasannya yang tajam dan rambut pendek yang dibiarkan berantakan. Aku mengulurkan tanganku menyapanya, tetapi alih-alih menjabatnya Diamond malah menarikku kedalam pelukannya.

"Kau masih sama Jez, tetap manis seperti dulu." Ujarnya setelah puas memelukku.

"Ayahku bilang kau sudah mulai mahir mengendarai gear? Wah kita bisa duel 1 on 1 donk? pasti seru!" Lanjutnya dengan cengiran khasnya, mengamati ketiga layar hologramku.

"Iya," jawabku singkat, cepat-cepat mematikan komputerku. Yang benar saja, aku bisa mati konyol kalau nekat melawan Diamond saat ini. 

"Hei mana yang lain?" Tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Zircon dan Opal sudah pulang sebelum aku tiba. Kurasa Opal masih sibuk membantu di rumah sakit pusat. Maklum banyak tenaga medis yang mengambil cuti akhir tahun..."

"Zircon, kau tahu sendiri kan seperti apa dia? Jangan harap dia mau menghamipiri hanya untuk memberitahukan kedatangannya. Lagian sepertinya bibi Garnet masih belum mengijinkannya keluar paviliunnya, kangen berat ama anak semata wayangnya" Jawab Diamond panjang lebar.

"Kalian disini sampai kapan?" Tanyaku takut tak bisa bermain lama-lama dengan ketiga sahabatku itu. 

Para sahabatku yang kini bertugas sebagai prajurit yang menjaga perbatasan. Aku ingin bisa bermain bersama mereka seperti dulu, mereka selalu nempel kemanapun aku pergi. Tapi dengan jadwal kesibukanku saat ini rasanya semua itu mustahil dapat terlaksana.

"Sialan kau. Baru datang sudah ditanya kapan pulang... Tenang saja Jez, aku berencana disini sampai tahun baru. Entah kalau mereka berdua..." Ucapan Diamond tiba-tiba terhenti dan secepat kilat dia berlalu kearah balkon, hilang dari pandangan.

Tak lama kemudian kebingunganku terjawab dengan adanya ketukan di pintu kamarku. Hebat sekali dia bisa merasakan kedatangan seseorang dengan jarak sejauh itu, aku saja tak merasakan apa-apa sampai ada ketukan tadi. Kubuka pintu untuk memeriksa siapa yang datang...

"Maaf pangeran, kami mendengar ada suara-suara dari dalam. Kami khawatir ada seorang penyusup..." Sinistra, salah satu pengawal pribadiku melapor. Sementara satunya, Dextra berusaha melihat kedalam kamarku.

"Tidak ada siapapun, aku sendirian." Potongku cepat-cepat, tetapi kedua pengawalku itu memaksa masuk kamarku, memeriksa secara menyeluruh tanpa terkecuali balkon kamarku. Membuatku sedikit was-was kalau Diamond ketahuan bersembunyi.

Setelah yakin tidak ada siapapun dikamarku, mereka meminta maaf dan memberiku penghormatan. Tidak lupa pula menyuruhku menutup semua jendela dan pintu serta segera beristirahat.

Kuantarkan mereka sampai pintu, kututup rapat-rapat sebelum aku bergegas ke balkon, disana tak ada siapapun.

"Diamond?" Tanyaku lirih.

"Brengsek mereka! Kenapa tidak langsung kau usir saja sih?" Diamond kesal, melompat dari bawah balkon tempatnya bersembunyi.

"Tidak bisa. Mereka akan curiga dan melaporkannya kepada ayahmu. Pasti akan panjang urusannya. Lagian yang salah itu kau kan, menyelinap kekamarku tengah malam begini... Kau pulang saja, besok kita lanjutkan." Kugiring dia ketepi balkon untuk mengusirnya.

"OK, besok aku akan mengajak Zircon ikut latihan fisik, beladiri dan gear denganmu. Kau tak akan sendirian lagi, sobat...Aku pergi!" Diamond melompat dari balkon lantai empatku dan menghilang dalam gelapnya malam.

_______#______

🌼Yuuuuks say PLIIIIS jangan lupa kasih LIKE dan KOMEN 🌼

Terpopuler

Comments

Riska>b!r3n<

Riska>b!r3n<

gear

2021-06-21

0

Erza Scarlet

Erza Scarlet

wah jadwalnya bikin klenger pasti🤣

2021-02-21

1

princes Nadine

princes Nadine

jadwalnya bikin ngeri walau cuma baca aja😂

2021-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 Diamond 02
9 Diamond 03
10 Diamond 04
11 Opal 01
12 Opal 02
13 Opal 03.
14 Opal 04
15 Zircon 01
16 Zircon 02
17 Zircon 03
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24. ~Visual Time~
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36. Opal - Decision
37 37. Jasper - Escape
38 38. Jasper - Escape (2)
39 39. Diamond - Feeling
40 40. Diamond - Chaos
41 41. Diamond - Mind Reading
42 42. Opal - Visite
43 43. Opal - Faith
44 44 Opal - Separated
45 45. Zircon - Bloody Hell
46 46. Zircon - Enchounter
47 47. Opal - Prisonner
48 48. Opal - Prisonner (2)
49 49. Diamond - Love Letter
50 50. Diamond - Healer
51 51. Jasper - Memories
52 52. Jasper - Dreams
53 53. Jasper - Lost
54 54. Zircon - Tournamen
55 55. Zircon - Tournamen (2)
56 56. Diamond - West Line
57 57. Diamond - West Line (2)
58 58. Opal - Request
59 59. Opal - Reunion
60 60. Jasper - 2nd Round Turnamen
61 61. Jasper - Gear Battles
62 62. Zircon - Ruby
63 63. Zircon - Lonely
64 64. Jasper - Brother
65 65. Jasper - Desperate
66 66. Opal - Wishperer
67 67. Opal - Unpredictable
68 68. Zircon - Girls
69 69. Jasper - Old Balz
70 70. Jasper - Old Balz (2)
71 71. Zircon - Spy
72 72. Zircon - Help
73 73. Diamond - Missing
74 74. Diamond - Little sister
75 75. Diamond - Limits
76 76. Opal - Result
77 77
78 78. Zircon - Crazy
79 79. Jasper - Meet Again
80 80. Jasper - Fools
81 81. Zircon - Desire
82 82. Opal - Couple
83 83. Opal - Tecnician
84 84. Diamond - Planning
85 85. Zircon - Long Time No See
86 86. Zircon - Fight
87 87. Diamond - Final Battle
88 88. Diamond - Winner
89 89. Opal - Champion
90 90. Opal - Friends
91 91. Zircon - Winning Prize
92 92. Zircon - Winning Prize (2)
93 93. Jasper - Middle Part
94 94. Jasper - Wedding Notes
95 95. Jasper - Parents
96 96. Diamond - Big Brother
97 97. Diamond - Engagement
98 98. Opal - Gifts
99 99. Opal - Breafing
100 100. Opal - Back Home
101 101. Zircon - True Love
102 102. Zircon - True Love (2)
103 103. Jasper - Cemetery
104 104. Jasper - Cemetery (2)
105 105. Opal - West Line (again)
106 106. Opal - Prime Minister
107 107. Diamond - Bloodline
108 108. Diamond - Royal Blood
109 109. Diamond - Mistery
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
Diamond 02
9
Diamond 03
10
Diamond 04
11
Opal 01
12
Opal 02
13
Opal 03.
14
Opal 04
15
Zircon 01
16
Zircon 02
17
Zircon 03
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24. ~Visual Time~
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36. Opal - Decision
37
37. Jasper - Escape
38
38. Jasper - Escape (2)
39
39. Diamond - Feeling
40
40. Diamond - Chaos
41
41. Diamond - Mind Reading
42
42. Opal - Visite
43
43. Opal - Faith
44
44 Opal - Separated
45
45. Zircon - Bloody Hell
46
46. Zircon - Enchounter
47
47. Opal - Prisonner
48
48. Opal - Prisonner (2)
49
49. Diamond - Love Letter
50
50. Diamond - Healer
51
51. Jasper - Memories
52
52. Jasper - Dreams
53
53. Jasper - Lost
54
54. Zircon - Tournamen
55
55. Zircon - Tournamen (2)
56
56. Diamond - West Line
57
57. Diamond - West Line (2)
58
58. Opal - Request
59
59. Opal - Reunion
60
60. Jasper - 2nd Round Turnamen
61
61. Jasper - Gear Battles
62
62. Zircon - Ruby
63
63. Zircon - Lonely
64
64. Jasper - Brother
65
65. Jasper - Desperate
66
66. Opal - Wishperer
67
67. Opal - Unpredictable
68
68. Zircon - Girls
69
69. Jasper - Old Balz
70
70. Jasper - Old Balz (2)
71
71. Zircon - Spy
72
72. Zircon - Help
73
73. Diamond - Missing
74
74. Diamond - Little sister
75
75. Diamond - Limits
76
76. Opal - Result
77
77
78
78. Zircon - Crazy
79
79. Jasper - Meet Again
80
80. Jasper - Fools
81
81. Zircon - Desire
82
82. Opal - Couple
83
83. Opal - Tecnician
84
84. Diamond - Planning
85
85. Zircon - Long Time No See
86
86. Zircon - Fight
87
87. Diamond - Final Battle
88
88. Diamond - Winner
89
89. Opal - Champion
90
90. Opal - Friends
91
91. Zircon - Winning Prize
92
92. Zircon - Winning Prize (2)
93
93. Jasper - Middle Part
94
94. Jasper - Wedding Notes
95
95. Jasper - Parents
96
96. Diamond - Big Brother
97
97. Diamond - Engagement
98
98. Opal - Gifts
99
99. Opal - Breafing
100
100. Opal - Back Home
101
101. Zircon - True Love
102
102. Zircon - True Love (2)
103
103. Jasper - Cemetery
104
104. Jasper - Cemetery (2)
105
105. Opal - West Line (again)
106
106. Opal - Prime Minister
107
107. Diamond - Bloodline
108
108. Diamond - Royal Blood
109
109. Diamond - Mistery
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!