waktu menjelang senja namun Adam masih bertahan di kantornya,bagi Adam di kantornya adalah tempat ternyaman yang ia rasakan saat ini.
Semakin hari hubungannya dengan Mikha semakin memburuk.Adam begitu mudah tersulut emosi jika Mikha sudah membahas masalah perceraian.
Beberapa kali Adam kelepasan menampar mikha ketika Mikha bersikeras ingin menggugurkan kandungannya.
Adam sadar akan kesalahannya,namun niat Mikha yang ingin menggugurkan kandungannya benar-benar membuat Adam kecewa.
Sebrengsek-brengseknya Adam ia masih punya hati nurani untuk mau menjaga dan merawat calon buah hati mereka.
Namun hati nurani Mikha sepertinya sudah tertutup oleh kebencian yang sangat besar kepada Adam sehingga ia tidak menginginkan buah hati mereka yang sedang tumbuh dirahimnya.Dan itu membuat Adam sangat kecewa kepada Mikha.
Adam mengambil ponselnya ketika benda pipih itu terus menggelepar-menggelepar diatas mejanya.Ternyata dari Martha.
"Dam..kamu cepat ke klinik xx ..aku melihat Mikha pergi kesana "
"Mungkin dia akan periksa kandungan " jawab Adam malas.
Menyusul pun percuma yang ada malah membuat Mikha tambah marah kepadanya.
"Dam...itu klinik tempat aborsi..aku pernah mengantar teman kesana " ujar Martha khawatir.
"Aborsi ?..ya aku akan kesana sekarang "
Adam langsung menyambar tas dan kunci mobilnya dan bergegas menyusul Mikha ke klinik yang Marta katakan.Sepertinya Mikha benar-benar nekad akan menggugurkan kandungannya.
Sesampainya di klinik yang dimaksud,ternyata Martha sudah menunggu Adam disana.
"Mikha baru saja masuk ke ruangan tindakan " ujar Martha
Adam pun buru-buru masuk ke ruangan tempat dimana Mikha akan melakukan Aborsi.
Adam yang datang tepat waktu langsung membopong tubuh Mikha seperti membawa karung beras.Mikha terus meronta dan memukul-mukul punggung Adam minta dilepaskan.
Dibelakang Martha mengikuti sambil membawa tas Mikha yang terjatuh pada saat Adam membopongnya.
Adam menurunkan Mikha dikursi belakang dalam pengawasan Martha.Dengan mata merah menahan amarah,Adam membawa Mikha pulang ke apartemen.
Di Apartemen Adam yang sangat marah kembali hendak menampar Mikha namun buru-buru dicegah oleh Martha.
"Jangan Dam..Mikha sedang hamil " cegah Martha.
"Kenapa dihalangi..pukul saja..biar aku mati sekalian..biar kalian bebas hidup bahagia bersama bayi kalian " tantang Mikha.
Adam kembali mengangkat tangannya hendak menampar Mikha namun kembali di cegah oleh Martha.
Khawatir Adam akan gelap mata dan semakin berbuat kasar kepada Mikha, Martha buru-buru membawa Adam keluar dari kamar dan membiarkan Mikha sedikit tenang di kamar.
Hari itu Martha tidak berani meninggalkan Adam dan Mikha berdua di Apartemen.Martha khawatir jika ia pergi Adam akan kembali tersulut emosi sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap Mikha.
Malamnya Adam yang sudah bisa mengendalikan emosinya masuk ke kamar sambil membawa makanan untuk Mikha.
"Sayang..makan dulu..dari tadi siang kamu tidak makan apapun..Abang suapin ya " Adam membujuk Mikha untuk makan namun Mikha menolak dan mengunci mulutnya rapat-rapat.
Melihat Mikha tidak mau makan membuat Adam semakin sedih dan dilanda rasa bersalah.
"Sayang..apa yang harus Abang lakukan agar kamu mau memaafkan Abang ?" tanya Adam lirih.
"CERAIKAN AKU " jawab Mikha dingin.
"Abang tidak ingin bercerai dari kamu " ujar Adam memohon.
