Aldy langsung membeli 1pack buku untuk Anastasya sang adik.
Tak lupa pula Aldi juga membelikan alat-alat sekolah buat Anastasya sang adik?.
Sebenar nya Aldy begitu sayang sama Anastasya sang adik, berhubung dia takut pada sang ibu jadi Aldy tidak menampakkan kasih sayang nya pada Anastasya.
Aldy selalu ketus pada Anastasya kalau di hadapan sang ibu? walau di dalam hatinya sangat sakit melihat sang adik yang selalu di bentak. dan selalu di omeli walau sang adik tidak punya salah apapun pada sang ibu.
Namun di belakang sang ibu Aldy sangat sayang pada sang adik.
Aldy sang kakak selalu mencuri kesempatan buat beli'in Sesuatu buat Anastasya sang adik, sesuatu yang sangat di butuh kan oleh sang adik walau harganya tak seberapa, Anastasya begitu bahagia mendapatkan perhatian dari Aldi sang kakak.
Sebenarnya Aldy selalu merasa kasihan pada Anastasya karna bukan cuma orang lain saja yang selalu merendahkan adiknya.
Tapi juga sang ibu, ibu yang mengandung selama 9 bulan 10 hari dan juga dengan susah payah melahirkan dengan taruhan nyawa sekalipun, tapi sang ibu tidak punya rasa kasih sayang sama sekali pada Anastasya sang anak, bahkan dia (sang ibu) sangat membenci putrinya.
Entah apa yang terjadi pada sang ibu kandung?, Anastasya juga tidak tau.
Tapi ketika melihat Anastasya menangis hati Aldy begitu sakit.
Anastasya tidak pernah mengeluh pada sang ibu, walaupun dia nggak punya perlengkapan sekolah, seperti halnya nggak punya seragam baru buat sekolah.
Anastasya tidak pernah mengeluh sedikitpun. karena Anastasya sadar kalau orang tua yang membesarkan nya hanyalah kuli buruh tani, yang berpenghasilan tidak tetap!.
Anastasya selalu sadar diri karna dia lahir ke dunia ini tanpa di harapkan oleh Ibu kandung nya.
Yang Anastasya minta hanyalah kasih sayang dari sang Ibu kandung.
Anastasya sempat punya pikiran pendek dan itu hal yang di larang oleh Agama, yakni bunuh diri!.
Seandainya bunuh diri itu di halalkan oleh Agama.
Namun dengan cara bunuh diri tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang kini sedang di hadapinya.
Anastasya bakalan melakukan hal yang konyol tersebut.
Tapi Anastasya selalu ingat pada sang Khalik, yang menciptakan dan memberi kehidupan di dunia ini. Anastasya yakin akan indah pada waktunya.
semenjak saat itu Anastasya tidak pernah lagi memikirkan omongan-omongan dari sang Ibu kandung.
Anastasya tau watak sang Ibu kandung keras kepala yang selalu merendahkan Anaknya, sang Ibu kandung juga sering membanding-bandingkan Anak-Nya dengan anak tetangga-nya.
Karena anak tetangga-nya yang sudah menikah dan sudah memiliki anak, sang Ibu tidak pernah berpikir gimana perasa'an Anastasya sang anak saat itu. kemudian dia berkata?'
"Tuh si Bila sudah mau di lamar sama orang, sedangkan kamu sendiri kapan mau di lamar sama orang.'' Ucapnya ketus
Anastasya hanya bisa mengusap dadanya sambil menahan tangisnya.
" Siapa sich yang nggak mau di lamar orang, Anas juga mau Bu…? tapi adakah orang yang suka sama Anas dengan keada'an Anas yang seperti ini?. Batinnya
Air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi, air matanya lolos begitu saja di kala mendengar perkata'an sang ibu yang begitu menyakitkan hatinya.
Anastasya menangis dalam diam, hanya linangan air mata nya saja yang keluar membasahi kedua pipinya.
Sang ibu kandung tak pernah memikirkan perasa'an sang Anak?!.
perkata'an demi perkata'an lolos begitu saja dari bibir sang Ibu kandung.
Semua perkataan nya bahkan berkeliling keliling di otak Anastasya.
Anastasya mencoba menghapus semua memori tentang perkataan sang Ibu, namun memori tersebut sudah tersimpan sangat rapi di dalam hatinya sehingga sulit untuk dia hapus begitu saja.
Anastasya hanya bisa meratapi nasibnya yang teramat pahit, lalu Anas berkata setelah sang Ibu kandung pulang ke rumahnya sendiri.
"Kalau emang Anas tidak di harapkan di sini!, kenapa Anas dilahirkan ke dunia ini?,
Anas tidak minta di lahirkan kalau cuma buat bahan Cemo'ohan dan cacian orang-orang, Anas selalu sadar akan hal itu, Anas tidak berhak meminta kebahagia'an, Anas terlalu kemaruk dengan kebahagiaan di dunia ini.
sedangkan yang selalu Anas Tungu-tunggu tiada menghampiri Anas sedikitpun?!. sesenggukan
"Hanya kesengsara'an yang selalu Anas dapatkan, kalau memang sudah tidak ada lagi kebahagia'an untuk Anas di dunia ini, lebih baik engkau segera cabut nyawa Anas ya Allah…?? ucapnya mulai frustasi.
Karena sudah lama Anastasya memendam kepahitan hidup-Nya.
Namun sekarang malah perkata'an tersebut terlontar dari bibir orang yang mengandung dan yang melahirkan nya.
Di sepanjang malam Anastasya terus menangis dalam diam, hatinya sangat sakit , sesakit bagai di hujam tombak yang sangat panas yang menusuk hatinya.
Anastasya bangun dari tidurnya, menghapus sisa-sisa air matanya, lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu' dan sholat tahajjud serta sholat hajat.
Anastasya memohon ketenangan hati-Nya pada sang Khalik, sang Pencipta seluruh alam dan semua isinya.
Hanya dengan begitu Anastasya bisa melupakan kepahitan hidup-Nya.
"Biarpun engkau tidak memberikan hamba kebahagia'an di dunia ini, hamba ikhlas ya Allah?, asal hamba bisa menggapai jannah-mu(surgamu).
karna di dunia ini tiada yang kekal,
semua yang hidup pasti bakal merasakan yang namanya kematian,
kalau memang hamba masih bisa merasakan kebahagia'an di dunia ini tunjuk kanlah ya Allah,
kalaupun sudah tiada kebahagia'an lagi untuk hamba, hamba mohon per pendek lah umur hamba ini.
karena hamba sudah tidak kuat lagi menopang semua beban coba'an-coba'an yang engkau berikan pada hamba selama ini.!! ucapnya dalam berdo'a dengan isakan Tangis-nya
Mukenah yang tadinya kering kini mulai basah, dengan air mata yang terus menerus berjatuhan mengenai mukenah nya.
👉👉👉👉
Maaf kakak kalau membosankan😭😢
Tapi kakak jangan bosan bosan baca karya receh ku ya😄😄
Jangan lupa like komen dan vote-nya
makasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Ukhty Nur Siahaan
Kok ad ibu kandung gt ya
2022-03-02
3
iskan
datang baekx
2022-01-20
7
16012015
banyak kata2 yang di rubah ya
2022-01-18
8