8

Happy reading ❤️

...----------------...

"bang" panggil tari pada Nathan

"hmm" nathan hanya membalas panggilan tari dengan deheman saja.

"Ish" desis Tari.

"Kita kan udah tau kalo aunty queen sama uncle Dikri itu musuh bukan teman jadinya kita mau bagaimana?" tanya Tari

"Ya kita kerjain ajalah apa susahnya" jawab Nathan santai.

Tari langsung bangkit dan menatap sang kakak dengan mata berbinar-binar. "Really bang? kita pakai rencana yang mirip seperti kejahilan anak kecil?" tanya tari memastikan dengan mata berbinar-binar karena sebelumnya mereka tidak pernah jahil.

"Iya de, semoga rencana kita berhasil karena kan ini pertama kalinya kita melakukan aksi jahil" ujar nathan mengiyakan pertanyaan Tari.

"Asyik" sorak tari girang sambil bertepuk tangan.

Melihat tingkah sang adik nathan merasa bersalah karena dirinya selalu menyuruh tari untuk menjadi dewasa sebelum waktunya.

"Kalian ngerencanain apa?" tanya Adnan yang tidak mengerti dengan pembicaraan anak-anaknya.

"Ngerencanain buat nangkap tikus kecil yah" jawab tari sambil tersenyum.

'Iya tikus yang berwujud manusia' batin tari

"Wah boleh kah Ayah membantu kalian untuk menangkap tikus itu?" pinta Adnan dengan mata berbinar-binar.

Mendengar itu tari tersenyum dan mengangguk. Adnan yang mendapatkan persetujuan dari tari pun bertepuk tangan pria karena sangking senangnya padahal dirinya tidak mengetahui apa rencana anak-anaknya.

"Dek apakah kamu yakin akan membawa ayah dalam rencana ini?" tanya Nathan dengan berbisik-bisik.

"Tentu saja bang karena jika kita melibatkan Ayah maka kejahilan itu akan sangat luar biasa" ujar tari sambil tersenyum manis.

Nathan mencubit pipi Tari dengan gemasnya lalu menciumnya. Adnan yang melihat itu pun menjadi teringat dengan istrinya.

"Melihat kalian saling mrmb ayah teringat kenangan bersama nda waktu kecil" ucap Adnan.

Nathan dan tari yang mendengar itu langsung menatap Adnan dengan tatapan penuh harap.

"Ayah apakah Ayah mengingat semua tentang ibu?" tanya tari pada Adnan dengan penuh harap.

"Ayah selalu ingat dengan nda,,dulu ayah sama nda terus bersama,,dan yang paling sering nguntitin ayah sama nda itu viona. Ayah jadi pengen ketemu mereka deh" ujar Adnan.

Nathan yang mendengar itu berbinar-binar karena dirinya merasa mendapatkan petunjuk untuk menemukan sang ibu.

"Ayah masih ingat dengan rumah nya viona ngga?" tanya nathan dengan penuh harap.

Adnan mengangguk dan berkata "ingat,, rumahnya itu ada di deket alun alun" jawab Adnan yang mengingat jelas tentang letak rumah fiona.

Nathan mengangguk dan mengedipkan sebelah matanya pada tari. Tari yang mengerti dengan kode dari sang Kakak pun tersenyum untuk menanggapinya.

tak berselang lama sebuah teriakan terdengar di telinga tari, Nathan dan Adnan. Dengan segera keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Nathan dan tari yang tahu akan terjadi sesuatu pun mengikuti ayahnya dari belakang.

Sesampainya di ruang depan mereka dikagetkan dengan keadaan rumah yang berantakan padahal mereka telah membersihkannya.

"Apa yang kalian lakukan hah?" bentak Queen

"Kami tidak melakukan apa-apa kakak ipar" jawab Adnan.

"Kamu bilang tidak melakukan apa-apa hah? mengapa bisa coba rumah ini menjadi berantakan?" marah Queen pada Adnan.

"kami tidak tahu apa yang terjadi kak" lirih Adnan sambil menunduk karena ingin menangis.

"Cik dasar pembohong dibalik wajah polos" cibir queen.

"Hey nenek lampir kalau udah tahu berantakan bersihin dong.. Jangan marah-marah aja dasar nenek lampir ntar makin keriput baru tahu rasa" kesal tari.

"Cik dasar bocah ingusan,, kamu dan ibu mu sama saja. Sama-sama bodoh" umpat queen.

Mendengar nama sang Ibu Nathan yang sedari tadi diam pun ikut bicara karena sangking marahnya pada Queen.

