"Iya cuta.. Tata tali than…" Airin tidak melanjutkan ucapannya karena telah di bekap oleh tangan tari.
"Nda to bang. Athu ……" Ingin sekali tari berkilah namun sebelum tari berkilah nathan telah memotongnya.
"Jelaskan nanti di rumah, abang ada urusan" potong nathan dengan nada dingin.
"Cepeltinya abang malah" gumam tari ketakutan.
Nathan yang tak peka dengan ketakutan sang adik pun hendak meninggalkan nya karena ponselnya yang sudah berdering sedari tadi.
"Huaaa janan pelgi dulu. Athu macih penen noblol cama thamu" tangis airin tiba-tiba membuat nathan yang hendak pergi pun mengurungkan niatnya.
"Loh kok nangis?" tanya nathan tak mengerti.
Namun tiba-tiba seorang anak laki-laki kisaran umur 14 tahun datang menghampiri mereka. Anak itu tak lain adalah kakak airin yang bernama vyano.
"Kenapa dek? apa ada yang sakit? siapa yang nyakitin kamu?" tanya vyano khawatir.
"Ndak ta, cuman abang nya mahu pelgi" balas Airin sambil mengerucutkan bibir.
"Astaghfirullah, bukan adek gue sumpah" gumam vyano pelan sambil mengelus dadanya.
"Adek mirip kayak siapa sih? playgirl amat" cibir vyano
"Milip bunda dong, ndak taya tata milip ta yuyun" balas airin yang tak mau kalah.
"Bukan mirip tapi kembar" ucap vyano sambil memutar bola malas sekaligus jengah.
"Ish udah janan libut agy pula bang nathan nya cudah pelgi" lerai tari.
Seketika airin tersadar kemudian mengedarkan pandangannya mencari abang dari sahabatnya itu.
"Bang nathan nya temana? Tuh tan gala-gala tata cih" kesal airin yang terus menerus menyalahkan sang kakak.
"Nasib gue miris amat sih" gumam vyano seraya menutup telinga nya.
"Bang nathan udah pelgi watu talian libut. Ayo masuk te telat" ajak tari sambil menarik tangan sahabatnya itu.
Vyano hanya tersenyum melihat tingkah laku sahabat adiknya yang dapat melerai kan mereka dengan caranya tersendiri. Setelah adiknya benar-benar hilang vyano masuk ke dalam mobilnya untuk menuju ke perusahaan sang ibu.
......................
Di rumah bi surti.
"Astaga anak itu malah ilang, tapi gapapa sih kalau ilang juga bebanku bakal berkurang hahaha" ucap bi surti seraya tertawa jahat ketika tak melihat adnan di depan rumahnya.
"YAAMPUN BIBI!!! KOK BISA AYAH HILANG" pekik nathan kesal ketika tanpa sengaja mendengar gumaman bi surti.
Bi surti menatap sekilas pada nathan, di detik kemudian ia masuk ke dalam rumahnya tanpa berkata apa-apa.
"Yaampun di tinggal bentar ayah udah ilang, apalagi di tinggal sebulan hhh"
Nathan hanya bisa menghembuskan nafas kasar seraya pergi mencari adnan yang menghilang.
......................
Di sekolah tari.
"Selamat pagi anak-anak" sapa guru yang baru saja masuk ke kelas.
"Selamat pagi Bu Guru" balas anak-anak muridnya serempak
"Hari ini kalian mempunyai teman baru , silahkan perkenalkan diri kalian nak" pinta guru itu pada sepasang anak kembar laki-laki yang tak identik.
"Halo semuanya perkenalkan aku Raynand dan ini adik ku Reyhan" ucap ray mengenalkan dirinya dan adiknya.
"Mohon bantuannya ya" sambung reyhan.
"Halo ray dan rey" sapa murid-murid lain dengan serempak.
"Baiklah kalian silahkan duduk di kelompok kuning" ujar guru itu sambil menunjuk ke arah meja tari dan airin.
"No bu gulu meletha than cowo adi haluc di picahtan cama pelempuan" protes tari pada gurunya.
"Tidak apa-apa tari lagi pula kalian masih kecil" ujar guru itu dengan nada yang dibuat-buat selembut mungkin.
Kedua anak laki-laki itu pun berjalan ke arah meja tari. Rey duduk di samping airin sedangkan ray duduk di samping tari.
"Hai namaku Rey" sapa rey sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan airin.
Seketika airin langsung salah tingkah karena menurutnya rey dan ray sangat tampan tak kalah tampan dengan nathan.
"Ailin" balas airin sambil menunduk malu-malu kucing.
Rey langsung gemas dengan tingkah airin namun tidak dengan tari yang menurutnya airin sangat menyebalkan.
"Thatanya cuka cama bang nathan to malah genit cama ang lain cih" sindir tari membuat Airin langsung menatapnya dengan tatapan harap-harap cemas.
"Nda genit to, cuman mahu nyali cadangan" ucap Airin yang membuat Rey lesu seketika karena korban barunya itu sudah mempunyai gebetan dan malah menjadikan dirinya sebagai cadangan.
"Kecil-kecil udah main suka-suka an sekalian aja nanti masuk sekolah menengah pertama langsung nikah" cibir rayhan yang memiliki sifat berbanding terbalik dengan adiknya.
"Buthan macalahmu" balas tari sambil menatap rayhan dengan tatapan tajam.
Rayhan hanya memutar bola matanya malas. Drama mereka pun berakhir ketika guru mulai mengajar.
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments