Sesampainya dipanti, El langsung pamit beristirahat sebentar pada bu Yuni setelah memastikan keadaan Ameera baik-baik saja.
Pikiran El menerawang dengan kejadian hari ini, dari ia menabrak dan menumpahkan kopi ke bosnya, dan ia masih ingat pemandangan yang mampu membuat jantung El berdegub.
Bagaimana ketika bosnya tidak memakai atasan yang memperlihatkan perut sixpack, otot yang liat, mengingatnya saja El merinding pasalnya baru pertama kali El melihat pria bertelanjang dada.
Kemudian ia teringat ketika bosnya menatap intimidasi dengan jarak wajah mereka yang hanya beberap centi saja, ingatan itu sukses membuat El menutup wajahnya dengan bantal.
Kemudian kejadian di restoran bagaimana Andra bisa mengatakan cinta disituasi seperti itu.
"Ah.....memikirkan mereka membuatku pusing" El menarik napas dalam.
"Aku harus segera mencuci jas itu, aku tidak ingin dipecat karena sebuah jas" El kemudian menuju kamar mandi segera mencuci jas bosnya itu.
*********
"Kenapa kau tersenyum seperti itu, seperti orang gila saja" Kemal melempar bantal pada Andra.
Mereka bertiga berada di apartemen milik Ricko, mereka merencanakan berlibur ke luar negeri minggu depan.
"Aku bahagia, telah nenemukan bidadari yang ku impikan" Andra masih mengulum senyum.
"Cih....kenapa kau bisa jadi bucin gini" Ricko menoyor kepala sahabatnya itu.
"Aku rasa aku akan menikah dalam waktu dekat, jika dia menerimaku" Andra serius kali ini.
"Hahahah....emang kau udah tau asal usul tu cewek, mungkin dia hanya mengejar kekayaan mu aja kali" Ricko memang tak percaya pada perkataan sahabatnya.
"Dia gadis berbeda bro, aku tau banget" Andra membayangkan wajah Eliana.
"Mungkin kau hanya terobsesi ingin mencicipinya kali, hahahah" Kemal tertawa keras.
Andra berdiri dari duduknya sebelum berkata "Kalian tak tau apa yang aku rasakan, dia memang berbeda...."
"Apa dia wanita kaya?" tanya Ricko.
"Tidak, dia gadis sederhana, dia yatim piatu dan mempunyai seorang keponakan yang dia asuh"
Kenyaatannya Andra telah nengetahui hal tersebut ketika di restoran.
"Wah bro....berat itu, aku tak yakin sama pilihan mu itu gimana kalau orangtua mu tau berabe gaesss"
Ricko merasa Andra akan menemui banyak rintangan untuk mendapatkan gadis itu, orang tuanya selalu memandang harta dan tahta dan itu halangan besar bahwa gadis itu bukanlah dari kalangan atas.
"Itu yang sedang aku pikirin" Andra lesu memikirkan itu.
Kemal melihat dua sahabatnya itu hanya geleng kepala, ia tak suka terlalu mencampuri urusan keduanya, berbeda dengan Andra dan Ricko lebih terbuka soal perempuan.
"Ya sudah...lelaki pantang galau soal perempuan, mending kita clubing" Kemal menawarkan namun ditolak oleh Andra, entah apa alasannya.
Semenjak kenal gadis bernama Eliana, Andra agak mengurangi frekuensi kebiasaan buruknya ke club dan wanita.
Andra benar jatuh akan pesano El, gadis yang mengalihkan dunianya namun Andra tau ada satu alasan yang akan menghentikannya, ya orang tuanya yang terbiasa dengan kekayaan, tidak mudah baginya membawa El yang hanya seorang gadis sederhana.
"Kau bisa membelikannya pakaian mahal agar terlihat sepadan denganmu, bereskan" Kemal mencoba memberi saran.
"Akan aku pertimbangkan" Jawab Andra singkat.
************
Eliana sedang bersantai di teras panti, Ameera tampak belum tidur dan sedang bermain bersama temannya.
Kemudian El dikejutkan dengan Ameera yang tiba-tiba pingsan usai berlarian, membuat El panik dan segera membopong tubuh keponakannya itu ke dalam.
"El....ada apa dengan Ameera?" Bu Yuni ikut panik.
"Tidak tau bu, tiba-tiba saja tadi Ameera pingsan usai bermain"
El sambil memberi usapan minyak kayu putih pada tubuh Ameera dan menggosok di hidungnya.
"Apa Ameera seharian ini bermain terus bu?"
"Tidak sayang, dia cukup murung hari ini, mungkin karena kau sudah pulang kerja jadi Ameera terlalu semangat bermain akhirnya kecapean"
"Mudahan tidak apa-apa pada anakku bu" raut wajah El jelas memperlihatkan kekhawatiran, karena Ameera tidak pernah pingsan sebelumnya.
*********
Sinar mentari pagi sudah menyinari, memberikan kebaikannya dalam memenuhi kebutuhan vitamin yang dibutuhkan penghuni semesta.
Pagi ini Eliana sudah selesai mengerjakan bagian tugasnya. Tak terasa sudah genap sebulan ia bekerja di perusahaan ini yang artinya ia akan mendapatkan haknya sebagai pekerja.
Melalui Derry sebagai staff keuangan yang mengurus gaji para karyawan.
"Eliana Nur Syabilah, ini gajimu...?" Derry menyodorkan amplop berisi uang gaji untuk El.
El tersenyum namun belum juga El menerima gaji tersebut Derry manarik amplop itu kembali.
"Eitz....tunggu dulu, aku ingin memastikan jika kau mau berkencan denganku malam ini?" Derry tersenyum smirk.
"Maaf mas" El begitu enggan meladeni Derry.
"Kenapa?Apa aku kurang kaya sehingga kau berani menolakku?asal kau tau aku tidak sembarang mengencani wanita, seharusnya kau bangga!" Derry mulai kesal.
"Maaf saya tidak bisa" El tetap pada pendiriannya.
El tak menyukai sifat sombong Derry.
"Cih....lancang kau menolakku mentah-mentah" tangan Derry mulai menarik lengan El kasar.
Derry memang pria playboy dan tempramen terhadap wanita, karena dia tampan tetap saja banyak wanita yang tetap mengaguminya.
Derry termasuk mapan secara finansial, karirnya bagus hanya saja dia sedikit sombong dan suka seenaknya.
El yang ketakutan ingin melepaskan cekalan tangan Derry "Lepaskan....ku mohon"
"Hahahaha, kau tak seharusnya jual mahal, aku sudah berbaik hati rela mengantarkan gaji ini langsung padamu"
"Tolong lepaskan aku..." El memelas membuat Derry puas.
"Akanku lepaskan jika kau menciumku sekarang" Derry tersenyum devil.
Membuat El menciut, demi apa sungguh El tidak menyangka akan berhadapan dengan pria brengsek yang masih memegang uang gaji nya.
"Maaf mas Derry, saya bukan perempuan murahan" Airmata El jatuh begitu saja seraya memelas, El merasa benar-benar dilecehkan.
Belum juga Derry akan mendekatkan wajahnya ke wajah El, tiba-tiba pintu pantry terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
bunda sekar
💕💕💕
2022-08-28
0
Sarmini Ani
fatimah x yg datang
2020-06-07
2