"Jaga bicaramu nona jangan pernah kamu bawa-bawa Na

nma ibuku jika tidak kamu akan mendapatkan nasib buruk" ancam Nathan dengan aura yang sangat menyeramkan membuat perdebatan Queen dan tari berhenti.

Queen yang merasakan aura itupun bergemetaran dan meninggalkan ayah dan anak-anak itu tanpa sepatah kata apapun.

Nathan menoleh kearah Adnan yang sudah melorot ke lantai. Nathan menghampiri ayahnya dan mengelus punggung Adnan yang tampak bergetaran.

"Kenapa yah?" tanya nathan pada Adnan.

"Hiks kenapa kak queen ngebentak ayah huaaa" seketika tangis Adnan pecah.

tari langsung menghampiri sang ayah dan memeluknya dengan erat. "Ayah dengan nenek lampir itu Ayah tidak perlu ambil hati anggap saja itu angin lalu" ucap tari memenangkan Adnan.

Bukan tangis Adnan yang pecah akan tetapi tangis nathan lah yang pecah.

"Huaaaa"

"Kenapa kak? ikutan kena hati juga?" tanya tari dengan polosnya.

Nathan menggelengkan kepalanya dan menunjuk ke arah bawah. Tari pun menoleh ke arah yang ditunjukkan Nathan dan menyengir kuda.

"Hehehe sorry kak ga sengaja" ujar tari tanpa dosa seraya mengangkat kakinya yang menginjak tangan nathan.

Natan mendengus kesal dan beranjak berdiri meninggalkan adik dan ayahnya. Adnan mentari yang melihat Nathan beranjak pun ikut beranjak dan mengikutinya.

kini mereka telah sampai di dalam kamar yang baru beberapa jam mereka tempati. Nathan mengemasi sebagian barang-barang yang akan dibawa nanti sore untuk pergi ke rumah Viona.

"Ayah bisakah nanti sore kita pergi ke rumah teman ayah?" tanya Nathan pada adnan.

"Tentu ayah juga sudah kangen sama" ucap Adnan dengan riang.

Nathan mengangguk dan memberikan jempol pada sang ayah. Tak berselang lama seseorang gedor-gedor pintu kamar mereka lagi.

kini bukan tari lagi yang membukakan pintu melainkan Nathan. Dengan penuh kehati-hatian nathan membukakan pintu kamar dan nampak dikri yang sedang berkacak pinggang.

"Kenapa kalian tidak memasak untuk makan siang hah?" bentak Dikri

"karena kami bukan koki" sahut Nathan dengan santainya.

"Tapi tugas kalian di sini adalah menggantikan pembantu dan koki" marah dikri

"Cik manusia ga ada akhlaq,, ngejadiin adek pembantu" cibir nathan yang kesal pada pamannya.

"Serah gue dong,, hidup-hidup gue kok lu yang atur" ketus dikri.

"Ya terserah saya jugalah mau masak apa ngga" balas nathan tak kalah ketus.

"Kamu!!" amarah dikri memuncak namun dia mengelus dadanya untuk meredakan amarahnya.

"Cepat kamu buatkan makan siang" ucap dikri sambil berlalu meninggalkan nathan.

"Sabar" gumam nathan sambil mengelus dadanya.

Nathan pun kembali masuk ke dalam dengan wajah kesalnya. Dan saat nathan masuk dirinya melihat tari yang nampak tengah menunggunya bersama Adnan.

"siapa kak?" tanya tari

"Suaminya nenek lampir dek,,biasalah nyuruh-nyuruh kita lagi" jawab nathan dengan nada kesalnya.

"Nyuruh apa emangnya?" tanya tari yang penasaran.

"Masak,, kamu jaga ayah ya. Abang mo masak dulu" ujar nathan.

Tari mengangguk dan menemani sang ayah sedangkan nathan dia langsung pergi ke dapur untuk memasak makanan.

Terpopuler

Comments

Ari D Astuti

Ari D Astuti

puyeng saya... episode 8 lanjutannya mana... kok nggak nyambung sama revisi 1

2023-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 1 (Revisi)
10 2 (Revisi)
11 3 (Revisi)
12 4 (Revisi)
13 5 (Revisi)
14 6(Revisi)
15 7(Revisi)
16 8(Revisi)
17 9(Revisi)
18 10(Revisi)
19 11(Revisi)
20 12(Revisi)
21 13 (Revisi)
22 14 (Revisi)
23 15(Revisi)
24 16 (Revisi)
25 17 (Revisi)
26 18 (Revisi)
27 19 (Revisi)
28 20 (Revisi)
29 21 (Revisi)
30 22 (Revisi)
31 23 (Revisi)
32 24(Revisi)
33 25 (Revisi)
34 26 (Revisi)
35 27(Revisi)
36 28 (Revisi)
37 29 (Revisi)
38 30(Revisi)
39 31 (Revisi)
40 32 (Revisi)
41 33(Revisi)
42 34 (Revisi)
43 35 (Revisi)
44 36 (Revisi)
45 37 (Revisi)
46 38 (Revisi)
47 39 (Revisi)
48 40 (Revisi)
49 41 (Revisi)
50 42 (Revisi)
51 43 (Revisi)
52 44 (Revisi)
53 45 (Revisi)
54 46 (Reivisi)
55 47 (Revisi)
56 48 (Revisi)
57 49 (Revisi)
58 50 (Revisi)
59 51 (Revisi)
60 52 (Revisi)
61 53 (Revisi)
62 54 (Revisi)
63 55 (Revisi)
64 56 (Revisi)
65 57(Revisi)
66 58 (Revisi)
67 59 (Revisi)
68 60 (Revisi)
69 61 (Revisi)
70 62 (Revisi)
71 63 (Revisi)
72 64 (Revisi)
73 65 (Revisi)
74 66(Revisi)
75 67(Revisi)
76 68(Revisi)
77 69 (Revisi)
78 70 (Revisi)
79 71
80 72
81 73
82 74
83 75
84 76
85 77
86 78
87 79
88 80
89 81
90 82
91 83
92 84
93 85 (End)
94 Pengumuman
95 1 (Pesona Duda Lumpuh)
96 2 (PDL)
97 3 (PDL)
98 4 (PDL)
99 5 (PDL)
100 6 (PDL)
101 7 (PDL)
102 8 (PDL)
103 9 (PDL)
104 10 (PDL)
105 11 (PDL)
106 12 (PDL)
107 13 (PDL)
108 14 (PDL)
109 15 (PDL)
110 16 (PDL)
111 17 (PDL)
112 18 (PDL)
113 19 (PDL)
114 20 (PDL)
115 21 (PDL)
116 22 (PDL)
117 23 (PDL)
118 24 (PDL)
119 pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
1 (Revisi)
10
2 (Revisi)
11
3 (Revisi)
12
4 (Revisi)
13
5 (Revisi)
14
6(Revisi)
15
7(Revisi)
16
8(Revisi)
17
9(Revisi)
18
10(Revisi)
19
11(Revisi)
20
12(Revisi)
21
13 (Revisi)
22
14 (Revisi)
23
15(Revisi)
24
16 (Revisi)
25
17 (Revisi)
26
18 (Revisi)
27
19 (Revisi)
28
20 (Revisi)
29
21 (Revisi)
30
22 (Revisi)
31
23 (Revisi)
32
24(Revisi)
33
25 (Revisi)
34
26 (Revisi)
35
27(Revisi)
36
28 (Revisi)
37
29 (Revisi)
38
30(Revisi)
39
31 (Revisi)
40
32 (Revisi)
41
33(Revisi)
42
34 (Revisi)
43
35 (Revisi)
44
36 (Revisi)
45
37 (Revisi)
46
38 (Revisi)
47
39 (Revisi)
48
40 (Revisi)
49
41 (Revisi)
50
42 (Revisi)
51
43 (Revisi)
52
44 (Revisi)
53
45 (Revisi)
54
46 (Reivisi)
55
47 (Revisi)
56
48 (Revisi)
57
49 (Revisi)
58
50 (Revisi)
59
51 (Revisi)
60
52 (Revisi)
61
53 (Revisi)
62
54 (Revisi)
63
55 (Revisi)
64
56 (Revisi)
65
57(Revisi)
66
58 (Revisi)
67
59 (Revisi)
68
60 (Revisi)
69
61 (Revisi)
70
62 (Revisi)
71
63 (Revisi)
72
64 (Revisi)
73
65 (Revisi)
74
66(Revisi)
75
67(Revisi)
76
68(Revisi)
77
69 (Revisi)
78
70 (Revisi)
79
71
80
72
81
73
82
74
83
75
84
76
85
77
86
78
87
79
88
80
89
81
90
82
91
83
92
84
93
85 (End)
94
Pengumuman
95
1 (Pesona Duda Lumpuh)
96
2 (PDL)
97
3 (PDL)
98
4 (PDL)
99
5 (PDL)
100
6 (PDL)
101
7 (PDL)
102
8 (PDL)
103
9 (PDL)
104
10 (PDL)
105
11 (PDL)
106
12 (PDL)
107
13 (PDL)
108
14 (PDL)
109
15 (PDL)
110
16 (PDL)
111
17 (PDL)
112
18 (PDL)
113
19 (PDL)
114
20 (PDL)
115
21 (PDL)
116
22 (PDL)
117
23 (PDL)
118
24 (PDL)
119
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!