“Nah disinilah sebuah misteri besar akhirnya terjawab dan terpecahkan." Amy berkata dengan nada sangat dramatis.
"Misteri besar? Jangan bilang kalau ... " Diamond merespon dengan ragu-ragu. Bahkan dalam bayangan terliarnya pun dia tak berani untuk membayangkan tentang hal ini.
"Benar sekali. Yang dimaksud Jasper disini tentu bukanlah Pangeran Jasper Sterne Durchlaucth yang kita ketahui, melainkan seorang bernama Jasper yang lainnya." Amy memberikan senyuman indah di bibirnya.
"Apa kau tidak berpikir bagaimana beliau memiliki nama yang sama dengan Jasper? Apa kau tidak terlintas di benakmu sebuah kemungkinan bahwa beliau bisa jadi adalah mendiang Baginda Raja Almekia Kingdom, ayah dari Jez sendiri?” Amy kembali melemparkan teka teki dengan kedua mata yang berbinar-binar penuh cahaya harapan.
"Ini gila! Mendiang Baginda Raja, The king!" Diamond menghela napas panjang demi mendengar asumsi Amy. Asumsi yang sebenarnya sudah berkelebat juga di dalam otaknya sendiri.
"Tidak ini tidak gila. Justru sangat relevan dan masuk akal." Amy terlihat sangat mantap dengan asumsinya.
“Jadi?” Diamond masih tak percaya akan pendengarannya sendiri. Rasanya masih sulit mencernanya berita apa yang baru saja dia dengar. Jawaban dari misteri besar tentang mendiang Raja yang telah terkubur belasan tahun lamanya.
"Jasper Soltnse Durchlaucth," Amy menyebutkan sebuah rangkaian nama yang terdengar asing di telinga Diamond.
Nama yang seolah dapat menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya. Nama agung seorang raja. Jika nama Jasper yang dikenal Diamond memiliki satu kata yang berarti sebuah bintang, maka nama tengah mendiang paduka raja adalah matahari. Nama-nama yang sangat agung dan sesuai untuk keturunan raja.
“The King? Jadi nama mendiang Baginda Raja adalah Jasper juga? ... Dan bahkan lebih jauh beliau adalah Gear master tingkat tinggi selevel Paman Morgan?" Diamond sangat bersemangat mendengar pemaparan dari Amy.
"Tapi bagaimana mungkin tak ada seorang pun yang tahu mengenai hal ini?” Diamond kembali menyatakan ketidak percayaan akan cerita menakjubkan yang baru saja didengarnya.
“Menurutku bukannya tidak ada yang tahu. Akan tetapi mereka yang tahu telah disumpah untuk tidak bisa bercerita atau mengatakan segala sesuatu tentang beliau. Sumpah yang sangat kuat, mungkin dengan bantuan kekuatan magic, sehingga tak akan bisa untuk dilanggar. Entah dengan alasan apa sumpah ini harus dilakukan ..." Amy kembali menjelaskan.
"Kurasa para orang tua kita dan para pejabat istana lainnya juga ikut disumpah. Bagaimanapun juga, mereka semua adalah teman seperjuangan Baginda Raja dan Ratu dalam perebutan kekuasaan kembali Almekia Kingdom 20 tahunan yang lalu.” Kali ini wajah Amy terlihat kembali suram.
“Kenapa? Kenapa hal ini harus dilakukan?” Masih sangat sulit rasanya bagi Diamond untuk mempercayai semua perkataan Amethys.
Kalau Almarhum Baginda Raja begitu hebat dan tangguh mengapa sepak terjangnya harus dirahasiakan? Bahkan nama dan wajahnya pun tak banyak diketahui orang. Pertanyaan ini terus saja terngiang di kepala Diamond tanpa bisa terjawab. Sebuah misteri besar yang memang telah lama dia rasakan kejanggalannya. Misteri tentang mendiang Baginda raja Almekia Kingdom.
“Entahlah, penyelidikan yang kulakukan bersama Opal juga belum bisa menemukan alasannya pastinya. Tapi dari hasil penyelidikan lebih lanjut, kami mendapatkan informasi bahwa sumpah ini dilakukan beberapa saat sebelum kelahiran Jasper. Selain ibuku yang tidak tahu banyak mengenai mendiang Baginda Raja ..."
Amy mengehentikan ceritanya karena melihat wajah Diamond yang sudah mengerutkan kening karena keheranan.
