Patut Dicurigai

Adam turun dari ranjang kemudian memakai kembali semua bajunya.Sebelum beranjak Adam masih sempat membetulkan selimut agar menutupi tubuh polos Mikha.Satu kecupan Adam berikan di kening Mikha yang masih terlelap.

Adam beranjak menuju dapur untuk mengambil minum.Disana sudah ada Martha yang sedang membuat sarapan.

"Sudah selesai unboxing nya ?" sindir Martha sambil mengolesi roti dengan selai.

Adam tidak menjawab,Ia hanya tersenyum lebar kemudian menenggak air yang baru ia ambil dari lemari pendingin.

"Habis berapa ronde ?" tanya Martha penasaran

"Satu lah..mau nambah juga tidak tega " jawab Adam jujur.

"Biasanya kamu tidak pernah cukup satu kali " Martha tertawa sambil menyusun roti yang sudah selasai ia olesi selai diatas piring.

"Cara memperlakukan istri dengan simpanan itu beda..apalagi dia masih perawan " bisik Adam sambil nyengir.

"Serius ?" Martha melotot

"Dua rius malah " jawab Adam sambil berlalu hendak kembali ke kamar.

Namun Adam menghentikan langkahnya karena Mikha sudah berdiri di pintu dapur sambil menatapnya curiga.

"Sayang..sudah bangun ?" sapa Adam sambil mencium bibir Mikha tapi Mikha langsung melengos.

"Balik kamar yuk " Adam buru-buru menggiring Mikha kembali ke kamar.

"Abang ngapain sama kak Martha berduaan di dapur ?" tanya Mikha.

"Abang ambil minum haus..dia sedang bikin sarapan..jangan suka curigaan ah " Adam mencubit ujung hidung Mikha.

"Bagaimana tidak curiga.. pagi-pagi sudah ketawa-ketawa di dapur berdua " ujar Mikha dengan muka masam.

"Abang bilang jangan curigaan..mending kita mandi yuk " ajak Adam

"Abang saja mandi duluan " Mikha menyuruh Adam mandi duluan sedangkan dirinya naik kembali keatas ranjang hendak melanjutkan tidurnya.

"Ayok mandi sekarang !" Adam langsung mengangkat tubuh Mikha dan membawanya ke kamar mandi.

"Abaang..Mikha tidak mau mandi sekarang " Mikha meronta namun Adam langsung menceburkan tubuh Mikha kedalam bathtub.

Karena terlanjur basah akhirnya Mikha pun terpaksa mandi.Di dalam bathtub Adam kembali melakukan apa yang semalam ia lakukan kepada Mikha.Kali ini Mikha tidak lagi mengeluh ingin pipis karena kini ia sudah merasakan nikmatnya surga dunia.

"Mik..sarapan dulu " Martha menyodorkan piring berisi roti kepada Mikha.

"Buat tambah tenaga !" bisik Martha ditelinga Mikha.

Dengan malu Mikha pun mengambil satu iris roti dan memakannya dengan ditemani satu gelas susu yang baru saja Martha siapkan.

"Papa sudah datang Tha ?" tanya Adam yang baru keluar dari kamar dengan rambut basah habis keramas.

"Lagi di jalan.. sebentar lagi sampai " jawab Martha.

Adam mendekat kearah Mikha dan menggigit roti milik Mikha,kemudian ia juga menenggak susu milik Mikha.

Martha hanya tersenyum meledek melihat apa yang Adam lakukan barusan.

"So Sweet " ledek Martha membuat wajah Mikha menjadi merah.

Tidak lama kemudian suara bel berbunyi, ternyata papa yang datang.Semalam papa memang tidur di rumah utama yang dulu ia dan mantan istrinya tinggali.

"Om sarapan dulu " Martha menawarkan roti buatan nya kepada papa.

"Om sudah sarapan tadi sebelum kesini " jawab papa.

Tidak lama kemudian Papa,Adam dan Martha kembali serius membicarakan masalah perusahaan.Sementara Mikha memilih kembali ke kamar dan melanjutkan tidur.Tidak bisa dipungkiri jika tubuhnya terasa remuk redam setelah meladeni Adam dikamar mandi tadi pagi.

Setelah tiga hari Papa dan Mikha berada di Canada,dihari keempat mereka memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Adam tampak berat melepaskan Mikha kembali ke Bandung,namun Mikha tidak bisa bolos kuliah terlalu lama.

"Abang usahakan agar bisa sering pulang " bisik Adam ditelinga Mikha saat ia sedang mengantarkan papa dan Mikha ke Bandara. Mikha mengangguk.

Adam dan Martha bekerja keras mengumpulkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh mantan ibu tirinya.Setelah memiliki bukti yang cukup Papa dan Adam bertekad akan menjebloskan wanita itu kedalam penjara.

Setelah semua bukti cukup lengkap akhirnya kasus penggelapan dana di perusahaan Adam pun mulai masuk ke ranah hukum.

Adam dan mantan ibu tirinya sempat bertemu di kantor polisi.

