Anastasya cemberut melihat Zein yang Terus -terusan tertawa.
Anastasya menghentak kan kakinya karena kesal pada Zein yang emang selalu jail terhadap nya.
"Ya sudah pulang Yuck Zein dah hampir gelap nich.'' Ajak Anastasya
Zein hanya mengikuti langkah Anastasya yang sudah menjauh dari hadapan-Nya.
" Tungguin kenapa sich An?'' teriak Zein karena Anastasya melangkah dengan cepat.
"Kamu kok tega sich sama aku An, emangnya kamu nggak kasian apa ninggalin aku di sini sendirian.'' Ucap Zein sedikit memelas.
" Lebih tega mana aku sama kamu, kamu lebih tega tau Zein .'' jawab nya ketus sambil terus melangkah kan kaki-nya.
" Udah ach aku mo duluan.''
"Kok buru-buru sich An." tanya nya
"Sudah mo gelap Zein, aku nggak mau kena omel mas Aldi ngerti nggak? ini juga sudah mau masuk magrib. sedangkan Anas belom sholat, sholat itu kewajiban Zein sebelum kita di sholatin.'' jawab nya tanpa menoleh ke arah Zein sang teman.
" Omonganmu kok ngelantur githu sich An.'' Zein yang mendengar perkata'an Anastasya mulai kesal.
"Apa-nya yang ngelantur sich Zein.'' Tanya Anastasya.
" Itu barusan yang kamu omongin, sebelum di sholatin orang githu katanya.'' jawab Zein dengan nada kesal
"Lha emang benar kan Zein, umur seseorang nggak ada yang tau, kapan nyawa kita akan di cabut dari tubuh kita.'' Kata Anastasya panjang lebar.
" Udah ach nggak pulang-pulang aku kalau terus-terusan ngobrol sama kamu Zein.'' ucapnya kesal dan berlalu pergi.
"Omongan Anastasya emang ada benar nya sich.'' gumam-nya yang masih berada di tempatnya.
Akhirnya Zein ikut pulang juga.
...🍄🍄🍄🍄🍄...
1 Bulan kemudian pengumuman kelulusan sudah keluar.
Semua siswa dan siswi menantikan pengumuman kelulusan-nya dengan hati yang tidak karuan.
Pagi itu memang bisa membuat hati orang dag digunakan dug menunggu pengumuman kelulusan nya.
Sang Guru mulai memasuki kelas 6 di mana Anastasya dan semua siswa lainnya menunggu kehadiran sang Guru.
Pintu kelas di buka dengan perlahan menampakkan seorang pria yang masih berumur 30 tahun.
"Pagi semua.'' ucap Pak Rudy sang Guru
" Pagi juga Pak.'' jawab semua siswa siswi ber barengan.
"Sudah siap menerima amplop ini apa nggak.'' tanya Pak Rudy sambil mengangkat tangan yang terdapat amplop amplop kelulusan.
" Amplop apa ithu pak?'' tanya Senda yang mulai kepo.
"Mau di beri uang ya Pak?!'' celetuk Erlan
Huuuuu..... seruan semua sang siswa mulai riyuh dengan perkataan Erlan.
"Amplop ini ada tulisan lulus dan tidak lulus, tapi bapak harap kalian lulus semuanya.'' Ucap pak Rudy.
" AMIIIN....?'' jawab nya serempak
" Senda.'' panggil Pak Rudy sang Guru sambil memberi amplop tersebut pada Senda.
"Erlan.''
" Hasen.''
"Zein.''
" Anastasya.''
" Santi.''
"Wiwik, Anin, Rizky, Sisil, Putri, Nanda, dan Alfa.'' Pak Rudy memanggil nama semua siswa siswi nya.
Hanya karena amplop Anastasya menjadi sangat gugup, dan Anastasya tidak mau membuka amplop tersebut.
" An bagaimana?'' tanya Zein penasaran
Kelas tersebut sudah riuh dengan obrolan-obrolan setelah membuka amplop yang di berikan Pak Rudy sang Guru barusan.
Anastasya menggeleng.
Zein yang melihat Anastasya hanya menggelengkan kepala-nya langsung beranjak dari tempat duduk nya, menghampiri Anastasya dan bertanya.
"Kenapa An...?'' tanya-nya cemas
" Nggak apa-apa kok zein.'' jawab nya lesu.
