Selamat tinggal

Ursila bingung harus menjawab apa, responnya harusnya bagaimana. Sedang hatinya terasa sedang dicabik-cabik. Baru ia rasakan bahagia setelah kepergian abi dan kini dia harus merasakan sedih kembali karena kehilangan pujaan hati.

"Ya, sepertinya dia juga punya perasaan yang sama denganmu, dan dia akan senang mendengar kalimatmu itu", jawab Ursila dengan dada yang sesak.

"Sungguh aku merasakan bahagia sekali. Jujur saja, sejak pertemuan pertama dengannya aku sulit untuk mengedipkan mata, dan setelah beberapa kali bertemu dan mengobrol dengannya, aku semakin yakin bahwa aku mencintainya. Dan sepulang mengantarmu akan langsung menemui dan mengatakan hal ini kepadanya", kata Gaza.

Sungguh kalimat itu membuat hati Ursila rasanya jatuh ke jurang kesedihan. Ursila paham betul, wajar jika Gaza menyukai Bunga, karena Bunga adalah perempuan yang cantik, berasal dari keturunan kaya. Dan jika dibandingkan dengan dirinya sendiri tentu bagai langit dan bumi.

Sepanjang perjalanan Ursila hanya berdiam saja sedang Gaza selalu saja mengeluarkan kalimat kalimat ocehan yang entah mengapa rasanya tidak dapat di dengar oleh Ursila, karena ia larut dalam rasa sedihnya.

Sesampainya di depan rumah Ursila mengatakan, "sekali lagi selamat ya Mas untuk kesempatan studi S2 nya dan semoga lancar, selamat tinggal Mas".

"Selamat tinggal? mungkin maksudmu sampai jumpa La", kata Gaza

"Tidak Mas. Aku doakan kamu semoga sukses, selamat tinggal", balas Ursila dengan segera keluar dari mobil.

Ursila merasa badannya sangat lemas. Dia langsung masuk ke rumah dan tanpa basa-basi dengan Umi langsung masuk ke kamar. Dia merasa hanya kamar menjadi tempat paling aman untuk meluapkan dan menutupi kesedihannya.

*****

Restoran sudah tutup, Ursila ingin bergegas pulang. Dan ponselnya berbunyi ada chat dari Bunga yang berbunyi, "La, aku senang sekali Mas Gaza ternyata suka sama aku, dan aku balas saja iya. Aduh La sungguh hatiku saat ini sangat bahagia".

Membacanya sudah cukup menohok hati Ursila. Dia hanya mengucapkan selamat lalu mematikan ponselnya. Tak terasa pipi nya sidah basah karena air matanya yang jatuh. Kini Ursila hanya ingin menenangkan diri. Ingin rasanya cepat pulang dan melampiaskan rasa sedih, kesal dan kecewanya.

Beberapa hari telah berlalu, Ursila menjadi pribadi yang lebih pendiam, bahkan teman di kampus dan restoran bingung dengan perubahan sikap yang terjadi kepadanya. Begitu pula Gaza. Hampir setiap hari dia pergi ke restoran tempat Ursila bekerja dan hampir setiap hari jugaa Gaza selalu merasa hawa cuek dari Ursila.

Sampai suatu hari teman teman di restoran membicarakan mengenai kepergian Gaza ke Austria. Mereka merasa sedih karena tidak ada lagi laki-laki tampan yang dapat mereka lihat setiap hari. Sebenarnya begitu pula Ursila, ada rasa sedih di hatinya, namun pikirnya mungkin dengan cara ini dia dapat melupakan Gaza. Walau sebenarnya agak sulit, karena Ursila adalah tipe orang yang sulit untuk cinta dengan orang lain, tapi sekali dia cinta maka dia akan susah melupakannya.

Ursila masih saja merasa larut dalam kesedihan yang bertubi-tubi. Setiap malam menjelang tidur dia selalu menangisi nasib dirinya yang seakan akan selalu merasakan kesedihan dan kepahitan hidup.

Namun hal itu tidak berlanjut lama setelah salah seorang ustadz di tempat pengajian yang sering Ursila dan Umi datangi, pernah mengatakan sebuah kalimat bahwa segala sesuatu yang amat kita cintai, namun ternyata itu ditarik oleh Allah SWT, maka belajarlah untuk husnudz-dzhan (berprasangka baik) karena sebenarnya di titik itu Tuhan sedang merasa cemburu dan ingin nama-Nya diseru dan diagungkan kembali.

Jika mengingat kalimat itu Ursila selalu mengucap kan istighfar dan dia sadar tak salah jika Allah SWT merebut yang dia cintai, karena dia selalu memandang orang tersebut sebagai sumber kebahagiaannya, padahal dia paham betul bahwa kebahagiaan tidak terletak pada hadirnya seseorang, namun berasal dari hati yang tenang yang lisan dan hatinya selalu mengingat Allah SWT.

Kaka-kaka sekalian, aku harap like dan komentar dari kalian. Silahkan kalau ada kritik atau masukan. Insya Allah buat perbaikan ke depannya...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***