"Tunggu di sini dan jangan ikut masuk!! Aku akan mengambilkan kalung itu untukmu" pesan bi surti dengan nada ketusnya.
Nathan hanya menganggukkan kepalanya tanpa menjawab pesan dari bi surti. Bi surti pun masuk ke dalam rumah untuk mengambil apa yang di minta nathan.
Tak berselang lama bi Surti pun kembali sambil membawa sebuah kotak perhiasan.
"Ini kalungnya nya den" ucap bi surti seraya menyodorkan kotak tersebut.
Nathan langsung meraih kotak itu dan membukanya secara perlahan-lahan.
"A-apa? Ini kan liontin kerajaan negara A" gumam nathan tak percaya.
"Sudahkan? Sekarang pergi sana" ucap bi surti mengusir nathan.
"Ya"
Nathan langsung mengikuti ucapan bi surti yang terkesan mengusir dan pulang ke rumahnya yang hampir berdampingan dengan rumah bi surti.
"Abang pulang" ucap nathan seraya masuk ke dalam rumah.
"Helo abang" sapa tari yang menonton televisi bersama nathan.
"Helo juga de" balas nathan seraya tersenyum. "Abang ke kamar dulu yah!!" lanjutnya seraya pergi masuk ke kamarnya tanpa menunggu balasan dari tari.
Sesampainya di dalam kamar nathan langsung menghubungi detektif sewaannya dan mengirimkan foto itu.
"Apakah kau tahu itu kalung kerajaan mana?" tanya nathan ketika mereka sedang melakukan panggilan telepon.
"Itu kalung kerajaan lukyanova bos. Namun menurut penyelidikan kami putri satu-satunya di kerajaan tersebut belum menikah bos" jawab detektif sewaan itu.
Nathan menghela nafas kasar karena kecewa dengan hasil penyelidikan detektif itu.
"Baiklah, kabari jika ada informasi" ucapnya seraya menutup panggilan telepon tersebut.
Nathan melempar ponselnya ke kasur dan merebahkan dirinya disana.
"Apa benar ibu adalah salah satu anggota keluarga kerajaan Lukyanova?" tanya nathan pada diri sendiri.
"Lebih baik aku belajar untuk menyelidiki ini" imbuhnya seraya bangkit dan mengambil laptopnya.
Nathan mengetik sesuatu di aplikasinya hingga beberapa jam menjelang ia telah berhasil mendapatkan informasi yang mengejutkan.
"Woww ternyata bukan belum menikah melainkan putri tidak mau di jodohkan dengan pangeran jahat" gumam nathan terkejut dengan pencariannya.
"Tapi aku harus kembali menyelidikinya lagi" lanjutnya yang tak puas dengan hasil selidikan miliknya.
Nathan menoleh ke arah jam dinding di kamarnya, namun di detik kemudian ia terkejut karena hari sudah menjelang malam.
"Oh my god, pasti mereka kelaparan" pekik nathan terkejut seraya menutup laptopnya.
Nathan berlari keluar dari kamarnya dengan perasaan cemas. Namun sesampainya di ruang depan, ia malah menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Enak ya kalian makan ga ngajak-ngajak" ujarnya seraya duduk di samping anak bi surti yang bernama texsing.
"Suruh siapa diem mulu di kamar" balas texsing acuh.
Texsing adalah anak tunggal bi surti yang berusia lima belas tahun. Sikapnya yang sangat humoris dan random membuatnya mudah dekat dengan siapa saja termasuk nathan sekalipun.
"Ayo bang matan pacti Abang lapel" ujar tari dengan mulut yang penuh dengan nasi.
"Bukan laper lagi dek, tapi laper banget" ucap nathan seraya pergi ke dapur.
Tari dan texsing saling pandang namun di detik kemudian mereka melanjutkan acara makan mereka.
"Itu makanan dari wanita langganan ya?" tanya texsing pada nathan yang membawa sebuah piring berisi nasi goreng dan lauk pauk lainnya.
"Ya begitulah" jawab nathan acuh seraya duduk dan menikmati makan malamnya.
Usai makan nathan dan texsing membereskan peralatan makan mereka sedangkan tari ia akan mengajak sang ayah untuk menurunkan makanan di perutnya dengan jalan-jalan malam di depan rumah.
"Gue balik dulu ya nat" pamit texsing yang langsung di angguki nathan.
Selepas pulangnya texsing, nathan menyuruh ayahnya dan tari untuk mencuci muka dan gosok gigi sebelum mereka pergi tidur. Sedangkan dirinya akan melanjutkan penyelidikan nya.
Bersambung~
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments