...Happy reading para readers semua❤️...
...----------------...
Sesampainya di rumah.
"Ayah mandi dulu yaa,, di bantuin kak Nathan kok" ujar tari tanpa merasa bersalah pada Nathan
"Loh kok Abang sih" ucap Nathan yang tak terima di suruh-suruh oleh adiknya.
"Ya iyalah Abang masa aku sih"
"Kenapa ga kamu aja sih?" tanya Nathan pada adik nya.
"Karena aku cewek,,aku ga mau yang mata ku yang suci sesuci air ini ternodai gara-gara mandiin kakak" jelas tari
"Lalu kenapa ayah tak mandi sendiri saja?" tanya nathan.
"Abang lupa atau hilang ingatan sih,,Kakak kan tau kalo ayah mandi sendiri yang ada semua peralatan mandi jadi habis terus kalo habis kan harus beli lagi,,inget kak kita harus hemat" cerocos tari menjelaskan.
"Hehehe kakak lupa" ucap Nathan sambil cengengesan dan menggaruk tengkuknya.
"Ya udah sana mandiin ayah" titah tari.
"Ayok mandii" seru Adnan girang sambil bertepuk tangan dan loncat-loncat.
Melihat sang ayah yang sangat girang seperti itu Nathan dan tari menggeleng-gelengkan kepalanya.
'Seperti anak kecil' batin mereka
Nathan menuntun ayah nya menuju kamar mandi dan memandikannya seperti anak kecil. Setelah selesai Nathan menuntun ayahnya kembali menuju kamar untuk berpakaian.
Setelah selesai dengan tugasnya Nathan pun kembali ke kamarnya. Sedangkan tari menghilang entah kemana.
Di dalam kamar Nathan.
Drrrrt drrrrt
Ponsel nathan berbunyi. Dengan segera Nathan mengambil ponselnya dan mengangkat telpon itu.
"Halo apa kabar?" sapa seseorang di sebrang sana.
"Siapa?" tanya nathan yang tak mengenali suara orang itu.
"Siapanya diriku itu tidak penting,, bagaimana kabar adik mu dan ayahmu?"
"Baik" jawab Nathan singkat
"Syukurlah"
tut
Panggilan nya putus sepihak. Nathan terheran-heran dengan siapa yang menelpon nya.
"Apakah itu ibu?" gumam Nathan bertanya pada dirinya sendiri.
Nathan pun bergegas mencari lokasi penelpon itu. Akan tetapi hasilnya nihil dia tak menemukan lokasinya.
'Siapa orang itu' batin Nathan bertanya-tanya.
Nathan melamun memikirkan tentang itu sampai suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Dengan segera nathan membuka kan pintu.
"Ada apa dik?" tanya nathan pada tari yang sedang mengusap-usap rambutnya memakai handuk.
"Mandi gih" titah tari pada kakaknya
"Hmm ya"
Nathan berjalan menuju kamar mandi tapi sebelumnya nathan sudah menyambar handuk nya terlebih dahulu. Setelah 15 menit nathan menyudahi ritual mandinya.
"Huaaaaa" suara tangis sang ayah membuat Nathan segera berlari menghampiri ayah nya.
Brak
Nathan menendang pintu kamar sang ayah dengan kerasa membuat tari dan ayah nya terkejut.
"Ih kakak jangan nendang pintu terus,,kalo rusak gimana" omel tari.
Nathan tak menggubris omelan tari dan menghampiri ayahnya. "Ada apa? kenapa ayah nangis?" tanya Nathan.
"Oh ayah nangis gara-gara tadi jerry nya mau di kerjain sama tom" jawab Adnan sambil tersenyum tanpa dosa.
Nathan menepuk jidatnya sendiri. 'Kirain nangis kenapa ternyata cuman gara-gara si tom Ama si Jerry. Awas kalian kalo ketemu aku ulek' batin Nathan melampiaskan kekesalannya pada si tom dan Jerry.
(Waduh jahat banget bang Nathan,,tom Ama Jerry mah ga ngapa-ngapain kok di salahin sih)
"Udah kak,,ayah gapapa cuman kita lagi nonton YouTube doang,,tadi ayah bilang bosen makanya kita nonton tom sama jerry" ucap tari yang tahu kalo kakaknya sedang kesal.
Nathan pun menghela nafas panjang dan berjalan kembali ke kamarnya. Karena tidak memperhatikan jalan Nathan tersandung kaki kasur milik ayah nya.
Bruk
"Aww" ringis Nathan kesakitan.