"Kamu menghancurkan saya..saya pun akan menghancurkan kamu " ancam mantan ibu tiri Adam dengan berapi-api.

Adam dan Martha tidak menanggapi ancaman wanita itu,mereka langsung kembali ke kantor dan menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib.

Setelah kasus penggelapan uang diperusahaannya resmi ditangani oleh pihak yang berwenang,Adam memiliki waktu senggang untuk pulang ke Indonesia.

Adam sengaja tidak memberitahu Mikha tentang rencana kepulangannya kali ini.Ia ingin memberi kejutan kepada Mikha.

Sesampainya di Bandung Adam disambut dengan kehebohan Mama dan Arin yang sedang berusaha membujuk Mikha makan.

"Ada apa ini ?" tanya Adam

"Mikha nih sudah tiga hari tidak mau makan.Badannya demam..dibawa ke dokter juga tidak mau " jawab Mama.

"Kamu kena hujan ?" tanya Adam menatap tajam kearah Mikha.

"Iya..pulang kuliah pake ojek online kehujanan " jawab Mama.

"Emang tidak pake mobil ?" tanya Adam

"Males macetnya Bang " jawab Mikha. " Arin juga sama pake ojek online kehujanan "

"Tapi aku kan tidak gampang sakit kayak kamu kalau kehujanan " ujar Arin.

Setelah dipaksa akhirnya Mikha mau menghabiskan makannya dibawah tatapan tajam Adam.

"Nanti sore kita ke dokter " ajak Adam

"Tidak usah ke dokter ya Bang.. sebentar lagi pasti sembuh..kan makannya banyak " Mikha enggan dibawa ke dokter.

"Tidak..kamu tetap harus dibawa ke dokter " jawab Adam tegas.

Sorenya Adam benar-benar memaksa membawa Mikha ke dokter.Sebelum sampai ke dokter Mikha meminta Adam untuk mampir di gerai ice cream yang dulu biasa ia datangi bersama Adam.

"Tidak boleh..kamu sedang demam " Adam menolak dengan tegas.

Mikha langsung cemberut dengan mata merah menahan tangis.Namun Adam tidak mempedulikan nya.

Sesampainya di tempat praktek dokter pun Mikha terus cemberut dan menolak berbicara dengan Adam.

Mikha masih terus cemberut meski namanya sudah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan.

Setelah dilakukan pemeriksaan berulang-ulang dokter terlihat tersenyum kepada Adam dan Mikha.

"Ini hanya demam biasa..hal yang lumrah pada wanita yang sedang hamil muda..jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan" ujar dokter sambil menulis resep obat untuk Mikha.

"Hamil muda..maksud dokter istri saya sedang hamil ?" tanya Adam tidak percaya.

"Iya..menurut perkiraan saya usia kehamilannya sudah menginjak 6 Minggu.Tapi untuk lebih jelasnya sebaiknya segera ditangani oleh dokter kandungan " saran dokter.

"Baik Dok " jawab Adam.

Dokter merekomendasikan dokter kandungan terbaik kepada Adam dan Adam setuju untuk membawa Mikha kesana besok sore.

Sepulang dari dokter wajah Mikha masih terus cemberut,berbanding terbalik dengan Adam yang tampak bahagia dengan kehamilan Mikha.

Sesampainya di rumah Adam langsung mengatakan kabar gembira itu kepada orang rumah,namun Mikha malah langsung masuk ke kamarnya.

"Kenapa Mikha cemberut ?..apa dia tidak senang dengan kehamilannya ?" tanya Mama khawatir.

"Entahlah " jawab Adam.

"Tadi waktu pergi dia biasa saja " ujar Arin heran melihat perubahan sikap sahabat sekaligus kakak iparnya itu.

"Sepertinya dia marah karena Abang larang beli ice cream." jawab Adam.

"Kenapa Abang larang beli ice cream ?bisa saja itu keinginan bayi kalian " mama langsung melotot.

"Waktu itu Abang belum tau kalau Mikha sedang hamil " jawab Adam menyesal.

"Sekarang kalian pergi lagi sana..turuti keinginannya " Mama mendorong bahu Adam

Adam pun beranjak ke kamar untuk mengajak Mikha membeli ice cream yang tadi Mikha inginkan.

"Ayok kita beli ice cream sekarang " ajak Adam.

"Males ah..tadi saja tidak boleh " Mikha menolak.

"Sekarang boleh..ayok " Adam menarik tangan Mikha dan membawanya ke mobil untuk membeli ice cream.

Adam pun melajukan mobilnya menyusuri jalan yang tadi sudah ia lalui.Namun begitu sampai di gerai ice cream yang dimaksud mereka tampak kecewa karena gerainya sudah tutup.

"Tuh kan sudah tutup " Mikha langsung memukuli dada Adam dengan kesal.

"Besok kita kesini lagi " bujuk Adam.

"Tidak usah..aku inginnya juga sekarang " jawab Mikha sambil duduk membelakangi Adam.

Adam pun melajukan mobilnya pulang ke rumah.Ia tampak pasrah jika Mikha marah kepadanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***