Setelah 50 menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di mansion keluarga grance.
Ketika mobil nya sudah mulai berhenti, airin tari dan adnan langsung turun dari mobil dengan tergesa-gesa karena sedang berlomba sedangkan nathan dengan santainya turun dari mobil dan mengikuti kedua adik dan ayahnya.
Tunggu, kedua adik? Ya selama ini nathan hanya menganggap airin sebagai adiknya bukan lebih. Selama ini nathan perhatian dan menyayangi Airin hanya sebatas adik saja tidak lebih.
Namun berbeda dengan airin, airin menyukai nathan lebih dari sebatas kakak. Meski airin masih kecil tapi airin sudah menyukai nathan dan memahami apa itu cinta. Mungkin karena ajaran dan sifat vliara yang menurun padanya.
"Bunaaaa, glandpaaa glandmaaa pamaaan ailin cantip thembaliiii" teriak Airin yang menggema di seluruh ruangan membuat para pelayan langsung menutup telinganya.
"Ada tali juga loh bunaa" teriak Airin lagi.
"Araaa ini adnaaan" ucap adnan ikutan teriak.
"Astaga, ayah jangan teriak-teriak malu tau" seru nathan sambil menutup telinga dengan kedua tangannya begitupun dengan tari.
Adnan hanya cengengesan saja sedangkan Airin masih saja berteriak.
Hingga tak berselang lama seorang wanita cantik pun menuruni tangga dengan seorang bayi laki-laki di gendongan nya.
"Pulang-pulang tuh bilang assalamualaikum kek ini mah langsung teriak-teriak hadeuh dasar anak nya dady axelo yang non akhlaq" gerutunya seraya tetap fokus menuruni tangga.
Ke empat orang itu pun langsung menoleh ke arah wanita itu setelah mendengar suara langkah kaki di iringi gerutuan nya.
Usai sampai di lantai satu, airin langsung memeluk bunanya.
"Duh kayaknya ada yang kangen nih" goda buna ara pada airin dengan tangan yang mengusap-usap pucuk kepalanya.
"Nda tanen but lindu" elaknya dengan senyum manis khas miliknya.
"Itu sama aja dedew" ucap buna ara seraya mencubit gemas hidung airin.
"Babby divaaan" pekik tari girang karena dapat bertemu lagi dengan anak dari dika.
Baby divan langsung mengulurkan tangannya ingin dekat dengan tari. Dan buna ara pun menyadari itu, ia berjalan mendekati tari dan menyodorkan bayi itu.
Bagai mendapatkan lampu hijau, tari langsung mencium kedua pipi bayi itu. Bayi itu langsung terkikik geli karena mendapatkan ciuman tersebut.
"Halo buna" sapa nathan sambil menyalami tangan Ara.
"Halo juga nak nathan" balasnya sambil tersenyum ramah.
"Hai araaa" sapa Adnan pada teman lamanya itu.
"Hai nan" balasnya lagi.
"Ayo duduk dulu, biar enak ngobrol-ngobrol nya" ujar buna ara mempersilahkan duduk.
Airin, tari dan adnan mengangguk dan duduk di atas sofa di ruang keluarga untuk berbincang-bincang. Sedangkan nathan, ia memilih untuk pamit karena akan mengajar.
"Yahh padahal buna masih kangen loh nat" lesu buna ara karena nathan akan pamit pergi.
"Lain kali aja ya bun, kasian tuh supir taksinya udah nunggu di luar" ujar nathan yang membuat buna ara mau tak mau mempersilahkan nathan pergi.
"Gapapa ra, ga usah sedih kan masih ada adnan" hibur adnan pada bestie nya itu.
Buna ara hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum pada adnan. Mereka pun berbincang-bincang dengan asyiknya hingga lupa waktu.
Usai 2 jam kemudian grandma glaudi pun masuk bersama dengan seorang anak laki-laki yang tak lain adalah Al.