"Hahaha"
Bukannya di tolong adnan dan tari malah mentertawakan Nathan yang terjatuh.
"Hati-hati jatuh bang" ucap tari memperingati padahal sudah terlambat.
"Telat,,udah jatuh nih" ujar Nathan sambil berdiri.
Nathan menghela nafas panjang dan pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri.
"Aaaa" pekik Adnan ketakutan
Tari pun menoleh ke ayahnya dan memincingkan matanya. "Kenapa yah?" tanya tari pada ayahnya.
"Nathan dimakan pintu de" ucap Adnan ketakutan.
"Hah?" tari menganga lebar mendengar ucapan sang ayah.
'Ku menangis membayangkan sedih nya diriku punya Ayah kek gini' batin tari menyanyikan lagu untuk menggambarkan kesedihannya.
"Ayah kakak ngga dimakan pintu tapi dimakan rumah" ucap tari asal-asalan.
"Aaaa huaaa Nathan jangan ninggalin ayah huhuhu" seketika tangis Adnan pecah membuat tari gelagapan.
"E-eh ayah aku cuman bercanda kok,,iya bercanda" ujar tari membuat Adnan berhenti menangis.
"Benarkah?" tanya Adnan memastikan.
"Iya"
Adnan pun menghapus air matanya dan tersenyum manis pada tari membuat tari gemas.
"Uhh ayah,,ayah manis bangetttttt" ujar tari yang tak tahan dengan manisnya wajah sang ayah ketika menampilkan gigi ginsul miliknya.
"Ih ayah ngga mau jadi manis" ucap Adnan cemberut.
"Loh kenapa yah?" tanya tari yang heran karena biasanya orang ingin menjadi manis tapi ayah nya malah sebaliknya.
"Takut di makan semut" jawab Adnan dengan polosnya.
"Pfft hahahaha ayah-ayah huft selalu saja bikin anak-anaknya ketawa" ujar tari.
"Masa sih? perasaan ayah ga bisa bikin ketawa deh,,emang ketawa terbuat dari apa?" tanya Adnan dengan bodohnya.
"Eh,,lupain aja yah" ucap tari yang pusing akan menjawab apa.
Adnan mengangguk kecil dan tiduran di atas kasur miliknya.
"Tari cepet shalat dulu" teriak Nathan entah darimana.
"Iya kak" balas tari dengan nada teriak juga.
"Ayah tunggu dulu disini yaa tari mau shalat dulu" tutur tari pada sang ayah.
Adnan mengangguk kecil dan tari pun pergi untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim.
Tak berselang lama Nathan menghampiri ayahnya yang tengah menonton televisi.
"Ayah makan dulu yu" ajak Nathan.
"Iya"
Adnan pun mengikuti Nathan ke ruang makan. Nathan menarik kursi untuk di duduki sang ayah,, setelah sang ayah duduk Nathan menyajikan sayuran dan nasi di depannya.
Nathan pun duduk di kursi nya,,tak berselang lama tari menghampiri mereka dan ikut makan malam.
"Selamat makan" seru tari.
"Jangan banyak bicara cepet makan" tegur Nathan.
Tari cengengesan dan menganggukkan kepalanya. "Maaf bang" ucap tari.
Nathan mengangguk dan memakan makanannya. Begitu juga dengan tari dan Adnan. Setelah beberapa menit berlalu,,mereka pun selesai makan malam.
Tari dan Adnan memutuskan untuk menunggu Nathan yang sedang membereskan peralatan makan mereka.
"Kenapa kalian tidak kembali ke kamar kalian saja?" tanya Nathan sambil menyingsingkan lengan bajunya agar tak basah ketika mencuci piring.
"Mau nonton Nathan cuci piring dulu" jawab Adnan.
"Oh gitu,,tapi kalian ga ngantuk?" tanya Nathan kembali sambil mencuci piring.
"Ngga kak,,udah kakak fokus cuci piring aja,, lagipula kalo kita ngantuk juga pasti tidur" ujar tari.
"Pengen belajar cuci piring deh" celetuk Adnan tiba-tiba.
"Ah tidak usah yah,,Nathan bisa kok cuci piring" ucap Nathan yang tau resiko jika ayah nya mencuci piring.
'Kalo ayah yang cuci piring yang ada piringnya yang nyuci ayah' batin tari menebak-nebak.
"Udah selesai,,ayo tidur" ajak Nathan pada ayah dan adiknya.
Adnan dan tari pun mengangguk lalu beranjak berdiri. Mereka bertiga pun langsung masuk ke kamar masing-masing dan beristirahat karena hari sudah menjelang malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments