Adam menyusun beberapa photo Mikha dan memajangnya di dinding kamarnya bersama dengan beberapa photo Mama dan Arin.
Beberapa menit Adam menatap dalam photo gadis cantik itu sebelum ia merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya.
Meski tidak sempat bertemu dengan Mikha, namun kerinduan Adam sedikit terobati dengan hanya menatap photonya.
Adam akhirnya mendapat Omelan dari Arin karena telah mencuri beberapa photo Mikha dari kamarnya.
"Jadi ini yang namanya Mikha ?" Martha menatap photo Mikha yang baru saja selesai Adam pajang di dinding kamarnya.
"Ya " jawab Adam
"Gadis yang cantik " puji Martha.
"Sudah terobati rindunya ?" tanya Martha lagi. Adam menjawab dengan mendengus. "Kalau sudah bertemu seharusnya wajah kamu tidak kusut seperti ini "
"Kami tidak sempat bertemu " jawab Adam lirih.
"Kenapa ?" tanya Martha penasaran.
"Dia sedang berlibur dengan orangtuanya ke Bali " jawab Adam.
"Kasiaaan.." ledek Martha sambil duduk dipangkuan Adam.
"Jadi karena itu kamu menyuruhku kesini sekarang ?" tanya Martha manja.
"Anggap saja begitu " jawab Adam sambil menyatukan bibir mereka.
"Seharusnya kamu susul dia ke Bali " Martha melepaskan sejenak tautan bibir mereka.
"Untuk apa ?" tanya Adam.
"Untuk apa,?..Katanya kangen !" Martha menatap dalam mata Adam.
"Dia sudah punya kekasih " jawab Adam lirih.
"Cuma kekasih kan..bukan suami !" ujar Martha dengan mata iba.
"Sudahlah tidak usah dibahas " Adam kembali menyatukan bibir mereka.
Adam enggan membicarakan gadis yang diam-diam ia rindukan namun sudah dimiliki orang itu.
* * *
Mikha tampak terpaku menatap dua buah kado pemberian Adam. Kado pertama Mikha mendapatkan sebuah kalung dengan liontin berbentuk kunci.Sedangkan di kado kedua Mikha mendapatkan sebuah sweater lembut berwarna coklat muda bertuliskan hurup M dibagian dadanya.
Mikha sama sekali tidak menemukan ucapan apapun disana.Meskipun begitu Mikha tau jika kedua benda itu adalah kado ulangtahun dari Adam.Itu tandanya Adam masih ingat hari ulangtahunnya.
"Kalung apa ini.. seperti kalung laki-laki " Seno mengamati kalung dengan liontin berbentuk kunci yang melingkar dileher Mikha.
"Dikasih seseorang..bagus tidak? " jawab Mikha santai
"Dikasih siapa ?" tanya Seno terlihat kurang suka.
Mikha tidak menjawab,ia hanya melirik Arin yang sepertinya sudah bisa menebak siapa orang yang telah memberi kalung itu.
"Dari siapa kalung itu ?" Seno mengulangi pertanyaannya.
"Dari teman " jawab Mikha.
Meski tidak berkomentar lagi,namun Arin dapat menangkap jika Seno tidak menyukai ketika Mikha memakai kalung pemberian kakaknya.
Meski menangkap ketidak sukaan Seno,Mikha sama sekali tidak berniat melepaskan kalung itu dari lehernya.
Sesampainya di rumah Mikha dan Arin turun dari mobil Seno.
"Hati-hati pulangnya jangan ngebut " Mikha melongokan kepalanya kepada Seno.
"Iya..kamu juga istirahat " jawab Seno sambil mencium sekilas pipi Mikha tanpa sepengetahuan Arin.
Setelah mobil Seno berlalu,Arin dan Mikha masuk kedalam rumah Mikha.Diteras sudah ada Mamih Mikha yang menyambut mereka.
"Diantar siapa ?" tanya Mamih Mikha
"Seno Mih " jawab Mikha
"Kenapa tidak mampir ?" tanya Mamih Mikha.
"Buru-buru mau jemput mamanya di Bandara " jawab Mikha.
Mamih Mikha menyiapkan makan untuk kedua gadis itu di meja makan.Arin memang terbiasa makan di rumah Mikha,begitu juga dengan Mikha yang sudah terbiasa makan di rumah Arin.Mereka layaknya sudah seperti saudara.
Arin akan pulang jika Mamanya sudah pulang dari butik.Meski sekarang Papa Arin sudah rutin mengirimi uang tidak membuat Mama Arin berhenti membantu Mamih Mikha di butik. Karena dari butik Mama Mikha lah Mama Arin bisa menghidupi kedua anaknya setelah bercerai dari suaminya.
