Suara Adzan Berkumandang dengan merdunya, seluruh umat muslim berbondong bondong menuju ke masjid-masjid terdekat untuk menunaikan kewajiban-nya, sebagaimana seorang muslim yang taat beribadah.
Lantunan ayat-ayat suci al-qur'an terdengar begitu merdu menggetarkan jiwa dan raga orang-orang yang mendengar nya?.
Lantunan ayat-ayat Al-qur'an membuat jiwa dan raga menjadi tenang.
Dan tak lama kemudian matahari mulai menampakkan sinarnya di ufuk timur, dan suara kicauan burung-burung pun pada bersahutan riang.
Seakan-akan mengerti akan indahnya Dunia alam semesta.
Membuat semua orang yang mendengar-nya menjadi senang, ruang dan gembira.
Seperti hal-nya Anastasya walaupun hati-Nya terus-terusan di sakiti sama orang-orang terdekat nya, ia tak membuat Anastasya menjadi murung.
Anastasya selalu mencoba untuk selalu ceria setiap harinya, tapi ketika matahari mulai menenggelamkan semua sinarnya dan di gantikan dengan sinar rembulan yang begitu indah saat di pandang oleh semua insan manusia?di kala itu juga linangan demi linangan mengucur tanpa ijin dari kelopak mata Anastasya.
Air mata yang selalu menjadi saksi bisu dalam kepahitan hidup-Nya.
Malam yang selalu mengerikan buat di ingat oleh Anastasya.
Namun ada kala nya malam yang sangat indah buat Anastasya yang harus di kenang, di saat ia berkumpul dan bercanda tawa bersama keluarga angkatnya.
Seakan-akan penderitaan batinnya terobati dengan berkumpul nya dengan sang keluarga walaupun cuma keluarga angkat.
Dan Anastasya belajar menjadi orang yang lebih baik lagi, dari tahun kemarin.
Menurut kisah jaman dulu Kicauan burung-burung yang berada di pelataran rumah, maka sang tuan rumah akan ke datangan tamu, entah itu tamu membawa berita baik maupun membawa berita buruk sekalipun.
Langkah demi langkah Anastasya menapaki jalanan persawahan untuk menuju ke sekolah-nya. 2 tahun sudah Anastasya bersekolah di SLTP Terbuka. di sanalah Anastasya menemukan sosok teman yang baik dan juga tulus.
Sesampainya di sekolah Anastasya di sambut Ani dan juga Mila, mereka ber-dua langsung memeluk Anastasya.
''Anas....? maafin aku ya, kemarin aku mengabaikan kamu.'' seru Mila.
sedangkan Ani mengedip ngedip kan matanya pada Anastasya.
lalu Anastasya bertanya dengan bahasa isyarat pada si Ani, tapi Ani cuma mengangkat bahunya untuk memberi jawaban pada Anastasya.
"Oia...? hari minggu kemarin liburan kemana Anas?'' tanya si Mila memulai obrolannya lagi setelah lama terdiam.
" Haa......? ucap Anas yang tak fokus pada pertanyaan sang teman.
''Kemarin liburan kemana... ? tanya nya lagi.
'' Och....?! Anas tak pernah liburan Mil, liburan paling Anas ikut Mas Aldy saja ke sungai mencari ikan di sana?!'' jawab Anastasya tersenyum
"Masak sich An nggak pernah di ajak liburan sama mas Aldy.'' tanya Ani dan juga Mila penasaran.
" Beneran Mila? Ani? ngapain juga Anas bo'ong sich, nggak ada untungnya tau..? jawab Anastasya yang mulai mendudukkan dirinya di tempat duduknya.
karena dari tadi mereka hanya berdiri di depan mejanya.
"Ya sudah lah nggak usah nanya yang nggak penting gituu, Aku sama Mila mau lihat catatan yang kemarin soalnya..?'' belum juga selesai Ani ngomong sudah di potong sama Anastasya.
" Soalnya aku kemarin tidur di kelas jadi nggak nyatet, mau ngomong itu kan...? Ucapnya dengan nada ngeledekin.
"Lho kok tau githu sich An, lho hebat banget bisa menebak pikiran ku'' Mila bertepuk tangan dan tak lama setelahnya Mila malah cemberut. ''tapi nggak usah ngeledekin juga kali Anas.'' celoteh si Mila cemungut.
" Kan emang hampir tiap hari kayak githu, jadi Anas sudah sangat hafal lah sama kalian berdua.'' ucap Anastasya sembari tersenyum melihat sang teman garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Nggak usah sedih kayak githu juga kali Mil, nich buku catatan nya ?. Anastasya mengambil buku catatan nya di dalam tas dan menyodorkan buku catatan tersebut pada Ani, dan Mila langsung mengambil buku ithu.
Ani dan Mila tertawa ber barengan dan mencubit pipi chubby Anastasya.
" Ich.... kok nyubit githu sich, sakit tau pipi gue? bukan-nya berterima kasih malah nyubitin kayak gini.'' Ucapnya memanyunkan bibir nya
Ani dan Mila hanya nyengir kuda menanggapi rengekan Anastasya sng teman.
Ani malah menarik tangan Anastasya menuju ke Asrama nya, karena sang guru belum juga tiba, Anastasya hanya mengikuti kedua temannya dan memilih berdiam diri di Asrama sang teman.
Tanpa ia sengaja Anastasya berpapasan dengan Fitri cewek yang kakaknya suka, Anastasya langsung Menyapa sang calon kakak ipar.
Dan tanpa Anastasya sadari ternyata Fitri juga suka sama Aldi sang kakak.
Setiap hari Fitri selalu menanyakan sang kakak pada Anastasya... ?!
" Mbak Fitri apa kabar.'' sapanya
"Alhamdulillah baik Anas, kamu sendiri gimana kabar nya.'' tanya Fitri
" Alhamdulillah baik juga kok mbak.'' jawab-nya tersenyum
" Mas nya apa kabar Anas.'' tanya Fitri
"Mas Aldy baik juga kok mbak.'' jawab-nya malu malu.
" Emang nggak ada kelas kok pada ada di Asrama githu sich.'' tanya Fitri karena Ani dan Mila membawa Anastasya ke Asramanya.
"Guru nya belum datang mbak?, makanya kita ke Asrama dulu, dari pada di kelas selalu di gangguin murid-murid cowok! bikin kesel ajja.'' ucap si Mila yang emang terkenal cerewet.
" Oia Anas, kapan-kapan nginap di pesantren dong.'' Ucap Ani tiba-tiba mengagetkan Anastasya.
"Emang boleh yeach Ani.'' tanya Anastasya penasaran.
" Yeach boleh lah Anas, kan cuma nginap doang nggak menetap di sini.'' ucap Mila
"Boleh dech, tapi kapan-kapan ya masih mau minta ijin dulu ke ibu?, takutnya Anas nggak di ijinin sama ibu.'' ucap Anastasya cemberut.
" Iya dech, gue tunggu lho Anas, tapi beneran ya", kata si Mila penuh harap.
"Insya Allah ya Mila, do'ain aja biar di ijinin sama ibu?'' Ujarnya
" Kalau nggak di ijinin gimana dong Anas.'' tanya Ani dengan kekhawatiran nya.
Anastasya hanya menggeleng-gelengkan kepala-nya.
Ani dan Mila kecewa melihat Anastasya yang hanya geleng-geleng kepala.
...🍄🍄🍄🍄🍄...
Sedangkan di SLTP Negeri Zein sedang bermain bola voly di lapangan Sekolah-nya bersama kawan kawannya.
Karena bulan depan zein beserta sang teman akan ikut serta dalam pertandingan antar Sekolah-sekolah.
Zein, Reno dan Roni sangat bersemangat dalam latihan hari ini.
1jam kemudian Roni,Reno dan Zein beristirahat mereka bertiga duduk di pinggir lapangan dan membuka tas punggunggnya yang kebetulan mereka bawa ke lapangan. mereka langsung mengambil air minum dan langsung menegaknya hingga tandas.
Mereka bertiga berbincang-bincang membahas tentang lomba voly tersebut.
"Kalau kita menang kira kira bakal dapat hadiah apa ya Ron?'' tanya Zein asal
" Ya dapat piala lah tapi nggak boleh di bawa pulang ke rumahnya, cuma di taroh di sekolah doang sich? masak kamu nggak tau sich Zein.'' kata Roni sambil menonyor kepala Zein.
"Gue kan nggak tau Ron makanya nanya sama lho, gimana sich.'' gerutu-nya
" Kan waktu di SD kemarin sudah kayak gitu Zein, masak lho nggak pernah ikut lomba sich Zein", ledek nya
"Kan waktu SD gue nggak pernah ikut lomba Ron, makanya gue nanya sama lho?, ya kali bukan cuma dapat Piala doang githu, tapi ada icisnya juga Ron,'' kata Zein yang langsung dapat sentilan dari sang teman.
''Otak lho bro hanya isi uang doang.'' celetuk Reno dan mengusap wajahnya dengan kasar.
''Kita kita juga butuh uang kali bro buat beli token hp?!'' ujarnya sehingga membuat kedua temannya menepuk jidatnya masing-masing.
Roni tertawa melihat Zein yang masih bertingkah laku kayak anak kecil, Roni mengacak-acak rambut si Zein.
Zein langsung menyingkirkan tangan Roni dari kepalanya dan berkata.
" Jangan pegang pegang kepala ku kayak githu dong Ron, nanti gue balik jadi bodoh lagi.'' celetuknya
ha-ha-ha.....
Roni dan Reno tertawa terbahak-bahak dengan kelakuan Zein sang teman.
"Kenapa lho...!! Ketawa-tawa gituu, kurang kerjaan banget sich lho Roni.'' beranjak pergi meninggalkan Reno dan Roni yang masih duduk santai di pinggir lapangan.
" Ech,.... Zein, kenapa lho ninggalin gue gituu sich.'' teriak Roni dan Reno dan langsung di susul oleh mereka berdua.
Zein pura-pura tidak mendengar nya dan terus melangkah pergi menuju ke kelasnya,
Roni dan Reno yang juga kesal karna di tinggal begituu saja oleh Zein sang teman langsung mengejar nya ke dalam kelas.
Zein sudah menduduki tempat duduknya.
Zein hanya melirik Roni sekilas lalu meletakkan kepala di mejanya.
"WOY…!! lho kayak cewek saja kalau lagi ngambek..! celetuk Roni yang dengan terpaksa menghampiri sang teman.
''Lagi dapet ya!'' ledek si Reno
Zein tetap saja tidak menghiraukan ucapan Roni dan juga Reno, sampai akhirnya bel masuk berbunyi dan sang Guru memasuki kelas-nya Roni dan kawan kawannya.
👉👉👉
jangan lupa like,komen dan votenya kk.
maksich🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
iskan
emang bener baca al-quran membuat pikiran jadi tenang
2022-01-20
9
Solihuddin Lubis
pengen bisa ngaji dengan lancar
2022-01-18
7
Yulia Yulia
burung nuri terbang di awan
2022-01-18
8