Kini di Ponpes (pondok pesantren) NURUL HUDA. semua Santri di sibukkan dengan kegiatan kegiatan menyambut di mana hari datang-nya imtihan, yang kurang beberapa hari lagi.
Acara imtihan di lakukan bertepatan pada hari pulangan semua santri-santri di pondok pesantren tersebut.
Semuaa Santri pada sibuk menghias asrama nya Masing-masing.
Begitu pula dengan Ani dan juga Mila yang sedang menghiasi Asrama nya.
sebagai seorang teman yang baik Anastasya juga membantu kedua temannya yakni Ani dan juga Mila di asrama nya.
"Apalagi yang mau di ambilin? mumpung Anas masih di sini lho.'' ujar Anastasya pada Ani dan Mila yang sedang ada di atas meja yang di susun.
Karena Ani dan Mila mendapatkan bagian mengecat plafon asrama nya,
sedangkan yang lain masih bersih-bersih tembok yang akan di kasih hiasan berupa korden dan hiasan lainnya buat menutupi tembok putihnya, baru setelah itu di hiasi dengan beraneka dan macam Bunga-bunga kertas yang sudah mereka bikin dari jauh-jauh hari, sebelum acara imtihan nya ditetapkan.
"Anas tolong ambilin itu dong.'' ucap Ani menunjuk ke arah botol air mineral yang tinggal separuh.
" Ambilin apa Ani, anas nggak ngerti?'' celetuk Anas yang nggak ngeh suruhan si Ani.
"Itu yang da di dekat kaki kamu Anas!'' seru Ani masih menunjuk dengan jarinya.
" Apa sich An, air tha.'' tanya Anastasya mengambil botol air yang ada di dekat kakinya.
Ani mengangguk-kan kepalanya.
"Cuma ngomong air saja tidak bisa!'' celetuk Mila
" Biarin aja ezt, lawong Anas yang di suruh nggak ngeluh juga,
kenapa lho yang ngeluh kan aku nyuruh Anas bukan kamu!'' ucap Ani tidak mau kalau ia di salahkan.
"Sudah-sudah nggak usah berdebat kayak gitu. Anas nggak Apa-apa kok Mila?'' ucap Anastasya menengahi perdebatan kedua temannya.
" Sudahlah, lanjutin saja kerjaan-nya masih banyak nich yang belum di cat.'' ucap Mila memanyunkan bibirnya
Anastasya dan anisa tertawa melihat si Mila manyun dan mulai sambat,
"Siapa suruh pilih ngecat plafon, sok-so'an lho sich mil.'' ucap Ani
" Kirain cepat selesai nggak tau nya malah lama, sampek kepalaku sakit nich.'' cerocos Mila
ha…ha…ha…?
Semua teman temannya yang ada di dalam Asrama pada men tertawakan si Mila.
"Ayo cepetan nggak usah bercanda mulu, biar cepat selesai.'' ucap Tania
" Nggak usah buru-buru lah mbk, cuma nyuruh sich enak, yang ngerjain kepalaku sengklek nich! lagian biar bagus juga siapa tau Asrama kita bisa menang gituu?!'' celetuk Mila yang masih ada di atas.
"Biar saja lah yang penting cepat selesai, menang kalah ithu urusan belakangan?'' kata Fani yang mulai memasang gorden gorden ke tembok Asrama nya.
" Lagian kan emang setiap tahun-nya asrama kita nggak pernah menang.'' celetuk Mila tiba-tiba.
"Kok kamu tau sich Mil, kalau Asrama kita nggak pernah menang, kamu kan baru sekarang ikutan imtihanan di pesantren ini.'' ucap Marwah teman se Asrama si Mila.
" Mbak lupa ya?, kan Mila setiap tahun kesini waktu si Mbak Salfa belum nikah.'' kata Mila mengingatkan marwa.
"Iya juga sich, kok aku bisa lupa gitu ya kalau lho sepupunya Salfa.'' ucap Marwa yang baru ingat tentang si Mila.
" Udah ach nggak usah ngobrol teruss, kita selesa'in ini cepat biar kita bisa istirahat.'' Kata Fani
Semuanyaa hanya mengangguk pelan.
menjelang sore Anastasya pamit untuk pulang.
" Mbak_mbak Anas pamit pulang dulu ya, besok ke sini lagi Oke?''ucapnya membulatkan jarinya👌👌
"Ani? Mila Anas balik dulu besok anas ke sini lagi oke.'' pamit Anastasya pada kedua temannya sembari tersenyum.
" Ya sudah hati-hati ya di jalan.'' kata si Mila
"Iya Mil, lagian Anas kan lewat di sawahan bukan lewat di jalan Raya", ucap Anastasya
" Ya walaupun nggak lewat di jalan raya, siapa tau ada kodok nabrak kamu Nas, terus kamu-nya jungkir balik di got..?? kata si Mila sambil tertawa terbahak-bahak, semua teman Mila yang kebetulan mendengar juga ikutan tertawa.
"Ya sudah puas_puasin aja dech tertawa nya sebelum tertawa di larang sama pemerintah.'' ucap Anastasya melangkah pergi.
" Yeee.....? dia malah ngambek gituu", ucap Mila yang langsung melanjutkan tugasnya di Asrama tersebut.
...🍄🍄🍄🍄🍄...
Anastasya berjalan menyusuri jalanan pinggir sawah, yang sudah mulai ramai di lalui orang-orang yang mau ke sawah nya Masing-masing.
Ada juga yang mencari rumput buat pakan ternak nya, ada juga kuli panggul mengangkut hasil panen orang-orang yang punya sawah. dan ada juga yang hanya sebatas melihat_lihat sawahnya yang bentar lagi akan panen.
"Anas! sedang apa kamu di sini, kok masih pakek seragam githu sich, belum pulang ya Anas.'' tanya Zein yang tiba-tiba mengagetkan nya.
" Ech lho kayak jailangkung saja sich Zein.'' gerutu Anastasya menepuk lengan Zein.
"Enak saja ngatain gue Jailangkung, kalau gue Jailangkung berarti lho temen-nya Jailangkung dong?!'' ucap Zein menunjuk Anastasya.
" Nggak usah nunjuk_nunjuk githu kali Zein? kebiasa'an banget sich kamu thu Zein.'' kata Anastasya ketus
"Lagian lho juga sich ngatain gue Jailangkung githu Nas, jadi kesel kan gue nya?!'' celetuk Zein merengut
" Coba aku lihat kalau si Zein lagi ngambek kayak gimana coba?!'' Anastasya malah semakin menggoda si Zein.
Zein yang tak kuat menahan tawanya akhirnya Zein tertawa terbahak-bahak.
mendapatkan godaan_godaan dari Anastasya sang teman.
"Udah ach aku mau pulang sudah sore nich.'' ucap Anastasya melangkah pergi
" Ech tungguin dulu dong Anas , gue kangen banget nich sama kamu.'' ucap Zein mengejar Anastasya yang mulai melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumahnya.
"Anas? emangnya lho nggak kangen tah sama gue.'' tanya Zein memelas.
" Nggak tuh, kan tiap hari kita sudah bertemu? ngapain lagi masih kangen sama kamu zein.'' celetuk Anastasya tanpa menoleh dan terus melangkah pergi.
👉👉👉👉
makasih yang dukung karya receh Al_mahyra kakak.
jangan lupa like, komen dan votenya kakak.
Makasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
iskan
imtihan ya, pasti seru
2022-01-20
7
Solihuddin Lubis
imtihan apa ya?
2022-01-18
7
Yulia Yulia
imtihan 🤔
2022-01-18
7