"Kalau Abang tidak mau menceraikan aku..aku akan bunuh diri..biar aku dan bayi ini mati sekalian..biar Abang bisa hidup bebas sama simpanan Abang dan anak kalian " ujar Mikha tajam.
Mendengar ucapan Mikha rahang Adam tampak mengeras.Adam berusaha menahan rasa sesak didadanya setiap kali Mikha meminta cerai dan mengatakan tidak menginginkan bayi mereka.
"Baiklah kalau itu mau kamu..Abang akan ikuti semua keinginan kamu,tapi Abang mohon biarkan bayi kita hidup ..Setelah bayi ini lahir Abang akan menceraikan kamu dan Abang yang akan merawat bayi kita..dan kamu tidak berhak atas bayi kita " ujar Adam dengan suara bergetar menahan tangis sambil bersimpuh dikaki Mikha.
"Baiklah..aku pegang janji Abang..kalau bayi ini lahir Abang harus ceraikan aku dan Abang boleh bawa bayi ini " jawab Mikha dingin.
"Iya..Abang janji " jawab Adam dengan suara bergetar.
"Sekarang Mikha makan ya !" bujuk Adam
Setelah melakukan kesepakatan akhirnya Mikha pun bersedia melanjutkan kehamilannya. Mikha kembali rutin memeriksakan kandungannya.Namun selama mengandung Mikha tidak mengijinkan Adam menyentuh perutnya.
Adam dan Mikha menyembunyikan rapat-rapat prahara rumah tangganya dari Papa,Mama dan Arin.
Diusia kandungan Mikha ke 4 bulan,mereka pulang ke Bandung untuk melaksanakan acara syukuran.
Pada saat acara siraman , untuk pertama kalinya Adam berkesempatan mencium perut Mikha.
Adam tampak menangis tersedu sambil mencium perut Mikha yang buncit.
Papa dan Mama Adam menganggap itu adalah hal biasa sebagai ungkapan kebahagiaan seorang calon Ayah yang akan segera memiliki momongan.
Mereka tidak mengetahui masalah rumah tangga yang sedang Adam dan Mikha hadapi.Bahkan mereka tidak menyadari jika pernikahan Adam dan sedang berada diambang perceraian.
Selesai seluruh rangkaian acara,Adam membawa Mikha ke gerai ice cream yang dulu tidak sempat Adam belikan.
Adam tampak tersenyum ketika Mikha melahap dengan cepat ice cream nya.Adam melihat Mikha begitu ceria tidak seperti di Canada.
"Mau lagi ?" tanya Adam ketika ice cream ditangan Mikha sudah habis.Mikha mengangguk
Adam pun kembali memesan ice cream dengan varian rasa yang lain untuk Mikha.
"Habis ini mau kemana lagi ?" tanya Adam setelah Mikha menghabiskan ice cream keduanya.
"Makam Mamih dan Papih " jawab Mikha
Adam melihat wajah Mikha berubah sendu ketika mengatakan ingin mengunjungi makam kedua orangtuanya.
Adam membawa Mikha ke tempat pemakaman umum dimana makam Mamih dan Papihnya berada.Disana Mikha menangis tersedu didepan pusara kedua orangtuanya sambil melantunkan doa.
Om...Tante..maafkan Adam yang telah melukai hati putri kesayangannya kalian...batin Adam.
Selama satu Minggu di Bandung entah mengapa Adam enggan kembali ke Canada, karena Adam yakin setelah pulang ke Canada sikap Mikha tidak akan semanis ketika di Bandung
Meski dengan berat hati Adam dan Mikha pun akhirnya kembali ke Canada karena Adam masih mempunyai satu tanggung jawab lagi yaitu bayi dalam perut Martha yang juga harus ia jaga.
Setelah kembali ke Canada,benar saja dugaan Adam..sikap Mikha kembali berubah dingin. Dan Adam kembali tidak diijinkan untuk menyentuh perutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Leni
kok bisa y perempuan seperti martha dah dipakai ngk dinikah santai aja, kpn perlu di pakai ngk y ngk ada marah" a
2024-12-19
0
Cattleya
berasa Adam nih berkepribadian ganda 🥀👎😡
2023-11-03
0
Debbie Teguh
makanya jgn main2 sm martah terus
2022-08-04
0