Mr. Bodoh & Anak Genius

Mr. Bodoh & Anak Genius

1

...Happy reading di novel ke dua author. ...

...Semoga kalian suka yaa,,kalo kalian ga suka silahkan tinggalkan novel ini dan ga usah komen yang nggak-nggak. Buat yang suka jangan lupain dukungan buat author yaaa seperti like,,komen,, favorit dan hadiah nya....

...Sekian terimakasih ❤️...

...----------------...

Di sebuah rumah sederhana tinggallah seorang pria dan sepasang anak berusia 4 tahun.

"Udah kakak masak mie instan aja biar cepet,,cacing di perut adek udah pada demo loh" ucap anak perempuan yang bernama Natari

"Mie instan itu ga sehat dek mending nasi goreng aja sama-sama cepet kok" ucap anak laki-laki yang tak lain adalah Nathan

"Udah lah mending masak goreng nasi aja" lerai pria yang tak lain adalah ayah kedua anak kembar itu.

"Nasi goreng ayah" ralat tari

"Ngga goreng nasi namanya" ucap Adnan

Adnan adalah pria yang bodoh sejak usianya 13 tahun. Dahulunya Adnan adalah seorang anak genius,, akan tetapi karena benturan yang di alaminya membuat Adnan menjadi anak ber-IQ dibawah rata-rata.

Awalnya Adnan dibuang oleh keluarga besarnya karena merasa malu dan kebetulan sekali dirinya bertemu seorang anak perempuan dan menjadikan nya seorang istri saat dirinya berusia 21 tahun.

Istri adnan menghilang karena kecelakaan dan meninggalkan Adnan dengan kedua anak mereka yang saat itu berusia 2 tahun.

"Kalian duduk di kursi masing-masing biarkan kakak saja yang memasak" lerai Nathan yang malas mendengar perdebatan unfaedah antara adik dan ayahnya.

"Huuu bang Nathan nyebelin" cibir tari dan Adnan serempak.

'giliran nyibirin orang aja kompak' batin Nathan berusaha sabar.

Nathan adalah orang yang paling dewasa diantara tari dan Adnan. Nathan juga seorang anak genius,,ketika dirinya berusia tiga tahun nathan sudah bisa memasak dan merangkai sesuatu.

Beberapa saat berkutat di dapur akhirnya nasi goreng spesial buatan Nathan pun jadi. Nathan langsung menyajikannya di depan adik dan ayah nya.

"Makasih udah mau masakin buat aku" ucap Adnan sambil bertepuk tangan.

Nathan pun tersenyum menanggapi ocehan sang ayah.

"Huu kalo ada ibu pasti ibu yang masak" lirih tari.

Nathan yang mendengar itu pun ikut menunduk. Sedangkan Adnan yang mendengar itu hanya tertawa.

"Ih kalian lebay,,ibu tuh pergi cari uang bukan ninggalin kalian" ujar Adnan.

"Hiks ayah" Seketika tari berhambur ke pelukan ayahnya dan menangis.

Adnan mengusap punggung tari dengan lembut. "Ihh kamu cengeng masa nangis" cibir Adnan.

Tari pun menghapus air matanya dan mendongak menatap ayahnya. "Tari ga cengeng kok" elaknya.

"Oh ya udah berarti tadi kamu cuman ngeluarin air mata doang ya" ucap Adnan yang diangguki tari.

'Hadeh yah nangis itu ngeluarin air mata' batin tari dan Nathan

"Sudah ayo makan" ajak Nathan menengahi pembicaraan mereka.

Adnan dan tari mengangguk dan memakan makanannya masing-masing. Setelah makan Adnan langsung pergi ke kamar nya sedangkan tari dia membantu sang kakak membereskan peralatan makan mereka.

"Kak kenapa kita mendapatkan ayah bodoh sedangkan diri kita genius?" tanya tari pada Nathan.

"Kakak juga nggak tahu,,yang tahu semua tentang ayah cuman ibu dek" jelas Nathan.

"Lalu kemana ibu?" tanya tari lagi

"Kakak masih mencarinya,, kemungkinan ibu di culik" ucap Nathan yang menduga ibunya belum meninggal akan tetapi meninggalkan mereka.

"Hah diculik?" kaget tari mengetahui itu.

"kemungkinan sih,, entahlah kakak masih mencari tahu" ujar Nathan.

"Haish kakak nih nyari ibu aja ga bisa" ketus tari.

"Emangnya kamu bisa?" tanya Nathan sambil memincingkan alisnya.

"Ngga" ucap tari sambil cengengesan.

Nathan menepuk jidatnya sendiri dan meninggalkan tari di dapur.

"Kakak tunggu" pekik tari yang ditinggalkan oleh sang kakak.

"Huaaaa" suara tangisan pun menggema di rumah itu. Nathan dan tari saling pandang kemudian berlari menuju kamar ayah nya.

Brak

Nathan menendang pintu kamar itu. Tari dan Nathan terkejut melihat sang ayah tengah menangis sambil memeluk kedua lututnya.

Tari dengan perlahan-lahan menghampiri sang ayah.

"Ada apa yah?" tanya tari lemah lembut.

"Hiks kasurnya jahat dia nendang ayah huaaa" ucap Adnan sambil menangis.

Tari dan Nathan menepuk jidatnya masing-masing. Mereka berdua berusaha menenangkan sang ayah.

"Sudah ayah jangan menangis nanti kami belikan es krim deh" ujar Nathan.

Mendengar kata es krim pun seketika Adnan menghentikan tangisnya dan menatap Nathan dengan mata yang berbinar-binar.

"Benarkah?" tanya Adnan memastikan.

"Iya ayah,,udah ya cup cup udah gede ga boleh nangis" ucap tari sambil menghapus air mata sang ayah dengan tangannya.

Adnan pun mengangguk kecil sedangkan Nathan geleng-geleng kepala melihat kelakuan sang ayah.

...'Ya tuhan kasian sekali ayah,,umurnya sudah hampir kepala tiga tapi tingkahnya seperti usia 5 tahun' batin tari iba pada ayahnya....

Meski kembar akan tetapi batin mereka berbeda. 'Ya tuhan berikanlah aku petunjuk untuk menyembuhkan penyakit ayah,, pertemukan lah kami dengan ibu karena ibu yang mengetahui apa penyakit yang ayah derita' batin nathan yang bertekad ingin menyembuhkan sang ayah.

"Nathan maafin ayah ya,tadi ayah ngga sengaja banting ponsel kamu" ucap Adnan yang teringat ketika dirinya melempar ponsel Nathan.

"Loh emang ponselnya kenapa yah?" tanya nathan

"Ponselnya tadi ngga mau nyala makanya ayah lempar" ucap Adnan sambil memamerkan deretan giginya yang putih.

"Astaga ayahh" kaget Nathan menepuk jidatnya sendiri.

Tari bukannya kaget malahan ia tertawa terbahak-bahak. "Hahaha rasain tuh kak makanya jangan ceroboh jadi ponsel kakak pecahkan" ledek tari.

Nathan mendengus sebal dan mendekati kepingan ponselnya. Nathan memunguti kepingan itu satu persatu dan membawa nya pergi ke kamar miliknya.

"Ya elah si abang malah ninggalin" umpat tari sebal.

"Ayo beli es krim" rengek Adnan pada tari.

"Ya sudah ayah tunggu dulu sebentar yaa tari beli dulu es krimnya" ucap tari.

Adnan mengangguk kecil dan tersenyum senang. Tari pun beranjak pergi membeli es krimnya.

Di kamar Nathan.

"Haish ni ponsel acara hancur segala" kesal Nathan sambil mencoba memperbaiki ponselnya.

Dengan teliti Nathan merangkai kembali ponsel itu hingga menyala kembali setelah 2 jam di perbaiki.

"Yes akhirnya selesai" ucap Nathan senang.

Nathan pun keluar dari kamarnya tak lupa juga ia mengunci kamarnya itu. Nathan berjalan menuju kamar sang ayah karena terakhir dia melihat sang ayah berada di kamar.

Nathan membuka pintunya dengan sangat perlahan-lahan. Setelah terbuka sedikit Nathan menyembulkan kepalanya dan melihat sedang apa sang ayah.

Nathan tersenyum ketika melihat sang ayah sedang tertidur pulas sambil memeluk guling. Nathan pun kembali menutup pintu itu.

Pluk

"Eh naga makan panci" latah Nathan ketika tari menepuk bahunya.

"pffftt hahaha Abang lagi ngapain sih? liat ayah? ayah lagi tidur jangan di ganggu dan jangan berisik.. tssst" ujar tari sambil meletakkan jarinya di bibirnya.

"Hehehe iya dek,,ya sudah kakak mau balik ke kamar.. mo kerja dulu jadi hackers hehehe" ucap Nathan.

"Iya bang semangat,,klo Abang ga jadi hackers kita makan gimana? ga mungkin kita makan rumput kan" ucap tari menyemangati sang kakak.

"Oke"

Nathan pun masuk ke kamarnya lagi dan mulai melakukan pekerjaannya sehari-hari untuk membiayai adik dan ayahnya.

Setelah Nathan masuk ke kamarnya,,tari pun ikut masuk ke kamarnya. Tari pun mulai mengutak-atik laptopnya dan membantu sang kakak mencari nafkah.

Terpopuler

Comments

Dhea Lina

Dhea Lina

seru,,seru baru baca udah seru..pinter ya authornya

2022-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 1 (Revisi)
10 2 (Revisi)
11 3 (Revisi)
12 4 (Revisi)
13 5 (Revisi)
14 6(Revisi)
15 7(Revisi)
16 8(Revisi)
17 9(Revisi)
18 10(Revisi)
19 11(Revisi)
20 12(Revisi)
21 13 (Revisi)
22 14 (Revisi)
23 15(Revisi)
24 16 (Revisi)
25 17 (Revisi)
26 18 (Revisi)
27 19 (Revisi)
28 20 (Revisi)
29 21 (Revisi)
30 22 (Revisi)
31 23 (Revisi)
32 24(Revisi)
33 25 (Revisi)
34 26 (Revisi)
35 27(Revisi)
36 28 (Revisi)
37 29 (Revisi)
38 30(Revisi)
39 31 (Revisi)
40 32 (Revisi)
41 33(Revisi)
42 34 (Revisi)
43 35 (Revisi)
44 36 (Revisi)
45 37 (Revisi)
46 38 (Revisi)
47 39 (Revisi)
48 40 (Revisi)
49 41 (Revisi)
50 42 (Revisi)
51 43 (Revisi)
52 44 (Revisi)
53 45 (Revisi)
54 46 (Reivisi)
55 47 (Revisi)
56 48 (Revisi)
57 49 (Revisi)
58 50 (Revisi)
59 51 (Revisi)
60 52 (Revisi)
61 53 (Revisi)
62 54 (Revisi)
63 55 (Revisi)
64 56 (Revisi)
65 57(Revisi)
66 58 (Revisi)
67 59 (Revisi)
68 60 (Revisi)
69 61 (Revisi)
70 62 (Revisi)
71 63 (Revisi)
72 64 (Revisi)
73 65 (Revisi)
74 66(Revisi)
75 67(Revisi)
76 68(Revisi)
77 69 (Revisi)
78 70 (Revisi)
79 71
80 72
81 73
82 74
83 75
84 76
85 77
86 78
87 79
88 80
89 81
90 82
91 83
92 84
93 85 (End)
94 Pengumuman
95 1 (Pesona Duda Lumpuh)
96 2 (PDL)
97 3 (PDL)
98 4 (PDL)
99 5 (PDL)
100 6 (PDL)
101 7 (PDL)
102 8 (PDL)
103 9 (PDL)
104 10 (PDL)
105 11 (PDL)
106 12 (PDL)
107 13 (PDL)
108 14 (PDL)
109 15 (PDL)
110 16 (PDL)
111 17 (PDL)
112 18 (PDL)
113 19 (PDL)
114 20 (PDL)
115 21 (PDL)
116 22 (PDL)
117 23 (PDL)
118 24 (PDL)
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
1 (Revisi)
10
2 (Revisi)
11
3 (Revisi)
12
4 (Revisi)
13
5 (Revisi)
14
6(Revisi)
15
7(Revisi)
16
8(Revisi)
17
9(Revisi)
18
10(Revisi)
19
11(Revisi)
20
12(Revisi)
21
13 (Revisi)
22
14 (Revisi)
23
15(Revisi)
24
16 (Revisi)
25
17 (Revisi)
26
18 (Revisi)
27
19 (Revisi)
28
20 (Revisi)
29
21 (Revisi)
30
22 (Revisi)
31
23 (Revisi)
32
24(Revisi)
33
25 (Revisi)
34
26 (Revisi)
35
27(Revisi)
36
28 (Revisi)
37
29 (Revisi)
38
30(Revisi)
39
31 (Revisi)
40
32 (Revisi)
41
33(Revisi)
42
34 (Revisi)
43
35 (Revisi)
44
36 (Revisi)
45
37 (Revisi)
46
38 (Revisi)
47
39 (Revisi)
48
40 (Revisi)
49
41 (Revisi)
50
42 (Revisi)
51
43 (Revisi)
52
44 (Revisi)
53
45 (Revisi)
54
46 (Reivisi)
55
47 (Revisi)
56
48 (Revisi)
57
49 (Revisi)
58
50 (Revisi)
59
51 (Revisi)
60
52 (Revisi)
61
53 (Revisi)
62
54 (Revisi)
63
55 (Revisi)
64
56 (Revisi)
65
57(Revisi)
66
58 (Revisi)
67
59 (Revisi)
68
60 (Revisi)
69
61 (Revisi)
70
62 (Revisi)
71
63 (Revisi)
72
64 (Revisi)
73
65 (Revisi)
74
66(Revisi)
75
67(Revisi)
76
68(Revisi)
77
69 (Revisi)
78
70 (Revisi)
79
71
80
72
81
73
82
74
83
75
84
76
85
77
86
78
87
79
88
80
89
81
90
82
91
83
92
84
93
85 (End)
94
Pengumuman
95
1 (Pesona Duda Lumpuh)
96
2 (PDL)
97
3 (PDL)
98
4 (PDL)
99
5 (PDL)
100
6 (PDL)
101
7 (PDL)
102
8 (PDL)
103
9 (PDL)
104
10 (PDL)
105
11 (PDL)
106
12 (PDL)
107
13 (PDL)
108
14 (PDL)
109
15 (PDL)
110
16 (PDL)
111
17 (PDL)
112
18 (PDL)
113
19 (PDL)
114
20 (PDL)
115
21 (PDL)
116
22 (PDL)
117
23 (PDL)
118
24 (PDL)
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!