Marah Level 9

"Bagaimana kabar Bunga La?", tanya Gaza membuka pembicaraan kami di ruang keluarga.

Ursila tidak berduaan ya, tapi ada juga Harun.

Kaget mendengar pertanyaan Gaza, "Aku kira kamu masih bersama Bunga", balas Ursila.

"Kami putus, ya kami sama-sama tidak siap menghadapi hubungan LDR", jawab Gaza.

"Dia sekarang ambil S2 di UI, dan sesekali dia ada menghubungiku, atau cerita sesuatu, tapi dia tidak pernah cerita tentang kalian", kata Ursila.

"La, kamu punya teman tidak yang kira-kira cocok untuk Gaza?", tanya Harun

"Iya La kasihanilah aku yang telah lama jomblo", sahut Gaza

"Malas ah, Kamu itu bisa cari sendiri", jawab Ursila.

"Bagaimana kalau Aira La. Dia kan jomblo.", tanya Harun spontan.

Ursila terkejut mendengar saran Harun. Ursila bertanya apakah Aira nantinya mau, apalagi Aira tahu kalau Gaza dulu adalah laki-laki yang sempat dia cintai.

***********

"Lan, ponsel Mas Harun tadi terbawa olehku, bilang sama Mas Harun aku akan mengantar ke kantornya", pesan dari Ursila.

Fadlan mengamati sekitar takut kalau Ursila benar-benar datang ke kantor. Benar saja, Ursila datang dan langsung melangkah ke ruangan Gaza.

"Kakak ipar, kamu mau ke ruangan Harun ya? sini biar ponselnya titip ke aku saja", kata Harun yang terengah mengejar Ursila.

"Biar aku yang mengantarnya sendiri, aku tau kamu juga sibuk", sahut Ursila

"Tapi kakak ipar... ",

Belum selesai Fadlan bicara, namun Ursila bersikap cuek dan langsung membuka pintu ruang kerja Harun. Alangkah terkejut, dilihatnya Harun sedang berpelukan dengan seorang wanita yang tidak lain adalah Tania. Melihat kejadian itu Ursila langsung meletakkan ponsel Harun, yang sedari tadi dipegangnya ke atas meja di dekat pintu dan dia langsung membanting pintu. Harun yang menyadari kedatangan Ursila sontak mendorong badan Tania.

"La.. La... Tunggu...", pinta Harun sambil mengejar, namun Ursila tidak menghiraukan. Harun sempat bisa meraih tangan Ursila, "Sayang dengarkan dulu",

"Bagus ternyata ini yang kamu lakukan di kantor, malam sama aku dan siang sama Tania, aku muak sama kamu", balas Ursila. Dia langsung melepas tangan suaminya, dia bergegas menaiki taxi dan pergi meninggalkan tempat.

Berkali-kali Harun menghubungi Ursila namun tidak mendapatkan respon, ketika jam pulang Harun tidak mendapati Ursila di kantor seperti biasanya. Aira mengatakan bahwa Ursila sudah pulang dengan menggunakan taxi.

Harun langsung tancap gas untuk pulang. Namun dia juga tidak mendapatkan Ursila. Satu-satunya tempat yang mungkin didatangi Ursila adalah rumah umi.

Ditempat lain

Ursila menjelaskan hal yang telah dia lihat di kantor Harun. "Kenapa sih Mas Harun jahat sekali, tidak paham sekali Ursila itu sakit hati melihatnya", tangis Ursila pecah.

Umi mendekati Ursila yang dari tadi berbaring sambil menutupi wajahnya dengan bantal.

"Anak umi sudah besar gini masih aja cengengnya gak ketulungan. La, seharusnya kamu dengarkan dulu suamimu. Kamu itu dari kecil selalu saja ingin orang yang memahami kamu, sedangkan kamu tidak pernah mau membicarakannya. La jangan kamu merengek meminta orang untuk memahami mu kalau kami sendiri tidak bisa mengomunikasikannya", kata umi menasehati putri semata wayangnya.

