Mikha dan Arin berencana akan menghabiskan malam pergantian tahun baru di villa milik keluarga Seno yang berada di puncak.Selain Mikha dan Arin, Seno juga mengajak beberapa teman sekelasnya.
Mendekati penghujung tahun,Mikha dan Arin sudah menyiapkan segala sesuatunya sesempurna mungkin.
Satu tas berisi pakaian dan cemilan sudah teronggok disudut kamar.Tidak lupa satu pouch kecil berisi makeup dan obat-obatan yang tidak boleh tertinggal.Termasuk sebuah sweater berwarna coklat muda pemberian dari Adam.
Satu hari sebelum keberangkatan mereka ke puncak, tiba-tiba Arin membatalkan untuk pergi dengan alasan Adam akan merayakan malam pergantian tahun bersama di Indonesia..Ini tentu saja membuat Mikha dan Seno sangat kecewa.
Seno sudah terlanjur mempersiapkan pesta meriah untuk menyambut malam pergantian tahun. Teman-teman Seno pun sebagian sudah berada disana.
"Kalau Arin tidak ikut Papih juga tidak ijinkan kamu ikut " tegas Papih Mikha yang sontak membuat Mikha kecewa.
Mikha berusaha membujuk Arin untuk ikut namun Arin menolak.
"Sorry Kha..aku sama mama akan merayakan malam tahun baru sama Abang di rumah. Mumpung Abang pulang " ujar Arin.
"Menurut aku ..kamu pergi saja sama Seno " saran Arin
"Papih ga ijinin kalau kamu tidak ikut " jawab Mikha
"Ya mau gimana lagi..ketemu sama Abang itu susah.." ujar Arin lirih.
Arin menyesal gara-gara dirinya tidak ikut Mikha pun jadi batal pergi.Namun ia tidak mau melewatkan moment langka bersama Abang yang sangat ia sayangi.
"Iya..aku ngerti " jawab Mikha akhirnya.
Meski kecewa akhirnya Mikha pun menurut untuk tidak pergi.Ia akan melewatkan malam pergantian tahun dikamarnya saja.Dan akhirnya Seno pun merayakan malam tahun baru tanpa Mikha.
Ketika hari mulai gelap,Mikha memilih mengurung diri didalam kamarnya sambil mendengarkan lagu-lagu kesayangan nya.Ia mengabaikan ajakan mamihnya untuk belanja ke supermarket.
Keasikan Mikha mendengar kan lagu terusik dengan suara gedoran dipintu kamarnya disertai suara Arin yang berisik.
"Mikhaaaa..Woi banguun.. kebakaran.. kebakaran.." teriak Arin dari luar kamar.
"Apaan sih..berisik tau " Semprot Mikha setelah pintu kamarnya terbuka.
"Kamu lihat..aku dan mamih kamu beli kembang api banyak " Arin memperlihatkan satu plastik besar kembang api beraneka ragam.
"Buruan keluar..kita mau pesta barbeque sambil bakar kembang api " Arin menarik-narik tangan Mikha.
"Aku ngantuk " Mikha menolak.
"Nanti aku kelonin kamu tidur.. sekarang kita pesta dulu " Arin memaksa.
"Aku ganti baju dulu " Mikha akhirnya tidak bisa menolak ajakan Arin.
"Tidak usah " ujar Arin
Mikha tidak sempat mengganti celana pendeknya,namun ia sempat mengambil sweater pemberian Adam dan memakainya.
Arin menggusur Mikha ke rumahnya.Disana sudah ada Mama Arin dan Mamih Mikha yang sedang menyiapkan alat pembakaran.
"Akhirnya mau keluar juga " ucap Mamih Mikha
"Terpaksa " jawab Mikha ketus.
Karena masih kesal kepada Mamih dan Papihnya yang tidak memberi ijin untuk pergi, Mikha pun memilih pergi kedapur untuk membantu Arin yang sedang menyiapkan ikan dan daging untuk dibakar.
Sejak kedatangannya,Mikha tidak menyadari jika di sudut halaman Adam diam-diam terus menatapnya lekat sambil mengobrol dengan Papih Mikha.
"Akhirnya mau keluar juga dia " Papih Mikha mengikuti arah pandangan Adam.
"Dia sedang ngambek karena tidak diijinkan malam tahun baruan sama pacarnya " ujar papih Mikha sambil tertawa.Adam ikut tertawa.
"Mikha masih saja suka ngambek seperti dulu " ujar Adam.
"Iya..waktu dulu kamu pergi pun Mikha ngambek makanya tidak mau menemui kamu " ujar Papih Mikha.
Adam termangu..Adam baru tau alasan Mikha memilih mengurung diri dikamar disaat kepergiannya? Mungkin itu juga alasan Mikha sampai saat ini selalu menolak berbicara padanya.
"Bang..bisa minta tolong belikan saus barbeque nya? mama lupa beli " Mama Adam menghampiri putranya.
Adam beranjak pamit kepada Papih Mikha untuk membeli saus barbeque pesanan mamanya.
"Kamu antar Abang " Adam tiba-tiba menarik tangan Mikha tanpa memberi kesempatan kepada Mikha untuk menolak.
"Pake ini " Adam memberikan helmet untuk Mikha pakai.
Sebelum melajukan motornya,Adam mengambil kedua tangan Mikha agar memeluk pinggangnya namun Mikha menolak.
Tanpa bicara apapun Adam kembali mengambil tangan Mikha dan menggenggamnya.Mikha tidak dapat menolak lagi karena sepanjang perjalanan Adam tidak melepaskan tangan Mikha dari genggamannya.
Sesampainya di supermarket yang dituju pun Adam tidak mau melepaskan tangan Mikha. Bahkan sampai ketika mereka mencari saus barbeque pun tangan Adam tetap setia menggenggam tangan Mikha erat seolah takut jika Mikha akan melarikan diri darinya.
"Mau ice cream ?" Adam menawarkan ice cream kepada Mikha
"Tidak " jawab Mikha.
"Akhirnya kamu bicara juga..Abang pikir setelah Abang pergi kamu jadi bisu " seloroh Adam.
Mikha hanya melengos sambil mendahului Adam menuju parkiran tempat motor Adam berada.
Pada saat pulang Adam kembali mengenggam tangan Mikha erat,Ia baru melepaskan tangan Mikha dari genggamannya setelah sampai rumah.
Mereka tampak canggung berjalan beriringan menghampiri mama Adam yang sedang menunggu saus barbeque pesanannya.
Adam dan Papih Mikha mulai membakar daging dan ikan.Sementara Mama Arin dan Mamih Mikha menyiapkan kudapan lain dan menyusunnya diatas meja.
Mikha diam-diam melipir ke sudut halaman ketika Seno yang sedang berada di villa nya menghubungi Mikha.
Seno memperlihatkan pesta kembang api yang akan dilakukan sebentar lagi bersama teman-temannya.
"Tidak ada kamu seperti ada yang kurang " keluh Seno.
"Ya mau bagaimana lagi kalau papih tidak mengijinkan " ujar Mikha menyesal.
Mikha menyimpan ponselnya ketika sambungan telepon tiba-tiba terputus. sepertinya signal di villa sedang tidak bagus.
Ketika hendak kembali bergabung Mikha terpaku ketika mendapati Adam sedang menatap kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Mikha mau daging atau ikan ?" tanya Mama Adam.
"Ikan mah " jawab Mikha
"Ini buat kamu " Adam memberikan ikan yang baru matang kepada Mikha.
"Terimakasih " ujar Mikha sambil berlalu menuju meja untuk mengambil minuman.
Acara barbeque dirumah Adam ditutup dengan menyalakan kembang api bertepatan dengan detik-detik pergantian tahun.
Mikha yang sibuk menyalakan kembang api bersama Arin tidak menyadari jika diam-diam Adam mengambil gambarnya dengan kameranya.
* * * * *
Setelah tiga tahun menimba ilmu di negeri orang, akhirnya Adam berhasil menyelesaikan kuliahnya.Kini Adam mulai membantu papanya di perusahaan.
Sementara Mikha dan Arin pun kini sudah menyelesaikan SMA nya dan sudah mulai masuk kuliah.
Adam yang mulai sibuk dengan pekerjaannya menjadi jarang pulang ke Bandung.Terjadi perubahan yang sangat besar pada diri Adam setelah lama tinggal di luar negri.Wanita dan dunia malam kini sudah menjadi gaya hidup Adam sekarang ini.
Adam ambruk diatas tubuh Martha setelah keduanya mengakhiri pergumulan panas mereka malam itu di apartemen Adam.
Peluh mambasahi tubuh polos keduanya,dan merekapun tampak masih terengah-engah mengatur napas.
Adam melepaskan penyatuan nya kemudian beringsut mengambil ponselnya yang terus bergetar dan ia abaikan karena sedang sibuk bergumul dengan Martha.
"Dari siapa ?" tanya Martha sambil memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai.
"Arin..tapi sudah ditutup " jawab Adam.
"Kamu bel balik ..takutnya ada yang penting sampai sesering itu dia menghubungi kamu " saran Martha.
"Iya nanti aku bel balik " jawab Adam sambil memakai pakaiannya.
"Jangan nanti..lebih baik sekarang " saran Martha lagi.
"Iya..aku bel sekarang " Adam mengambil ponselnya kemudian mencoba menghubungi Arin.
Setelah beberapa kali mencoba menghubungi adiknya akhirnya tersambung.
"Abaaang..Mamih Papih Mikha meninggal karena kecelakaan..hiks..hiks.."
Suara tangis Arin membuat ponsel ditangan Adam nyaris terjatuh.Adam terpaku tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Ada apa ?" tanya Martha khawatir melihat Adam yang tampak shock.
"Aku harus pulang.. orangtua Mikha meninggal karena kecelakaan " jawab Adam lirih.
"Ya Tuhaaan " Martha menutup mulutnya.
Malam itu Martha membantu Adam memasukan beberapa baju-baju Adam kedalam tas.Karena besoknya Adam akan terbang ke Indonesia.
Sesampainya di Bandung, Adam sangat menyesal karena tidak sempat melihat kedua orangtua Mikha untuk yang terakhir kalinya. Pemakaman kedua orangtua Mikha sudah dilakukan sehari sebelum Adam tiba di tanah air.
Tangis mama dan Arin langsung pecah begitu melihat kedatangan Adam.Sedangkan Mikha sendiri tidak tampak batang hidungnya karena terus mengurung diri didalam kamar.
"Biar Adam yang antar ke kamar Mikha " Adam mengambil nampan berisi piring berisi nasi dengan lauk lengkap untuk Mikha dari tangan mamanya.
"Iya Bang..mama khawatir dari kemarin dia tidak mau makan " ujar mama Adam sendu.
Beruntung Mikha tidak mengunci pintu kamarnya sehingga Adam bisa masuk dengan mudah.
"Kha..makan dulu..kata mama dari kemarin kamu belum makan " ujar Adam sambil meletakkan nampan itu diatas meja.
Mikha tidak bergeming.Ia duduk menghadap jendela kamarnya dengan tatapan kosong sambil memeluk photo orangtuanya.
"Kita makan dulu ya..Papih dan Mamih pasti sedih melihat keadaan kamu seperti ini " Adam mengambil photo orangtua Mikha dan menyimpannya diatas meja.
"Aku tidak lapar " ucap Mikha lirih.
"Abang tidak peduli..pokoknya kamu harus makan " Adam memaksa.
Karena Mikha masih tidak mau menyentuh makanannya, akhirnya Adam memaksa dengan menyuapinya.
Meskipun lama akhirnya Mikha pun mau membuka mulutnya dan menelan makanannya.
"Sudah kenyang " Mikha menolak disuapan kelima.
"Oke..nanti kita lanjutkan lagi makannya " Adam memberikan segelas air kepada Mikha dan membantu gadis yang terlihat sangat rapuh itu minum.
Keesokannya pagi-pagi sekali seisi rumah dibuat panik karena Mikha tidak ada di kamarnya.
Setelah dicari akhirnya Adam menemukan Mikha sedang bersimpuh diatas pusara kedua orangtuanya.
"Mamih..Papih..kenapa tega ninggalin Mikha sendirian..Mikha sekarang bagaimana..Mikha tidak punya siapa-siapa " ratap Mikha pilu.
"Mikha..jangan bicara seperti itu..Mikha tidak sendirian..Mikha masih punya Mama,Abang dan Arin " ucap Adam sambil memeluk bahu Mikha yang terus terguncang menangis.
Di depan pusara kedua orangtuanya Mikha pun menumpahkan air matanya dalam pelukan Adam.
"Sudah siang kita pulang..mama dan Arin pasti khawatir mencari kamu " Adam membujuk Mikha untuk pulang.
Akhirnya Mikha pun berhasil Adam ajak pulang. Mama dan Arin tampak lega melihat Adam telah berhasil menemukan Mikha dan membawanya pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Safitri Agus
Mikha jadi yatim piatu 😭😭😭
2023-03-31
0
Wisu Mmhwilman Ilham
aku g ska kwlakuan s adm..g banget buat mika yh walapun manusia g luput dri kesalhn ttp aja tuh siadm ngwlakuin zinah
2022-06-22
0
itin
mau kutuk si adam. memang sudah takdirnya sebagai manusia pertama yg berbuat dosa 🤭
2022-05-05
0