Anastasya menaruh soalnya di atas meja sang Guru pengawas, lalu sang Guru Pengawas pun bertanya.
"Sudah selesai.'' tanyanya
" Sudah Pak.'' jawab nya
"Sudah di koreksi lagi, takut-takut ada yang kelewat belum di kerjakan.'' tanya sang Guru pelan.
" Sudah Anas periksa kok Pak, semuanya sudah Anas kerjakan.'' Jawab Anastasya.
" Baguslah kalau begitu.'' kata sang guru mengambil soal ujian yang di taruh Anastasya.
Anastasya mengangguk dan kembali ke tempat duduk nya kembali.
Sesaat Anastasya menoleh ke semua teman teman nya yang sedang mengerjakan soal-soal nya, tak ada satupun yang selesai mengerjakan soal-soal nya dengan cepat.
mungkin kalau anak Pak kyai yang alim bakalan di sebut punya Ilmu Ladunni.
Ilmu yang hanya di peruntukkan untuk anak-anak kyai tersebut (mungkin ya kak) 🤭
Walau tidak mencatat atau mendengarkan penjelasan dari sang guru anak tersebut bakalan bisa menguasai mata pelajaran tersebut.
Bukan seperti si Erlan yang jarang mengikuti pelajaran karna dia bocin (bobo' ciang)
Akhirnya dia juga yang seliweran mencari contekan dari sang teman-teman nya. karna Erlan tidak memiliki apa yang di namakan Ilmu Ladunni.
Bel istirahat berbunyi Anak-anak pada berlarian ke kantin sekolah buat makan.
"Anas kamu nggak makan.'' tanya Reno
" Aku nggak lapar.'' jawab nya
"Kamu sabar banget sich jadi orang, walaupun kamu selalu di buly tapi kamu nggak ngebales buly'an mereka?'' ucap Reno yang duduk di samping Anastasya.
" Nggak juga kok, aku belajar untuk ikhlas dan menerima semua ini", ucap Anastasya
"Aku salut sama kamu Anas", kata reno
" Salut kenapa githu, emang-nya kamu nggak malu dekat-dekat dengan ku.'' tanya Anastasya
"Malu kenapa sich Anas. karna fisik kamu begini aku harus malu, enggak lah,
aku mau berteman dengan kamu apa adanya kok.'' ucap Reno
tet... tet... tet....
Bel masuk berbunyi dan semua murid-murid pada berlarian ke kelas masing-masing.
" Ya sudah yuck masuk kelas udah bel tuch.'' si Reno mengajak Anastasya masuk ke kelasnya.
"Iya", jawab nya
Anastasya melangkah dengan malas menuju ke kelas-nya.
" Ech Cebol dari mana saja lho.'' Ucap Erlan ketika melihat Anastasya baru sampai di pintu.
"Dia punya nama!, kenapa harus di panggil Cebol sich!'' ucap Reno dengan lantang-nya.
" Erlan diam nggak usah cari gara-gara di sini.'' kata Senda mengingat kan.
"Lha siapa yang cari gara-gara sich Sen, aku cuma tanya sama si Cebol saja.'' jawab Erlan membela diri
" Sudah nggak usah berantem, Anas dari luar memang-nya kenapa kan belum mulai ujian-nya.'' ucap Anastasya melangkah menuju ke tempat duduk nya.
Sedangkan Reno masih geram dengan tingkah laku Erlan tersebut.
3 hari bersama Erlan di kelas yang sama membuat Reno muak melihat muka si Erlan.
Sampai-sampai Reno tidak bisa fokus mengerjakan soal ujian-nya.
" Kenapa Anas nggak pernah ngebales setiap perkataan dari cowok brengsek itu sich.'' batin Reno
"Apa perlakuan ini sudah sering di lakukan sama semua teman-teman nya ya.'' Reno masih membatin
" Reno...? sudah selesai.'' tanya sang Guru Pengawas membuyarkan lamunan Reno,
"Be... belum Pak.'' jawab nya gugup.
" Iya sudah cepat kerjakan",
"Iya Pak", ucap Reno
Setengah jam kemudian semua nya sudah selesai menyelesaikan soal-soal ujian-nya,
" Semoga kalian semua lulus dengan nilai yang bagus.'' ucap sang Guru Pengawas
"Amiin", jawab nya barengan
" Anas boleh aku ambil fotomu ini", tanya Reno yang mau mengambil foto yang ada di meja-nya.
"Buat apa?, nggak usah di ambil foto jelek gini juga.'' jawab Anastasya
" Nggak apa-apa boleh ya.'' Reno Sedikit memaksa.
"Ya sudah.''jawab Anastasya sambil melangkah karena teman-teman nya sudah pada keluar.
" Ayo An.'' Ajak Zein
"Ayo...? ya sudah Anas duluan ya.'' ucap nya pada Reno, dan berlalu meninggalkan si Reno.
Reno mengangguk-kan kepala-nya.
Tak lama kemudian mobil jemputan dari sekolah anas tiba, semuanya langsung naik.
Dalam perjalanan pulang menuju sekolah-nya tidak ada yang ber-bicara sepatah katapun.
Biasanya Erlan yang sering mengomel-ngomel kini dia hanya diam seribu bahasa.
Entah kesambet setan apa semua teman teman nya tidak ada yang tau.
Sesampainya mereka langsung turun dan langsung ngacir menuju ke rumah nya masing-masing.
"Kamu kenal dengan anak cowok tadi itu An.'' Tanya zein memulai obrolan nya.
" Nggak terlalu kenal, cuma aku tau nama-Nya saja.'' kata Anastasya memandang Zein
"Emang-nya kenapa Zein.'' Anastasya mulai bertanya pada Zein karena di landa kebingungan yang tidak jelas.
" Nggak apa-apa cuma nanya saja kok.'' jawab nya ketus
"Ya sudah aku duluan ya.'' kata Anastasya berlalu
" Iya", ucap Zein dingin
"Semoga kamu mulai menemukan ke bahagia'anmu An?!'' ucap Zein setelah Anastasya tak terlihat lagi.
Karena rumah Anastasya dan rumah Zein beda arah jadi mereka jalan sendiri-sendiri setelah sampai di perempat'an jalan.
👉👉👉👉👉
Kalau kakak suka karya receh Al-mahyra tolong tinggalkan jejak.
Dan jangan lupa like dan komen nya.
makasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Ukhty Nur Siahaan
aamiin ya Allah
2022-03-01
2
iskan
iya di sini emang periksa bang arka😸
2022-01-20
5
arka
tetap semangat
2022-01-20
5