2 (Revisi)

Happy reading ❤️

...----------------...

Jarak yang tak terlalu jauh dari sekolah tari membuat nathan dapat cepat sampai berada di kampus. Seperti biasa nathan akan di kerumuni oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang mengidolakannya sejak ia mengajar di sana beberapa minggu yang lalu.

(Visual nathan anggap aja umurnya masih 4 tahun)

Aaaaa kenapa dosen nathan imut banget sih

Wah pasti orang tua dosen nathan sangat bangga padanya

Dosen nathan aku pada muuu

Kalo dia adek gue mungkin gue dah bangga tuhh

Hahaha lu kesaingan sama bocil

Dan masih banyak kasak-kusuk dari para mahasiswa kampus yang tidak terdengar jelas di telinga nathan.

"Boleh saya lewat?" suara imut lucu dan dingin keluar dari bibir nathan.

Suara itu membuat sebagian para murid merinding dan juga semakin terpesona pada nathan. Tanpa menunggu nathan berucap dua kali , semua mahasiswa dan mahasiswi langsung memberikan jalan untuk nathan.

Dengan kaki kecilnya nathan melangkah menuju ke ruangannya. Nathan diam di ruangan itu hingga bel berbunyi.

Setelah bel berbunyi nathan berjalan menuju gedung kedokteran dimana ia akan mengajar.

"Selamat pagi menjelang siang semuanya" sapa nathan ketika masuk ke ruang kelas.

"Pagi dosen nathan" balas para mahasiswa dan mahasiswi dengan serempak.

Nathan langsung memulai kelasnya yang akan berlangsung hingga jam 10

......................

Di rumah.

"Hoaaaam" Adnan menguap panjang sambil mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang ada.

Setelah kesadaran nya pulih adnan melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Di oleskan nya odol milik tari pada sikat gigi miliknya.

Dengan perlahan dia menyikat giginya. Setelah merasa bersih Adnan pun berkumur-kumur dan mencuci wajahnya.

Setelah selesai ritual paginya Adnan melangkahkan kakinya menuju ruang depan.

"Nathaaaan tariiiii dimana kalian" teriak Adnan memanggil-manggil kedua anaknya.

Karena merasa tak ada sahutan adnan langsung mencarinya ke penjuru rumah. Setelah puas mencari Adnan kembali ke ruang depan dan duduk di sana.

Ternyata disana telah tersedia sepiring nasi goreng dan juga sehelai kertas. Karena tidak bisa membaca Adnan mengambil pulpen dan mencorat-coret kertas itu seraya makan.

Setelah makan edisi adnan selesai, adnan langsung mengambil remote tv. Dengan penuh tenaga dirinya menekan-nekan tombol yang ada.

"Ish kenapa tv nya ga mau nyala sih,,huh ngeselin" gerutu adnan karena televisinya tak kunjung menyala.

Adnan terus menekan-nekan tombol yang ada hingga televisi itu menyala.

"Yeay nyala" pekik Adnan girang sambil bertepuk tangan layaknya seorang kecil yang mendapat mainan.

......................

Di sekolah tari.

"Hari ini kita kedatangan murid baru ya anak-anak" ucap guru yang mengajar dikelas tari.

"Silahkan kenalkan dirimu pada teman-teman yang lain" titah Bu guru itu.

"Halo saya Aril Alexander, salam kenal semuanya" ucap murid laki-laki itu memperkenalkan diri dengan senyum yang manis.

Semua siswa langsung terpesona dengan ketampanan aril namun tidak dengan tari yang menatap ke arah kaki aril seolah-olah akan terjadi sesuatu pada kakinya.

"Tthamu alil putli duyung dali cerita ini butan?" tanya tari sambil mengacung-acungkan buku yang barusan ia baca.

Hahaha

Semua murid kecuali aril yang ada di kelas itu tertawa mendengar celetukan tari. Sedangkan aril mukanya langsung memerah padam antara kesal dan malu.

"Aku tuh cowok bukan cewek" kesal Aril.

"Ich apa cucahnya bilang iya ataw ndak, bicanya malah-malah mulu, ntal cepet tuwa balu tawu laca loh" cibir tari yang ikutan kesal.

"Kamuuu....." ingin sekali aril marah-marah akan tetapi guru yang ada di kelas itu langsung meleraikannya.

"Sudah-sudah jangan berantem" lerai guru itu.

"Nak Aril silahkan duduk di samping tari" sambung guru itu sambil menunjuk ke arah bangku yang kosong di samping tari.

Para murid langsung menatap ke arah bangku yang ditunjukkan oleh guru mereka.

"Anan dicini Bu gulu,,tali tatut diya adi putli duyung thalo dicini" protes tari.

"Hei gue bukan putri duyung tau" protes aril yang tak terima disebut putri duyung.

"Sudah-sudah lebih baik Aril segera duduk disana dan kamu tari harap diam jangan protes" lerai guru itu.

Tari yang mendengar itu pun merasa gurunya pilih kasih dan memilih diam saja. Setelah perdebatan itu pelajaran pun di mulai.

......................

Di kampus tempat nathan mengajar.

Bel sekolah berbunyi tanda jam sudah selesai.

"Sekian dari saya terimakasih sampai jumpa di jadwal selanjutnya" ucap Nathan mengakhiri kelasnya.

Nathan langsung berjalan keluar dari kelasnya dan pergi menuju sekolah sang adik. Sesampainya di tempat menunggu, nathan langsung duduk di salah satu bangku yang tersedia.

Banyak orang tua yang memandang nathan dengan tatapan meremehkan. Namun jika ditanggapi bukan nathan namanya. Nathan memilih untuk memainkan ponselnya sambil menunggu tari.

Tak berselang lama bel pun berbunyi. Dan keluarlah tari bersama anak-anak yang lain.

"Kakak tampaaan" pekik sebagian anak-anak perempuan yang menjadi fans nathan selama ini.

"Janan liat abang athuu" pekik tari yang tak terima jika kakaknya dilihat oleh para anak-anak yang sangat genit.

"Biarin dong,, siapa suruh Abang mu terlalu ganteng" ujar salah satu anak perempuan yang berbadan gemuk.

"Ich genit" cibir tari.

"Udah-udah ayok pulang dek" ajak nathan melerai perdebatan adiknya dengan murid-murid yang lain.

Tari mengangguk dan menggandeng tangan nathan dengan posesif nya.

"Huuuuu" sorak para murid.

"Biallin wlee" balas tari sambil menjulurkan lidahnya.

Nathan lagi-lagi menggelengkan kepalanya dan menarik tangan tari agar tidak debat lagi dengan murid yang lain.

"Udah-udah ayo pulang" bisik nathan di telinga adiknya.

Dengan patuh tari mengikuti ucapan sang abang. Nathan tersenyum tipis melihat kepatuhan adiknya dan mereka pun berjalan pulang dengan nathan yang merangkul pundak tari.

Sesampainya di rumah, nathan langsung membuka pintu rumahnya. Seperti kebiasaan dari beberapa minggu yang lalu tari dan nathan sama-sama menghela nafas ketika melihat kondisi rumah.

"Hati-hati jangan injak nasinya" tutur nathan mengingatkan sang adik.

"Ciap delapan enam tthomandan" ujar tari sambil mempraktekkan hormat ala tentara.

Nathan hanya terkekeh lucu melihat tingkah sang adik yang menurutnya lucu.

Dengan langkah yang hati-hati mereka berdua masuk ke dalam rumah.

Sesampainya di dalam keduanya cekikikan ketika melihat sang ayah sedang tidur sambil menonton tv. Tari mendekatkan bibirnya ke telinga sang kakak.

"Itu mah tv ang nonton yayah" bisik tari sambil cekikikan ga jelas.

Nathan semakin geleng-geleng kepala. Menurutnya sifat sang adik dan ayahnya sama. Sama-sama menyebalkan. Dengan perlahan nathan mengambil remote tv dan mematikan tv itu.

Setelah itu nathan menari tangan tari masuk ke dalam.

"Ganti baju terus beresin nasi yang berantakan yah" titah nathan pada sang adik.

Seketika tari mengerucutkan bibirnya. "Ihh abang mah, abang ajah ang belecin" ujar tari yang malas untuk melakukan apa yang disuruh sang abang.

Nathan memasangkan wajah datarnya melihat wajah imut sang adik yang lebih terlihat seperti sedang menyogok. "Ya udah nanti abang beresin" putus nathan pada akhirnya karena tak kuat melawan kegemasan sang adik.

Nathan masuk ke dalam kamarnya dan mengganti baju nya dengan baju pendek yang terlihat santai. Setelah itu ia membereskan bekas makan sang ayah dan rumah yang lebih terlihat seperti kapal pecah.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Daniela Whu

Daniela Whu

thor jangan buat tari cedal dong

2022-10-06

0

kiki

kiki

si adnan mah bukan bodoh, tapi idiot, bodoh doang mah masih bisa ngandelin otot buat nyri kerjaan
nah ini udh gak kerja, gak berantakin rumah, udh kek nathan bapaknya

