Setelah jam bekerja berakhir, seperti biasa El sedang menunggu angkot untuk pulang dan kali ini ia pulang bersama Fatimah.
Namun belum juga mendapatkan angkot, Fatimah menarik lengan El menuju taman yang biasa El kunjungi.
"Ini masih jam 4....kita makan es krim yuk ditaman" El tak menjawab tapi kakinya mengikuti kemana arah Fatimah mengajaknya.
"Eliana" sebuah suara mengejutkan mereka, dan itu seorang pria tampan yang masih berada didalam mobil dengan kacamata hitamnya, yang sepertinya lagi melintas ditepi taman.
Mereka melihat siapa yang memarkirkan mobil mewah itu dan berjalan keluar menghampiri para gadis yang masih kebingungan.
"Oh...tuan Andra" El baru menyadari itu Andra setelah melepas kacamatan hitamnya.
"Kau mengenalinya El?" El hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Oh...aku iri" Fatimah mengulum senyum ketika pria itu sampai dihadapan mereka.
"El...kau baru pulang bekerja?"
"Iya tuan seperti yang anda lihat" El bersikap biasa saja.
Namun tidak bagi Andra, ia merasa sangat beruntung bertemu kembali dengan gadis pujaannya.
Dengan tak melepas senyum dibibirnya "Kau ingat yang ku katakan kemarin tentang pertemuan kita ini?" Andra berharap kali ini ia berhasil mendekati El.
Fatimah yang sedang bingung berbisik ke telinga El "Hey...apa kau tak mau mengenalkan cowok ganteng ini padaku?" Fatimah masih terpesona dengan kegantengan Andra.
"Ah...iya maaf tuan Andra, ini kenalkan teman saya namanya Fatimah, kami bekerja ditempat yang sama"
Fatimah cepat mengulurkan tangan, merasa tak enak hati Andra menyambut tangan Fatimah "Saya Andra, temannya Eliana" Andra memberikan senyum terbaiknya.
Fatimah meleleh seketika "Sa...saya Fatimah teman kerjanya El".
Mereka pun duduk dibangku taman yang berhadapan.
"Bagaimana El, kau sudah janji kemarin?" Andra seakan memaksa.
"Bukankah saya tidak pernah menjanjikan apapun tuan?"
"Ayolah El sekali ini saja, aku ingin mengenalmu" Andra tak kehilangan cara.
Fatimah yang masih bingung dengan perdebatan mereka bertanya "Ada apa ini El?"
El sejenak berpikir dan kemudian ia melirik jam tangan, dan El menarik napas "Baiklah tuan, saya mau pergi bersama anda tapi saya akan membawa Fatimah ikut serta bagaimana?"
Andra tampak sedikit kecewa padahal ia ingin ngobrol berdua saja tapi daripada gagal lagi ia mengangguk setuju.
"Tidak masalah kau boleh bersama nya asal kau mau menerima tawaranku"
Belum juga El menjawab "Baiklah nona nona mari kita makan sore, kita tentu tidak akan menyia-nyiakan waktu dengan duduk disini bukan?" Andra berdiri dan menggiring mereka menuju mobil.
**********
Suasana hening ketika didalam mobil, El hanya menatap keluar jendela menikmati pemandangan hiruk pikuk kota disore hari, Fatimah yang duduk dibangku belakang masih tidak menyangka bahwa ia bisa naik mobil mewah seperti ini.
"Ini seperti mimpi" Fatimah bergumam didalam hati.
Tak banyak yang mereka bicarakan didalam mobil, suasana sedikit canggung pasalnya El baru kali ini pergi bersama seorang pria.
Sesampainya di Restoran, Andra mengajak dua gadis itu duduk dan memesan makanan yang lumayan banyak.
"Kenapa pesannya banyak sekali tuan, ini akan mubazir jika tidak dihabiskan" El heran melihat makanan begitu banyak tersaji.
"Jika kau tak menghabiskannya biar aku saja El..." jawab Fatimah dengan wajah berbinar.
"Bahkan kita tak pernah makan direstoran sebelumnya El, jadi jangan lewatkan kesempatan ini" Fatimah kembali bersuara.
El hanya geleng kepala dengan sikap Fatimah yang tidak jaim sedikitpun.
Pernyataan Fatimah barusan menyentil hati Andra yang mndengarnya, ia tak menyangka gadis didepannya ini belum pernah makan di restoran, bahkan ia kerap menyisakan makanan seperti ini tanpa berpikir itu berlebihan.
"Makanlah sepuas kalian, kita bahkan bisa membungkusnya jika masih kurang"
"Ah...ini sudah berlebihan tuan, saya jadi tidak enak" El menunduk malu.
"Tidak apa El, aku senang karena kau mau pergi bersamaku"
Kemudian hening, mereka menikmati makanannya namun Andra sibuk memperhatikan El yang makan dengan begitu anggunnya.
"Apa tuan akan terus memandangi saya?"
"Hmm...aku sudah kenyang hanya dengan memandangmu El" Andra tersenyum mengatakan itu dan dia serius.
"Mana bisa kenyang, makanlah tuan bukannya kau membawaku kesini untuk menemanimu makan bukan?" Andra kehabisan kata-kata.
"Apa kau menyukai El tuan? Kulihat kau begitu manis bicara padanya?" ucapan Fatimah barusan membuat kaget El, temannya ini memang terlalu jujur.
"Aku bahkan telah jatuh cinta pada temanmu ini fatimah sejak pertama bertemu" Andra serius berkata seperti itu membuat El tersedak dibuatnya.
"Pelan- pelan El..." Fatimah memberikan minum.
"Aku sudah menduga bahwa tuan ini menyukai El dari tatapannya saja terlihat" gumam Fatimah pelan, ia benar- benar iri dengan El yang dicintai lelaki tampan dan kaya seperti Andra.
"Apa tuan serius?" Fatimah kembali bersuara.
"Bahkan jika El mau aku bisa menikahinya besok" Andra tanpa ragu mengucapkan kata itu.
Andra memang sedikit frontal, ia tak pandai berbasa basi.
Kini giliran Fatimah yang tersedak, El hanya menunduk malu atas perlakuan Andra. Bagaimana bisa ia hanya beberapa kali bertemu.
"Maaf tuan, saya kira anda sudah berlebihan" El benar syok mendengarnya.
"Maaf aku membuatmu terkejut, tapi itu yang kurasakan"
Kemudian hening, Andra menyadari kecanggungan El, dan dia merutuki perkataannya tadi yang blak-blakan bahkan dipertemuan mereka yang baru kali ini bisa mengobrol banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Hari Supatmi
apakah eliana berjodoh ma andra atau kemal??
2021-01-25
1
Haluers gabut
ooo, ternyata el agamanya blm dalem. harusnya astaqfirullah tp dia ucap astaga pdhal udah berhijab... mknya masih mau lepas hijab nya.
2020-12-30
0
Rositi Naj
kok kisah cinta ny kemal sama el ,agak lambat ya....jdi kurang greget bacany
2020-04-12
6