"Ini kalung dari Abang ya " tebak Arin ketika mereka sudah berada dikamar Mikha.
"Iya..ternyata Abang masih ingat hari ulangtahun aku " jawab Mikha sambil memainkan liontinnya.
"Kemarin Abang bertanya apa saja tentang aku ?" tanya Mikha
Arin menggaruk pelipisnya "Abang tanya kamu masih suka sakit tidak kalau kehujanan "
Arin terpaksa berbohong karena tidak ingin melihat Mikha kecewa jika tau kalau Adam sama sekali tidak menanyakannya.
"Terus kamu jawab apa ?" tanya Mikha
"Ya aku jawab kalau kamu sudah tidak pernah sakit lagi kalau kehujanan " Kebohongan Arin masih berlanjut.
"Baguss..aku tidak mau Abang tau kalau aku masih suka sakit kalau kehujanan " ujar Mikha sambil tertawa.
"Trus kado yang satunya lagi isinya apa ?" tanya Arin
"Abang kasih sweater " Mikha mengambil sweater pemberian Adam dari dalam lemari dan memperlihatkannya kepada Arin.
"Aiih..bagus banget " puji Arin. " coba kamu pake "
"Pas banget kan..nyaman lagi " ujar Mikha setelah sweater itu melekat ditubuhnya.
Arin mengambil beberapa photo Mikha tengah memakai sweater pemberian Adam dengan kamera ponselnya.
"Awas jangan dikasih ke Abang " ancam Mikha
"Tidak akan..ini mau aku pajang dikamar buat nakutin tikus " jawab Arin terkikik.
"Enak saja " Mikha melemparkan bantal kewajah Arin sambil ikut terkikik.
"Aku pulang dulu..Mama sudah pulang dari butik " Arin buru-buru beranjak dari kamar Mikha ketika dari kaca jendela kamar Mikha dilihatnya Mamanya baru turun dari taksi online.
Sepeninggalan Arin,Mikha langsung tertidur dalam balutan hangat sweater pemberian dari Adam.
Keesokannya di sekolah tidak biasanya Seno terlihat lebih pendiam dari biasanya.
"Kamu kenapa daritadi manyun terus " Mikha mencolek pinggang Seno ketika mereka sedang berada di perpustakaan.
"Tidak apa-apa " jawab Seno
"Bohong..dari tadi pagi waktu jemput saja kamu cemberut terus " ujar Mikha
Seno diam..namun beberapa menit kemudian ia memiringkan tubuhnya menatap dalam kearah Mikha.
"Jujur sama aku..kalung itu dikasih siapa ?" tanya Seno.
Mikha melongo,ia tidak menyangka jika ternyata kalung pemberian Adam lah penyebab Seno cemberut.
"Ini dikasih kakaknya Arin " akhirnya Mikha jujur.
"Kakaknya Arin yang kuliah diluar negri ?" tanya Seno.Mikha mengangguk.
"Kalian tidak ada hubungan apa-apa kan ?" tanya Seno curiga
"Ya engga lah..aku menganggap dia seperti kakak aku sendiri " jawab Mikha cepat.
"Aku pikir.."
"Jadi kamu cemburu ya " goda Mikha
"Ya.." jawab Seno jujur.
"Kamu cemburunya salah orang " ujar Mikha sambil beranjak dari perpustakaan.
"Kamu mau kemana ?" tanya Seno berusaha menahan tangan Mikha untuk tidak pergi.
"Ke kelas..kamu tidak dengar barusan bel sudah berbunyi ?" tanya Mikha.Seno menggeleng..ia memang sama sekali tidak mendengar jika bel tanda masuk sudah berbunyi.
"Sudah ah aku balik ke kelas " Mikha buru-buru melepaskan genggaman tangan Seno.
Mikha dan Seno pun akhirnya berpisah.Mereka kembali ke kelas masing-masing.
Ketika bel tanda jam pelajaran berakhir,Mikha dan Arin bergegas membereskan buku-buku mereka dan memasukannya kedalam tas. Kemudian mereka pun pulang dengan menggunakan taksi online.Hari ini Seno tidak dapat mengantar mereka pulang karena ada pelajaran tambahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Fatim Toek
cerita nya bagus cuma terlalu panjang
2024-07-24
0
HenyNur
lanjut seru nih ceritanya 👍👍
2022-03-29
0
Ꮪིᥰ⃝֟.𝄠༅𝕾𝖆𝖓𝖎𝖞𝖆𝐿 𝗦⃝⃟🦁
Weh Weh Weh Weh .....
2022-01-28
0