Hari-hari Anastasya tidak seburuk dulu lagi, sekarang Anastasya lebih sering tersenyum, senyuman yang dulu sama senyuman yang sekarang sangatlah berbeda, dulu Anastasya tersenyum karena di paksakan.
Tapi senyuman yang sekarang begitu manis ketika di lihatnya, Zein yang melihat Anastasya tersenyum dan bercanda tawa ikut senang dengan hanya melihat nya saja.
Akhirnya Zein menghampiri Anastasya yang lagi bersama dengan Teman-teman nya, lalu berkata.
"Anastasya sudah lama ya tidak bertemu",
" Lama apa'an, lawong kita tetangga'an kok.'' Ucap Anastasya ngasal.
Zein hanya garuk-garuk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Siapa Anastasya?'' tanya Ani
" Kenalin ini tetangga aku yang super nyebelin!, nama nya Zein.'' Ujar Anastasya memperkenalkan Zein pada temen baru-nya.
Zein hanya cemberut mendengar perkataan dari sang teman.
"Halo aku Ani.'' mengulurkan tangan pada Zein.
Zein menerima uluran tangan dari temen Anastasya.
''Aku Zein cowoknya Anastasya?!'' celetuk Zein yang langsung saja dapat cubitan kecil di lengannya.
''Awww..... ?? sakit kali Sya?'' kata Zein saat mendapatkan cubitan.
''Lagian omonganmu ngelantur githu!'' jawabnya ketus.
Tiba-tiba sang Guru olahraga raga datang dan langsung menarik telinga Zein.
''Aww..... ? sakit pak jangan di tarik kayak gini, bisa bisa telinga Zein copot lagi?, kan nggak ada yang jual di sini pak?!'' Ucap Zein mengelus elus telinganya yang sakit akibat kena jeweran dari sang Guru.
" Lagian kamu ngapain ada di sini Zein.'' tanya sang Guru.
"A... anu pak?, Zein nyamperin temen teman Zein.'' jawab-nya gugup
" Sudah selesai kan, sekarang kamu balik ke kelas nya.'' perintah sang Guru tegas.
Zein mengangguk dengan tangan masih mengelus elus telinga nya yang masih nyeri akibat jeweran tersebut.
Zein melangkah pergi meninggalkan sang Guru dan juga Anastasya sang teman kecilnya. Zein berjalan menuju ke kelas nya.
Anastasya hanya melihat kepergian Zein dan tidak bisa berbicara sepatah katapun.
Sekarang Anastasya dan semua Teman-teman nya kelas 1 dan 2 sedang berada di lapangan sekolah SLTP Negeri, di mana Zein bersekolah, makanya Zein bisa bertemu dengan Anastasya.
Karena setiap 2 minggu sekali murid-murid SLTP Terbuka akan datang ke sekolah SLTP Negeri untuk ber olahraga.
Karena di SLTP Terbuka tidak mempunyai lapangan yang luas untuk melakukan kegiatan olahraga tersebut.
Dan dengan jadwal sang Guru yang begitu padat. sehingga tidak bisa di setiap pelajaran nya datang untuk mengajar.
Tapi dengan kesungguhan murid-murid SLTP Terbuka sang Guru menjadi semangat berada di lapangan tersebut.
Zein masih memperhatikan Anastasya dari kejauhan.
Tiba-tiba Zein di kagetkan dengan kedatangan Rey dan juga si Reno.
"Liat apa'an sich Zein.'' tanya Rey penasaran karena melihat Zein yang selalu melihat ke arah lapangan.
" Itu lihat temenku di luar, lagi olahraga bareng Pak Bagas.'' jawab si Zein terus melihat ke arah lapangan.
"Temen yang mana Zein.'' tanya Reno
" Itu yang kemaren ujian bareng kita thu.'' Ucapnya tanpa menoleh ke arah Reno dan juga Rey.
"Anastasya?'' ucap Reno dengan semangat.
" Lho semangat banget bilang Anastasya Ren.'' celetuk Rey
" Ach biasa aja kali Rey, lho aja yang lebaay.'' jawab-nya dengan santai.
"Yang mana sich yang nama nya Anastasya.'' tanya Rey yang mulai penasaran dengan Anastasya, karena melihat tingkah laku aneh sang teman.
" Itu yang pakek baju merah.'' jawab Zein sambil menunjuk ke arah lapangan di mana Anastasya berada.
Rey langsung membelalak-kan matanya melihat Anastasya,
"Lucu ya temen-mu itu Zein, imut lagi.'' kata Rey terus memandang Anastasya yang lagi bermain bola bersama teman-teman nya.
" Iya emang lucu dan imut, tapi cantik kan.'' Ucap Zein memuji teman masa kecilnya.
"Iya Zein, aku salut banget dengan si Anas, walaupun selalu di rendahkan dia tidak pernah membalas nya.'' kata Reno yang bikin Rey tambah penasaran.
" Lho bener Ren, Anastasya emang the best walaupun dia selalu di bully, Anas tetap diam tidak melawan, kalau aku tanya'in kenapa nggak di balas, pasti jawab-nya gini, biar Allah yang membalas kan.'' ucap Zein panjang lebar.
"Iya bener Zein, Orang-orang hanya memandang fisik Anastasya saja, mereka tidak bisa melihat kebaikan Anastasya, bisanya cuma membuly?'' jawab Reno.
Rey hanya menjadi pendengar yang baik dengan penuturan-penuturan Zein dan juga si Reno.
Rey terus memandang ke arah Anastasya, lalu dia berguman.
" Cantik sich, benar kata si Reno Anastasya cuma kurang tinggi saja.'' Gumamnya sedangkan jarinya memegang dagunya🤔🤔.
"Sejak kapan lho kenal dengan Anastasya Ren.'' tanya Rey
" Waktu ujian di SD kemarin, emangnya kenapa Rey.'' tanya Reno yang mulai di liputi penasaran.
''Lho naksir ya sama Anastasya.'' celetuk Reno pada si Rey.
"Nggak apa-apa kok, cuma tanya saja soalnya aku penasaran saja.'' jawab-nya santai.
Teng.... Teng.... Teng.
Bel masuk berbunyi semua siswa berhamburan untuk masuk kelas.
" Udah masuk kelas tuch, ayo masuk entar keburu Pak Bagas masuk kelas lagi.'' ucap Zein
Rey dan Reno mengangguk dan langsung menuju ke kelasnya masing-masing.
Kebetulan Reno dan Zein sekelas. sedangkan Rey beda kelas, Rey di kelas 1 B, Reno dan Zein di kelas 1 A.
Di sisi lain Anastasya dan yang lainnya sudah selesai ber Olahraga, mereka semua langsung menuju ke kantin untuk membeli minuman dan makanan.
Reno melihat Anastasya melintas di depan kelasnya, lalu bergumam.
"Semoga kamu segera bertemu dengan jodohmu An, dan semoga kamu selalu mendapatkan apa yang kamu mau selama ini.''
👉👉👉👉
Makasih kk yang selalu dukung karya receh Al-mahyra.
Jangan lupa like, komen dan votenya.
jangan bosan membaca karya receh ku ya kk, Makasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Ukhty Nur Siahaan
Smg Reno ttp baik sm Anas
Rey jg mg baik sm anas
2022-03-02
3
iskan
alhamdulillah mulai terlihat hilal kebahagiaan 😷🤭
2022-01-20
6
Ariana
bakar semangat mu
2022-01-19
6