Malam hari setelah selesai makan malam bersama El kembali mendapat telepon, setelah diangkat ternyata dari staff Humas HRD EM Corp memberitahu bahwa El dipanggil untuk melakukan wawancara kerja esok hari.
Pagi sekali Eliana telah rapi dengan pakaian sederhana dibalut hijab berwarna hitam senada dengan pakaian hitam putih. Ia begitu semangat untuk wawancara hari ini dengan harapan untuk kehidupannya yang lebih baik.
"Baiklah...kamu nanti akan dihubungi lagi jika diterima diperusahaan ini, terimakasih atas kerjasamanya, anda boleh keluar sekarang"
"Baik pak terimakasih atas waktunya"
Eliana bersalaman dengan kepala HRD yang sedang mewawancarai nya kemudian pamit undur diri.
Dengan tatapan kosong gadis itu berlalu akan keluar gedung.
Terbesit rasa kecewa di hati El ketika teringat isi wawancara tadi bahwa jika ia diterima bekerja disana ia harus rela melepas hijabnya karena standar perusahaan yang tidak menerima karyawan berhijab.
El sedih mengingat bahwa gaji yang ditawarkan lumayan besar untuk seorang pekerja OB, ia pikir dengan gaji segitu ia akan mampu membangun ekonomi yang lebih baik lagi bersama Ameera.
Sambil menunggu lift terbuka pikirannya tak tentu arah berbagai perasaan bercampur disana.
Bahkan El tidak menyadari kalau ia sudah berada di dalam lift bersama seorang pria yang tengah mengamatinya.
**********
"Hallo....Kemal bagaimana kabarmu? kau jarang menghubungiku akhir- akhir ini"
"Hallo Tiara... ya kau tau aku begitu sibuk dengan urusan kantor" ucap Kemal dengan wajah datar seraya memegang ponsel ke telinganya.
"Hm... kau tetap saja menyebalkan, aku merindukanmu Kemal, oh iya aku akan memberimu kejutan" Tiara tampak mengulum senyum diseberang sana.
"Apa itu?"
"Kau akan melihatku kembali tiga bulan lagi, kau tau aku telah menggapai semua mimpiku"
"Sudah saatnya ku kembali dan menagih janjimu?" Tiara terkekeh pelan ia pikir ia berhasil membuat Kemal bahagia dengan berita itu.
"Aku sudah tau"
"Ah....sial Ricko memang bocor..!" Tiara kesal mengetahui Kemal telah tau rencananya.
*********
Eliana meminta saran pada bu Yuni tentang keputusan yang akan diambil nya. semalam ia sudah mendapat telepon dari EM Corp bahwa Eliana diterima bekerja tentu dengan syarat yang sudah ditentukan.
"Nak El.... pikirkan baik-baik jika kau memang butuh pekerjaan itu baiknya kau pertimbangkan"
"Jangan menyesal, tidak semua orang berkesempatan mendapat pekerjaan, kau pernah merasakan sebulan ini bagaimana susahnya kau mencari"
"Iya bu...El juga pikir begitu, apalagi melihat Ameera...El butuh pekerjaan ini"
"Masalah hijab kau bisa memakainya jika tidak bekerja, semoga Tuhan menyertai mu El, ibu senang kau mendapat pekerjaan"
El mengangguk yakin dengan keputusan menerima pekerjaan itu, bukankah Tuhan akan mempermudah jalan hambaNya yang benar berusaha.
El kembali ke kamarnya, ia melihat Ameera terlelap mengingatkan pada Almh. Mbak Khanza.
Airmata El jatuh mengingat kebersamaan bersama saudaranya sedari kecil hingga bagaimana mereka melewati hidup yang berat ketika orangtuanya meninggal.
Sehingga El benar mantap dengan keputusannya untuk bekerja keras demi masa depan Ameera, cukup dirinya saja yang tidak bisa sekolah tinggi, ia berjanji akan menyekolahkan Ameera setinggi mungkin.
"Aku bahkan tidak pernah mengurusi kehidupan pribadiku, aku tidak bisa menikah jika calon suamiku tidak menerima Ameera"
El bermonolog mengingat umurnya jika dikampung teman sebaya El pasti sudah memiliki anak.
"Aku sampai lupa berapa umurku sekarang, cihhh... menyedihkan....Semangatttt Eliana Nur Syabilah kau pasti bisa mengumpulkan pundi-pundi kekayaan" El terkekeh sendiri dibuatnya.
Kemudian ia ikut terlelap menemui mimpi bersama Ameera.
*******
Senin adalah hari dimana rutinitas semua pekerja kembali setelah berakhir pekan bersama orang yang dicintai.
Eliana sudah rapi dan bersiap berangkat menuju gedung yang akan menjadi tujuannya setiap hari untuk mengahasilkan uang.
"Selamat pagi bu...ruangannya sudah saya bersihkan"
"Kamu OB baru ya kok saya baru liat?"
"Benar bu... saya petugas baru yang mulai bekerja hari ini saya dapat tugas membersihkan lantai 10 ini" El semangat menjawab.
"Oke baiklah selamat bekerja ya"
"Oh ya... hati - hati ketika membersihkan ruangan direktur, bos kita agak sedikit pemarah" Kata perempuan yang tersenyum pada El, wanita itu merupakan sekretaris dirut perusahaan ini semua memanggilnya dengan bu Devi. Orangnya ramah.
"Tentu saja bu, jangan khawatir saya akan bekerja dengan baik, mari bu saya permisi" Pamit El sopan yang di angguki oleh bu Devi.
"Baiklah, semoga kau betah bekerja disini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Sulfia Nuriawati
sayang btl karna kerja hrs lepas hijab berarti blm yakin kalo rzki allah yg atur, lepas hijab blm tentu kerjanya awet pasti malah byk mslh
2022-08-31
0
Muta Mimah
kan kamu bisa cari kerja yg lain.knpa harus lepas hijab
2021-11-24
0
Lasmi Kasman
Ah gara2 kerjaan lepas hijab
2021-06-30
0