"Yah seperti yang kamu tahu, ibuku bukanlah orang militer jadi beliau tidak ikut dalam perang perebutan kekuasaan secara langsung. Bahkan selama terjadinya perang beliau diungsikan di pulau terpencil yang aman oleh ayahku. Ibu tinggal dengan damai disana bersama aku dan Opal.” Amethys menjelaskan sedikit tentang ibunya. Kemudia dia berhenti sebentar mengambil napas sebelum melanjutkan ceritanya kembali ke topik utama.
“Maksudku adalah, ternyata ada orang lain yang mengetahui banyak hal tentang kejadian masa lalu tetapi dia tidak terikat dengan sumpah ... Kau ingat paman Obsidian? Menurut ibuku beliau pergi dari istana 19 tahun yang lalu. Jadi beliau tidak sempat disumpah waktu itu. Tapi kau ingatkan beliau orangnya itu agak ...”
“Mana mungkin aku ingat? Waktu itu kan aku masih balita?" Diamond langsung menjawab cepat-cepat.
"Tapi dengan ini berarti masih ada setitik harapan. Kita harus bisa menghubungi Paman Obsidian itu dan menyuruh beliau untuk datang ke sini.” Lanjutnya dengan sangat bersemangat. Seolah mendapatkan secerca harapan untuk bisa mengungkapkan misteri besar kerajaan Almekia.
“Sayangnya hal itu tidak bisa kita lakukan. Saat ini Paman Obsidian sudah tidak bisa lagi menginjakkan kakinya di Almekia Kingdom lagi. Karena suatu hal yang kami juga tidak mengetahui kejelasannya, Baginda Ratu sudah mengusir beliau dan tidak mengakuinya sebagai warga kerajaan ini ..." Amy sekali lagi menghela napas kecewa.
"Paman Obsidian itu sangat kasar, pemberontak dan tidak mau menuruti perintah serta peraturan. Beliau hanya mau menuruti perintah Baginda Raja, tapi setelah Baginda wafat tak ada lagi yang bisa mengendalikannya ...” Amy kembali murung.
“Jika Paman Obsidian tidak bisa datang ke sini maka kitalah yang akan pergi untuk mencari beliau, dimana pun beliau berada. Siapapun bahkan Baginda Ratu pun tak akan bisa menghalangi kita”. Ujar Diamond dengan tekad yang mantap, berusaha meyakinkan Amethys.
Gadis itu membalas ucapan Diamond dengan senyuman manis. Senyuman yang terasa sudah lebih dari cukup untuk penambah semangat dan keyakinan kepada Diamond bahwa mereka akan mampu untuk menyibak segala misteri besar tentang kerajaan ini. Misteri tentang wafatnya Baginda Raja dan apa saja yang terkait serta berhubungan dengannya. Mengapa kenyataan tentang beliau harus disembunyikan selama dua dekade?
“Sudah malam, sebaiknya kita pulang.” Diamond meletakkan beberapa lembar uang di meja dan mengajak Amy meninggalkan cafe. Amy menurut saja mengikuti langkah pria itu dan berjalan beriringan dengannya ke parkiran mobil.
Dalam perjalanan kembali ke kompleks istana, mereka tidak banyak bicara. Terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing. Sibuk memikirkan berbagai kemungkinan dan segala asumsi tentang segala kejadian dua puluhan tahun yang lalu.
Setelah sampai di kompleks istana, Diamond langsung memarkirkan mobil di garasi. Lalu mengantarkan pula Amethys sampai di depan pintu paviliunnya.
“Sudah dulu ya, selamat malam,” pamit Diamond padanya gadis itu sebelum berpisah. Mengakhiri kencan mereka.
“Diamond ... Ehm, terima kasih ... Malam ini sangat menyenangkan.” Ujar Amethys cepat-cepat sebelum berpaling dan melangkahkan kaki memasuki paviliunnya.
Diamond tercengang melihat tingkah yang menurutnya sangat manis dan menggemaskan itu. Apalagi sempat dia lihat rona merah di wajah cantik gadis itu.
Yah sepertinya malam ini aku akan mimpi indah.
Dengan langkah kaki ringandan kegirangan Diamond kembali masuk ke lift dan pulang ke Paviliunnya sendiri di lantai 4.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Erza Scarlet
krn g ada pilihan lain zirc🤣
2021-02-22
3
princes Nadine
yaampun momon ciuman dibalik pohon wkwkwkkw
2021-02-22
1
Astari Atelier
Karakter2nya pd deket ama emaknya semua ya.
2020-05-08
0