Eliana yang telah selesai membuat kopi untuk direktur segera menuju ruangan yang terdapat pria yang berjibaku dengan setumpuk kertas diatas meja..
Dengan sedikit gugup ia melangkah menuju pintu dan akan mengetuknya.
Namun ketika kaki El maju selangkah, bertepatan dengan pintu terbuka dan terjadi begitu saja.
"Awh....shit.....apa kau tak bisa melihat" Direktur yang baru saja keluar ruangan tersebut harus bertabrakan dengan El alhasil kopi itu tumpah begitu saja pada jas mahal Kemal.
"Astaga...maaf tuan maaf...saya tidak sengaja" El memelas, ia panik tentu saja.
Gelas kopi tersebut pecah berserakan dilantai.
El bingung, ia terus saja meminta maaf dan berusaha membersihkan jas Kemal. Tapi langsung ditepis oleh Kemal.
"Jauhkan tangan kotormu itu" Kemal menatap tajam. El cepat menjauhkan tangannya.
Tanpa melihat Kemal kembali masuk keruangan guna membuka jasnya yang basah terkena noda kopi.
El merasa bersalah setelah membereskan sisa pecahan gelas ia langsung masuk keruangan begitu saja.
Namun baru juga El melangkah masuk, El dikejutkan dengan pemandangan yang membuat El menelan ludah kasar.
El segera berpaling kelain arah, dan segera ia minta maaf "Maafkan saya tuan, saya tidak tau kalau akan menabrak anda tadi, saya mohon jangan pecat saya" El menunduk dengan mata berkaca-kaca, El mengira akan dipecat karena kecerobohannya.
Namun diluar dugaan Kemal malah mendekat dan mengangkat dagu El agar menatapnya.
Deg...
Deg...
Deg...
El sepertinya sedang mengalami masalah jantung.
"Apa kau OB baru?" Kemal memberikan tatapan intimidasi, El hanya bisa mengangguk ketakutan.
Luar dugaan Kemal malah berkata "Kau terlalu cantik untuk menjadi seorang tukang antar kopi" El merasa dilecehkan dengan kata-kata Kemal barusan.
"Ampuni saya tuan, saya akan lebih berhati-hati lagi nanti" El memelas.
El kembali menunduk, ia masih syok dengan perlakuan bosnya.
"Kau bawa jas dan kemejaku sebagai hukuman kau harus mencucinya" peritah Kemal menunjuk jas yang berada diatas sofa.
El segera mengambilnya, sebelum El bersuara "Baik tuan...akan saya cuci jas ini, terimakasih tuan tidak memecat saya"
"Saya juga akan mengganti kopi yang baru"
"Aku sudah tidak selera minum kopi, apa kau yakin aku tidak akan memecatmu?"
"Ampun tuan jangan pecat saya, saya bersalah...saya mohon"
"Tergantung......" ucapan Kemal menggantung dengan tatapan yang sulit dimengerti.
"Kau boleh keluar!"
"Baik tuan" El langsung keluar dengan napas yang memburu ketakutan.
El kembali kepantry dengan langkah gontai, wajahnya kusut sehingga Fatimah menjadi cemas melihat keadaan temannya itu.
"El ada apa? Kenapa wajahmu, apa kau sakit?apa ini?" Fatimah nyerocos bertanya dan menunjuk jas yang ditangan Eliana.
Menarik napas dalam El tampak ingin menangis "Aku berbuat kesalahan" Fatimah terkejut.
**********
"Katakan padaku, jangan buat aku cemas El?"
"Aku...aku menumpahkan kopi pada jas mahal direktur" mata El sudah berkaca-kaca.
"Astaga El...kenapa bisa?" El menceritakan semua kejadian tadi.
"Tenanglah...tidak semudah itu memecat pekerja hanya karena menumpahkan kopi El" El hanya diam.
"Lagi pun kau sudah meminta maaf dan akan mencuci jas ini kan?" El mengangguk lemah.
"Apa aku tidak akan dipecat?" El kembali bertanya-tanya akan ketakutannya.
"Tidak mungkin, percaya padaku El, buktinya direktur tidak memarahimu kan?" El menggeleng lemah.
"Tapi dia menatapku aneh" sukses membuat Fatima tergelak.
"Aneh bagaimana? Apa dia menggodamu?" El seketika ingat bagaimana bosnya mengatakan sesuatu yang kurang pantas tadi.
El jadi kesal karenanya. Menarik napas dalam El menggeleng lagi.
"Sudahlah, aku lelah...dan lapar, ayo kita makan"
"Ayo.." ajak Fatimah semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Lasmi Kasman
Dimn dengan Andra
2021-07-01
0
Martha Banne L
like terus suka dgn ceritanya
2021-04-26
0
Erni Zulkarnain
cari kerja lain aja El,, masih bnyk tempat yg mau nerima km
2020-07-06
4