Jam 11 siang semua murid-murid nya menuju ke mobil bak (pik'up) nya lagi, karna sudah waktunya pulang.
Di perjalanan pulang Erlan mulai membuly Anastasya lagi.
"Ech si cebol nggak ketinggalan kan!'' Ucapnya tiba-tiba.
" Nggak lah, lho tu kalau di dalam kelas jangan celingak celinguk, malu sama murid di sana.'' kata Senda membalas perkataan Erlan
"Iya nich si Erlan malu_maluin saja.'' timpal Hasen.
Erlan hanya garuk_garuk kepala-nya yang tidak gatal.
" Kebiasaan emang nich anak", celetuk Zein
Anastasya hanya menundukkan kepalanya dengerin perkataan dari teman-temannya.
Anastasya tidak menghiraukan bisikan-bisikan teman cewek-cewek nya.
"Si cebol sok-so'an menyelesaikan soalnya duluan, sok pinter", ucap salah satu teman cewek'nya.
" Iya...! emang sok pinter dia, dasar Cebol.'' jawab yang satunya.
"Biarin saja lah mereka ngomongin gue, yang penting gue nggak salah", Batin-nya
Tak berapa lama Anastasya dan semua teman-teman nya sudah sampai di area sekolah'nya, mereka pun turun dari mobil bak yang membawa mereka ke tempat ujian.
" Ayo An?!'' ucap Zein merangkul bahu Anastasya
"Iya? ayok!" jawab Anastasya sambil menurunkan tangan Zein.
" Kenapa nggak boleh ngerangkul sich An.'' Tanya-nya
"Nggak apa apa?, bukan-nya nggak boleh githu tapi malu di lihat yang lainnya tuh.''jawab Anastasya sambil menunjuk temannya yang sedang memandang rendah pada-Nya.
" Ya sudah lah jangan di pikirin lagi.'' Ucap Zein kecewa.
"Maafkan aku ya Zein?'' membatin.
...🍄🍄🍄🍄🍄...
Sinar mentari telah di ganti dengan sinar Rembulan yang bersinar terang seperti halnya Anastasya yang selalu bersinar, Anastasya semakin giat belajar nya untuk menghadapi soal-soal ujiannya,
Tak terasa sudah jam 12 malam Anastasya masih tetap belajar.
"Astaghfirullah...? sudah tengah malam.'' ucapnya kaget dan langsung beranjak dari tempat duduk nya menuju ke kamar-nya.
" Semoga saja besok nggak terlambat berangkat nya." Gumam-nya sambil menutup matanya yang sudah mengantuk.
ku... kuk, ku... kukkk
Suara ayam berkokok pertanda sudah pagi, dengan cepat Anastasya beranjak dari kamar-nya menuju ke kamar mandi membersihkan badan-nya.
sesudah bersih-bersih Anastasya langsung menunaikan sholat subuh dan sholat hajat-nya.
Anastasya tidak pernah putus asa ber-do'a untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia fana ini.
"Maafkan hamba yang terus-terusan mengeluh, hamba cuma ingin kebahagiaan hamba saja ya Allah.'' Ucapnya di dalam do'a.
Selesai nya Anastasya langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah-nya, sebelum berangkat kesekolah nya Anastasya selalu membantu sang ibu memasak dan merapikan tempat tidur-nya dan menyapu.
Setelah beres-beres di rumahnya, Anastasya berjalan dengan cepat menuju ke sekolah nya,
Sesampainya di sekolah ternyata mobil jemputan sudah terparkir di halaman sekolah-nya, yang akan membawa Anastasya dan semua bteman-teman-nya ke sekolah tempat di mana ujian-nya di adakan.
"Sekarang hari terakhir ujian kalian, kalian harus benar-benar mengerjakan soal-soal ujiannya, jangan di anggap remeh, kalian tidak mau kan kalau dari kalian ada yang tidak lulus.'' ucap sang Guru panjang lebar.
" Iya Pak, Pak Guru tenang saja, gini-gini aku pengen lulus juga kali pak.'' jawab Erlan yang langsung mendapatkan tonyoran dari Senda.
"Omongan-mu bro.'' Ucapnya
" Kenapa, benar kan yang aku bilang barusan Senda.'' jawab Erlan tanpa rasa bersalah.
"Ya sudah nggak usah pada ribut, kita berangkat sekarang.'' sang Guru menengahi perdebatan Senda dan juga Erlan
Selama perjalanan menuju ke tempat ujiannya tak ada yang ber-bicara sepatah katapun.
Sampai akhirnya mobil yang di tumpangi-nya sudah masuk di pelataran sekolah-nya.
" Anastasya.'' panggil-nya
Anastasya kaget dengan panggilan tersebut, karena Anastasya tidak tau siapa yang memanggilnya, batin Anastasya berkecamuk takut-takut Anastasya pernah punya salah sama si reno.
Reno menepuk pundak Anastasya karna Anastasya melamun.
"Kok ngelamun sich, bukan-nya jawab panggilan-ku barusan.'' Ucapnya yang mengabaikan ke beradaan Zein di dekat Anastasya.
" Ach iya maaf, kenapa?'' tanya Anastasya
"Entar saja ezt!, ayo kita masuk kelas", jawab si Reno
Anastasya menganggukkan kepalanya, dan mengikuti langkah Reno yang berjalan lebih dulu.
" Kamu kenal sama dia.'' tanya Zein penasaran.
"Aku nggak kenal, tapi yang pasti dia yang duduk di belakang-ku." jawab Anas
"Ya sudah ayo masuk cepat, yang lain sudah ada di dalam kelas semuanya.'' Ucap Zein menarik tangan Anastasya.
Dan tak berselang lama setelah Anastasya dan juga Zein masuk ke kelas.
sang Guru Pengawas juga ikut masuk dan langsung memberikan soal-soal ujian-nya.
" Bapak harap nggak bakalan ada yang berisik.'' Ucap sang Guru mengingat kan.
"Iya Pak?'' jawab mereka barengan
Detik-detik terakhir yang menegangkan.
Seperti biasa Anastasya selesai lebih dulu ketimbang temen-temen nya yang lain.
Anastasya langsung maju ke depan mengumpulkan lembaran soal Ujia-nya.
👉👉👉👉👉
kalau kakak suka sama ceritanya tinggalkan 👣 like dan komentar.
makasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
bella
tiap minggu W kasih vote, apa hadiahxa
2022-01-24
4
arka
erlan kena omelan
2022-01-20
9
Ariana
jangan malu2in ase
2022-01-19
9