Selama perjalanan pulang Anastasya tampak lesu, Anastasya memikirkan ucapan Pak Rudi,
Sesampai-nya di rumah Anastasya mencoba menutupi kesedihan nya dari Orang Tua_nya,
Anastasya tidak pernah menceritakan penderitaan bathin_nya pada sang Ibu. Anastasya tidak mau Orang Tua angkat-nya merasakan kesedihan yang di alami oleh-Nya.
Anastasya selalu menangis dalam diam.
Anastasya cuma bisa mengeluh dan mengeluarkan semua unek-unek yang menyelimuti di kehidupan_nya dalam sebuah Dairi _nya.
Anastasya cuma bisa meratapi nasib_nya,
Anastasya mengambil clurit lalu dia bergegas pergi mencari kayu bakar.
di setiap langkahnya Anastasya hanya bisa menangis dan menangis meratapi nasibnya.
"Kenapa hamba harus hidup dengan segala penderitaan ini ya Allah, hamba hanya ingin merasakan kebahagia'an di dunia ini, hamba tidak mau apa_apa lagi, hamba ingin orang-orang berhenti menghina hamba.'' Batin-nya.
Linangan air mata terus mengalir di kedua pipinya tanpa henti.
" Seandainya Anas boleh memilih, Anas tidak mau di lahirkan ke dunia ini, sebenarnya Anas sudah capek.dan
Anas sudah tidak kuat lagi dengan semua penderita'an ini.
Kenapa semua orang-orang bisa merasakan kebahagia'an.
Sedangkan Anas tidak bisa merasakan apa itu kebahagia'an.'' Gumam-nya
Anastasya terus mengeluh di sepanjang pekarangan yang sangat luas, rasa takutnya hilang dalam sekejap, ketika merasakan betapa sakit Hati-nya ketika dia di cemooh, di hina tiada henti.
Anastasya hanya bisa menangis mengingat semua perkataan orang-orang di sekeliling_nya.
"Apakah Anas tidak bisa merasakan kebahagia'an ini ya Allah?'' Ucap-nya
Karena Anastasya mencari kayu bakar hanya sendiri.
Anastasya tidak pernah mencari teman buat dia bermain, apalagi untuk suka dukanya.
Karena orang lain hanya akan memandang rendah Anastasya, dan selalu merendahkan Anastasya.
Orang-orang di sekitar-nya hanya baik di bibir saja, sedangkan hati sama fikiran_nya selalu kotor memandang rendah Anastasya.
Setelah kayu bakarnya penuh, Anastasya bergegas pergi meninggalkan pekarangan tersebut.
Anastasya berhenti di sebuah sungai kecil untuk mencuci mukanya.
mungkin kini mata Anastasya sudah membengkak karna Anastasya menangis terlalu lama.
Ya Anastasya hanya lah anak angkat. mau tidak mau Anastasya selalu mengerjakan sesuatu yang tak mungkin di kerjakan oleh semua anak se usianya.
Anastasya hanya berharap ada keajaiban untuk dirinya di masa Depan-nya.
Sesampai-nya di rumah Anastasya menaruh kayu bakar-nya di halaman rumah nya, lalu dia bergegas masuk untuk mengambil air minum karena Anastasya sudah kehausan dari tadi sewaktu masih berada di pekarangan.
Anastasya langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dan segera menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.
Setelah selesai sholat Anastasya berkeluh kesah kepada sang Pencipta. di dalam do'anya Anastasya memohon agar semua orang-orang yang telah menghina nya, dan semua orang-orang yang mencemooh nya, selau di beri kebahagia'an dan segera di beri kesadaran hati, dan selalu di limpahkan rahmat oleh Allah .
"Ya Allah kuatkan hamba untuk menghadapi semua cobaan-mu ini,
dan ikhlas kan hamba menerima semua cacian, hina'an dan cemo'ohan yang di katakan orang-orang pada hamba.
hamba ikhlas tidak mendapatkan kebahagiaan di dunia ini, asalkan hamba bisa ber-bahagia di surgamu kelak ya Allah.'' Ucapnya.
meneteskan air matanya dan di lanjut berdoa untuk kedua orang tua angkatnya
Flashback On
Anastasya di asuh oleh Ibu Yuni , karna Anastasya sakit_sakitan waktu masih bayi,
Orang dulu cuma mengenal dukun pijat saja.