Suara mobil terdengar, "Itu pasti suamimu datang", ucap umi.

Tok.. Tok.. "Assalamualaikum", salam Harun.

"Wa'alaikumussalam, eh Nak Harun", jawab Umi setelah keluar dari kamar, dan Harun segera meraih dan mencium tangan umi. "Ayo masuk, kamu pasti mau jemput Ursila kan, sebentar lagi dia keluar", tambah umi.

Setelah membuatkan teh untuk Harun, umi lalu masuk lagi ke dalam kamar Ursila.

"La, sudah ya menangisnya, itu suamimu datang untuk jemput kamu. Kamu pulanglah, dan bicarakan baik-baik", saran umi menenangkan hati Ursila.

Tak lama, Ursila keluar dari kamar.

"Sayang.. yuk pulang", ajak Harun

Ursila hanya diam. Akhirnya mereka pun pamit dan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, tanpa bersuara Ursila langsung menuju kamar diikuti oleh Harun. Setelah memasuki kamar. Harun melihat Ursila duduk di ujung kasur dengan mata sembab. Tanpa pikir panjang, Harun mengambil duduk di sebelah Ursila dan memegang pundak istrinya.

"Sayang...", kata Harun lalu mencium pundak dan menenggelamkan wajahnya di pundak Ursila.

"Malam saja kita bicarakan", sahut Ursila dengan nada dingin, dan beranjak pergi ke kamar mandi tanpa menoleh kepada Harun

Harun terkejut dengan respon dari istrinya. "Wah ini marah level 9", batin Harun

Selesai salat isya berjamaah, Ursila tanpa bicara langsung menuju kamar.

Tante Heni pun mendatangi Harun lalu menjewer telinga anaknya, "Berani kamu buat menantuku seperti itu".

"Ah sakit Ma... Sebenarnya ini kesalahpahaman saja", jawab Harun menenangkan mamanya.

"Kalau ada masalah ya dibicarakan lah Nak, jangan buat dia semakin marah", saran ayah.

"Iya iya Harun akan membereskannya", jawab Harun.

"La.. Kamu memang anak emas ya. Kamu marah, satu rumah juga ikut marah padaku", batin Harun

********

KEJADIAN SESEUNGGUHNYA

Tania datang ke kantor Harun, dan langsung saja melangkah ke ruangan tempat Harun berada. Melihat kedatangan Tania, Fadlan meninggalkan mereka berdua di ruangan. Fadlan yakin bahwa akan terjadi perang dingin di dalam.

"Kenapa Kamu meninggalkanku? ", tanya Tania menangis

"Tania, tidak ada apa-apa lagi di antara kita, aku sudah menikah dan aku sangat mencintainya", jawab Harun dengan nada tinggi.

"Tapi kamu tidak boleh seperti ini, aku tidak mau tanpa Kamu, Kamu ceraikan saja dia. Apa juga baik nya dia dibandingkan aku?", kata Tania dengan nada yang lebih tinggi.

"Jaga bicaramu Tania" menunjuk ke muka Tania, "Kalian jelas berbeda, dan istriku adalah wanita yang sangat aku hormati, sampai kapanpun Kamu tidak bisa menggantikannya", bentak Harun.

"Run, Kau membentak padaku", menangis tersedu-sedu. "Maafkan aku sayang, ku mohon maafkan aku", pinta Tania sambil langsung memeluk Harun.

Harun terkejut dengan apa yang dilakukan Tania, belum sempat dia melepas pelukan tersebut tiba-tiba Ursila datang dari balik pintu.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

status suami peluk mantan sp cb yg slah paham

2022-09-10

0

Amin Tohari

Amin Tohari

tetap Harun salah,nah klo suamiq kayak gitu aq juga gk bakalan toleransi enak men😘

2020-06-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!