2022-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 1 (Revisi)
10 2 (Revisi)
11 3 (Revisi)
12 4 (Revisi)
13 5 (Revisi)
14 6(Revisi)
15 7(Revisi)
16 8(Revisi)
17 9(Revisi)
18 10(Revisi)
19 11(Revisi)
20 12(Revisi)
21 13 (Revisi)
22 14 (Revisi)
23 15(Revisi)
24 16 (Revisi)
25 17 (Revisi)
26 18 (Revisi)
27 19 (Revisi)
28 20 (Revisi)
29 21 (Revisi)
30 22 (Revisi)
31 23 (Revisi)
32 24(Revisi)
33 25 (Revisi)
34 26 (Revisi)
35 27(Revisi)
36 28 (Revisi)
37 29 (Revisi)
38 30(Revisi)
39 31 (Revisi)
40 32 (Revisi)
41 33(Revisi)
42 34 (Revisi)
43 35 (Revisi)
44 36 (Revisi)
45 37 (Revisi)
46 38 (Revisi)
47 39 (Revisi)
48 40 (Revisi)
49 41 (Revisi)
50 42 (Revisi)
51 43 (Revisi)
52 44 (Revisi)
53 45 (Revisi)
54 46 (Reivisi)
55 47 (Revisi)
56 48 (Revisi)
57 49 (Revisi)
58 50 (Revisi)
59 51 (Revisi)
60 52 (Revisi)
61 53 (Revisi)
62 54 (Revisi)
63 55 (Revisi)
64 56 (Revisi)
65 57(Revisi)
66 58 (Revisi)
67 59 (Revisi)
68 60 (Revisi)
69 61 (Revisi)
70 62 (Revisi)
71 63 (Revisi)
72 64 (Revisi)
73 65 (Revisi)
74 66(Revisi)
75 67(Revisi)
76 68(Revisi)
77 69 (Revisi)
78 70 (Revisi)
79 71
80 72
81 73
82 74
83 75
84 76
85 77
86 78
87 79
88 80
89 81
90 82
91 83
92 84
93 85 (End)
94 Pengumuman
95 1 (Pesona Duda Lumpuh)
96 2 (PDL)
97 3 (PDL)
98 4 (PDL)
99 5 (PDL)
100 6 (PDL)
101 7 (PDL)
102 8 (PDL)
103 9 (PDL)
104 10 (PDL)
105 11 (PDL)
106 12 (PDL)
107 13 (PDL)
108 14 (PDL)
109 15 (PDL)
110 16 (PDL)
111 17 (PDL)
112 18 (PDL)
113 19 (PDL)
114 20 (PDL)
115 21 (PDL)
116 22 (PDL)
117 23 (PDL)
118 24 (PDL)
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
1 (Revisi)
10
2 (Revisi)
11
3 (Revisi)
12
4 (Revisi)
13
5 (Revisi)
14
6(Revisi)
15
7(Revisi)
16
8(Revisi)
17
9(Revisi)
18
10(Revisi)
19
11(Revisi)
20
12(Revisi)
21
13 (Revisi)
22
14 (Revisi)
23
15(Revisi)
24
16 (Revisi)
25
17 (Revisi)
26
18 (Revisi)
27
19 (Revisi)
28
20 (Revisi)
29
21 (Revisi)
30
22 (Revisi)
31
23 (Revisi)
32
24(Revisi)
33
25 (Revisi)
34
26 (Revisi)
35
27(Revisi)
36
28 (Revisi)
37
29 (Revisi)
38
30(Revisi)
39
31 (Revisi)
40
32 (Revisi)
41
33(Revisi)
42
34 (Revisi)
43
35 (Revisi)
44
36 (Revisi)
45
37 (Revisi)
46
38 (Revisi)
47
39 (Revisi)
48
40 (Revisi)
49
41 (Revisi)
50
42 (Revisi)
51
43 (Revisi)
52
44 (Revisi)
53
45 (Revisi)
54
46 (Reivisi)
55
47 (Revisi)
56
48 (Revisi)
57
49 (Revisi)
58
50 (Revisi)
59
51 (Revisi)
60
52 (Revisi)
61
53 (Revisi)
62
54 (Revisi)
63
55 (Revisi)
64
56 (Revisi)
65
57(Revisi)
66
58 (Revisi)
67
59 (Revisi)
68
60 (Revisi)
69
61 (Revisi)
70
62 (Revisi)
71
63 (Revisi)
72
64 (Revisi)
73
65 (Revisi)
74
66(Revisi)
75
67(Revisi)
76
68(Revisi)
77
69 (Revisi)
78
70 (Revisi)
79
71
80
72
81
73
82
74
83
75
84
76
85
77
86
78
87
79
88
80
89
81
90
82
91
83
92
84
93
85 (End)
94
Pengumuman
95
1 (Pesona Duda Lumpuh)
96
2 (PDL)
97
3 (PDL)
98
4 (PDL)
99
5 (PDL)
100
6 (PDL)
101
7 (PDL)
102
8 (PDL)
103
9 (PDL)
104
10 (PDL)
105
11 (PDL)
106
12 (PDL)
107
13 (PDL)
108
14 (PDL)
109
15 (PDL)
110
16 (PDL)
111
17 (PDL)
112
18 (PDL)
113
19 (PDL)
114
20 (PDL)
115
21 (PDL)
116
22 (PDL)
117
23 (PDL)
118
24 (PDL)
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!