Entah sakit apa sewaktu Anastasya masih bayi dulu, nafas Anastasya sering ilang_ilang.
Kayak sudah mati tapi sebentar ada lagi nafasnya.
Kalau kata dokter lagi koma,
Maka dari itu Anastasya di asuh Ibu Yuni.
waktu masih bayi Anastasya tidak pernah merasakan minum susu formula apalagi Asi dari sang Ibu Kandung. karna semenjak Anastasya lahir Asi dari sang ibu sudah tidak keluar sama sekali.
Anastasya hanya di beri minum air teh dan air putih saja. makanya tumbuh kembangnya tidak sesuai umurnya. jadi bukan salah Anastasya yang tidak bisa tumbuh kayak anak yang lain.
karna dari bayi emang Anastasya kekurangan vitamin dan sebagainya.
Flashback off
Kalau ingat tentang cerita itu Anastasya menutup mukanya dengan bantal dan berteriak untuk menghilangkan rasa sakit yang ada di dalam hati-Nya.
Setiap hari Anastasya selalu berada di rumah nya, Anastasya keluar rumah hanya pergi ke sekolah, mencari kayu bakar dan di suruh Ibu Yuni ke warung saja.
Anastasya jarang bermain bersama teman-teman_nya.
Anastasya mencoba meng_ikhlaskan nasib hidupnya pada sang Pencipta.
"Mungkin ini lah takdirku, tanpa satu kebahagia'an.'' Gumam-nya di dalam lamunannya.
🍓🍓🍓🍓
Tanpa di sadari Anastasya, Zein sang teman sudah berada di sampingnya dan langsung mengagetkan nya.
" Woyy... ngelamun terus kerjaannya.'' kata zein mengagetkan anastasya.
" Kamu kayak jailangkung saja sich Zein, kerjaannya cuma ngagetin orang saja.'' celetuk Anastasya kesel
"Cewek cantik tidak boleh marah, entar cantik-nya ilang lho", kata zein menggoda anastasya
" Cantik dari hongkong, jelek iya Zein, nggak usah ngada ngada lho bilang aku cantik", jawabnya menepuk bahu Zein sang teman.
"Emang kamu cantik kok Anastasya ku sayang", ucap Zein menghibur Anastasya.
Anastasya hanya tersenyum kecut dengan candaan Zein sang teman.
" Kalau aku cantik nggak bakalan orang-orang pada menghina aku kali Zein", batin Anastasya
"Oia... PR mana PR aku mau nyontek.'' kata si Zein sambil nyengir kuda.
" Belum selesai Zein, ini lagi di kerjain, emang kamu sudah mengerjakan PR_nya gitu", tanya Anastasya
"Kalau sudah selesai aku nggak bakalan ke sini dan nanyain contekan kali Anastasya....? gimana sich.'' Ucap Zein ber sungut sungut menahan kekesalan-nya.
" Ya sudah kita kerjain sama-sama aja yuck.'' Ajak Anastasya hati_hati takut takut si Zein tersinggung.
Zein mengangguk setuju sembari mengerjakan tugas sekolah-nya.
"Gimana besok", tanya Zein
" Apanya yang gimana", jawab Anastasya
"Ya besok, masuk sekolah lah kemana lagi coba, kalau masuk aku samperin ke sini", tanyanya
" Belum tau kata Ibu sich mau bicara sendiri sama Wali Kelas", jawabnya lemah
"Nggak usah sedih gitu dong Anas.'' Zein mencoba menghibur Anastasya sang teman.
" Aku nggak sedih kok, aku cuma kasian saja sama Orang Tua-ku, Ucap-nya sedih.
👉👉👉👉👉
Minta dukungan-nya kakak_kakak cantik dan juga abang_abah ganteng.
jangan lupa like dan komennya oke.
Makasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Ukhty Nur Siahaan
Ujian dari Allah SWT
diatas sanggup hamba2ny
aamiin ya rabbal alamin
Sabar Anas
Allah tanda syg smmu mg sll diberikan cobaan smmu anas
2022-03-01
2
Rakes
kasihan sekali jadi ank yg tak di anggap
2022-01-23
6
asilla
dari tahun alif sampai tahun shien zein masih saja nyontek.
2022-01-22
11