Kamu Milik Abang Seutuhnya

Mikha menarik selimutnya tinggi-tinggi hingga hampir menutupi sekujur tubuhnya.Ia masih merasa tidak nyaman dengan kehadiran Adam disampingnya.

Mikha masih belum terbiasa berbagi tempat tidur dengan orang lain kecuali dengan mama dan Arin.

"Kenapa..kamu kedinginan ?" Adam yang sedang memainkan ponselnya menoleh kepada Mikha.

"Tidak " jawab Mikha sambil memiringkan badannya membelakangi Adam.

Adam menyimpan ponselnya kemudian ia mencolek pinggang Mikha.

"Kenapa membelakangi Abang ?" tanya Adam.

"Aku tidak terbiasa tidur sama oranglain selain mama dan Arin " jawab Mikha masih membelakangi Adam.

"Nanti juga terbiasa " ujar Adam sambil ikut menarik selimutnya dan memeluk Mikha dari belakang.

"Abang maaf..Mikha sedang datang bulan " Mikha merasa tidak enak mengabaikan Adam di malam pertama mereka.

"Iya Abang tau " jawab Adam santai.

"Abang tau darimana..Abang ngintip ya waktu Mikha dikamar mandi " tuduh Mikha.

"Tidak..berasa saja ada yang mengganjal " jawab Adam sambil meraba bokong Mikha.

Sebagai pria yang memiliki jam terbang cukup tinggi tentu Adam dapat merasakan perbedaannya dengan mudah.

"Abang ih.." Mikha menjauhkan tangan Adam dari bokongnya.

"Cepat tidur..sudah malam " Adam mengeratkan pelukannya di punggung Mikha. Tidak lama kemudian mereka pun tertidur.

Dua hari kemudian Adam memutuskan kembali ke Canada tanpa membawa Mikha karena Mikha masih harus menyelesaikan kuliahnya.

Sebelum pulang Adam memberikan kartu saktinya untuk bekal Mikha selama Adam di Canada.

"Jangan minta uang ke mama " pesan Adam sebelum pergi.

"Iya " jawab Mikha sambil memasukan kartu pemberian Adam kedalam dompetnya.

"Aku tidak dikasih bekal Bang " Arin menengadahkan tangannya kepada Adam.

"Minta sama Mikha " jawab Adam.

"Dia mah pelit Bang " Arin mengadu.

"Enak saja..kapan aku pelit sama kamu ?" Mikha melotot tidak terima dibilang pelit.

"Kalau Mikha pelit bilang sama Abang..nanti Abang ambil lagi kartunya " jawab Adam santai. Arin pun tersenyum penuh kemenangan

Setelah mengantarkan Adam ke bandara,Arin dan Mikha mendatangi sebuah pusat perbelanjaan untuk menghabiskan sedikit uang Adam.

"Awas kalau sampai bilang ke Abang kalau aku pelit " ancam Mikha sambil melirik pada belanjaan Arin yang cukup banyak.

"Iya kamu tidak pelit " ujar Arin sambil tertawa puas karena telah berhasil menguras uang kakak iparnya.

Sejak memutuskan menikahi Mikha,Adam pun memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Martha.Keduanya sepakat hanya berhubungan sebatas pekerjaan saja.walaupun mereka masih tinggal dalam satu apartemen.

Adam buru-buru kembali ke Canada karena Martha menemukan ada aliran dana yang cukup besar dari perusahaan ke rekening pribadi.

Setelah ditelusuri ternyata aliran dana itu masuk ke rekening pribadi mantan mama tiri Adam.Mama tiri Adam memang memiliki sejumlah saham di perusahaan yang Adam pimpin.

Martha membantu Adam untuk mengumpulkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh mama tiri Adam.

Adam sudah memberitahu papanya tentang masalah di perusahaan nya.Dan Papa akan menyusul Adam ke Canada dalam waktu dekat ini.

Seminggu kemudian Papa Adam terbang ke Canada untuk membereskan masalah kebocoran dana di perusahaan yang Adam pimpin.Kali ini papa Adam datang bersama Mikha.

Papa Adam sengaja datang di hari weekend agar mereka memiliki waktu banyak untuk membahas masalah perusahaan.

Adam dan Martha tampak kaget dengan kedatangan papa yang membawa Mikha.Papa pun sama kagetnya karena mengira Adam dan Martha sudah tidak tinggal satu rumah lagi.

Kecanggungan langsung terasa diantara mereka.Mikha diam-diam menatap curiga kepada Adam dan Martha yang kedapatan tinggal dalam satu apartemen.

"Papa pikir Martha sudah tidak tinggal disini,makanya papa langsung ajak Mikha kesini " Papa tampak menyesal.

"Biar nanti Abang yang jelaskan pada Mikha " ujar Adam.

Meski diwarnai kecanggungan namun Adam beruntung karena tidak ada keributan yang terjadi diantara mereka.Bahkan Mikha tampak berusaha bersikap biasa ketika Adam,papa dan Martha mulai serius membicarakan masalah perusahaan.

Namun ketika hendak tidur,Adam dapat merasakan jika Mikha sebetulnya sedang kesal kepadanya.Mikha menolak ketika Adam ingin memeluknya.

"Kenapa tidak mau Abang peluk ?" tanya Adam.

Mikha tidak menjawab,ia malah menutup sekujur tubuhnya dengan selimut.

"Kha..kamu marah ya sama Abang karena ada Martha disini ?" tebak Adam.

"Abang pikir saja sendiri " jawab Mikha dari dalam selimut.

"Abang itu tidak ada apa-apa dengan Martha, kamu lihat sendiri kan tadi..kita sedang ada pekerjaan yang penting dengan papa " Adam beralasan.

"Iya..tapi apa pantas kalian tinggal bersama.. apalagi cuma berdua..ingat Bang..yang ketiganya setan " ujar Mikha.

Adam menelan ludah kasar.Tiba-tiba ia dilanda ketakutan bagaimana jadinya jika Mikha sampai mengetahui hubungannya dengan Martha sebelum menikah dengan Mikha.

"Iya nanti Abang akan cari tempat tinggal yang baru dan pindah dari sini " Adam memilih mencari aman.

"Terserah " jawab Mikha ketus.

"Tapi kamu jangan marah lagi dong..emang kamu tidak kangen sama Abang ?" Adam mencoba meredakan kemarahan Mikha dengan cara merayu Mikha.

Mikha diam tidak bergeming dari balik selimutnya.Ia sibuk berusaha mengendalikan debar jantungnya yang tiba-tiba berdetak tidak beraturan.

"Kha..Abang kangen sama kamu " bisik Adam sambil mencoba menarik selimut yang menutupi sekujur tubuh istrinya namun Mikha menahannya dengan sekuat tenaga.

"Kamu itu suka sekali bersembunyi dibalik selimut " keluh Adam.

"Kamu pikir dengan bersembunyi dibalik selimut kamu akan selamat dari Abang malam ini ?" tanya Adam sambil menarik paksa selimut yang menutupi sekujur tubuh Mikha.

"Abaang " Mikha merajuk ketika Adam berhasil mengeluarkan Mikha dari balik selimut.

"Sstt..jangan berisik " Adam langsung membungkam mulut Mikha dengan bibirnya.

Namun tidak lama kemudian Adam buru-buru melepaskan bibirnya ketika melihat Mikha megap-megap kehabisan napas.

Malam itu menjadi malam pertama bagi mereka.Bersama Mikha bukan hanya ***** yang Adam rasakan tapi juga cinta.Dan Adam sangat bersyukur karena telah memiliki Mikha seutuhnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***