Sudah hampir seminggu El bekerja membersihkan ruangan yang ada di lantai 10 gedung EM Corp.
Namun belum sekali pun El melihat wajah bosnya, dikarenakan El bekerja pagi sekali ketika bos nya belum datang, El melakukan itu karena perintah bu Devi.
"El seperti biasa, kau buatkan kopi pak direktur ya"
"Baik bu, akan saya buatkan"
Seperti biasa seminggu ini tugas El selain membersihkan ruangan, ia juga bertugas membuat kopi bos nya dan para pekerja yang ada dilantai 10.
Ketika selesai membuat kopi untuk bosnya El memberikan pada bu Devi, karena tidak sembarang orang masuk ke ruangan direktur.
Setelah tugas selesai El bersama rekan satu shift nya akan berada di pantry kantor. Begitulah sekilas pekerjaan Eliana sebagai OB.
********
Jam makan siang tiba, El bersama rekan kerjanya Fatimah biasa membawa bekal dari rumah sekedar berhemat.
Setelah jam pulang El pamit " Fatimah, aku duluan ya, nanti keburu tidak ada angkot yang lewat"
" Oke El....hati - hati ya, besok bawa sayur seperti tadi ya, aku suka masakan mu, enakkk" Fatimah nyengir, ia menyukai masakan El, mereka berbagi makanan ketika makan siang.
"Siappp buuukkk" El tertawa.
Ketika El melangkahkan kaki nya hendak masuk lift ia sekilas melihat seorang pria keluar dari ruangan pak direktur, El tidak asing dengan wajah itu.
"Apa dia direktur kantor ini?" El bergumam dalam hati.
" Melihat pnampilannya seperti orang kaya yang angkuh, bahkan tidak tersenyum sedikitpun"
"Orang kaya mah bebas atuh"
Menarik napas dalam El pun berlalu.
Telah sampai di depan gedung El menunggu angkot, ada seorang pria menepuk bahu nya.
"Oh...Mas Romi...belum pulang mas?"
"Ini baru pulang El, kamu nunggu angkot?"
"Iya mas belum lewat soalnya" El melihat angkot belum juga lewat.
"Kamu bareng mas aja gimana, kamu sudah lama tidak main kerumah El, Mbak mu kangen"
"Boleh mas, aku juga kangen mbak Eva sama Shiren" El bersemangat.
"Kamu tunggu disini dulu ya, Mas ambil motor dulu" El mengangguk setuju.
********
Tak lama berselang merekapun sampai rumah sudah terlihat Mbak Eva menunggu di teras.
"Ya ampun El, mbak kangen banget sama kamu..." memeluk El dengan erat.
"Sama mbak, El juga merindukan mbak.. Shiren mana?" El menyeka sudut matanya karena terharu, semenjak ia pindah belum sempat bertemu dengan orang yang berjasa pada keluarganya.
"Masuk dulu yuk, Shiren ada di dalam"
El mengangguk semangat, kemudian masuk dan tidak lupa El sudah menghubungi bu Yuni bahwa ia akan telat pulang karena mampir ke rumah mbak Eva dulu.
"El sayang, gimana kerja mu ada kendala?"
"Alhamdulillah mbak, sejauh ini baik kok...kerja nya juga tidak terlalu berat"
"Baguslah kalau begitu, mbak turut sedih kamh kerja tidak boleh berhijab" Wajah mbak Eva ikut murung membicarakan soal itu.
"Tidak apa mbak, ini keputusan ku demi masa depan Ameera, aku harus banyak nabung untuk pendidikannya"
"Mbak tau sendiri gajinya lumayan, lagipun susah nyari kerja sekarang" El menyemangati sendiri. Mbak Eva mengangguk dan mengalihkan pembicaraan.
"Kamu makan malam disini aja ya El, kita belum puas cerita-cerita" Mbak Eva tertawa.
"Nanti biar mas Romi yang antar kamu pulang ke panti ya?"
"El tidak bisa menolak, hehehee " mereka tertawa.
Setelah bercerita banyak tentang El dan Ameera selama di panti, mereka makan malam bersama kemudian El pamit pulang karena sudah merindukan keponakannya itu.
Diperjalanan menuju panti, El tidak lupa mampir ke Mini Market untuk sekedar membeli oleh-oleh cemilan untuk anak panti.
"Hey.....astaga kau bidadari itu?" Andra merasa senang karena tidak sengaja bertemu El di depan toko tersebut.
"Maaf tuan, apa anda mengenal saya?" El merasa heran, beberapa detik baru ia ingat dengan pria itu.
"Oh...maaf tuan saya lupa anda yang pernah hampir menabrak saya waktu itu kan?"
" Yaaaa Tuhan.....kita berjodoh ni pasti" Andra tersenyum senang melihat bidadarinya.
"Tapi kulihat kau tidak berhijab?"
"Oh...ini saya bekerja tidak diperbolehkan berjilbab, jadi saya berhijab ketika tidak sedang kerja" Andra manggut- manggut tanda mengerti.
"Kau cantik dalam keadaan apapun" Memberi senyuman semanis mungkin.
"Apa?"
" Tidak....lupakan... kau bersama siapa?"
El menunjuk pada mas Romi yang sedang menunggu di motor tidak jauh dari mereka, mas Romi sedang asyik dengan ponselnya waktu itu.
"Ah.....apa dia suamimu? Andra tampak kecewa.
" Bukan..dia saudaraku"
Andra menarik napas lega... " Yess....gue kira laki nya" gumam Andra tak lupa ia terus tersenyum karena dugaannya salah.
"Ah...iya bolehkan aku tau namamu nona bidadari?"
"Nama saya Eliana tuan" memperkenalkan diri.
"Nama yang cantik" Andra masih tersenyum...
"Aku Zaynandra Pratama, kau boleh memanggilku Andra atau sayang" ucapan yang ambigu...
"Apa?" El bingung.
"Panggil Andra saja, boleh aku tau dimana alamatmu atau tempat kerjamu?"
"Kau tau aku begitu penasaran padamu"
"Apa?" El masih bingung dengan ucapan Andra.
" Ah iya saya tinggal di panti asuhan tuan, saya kerja jadi OB di perusahaan E...." ucap El menggantung ketika mas Romi mendekat.
"Kau sudah selesai El?"
" Sudah kok mas"
"Tidak baik bicara bersama lelaki asing El" mas Romi tidak suka cara Andra menatap El.
"Saya tidak asing, kita pernah bertemu sebelumnya!" sargah Andra tidak senang.
"Ayo El, Ameera pasti menunggumu" Ajak mas Romi dan El hanya bisa menurut.
"Permisi tuan, saya duluan"
Meninggalkan Andra yang masih bengong dan menahan kesal hingga El dan mas Romi berlalu.
"Oh shitt.....gagal lagi" Andra garuk- garuk leher yang tidak gatal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
nurmalisa
Ga bisa bc ny, bhsa author bikin hr adeeemmmm
2022-02-21
0
Rasni 01
sumpah dr awal baca menarik,aku suka bacax to pas lepas hijab ko,,'aku merasa udah ga greget.maaf Thor. coba sedari awal ha usah pake hijab sekalian...maaf aku ga lanjut bacax✌️
2021-09-04
0
Putri Az Zahra
thour knp buka hijab
2021-04-28
0