Ameera telah sehat dan ceria kembali, setidaknya hal itu bisa melegakan bagi El, ia memutuskan untuk bisa datang menemani Andra ke pesta.
El tampak bingung memilih gaun yang begitu banyak pemberian Andra, semuanya bagus dan mahal.
Pilihannya jatuh pada gaun berwarna khaki yang terlihat pas dikulit putih El, dengan polesan make up tipis.
Terdengar suara mobil datang El segera keluar.
"Hai...." Andra menyapa El, sejenak ia terpaku dengan penampilan El yang menurutnya luar biasa cantiknya.
"Hai...hentikan menatapku seperti itu, lihat liur mu" El tersenyum menggoda.
"Astaga....maaf, kau terlihat berbeda"
"Mas bercanda....?"
"Tidak, kau cantik sekali malam ini"
"Yah...mas beruntung malam ini bisa ditemani wanita cantik ini" El tertawa.
"Baiklah, apa kau sudah siap?" El mengangguk.
Setelah mereka berpamitan pada bu Yuni dan Ameera, tak lupa Andra membawa beberapa kantong makanan untuk anak-anak panti sebelum menjemput El.
****
Suasana hening ketika dalam mobil, El hanya sibuk memandang keluar jendela, Andra masih tak percaya akan malam ini, dia tak pernah berhenti tersenyum sedari tadi.
"El, nanti kau juga akan ku kenalkan pada orangtua ku"
Andra membuka suara agar tidak canggung.
"Terserah mas Andra saja, selama mas tidak malu mengenalkan gadis miskin ini" El tertawa manatap Andra sekilas.
"Jangan berbicara seperti itu, aku sungguh bahagia kau mau menemaniku malam ini"
Kemudian kembali hening, hingga mereka sampai pada sebuah hotel mewah tempat pesta di mulai.
Mereka masuk ke dalam ball room hotel dan lagi El sukses menjadi pusat perhatian bagaimana bisa seorang perempuan cantik yang tidak pernah terlihat sekarang berjalan beriringan dengan salah satu pemilik acara tersebut.
"Apa ada yang aneh?" gumam El dalam hati melihat banyak mata yang memandanginya.
"Apa ini pesta pernikahan? Mewah sekali?"
"Tidak, ini pesta ulang tahun perusahaan ayahku"
El hanya ber oh saja dan mengangguk-anggukan kepala melihat sekeliling.
Kemudian sebuah suara mengejutkan mereka.
"Hai...bro...apa ini.....?" ucapan Ricko menggantung ketika melihat perempuan yang bersama sahabatnya Andra.
"Iya...ini Eliana wanita yang kusebut bidadari" Andra tampak membanggakan diri.
Ricko geleng kepala seakan mengiyakan pernyataan Andra barusan, ia juga tak menyangka perempuan ini benar benar menarik bahkan di matanya.
"Hallo... Aku Ricko, sahabat lelaki yang disampingmu ini" mengulurkan tangan.
El mengangguk memberi salam namaste.
"Iya tuan Ricko, saya Eliana" El tersenyum.
"Ya Tuhan....senyumnya kenapa begitu" gumam Ricko yang tak berkedip memandang El.
"Apa-apaan ini, kenapa kau memandangi wanitaku seperti itu" Andra mulai kesal.
Perkataan Andra berhasil membuat El terperangah bagaimana Andra mengenalkannya sebagai wanita pria itu.
"Tenang bro...aku hanya sedikit takjub, kau berhasil membawanya kesini"
"Ini luar biasa menurutku" Ricko kehabisan kata-kata.
Mereka akhirnya memutuskan untuk masuk bergabung ke pesta.
"Dimana Kemal, kenapa belum datang?"
"Mungkin dijalan..." jawab Ricko singkat.
"Eh itu orangtua mu, pergilah kenalkan gadismu pada mereka, ku harap semua baik-baik saja"
Dengan perasaan gugup Andra mengajak El mendekati orangtuanya. El mengangguk, mencoba bersikap biasa saja namun ia tetap saja kelihatan gugup.
"Apa kau gugup?"
"Sedikit" jawab El singkat.
Kemudian mereka mendekat pada wanita dan lelaki paruh baya yang penampilan nya memang seperti orang kaya pada umumnya.
"Astaga sayang kenapa kau lama sekali"
Sapa sang mami pada putra bungsunya seraya memeluk tubuh Andra.
Bergantian dengan Andra kemudian memeluk papinya.
"Mam....aku mau mngenalkan seseorang pada kalian"
"Ini....Eliana teman wanitaku" Andra melirik El yang sedari tadi hanya diam saja.
El membungkuk hormat dan mengulurkan tangan tangan berniat ingin menjabat tangan ibu dari Andra.
"Saya Eliana...."
Ucapan El menggantung ketika tangannya tak jua mendapat sambutan dari perempuan paruh baya didepannya itu.
"Sayang, kita duduk dulu... Kau belum makan bukan?"
"Baiklah...mari kita duduk disana dan kita bisa makan bersama" ucap Andra pada El yang di setujui oleh El.
Suanana canggung tercipta dimana orangtua Andra sama sekali tidak membahas El, mereka hanya berbicara tentang bisnis mereka dan sibuk menyapa tamu yang hadir.
Kemudian Mami Andra berkata "Sayang, kau bisa menyapa tamu kita sekarang, kau banyak dicari rekan bisnis mu dari tadi"
"Kau tenang saja biar dia disini bersama mami" melihat tatapan anaknya pada wanita asing itu.
"Baiklah, aku kesana dulu" berbicara pada El.
"Baik, tidak apa aku bisa disini bersama mamimu" El mengangguk.
Andra masih tak tenang meninggalkan El bersama maminya, kemudian pikirannya teralihkan pada beberapa tamu yang menyapa dan bicara tentang bisnis dan sekitarnya, hingga ia lupa apa yang terjadi pada El.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Erlinda
kok El terkesan murahan ya .baru kenal aja udah bisa dibawa bawa
2023-05-13
0
Hartatik Tatik
siop
2021-01-03
0
yumi chan
mesti di hina kli.
2020-11-13
1