Bekerja

Keesokan harinya, di tempat pemakaman

Ursila mengusap nisan yang bertuliskan nama abi yaitu Muhammad Salim. Tangisannya pun tak berhenti. Begitu pula umi yang sangat sedih atas kepergian suami yang telah menjadi tulang punggung bagi dia dan anak semata wayangnya, Ursila.

"YUk Nak kita pulang", ajak Umi.

"Tidak mau, Ursila mau di sini aja sama abi", tolak Ursila.

"Tidak boleh seperti itu Sayang, Ursila tau kan kita gak boleh bersedih sedih yang terlalu seperti ini, kasian abi", kata Umi menenangkan. Ursila pun mengusap air mata nya yang telah membasahi pipi.

"Ayo Ursila kita pulang! lagipula ini sudah sangat sore, sebentar lagi malam", ajak Umi kembali. Ursila berdiri dan melangkah pergi meninggalkan pemakaman.

*****

Di rumah.

Makan malam kali ini rasanya sangat sunyi. Ursila teringat dengan candaan yang biasanya abi keluarkan ketika kami berkumpul di meja makan. Ursila hanya memandangi nasi dan lauk yang sudah dihidangkan umi di atas piringnya.

"La, dimakan tuh!", kata umi, kalimat umi langsung menghentikan lamunan Ursila.

"Iya Mi", jawab Ursila.

Mereka makan tanpa ada sepatahpun kalimat yang keluar dari mereka.

Setelah menyelesaikan makanannya, Ursila langsung menuju kamar. Kamar yang mungil dan sederhana. Namun di sini Ursila merasa sangat nyaman dan mampu untuk mengeluarkan semua perasaan sedihnya. Karena Ursila tidak tega jika harus menitikkan air mata sekali lagi di depan umi. Karena dia tahu hal itu hanya akan membuat umi jadi lebih sedih.

Di dalam kamar Ursila tidak dapat membendung air matanya. Tumpah sudah air matanya. Dia mengenang setiap hal dan kalimat yang diucapkan oleh abi kepadanya.

"Kenapa abi harus pergi?", tanya Ursila di dalam hati.

2 bulan kemudian.

Sepulang dari kuliah, Ursila menuju kamar untuk bergegas mengganti baju, lalu menghampiri umi di dapur.

"Ada yang bisa dibantu mi", tanya Ursila.

"sudah kamu istirahat aja, lagi pula ini udah mau selesai", jawab umi.

"Ya sudah, eh Mi, buatin teh ya. Ursila haus, mau teh buatan Umi, soalnya teh buatan Umi itu the best", pinta Ursila dengan muka memelas.

"Uh anak umi bisa aja ya kalau ada maunya, iya iya umi buatin, kamu duduk aja tuh depan TV", kata umi.

Di ruang keluarga Umi mengajak Ursila berbicara dan mengutarakan keinginannya untuk bekerja. Karena semenjak kepergian abi, segala macam pengeluaran dan kebutuhan di topang dari uang pensiunan abi yang tidak seberapa banyaknya.

"Memangnya Umi mau kerja apa? dimana?", tanya Ursila.

"Umi berniat ingin menjadi buruh cuci Nak. Karena hanya itu yang dapat Umi lakukan", jawab Umi.

Tak disadari ternyata air mata jatuh membasahi pipi Ursila. Ursila meraih tangan Umi sambil berkata, "Mi, Ursila tau Umi sudah lelah mengurus rumah dan mengurus Ursila, dan rasanya Ursila tidak tega kalau harus lihat Umi harus kerja keras demi memenuhi kebutuhan kita".

"Tapi bagaimana? Kita tidak punya pilihan", kata Umi.

"Umi tidak perlu bekerja, ambil uang jajan bulanan Ursila ya untuk kebutuhan di rumah, dan untuk uang jajan sama bayar kuliah biar Ursila yang tanggung, kebetulan Ursila dapat tawaran kerja di restoran seberang kampus", jawab Ursila untuk menenangkan Umi.

"Lalu bagaimana kuliahmu Nak?" tanya Umi.

"Umi tenang. Kerjanya gak seharian, dari jam 5 sore sampai jam 10 malam. Jadi kuliah Ursila tidak akan terganggu", jawab Ursila.

Walau rasanya berat, kuliah sambil bekerja. Tapi keputusan itu harus diambil oleh Ursila.

"Aku sudah besar, dan sampai kapan aku bergantung pada orang tua? Ini adalah waktu bagiku untuk membuktikan kepada Umi bahwa anaknya ini adalah anak yang mandiri", kata Ursila di dalam hati guna menyemangati dirinya.

Sepulang kuliah sekarang ini Ursila tidak lagi langsung pulang ke rumah. Tapi singgah ke restoran seberang kampus untuk bekerja.

Pada awalnya terasa berat karena cukup melelahkan membagi waktu dan tenaga antara kuliah dan bekerja. Namun setelah beberapa waktu hal itupun sudah biasa Ursila lakukan.

Terpopuler

Comments

Zuyaa

Zuyaa

makasih Kaka atas responnya. Insya Allah semangat terus.... sip deh nanti aku bertandang ke cerita Kaka....

2020-03-31

0

Sasaaaa_~

Sasaaaa_~

Lanjut kakkk, penasaran sama kelanjutan ceritanya...
Ceritanya bagus banget, aku udah baca + boom like + coment. Tetep semangat ya nulisnya ^^
Jangan lupa baca juga cerita aku judulnya 'BUTTERFLY EFFECT' oke?

2020-03-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!