"Kamu lulus apa nggak sich An.'' tanya Zein yang mulai penasaran dengan jawaban Anastasya.
"aku belum tau zein.''
" Kok bisa nggak tau githu sich An.'' tanya nya yang mulai penasaran dengan sikap Anastasya.
"Kan amplop-nya belom di buka?'' jawab Anastasya tanpa salah dan tersenyum.
Zein mengusap wajahnya dengan kasar.
Karena gregetan mendengar ucapan Anastasya.
Anastasya hanya tersenyum melihat Zein yang kesel padanya.
Zein langsung mengambil amplop yang di pegang Anastasya dan langsung membuka nya.
" Auw....!!" Anastasya mengaduh sakit karena Zein menyentil dahi Anastasya.
" Lagian kamu juga bikin aku khawatir saja.'' Ucap Zein
"Khawatir kenapa sich Zein?'' tanya Anastasya lembut.
" Karena gelengan kepalamu tadi lah An bikin aku gregetan sama kamu!.'' jawab nya
"Anehh dech?!'' Anastasya masih mengelus dahinya yang sakit akibat di sentil oleh Zein.
" Biarin saja anehh yang pasti aku sangat khawatir sama kamu tadi tau.'' Ucap-nya ketus.
"Erlan kalau nilai kamu di atas Rata-rata Bapak janji akan membelikan kamu sepeda?!'' ucap Pak Rudy sang Guru tiba-tiba.
" Saya saja Pak?'' Ucap Senda mengacungkan tangannya.
Semuanya pada mentertawakan Senda,
"Kalau kamu nggak bakalan dapet kali Senda.'' celetuk Hasen.
" Kenapa githu, kan aku juga mau sepeda kali Hasen.'' Ucap Senda manyun.
" Ya Pak Guru sudah tau kalau Erlan nggak bakalan bisa dapetin nilai di atas Rata-rata, ngerti nggak sich lho.'' Ucap Hasen gregetan.
Senda hanya manggut-manggut nggak jelas.
"Lagian lho bodoh banget sich Lan.'' celetuk Senda sambil menonyor dahi Erlan.
" Ya mau gimana lagi coba Senda, otakku bisanya cuma segini saja?!'' jawab Erlan sembari nyengir kuda.
"Kalau lho pinter lho palakin Pak Guru, lho minta aja motor bukan sepeda ontel githu.'' kata Senda meng kompori Erlan.
Anastasya hanya menyimak obrolan tak penting dari Hasen, Senda dan juga Erlan.
" Sudah terlanjur Senda, ujian juga sudah kelar.'' kata Erlan tanpa semangat.
"Lagian Pak Guru bilang-nya setelah ujian, coba kalau sebelum ujian bilang-nya pasti aku akan berusaha dech.'' jawab Erlan.
" Berusaha buat apa, langsung saja Lan, lagian kamu juga sekolah-nya hanya main main terus.'' kata Pak Rudy sang Guru.
Erlan hanya cengengesan mendengar omongan Pak Rudy.
yang ternyata adalah benar semua.
"Berusa...ha mencari contekan?'' jawab Erlan yang di susul tertawa'an oleh sang teman-teman nya.
Senda yang kebetulan di samping Erlan langsung menyentil telinga nya.
" Sudah-sudah kalian boleh pulang sekarang.'' kata Pak Rudy dan sang Guru beranjak pergi meninggalkan siswa dan siswi kelas 6.
"Yuk ach kita pulang, let's Go!!'' Ucap Zein menarik tangan Anastasya
" Apa sich Zein kok narik-narik tanganku segala.'' tanya-nya
"Kita raya'in kelulusan kita gimana?'' jawab nya
" Gaya banget sich lho Zein, pakek ngomong mau ngeraya'in kelulusan segala, emang lho punya uang githu.'' tanya Anastasya
Zein menggeleng kan kepala-nya.
Anastasya menepuk jidatnya. 🤦♀️🤦♀️
👉👉👉👉👉
Makasih kk yang sudah dukung karya receh Al-mahyra.
jangan lupa like, komen dan votenya kakak.
Makasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Ukhty Nur Siahaan
Zein
udah g ad uang malah mau merayakan kelulusan sd
2022-03-02
2
Araneae
Anastasya kenapa cemberut sih
2022-01-27
2
iskan
napa cemberut u anas
2022-01-20
5