Hampir 6 tahun Anastasya sekolah di Madrasah tersebut.
Dan hampir setiap hari Anas selalu mendapatkan buly'an dari sang teman yang sekelas dengan-Nya.
Dengan sangat lapang dada Anastasya selalu menerima buly'an_ buly'an dari teman-teman nya.
Anastasya sadar akan yang selalu menimpa dirinya, hanya karena dengan keadaan nya yang sekarang, Anastasya tidak pernah punya niat untuk membalas perlakuan semua teman-temannya selama hampir 6 tahun belakangan ini. Bagaimanapun juga yang di ucapkan semua teman_temannya adalah benar adanya.
"Anas harus bagaimana ya Allah??.'' Gumam-nya di kala sendirian.
"Apa sudah tidak ada lagi kebahagia'an untuk Anas, walaupun hanya secuil saja?
Keinginan Anas hanyalah kebahagia'an, Anas tidak ingin apa apa lagi?!.'' batinnya yang menahan air matanya untuk terjatuh.
Kini Anastasya sudah kelas 6 dan menjelang ujian di sekolahnya.
" Percuma pinter tapi tak punya teman sama sekali!'' Gumam-nya lagi.
Tak berselang berapa lama sangat guru membuka pintu kelas dan langsung menyapa semua murid-murid nya yang sudah menunggunya sejak masuk kelas.
''Assalamu'alaikum selamat pagi semua murid-murid bapak yg ganteng dan cantik?!'' sapa sang guru yang membuat semua murid-murid nya mulai gaduh karena sapa'an sang guru.
''Waalaikum salam, pak guru…?'' jawabnya serempak.
''Harap tenang ya semuanya?, bapak punya pengumuman nich...?'' ucap sang guru yang emang suka bercanda sama semua murid-murid nya.
Akhirnya sang Guru mengumumkan kapan akan di adakan nya ujian akhir di sekolah-nya.
Anastasya sudah menyiapkan batin_nya untuk selalu tegar menghadapi semua Orang-orang di sekitarnya.
Apalagi ujian akhir sekolah-nya Anastasya bakalan bertemu dengan orang-orang baru di lingkungan sekolah-nya.
Karena di sekolah Anastasya muridnya tidak memenuhi Kuota, jadi sekolah Anastasya lebih memilih bergabung dengan sekolah lain yang juga kekurangan murid.
"Anas?,kamu harus siap di rendahkan orang-orang lagi, kamu harus extra sabar menghadapi semua buly'an ini?!'' Ucap-nya pelan
" Awas si Cebol kalau sudah waktunya ujian pegangin tangan-Nya takut di bawa orang, kita kita juga yang repot.'' teriak Erlan pada semua temen_temennya.
"Apa'an sich lho Lan, berisik banget jadi orang!" tegur Senda
" Iya lho, bisanya cuma teriak_teriak nggak jelas gitu?!'' Hasen menimpali
"Kenapa lho_lho semua pada ngebela si cebol sich coyy!'' kata Erlan ketus lalu menghampiri Senda dan juga Hasen
" Bukannya ngebela dia sich, tapi kita_kita harus baik mulai dari sekarang sama si Cebol, karna bentar lagi bakalan berpisah dan nggak bakalan bertemu lagi sama si Cebol gituu?'' kata Hasen menonyor kepala si Erlan.
"Ach....! nggak asik banget sich lho coyyy?!'' gerutu Erlan
''Sudah sudah jangan berisik, kalian harus giat belajar mulai sekarang biar kalian semua lulus, dan mendapatkan nilai yang bagus biar kedepannya kalain semua menjadi orang yang sukses?!'' kata sang Guru, membuat semua nya diam tak ada yang berbicara lagi.
''Dan kamu Erlan jangan terlalu benci pada Anastasya, entar kamu malah jadi tergila-gila sama si Anastasya.'' Ucap sang Guru memperingatkan si Erlan.
Erlan hanya bisa menganga mendengar perkataan sang Guru yang begitu frontal.
''Ich…!! apa'an sich pak?'' celetuk Erlan.
''Kalau githu kalian semua bisa pulang sekarang, Assalamu'alaikum?'' ucap sang Guru dan keluar dari kelasnya.
''Tuch dengerin omongan pak Guru barusan, jangan terlalu benci pada Anastasya, entar kebencian lho malah jadi cinta lagi.''kata Hasen meledek si Erlan.
''Apa'an sich lho Has!, mana mungkin gue jadi cinta sama si cebol itu!'' teriak Erlan tak suka dengan perkataan Hasen barusan.
''Ya ...? walau bagaimana pun juga Anas anaknya cantik kok, tapi ya itu dia kurangnya.'' Senda tidak meneruskan perkata'annya.
''Kurang tinggi maksud Senda ya kan Send?'' celetuk Hasen sambil tersenyum karena mereka sudah puas ngeledekin si Erlan
" Udah ach, gue ngantuk dengerin ocehan kalian berdua, pulang saja yuck!'' Ajak Erlan pada Hasen dan juga Senda.
Setibanya di rumah Anastasya langsung pergi ke kamar mandi, mengambil air wudhu' dan segera menunaikan sholat dzuhur nya, karena sudah tiba waktunya.
Seperti biasa selesai sholat Anastasya berdo'a memohon ampun pada sang Khaliq.
Tak lupa iya juga mendoa'kan ke 4 orang tuanya.
Walaupun di dalam hatinya begituu sakit dan begitu nyeri mendengar perkata'an Orang Tua angkat dan Orang Tua Kandung-nya?, tapi Anastasya tidak pernah lupa untuk selalu mendoa'kan mereka semua.
"Walau bagaimanapun juga mereka yang telah melahirkan aku dan juga yang telah membesarkan_ku, aku harus selalu berbakti pada mereka ber empat?!''
" Tak ku sangka orang-orang yang aku sayangi dan yang aku jadikan panutan mereka juga merendahkan ku ya Allah. Kuatkan hambamu inie untuk selalu tabah, sabar dan selalu ikhlas menjalani semua cobaan_mu ya Allah.'' Ucapnya yang terus menangis di dalam do'a nya
"Kalau memang sudah tidak ada kebahagiaan lagi untuk ku di dunia ini hamba mohon ambil lah nyawa hamba sekarang juga ya Allah.'' Anastasya terus terisak menangisi keadaan hidupnya yang selalu di hina dan di cemooh orang-orang.
" Maafkan hamba yang sudah tidak kuat lagi dengan semua cobaan _cobaan ini ya Allah.
"hik …hik …hik…" Tangisan-nya belum juga mereda.
Sampai akhirnya adzan ashar berkumandang dengan segera anastasya menunaikan sholat ashar nya.
Setelah selesai Anastasya bergegas mengambil al_Qur'an nya dia sudah lelah terus menangis dan menangis.
Di baca nya ayat demi ayat yang ada di dalam Al_Qur'an tersebut, membuat hati dan fikiran Anastasya menjadi lebih tentram dan terasa damai.
" Alhamdulillah sudah sampai di juz 5, Alhamdulillah ya Allah, Terima kasih atas semuanya",
"Dan Terima kasih atas nikmat yang engkau beri kepada hamba dan orang tua hamba?!'' ucapnya mengakhiri do'a setelah selesai baca al_qur'an nya.
Anastasya lalu bergegas menuju ke pekarangan untuk mencari kayu bakar.
tanpa merasa lelah sama sekali Anastasya menjalani takdir hidup-Nya yang selalu menerima buly'an-buly'an tersebut.
Anastasya tidak pernah dendam pada orang-orang yang telah membuly nya.
Yang ada Anastasya selalu mendoa'kan orang-orang yang selalu menghina_nya dengan yang baik_baik.
Tanpa sadar Zein berada di pekarangan itu juga. Zein memperhatikan Anastasya yang selalu tegar menghadapi semua cobaan_cobaan yang di terimanya.
" Aku salut sama kamu An, aku bangga punya teman seperti_mu yang tak pernah mengeluh ketika kamu di buly oleh Teman-teman.'' Gumam-nya
"Kamu selalu menutupi rasa sakit di hatimu, dan aku salut karna kamu tak pernah menampakkan air matamu di depan teman_teman?'' ucapnya sembari menghampiri Anastasya yang lagi sibuk memilih kayu bakar nya.
" Hay sudah sore nich kok masih ada di sini?!'' Tanya Zein
''Nggak apa apa Anas juga baru nyampek kok Zein?, kamu juga ngapain di sini.'' Tanya Anastasya.
''Aku hanya kebetulan lewat di sini dan melihat kamu di sini sendirian An.'' Jawab-nya.
''Ya sudah ayo pulang, bentar lagi gelap lho An, kamu mau di gendong wewe gombel!'' Ucap Zein menakut-nakuti Anastasya.
''Jangan sembarangan lho Zein, mana ada wewe gombel di sini.'' seru Anastasya.
''Ya sudah kalau tidak percaya, gue balik dulu, papay.'' Zein mulai melangkah pergi meninggalkan Anastasya sendirian di pekarangan tersebut.
Tapi Anastasya langsung menghentikan langkah Zein sang teman.
👉👉👉👉
Makasih buat kakak yang selalu dukung karya receh Al-mahyra.
Maaf kalau cerita nya ngebosenin.
dan jangan lupa like, komen dan votenya kakak,
Makasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Ukhty Nur Siahaan
smgt kk thornya kk
mg susses jd pengarang novel kk
aamiin ya Allah
2022-03-01
0
Ukhty Nur Siahaan
Apkah Zein ganteng??
2022-03-01
0
💕Al-mahyra Lubis💕
iya kk sela senda baik, kan temen asih😁😁😘
2022-01-22
0