"Eh ada tamu rupanya" ucap grandma glaudi berbosa-basi.
"Ibu" sapa adnan sambil memeluk wanita itu tanpa sungkan.
"Adnan" ibu glaudi langsung memeluk Adnan yang selama ini selalu dianggap puteranya itu.
"Ayah salim dulu jangan main peluk" tegur tari yang merasa ayahnya itu kurang sopan.
Adnan menganggukkan kepalanya dan melakukan apa yang anaknya bilang.
Grandma glaudi membalasnya dengan usapan lembut di kepala adnan layaknya seorang ibu yang mengusap kepala anaknya.
"Eh iya ara kok tamu kita ga di kasih cemilan sih?" tanya grandma glaudi yang tak melihat satupun cemilan yang tersedia di sana.
"Eh lupa hehe" ucapnya seraya cengengesan.
"Maklumi aja bu, kan kakak emang udah tua hahaha" ujar al yang membuat buna ara memelototi nya.
"Dasar anak nakal, bisa-bisanya kamu ngatain kakak tua!! Sini kau" geram buna ara seraya mengejar al yang sudah berlari ke kamarnya.
"Harap maklumin mereka ya anak-anak" ujar grandma glaudi seraya menghela nafas.
"Ngga di maklumi" ucap adnan tiba-tiba yang membuat kedua anak kecil di depannya menatapnya begitupun dengan grandma glaudi.
"Tenapa?" tanya airin dan tari berbarengan.
"Soalnya mereka main kejar-kejaran ga ngajak kita" jawabnya seraya cemberut.
"Biarin aja lah adnan, mereka keknya masa kecil kurang bahagia" ujar grandma glaudi seraya pergi ke dapur.
"Glandma mahu kemanaaa?" teriak airin pada grandmanya.
"Ambil cemilan" balas grandma glaudi dengan teriakan juga.
Benar saja apa yang di bilangnya, hanya beberapa saat saja grandma glaudi sudah kembali dengan cemilan di tangannya.
"Nah kan enak kalau ngobrol pake cemilan kek gini" ucapnya seraya tersenyum.
"Betuuuul" ucap ketiga orang itu dengan semangat.
Keempat orang itu mengambil cemilan dengan sesekali mereka mengobrol, hingga tak terasa hari pun sudah menjelang sore.
"Abaaaang" pekik tari seraya berlari dan memeluk abangnya yang baru kembali.
"Kenapa hm?" tanya nathan lembut seraya mengusap kepala adiknya yang berbeda sedikit dengan tinggi tubuhnya.
"Tanen" rengeknya seraya menggandeng tangan sang abang untuk masuk ke dalam.
"Baru pulang nat?" tanya buna ara yang sedang memakan kue kelapa.
"Iya bun" jawab nathan seraya tersenyum.
"Ayo duduk dulu nat" ajak buna ara pada nathan.
"Enggak deh bun, hari udah sore jadi nathan ke sini cuman mau bawa ayah sama tari pulang" ujar nathan menolak halus ajakan buna ara.
"Yah kok gitu sih?" tanya buna ara yang tak rela jika ketiga orang itu pulang.
"Kok gitu apanya bun?" tanya vyano yang baru saja pulang bersama daddy axelo dan juga grandpa arka.
"Itu nathan mau pulang, buna kan ga rela" ucapnya seraya cemberut.
"Oh ya ampun buna, jangan childris okay? Mungkin saja mereka lebih betah di rumahnya daripada di sini" jelas vyano seraya mengusap keringat di dahinya.
"Ihh ya udah deh, tapi lain kali nathan sama tari and adnan harus nginep disini yaa" pinta buna ara dengan tatapan memelas.
Nathan menganggukkan kepalanya menyetujui permintaan buna ara. Dan akhirnya pun keluarga kecil adnan pulang ke rumahnya dengan supir keluarga grance yang mengantarkan mereka.
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
setiaman
semangat......
2022-08-02
0