Pernikahan Ravi dan Isyana

Rehaan tiba di rumah, Ia langsung berlari kedalam mencari Om dan Tantenya.

"Om... Tante..."

"Kemana semua orang," gerutu Rehaan yang terus mencari ke semua ruangan.

Langkahnya terhenti saat mendengar suara bising di dapur.

Rehaan pun masuk kedapur dan hanya melihat Mayura yang sedang mencuci piring.

"Hey! Dimana Semua Orang?" tanya Rehaan dengan sinis.

"Mereka sedang ada di taman belakang Tuan," ucap Mayura.

Tanpa bicara lagi Rehaan langsung pergi ke taman belakang rumah.

"Om Ruslaan, Tante Hema... Bersiaplah, Bang Ravi akan menikah hari ini juga," pekik Rehaan dari kejauhan.

"Handsome Dad..." pekik Pari yang langsung berlari memeluk Ayahnya.

"Hey... Peri'nya Daddy," Rehaan menyambutnya dan langsung menggendongnya.

"Apa! Apa kami tidak salah dengar?" tanya Ruslaan.

"Kenapa Ravi mendadak menikah? Apa dia menghamili seorang gadis?" lanjut Hema.

"Apa yang Tante katakan? Tidak ada yang seperti itu."

"Tapi kenapa mendadak Rehaan?" tanya Hema yang masih tak percaya dengan apa yang baru saja Ia dengar.

"Sudahlah Tante, Aku tidak ada waktu untuk menjelaskannya, Biar nanti mereka yang menjelaskannya sendiri," ucap Rehaan.

"Baiklah," ucap Hema.

"Kenapa wajah Daddy berdarah seperti ini?" tanya Pari.

"Iniii... Ee... Tidak papa Sayang, Ini hanya..."

"Ya ampun Rehaan Kenapa dengan mu?" tanya Hema memotong ucapan Rehaan.

"Tidak papa Tante, Ini hanya luka kecil,"

"Apanya yang kecil Rehaan, Lukamu cukup parah, Apa yang sebenarnya terjadi, Kau babak belur Dan Ravi mendadak menikah, Apa ini ada hubungannya? Apa kalian menculik gadis lalu memaksanya menikah?"

"Tidak Tante, Ee-ya, Maksudku, Kami memang menculiknya tapi Mereka saling mencintai, Tidak ada paksaan apapun dalam pernikahan ini, Ee-sudahlah nanti Mereka yang akan menjelaskan," ucap Rehaan mengakhiri perbincangan.

"Baiklah, Tapi Kau harus mengobati luka mu terlebih dahulu Rehaan, Pergilah ke kamarmu, Tante akan menyuruh Mayura mengobatimu,"

"Tidak perlu Bibi, Aku bisa sendiri," ucap Rehaan.

"Tante tau kamu bisa sendiri, Tapi jika orang lain yang mengobati lebih mudah kan?" ucap Hema. yang langsung pergi.

"Tapi Tanteee...."

"Nenek benar, biarkan Bibi Mayura mengobati luka Daddy, Aku tidak ingin Daddy merasa kesakitan," ucap Pari memasang wajah sedihnya.

"Baiklah jika ini perintah dari Tuan Putri," ucap Rehaan sembari menyatukan hidung mereka.

Rehaan menggendong Pari ke kamarnya, Di depan pintu kamar Rehaan berhenti karena berpapasan dengan Mayura.

"Nyonya Hema bilang Aku harus mengobati luka Anda?" ucap Mayura menundukan kepalanya.

"Masuklah," ucap Rehaan datar.

Rehaan dan Mayura secara bersamaan masuk hingga keduanya bertabrakan di karenakan pintu yang tidak bisa muat.

Rehaan mengeraskan rahangnya dan ingin memarahinya. Namun Dia menahannya karena Pari ada di gendongannya.

"Biarkan Aku masuk terlebih dahulu," ucap Rehaan dengan mulut yang hampir tidak terbuka karena mengeratkan giginya.

Mayura menganggukan kepalanya sembari menundukkan pandangannya.

"Sayang, Duduklah disini," ucap Rehaan sembari menurunkan Pari di sofa.

Pari mengangguk.

"Cepatlah," ucap Rehaan pada Mayura.

Mayura mengangguk dan mendekati Rehaan yang sudah duduk di tepi ranjang. Namun saat Ia mendekat, Mayura tersandung kaki Rehaan hingga Keduanya jatuh di atas tempat tidur.

"Kau!" Rehaan memegang kedua lengan Mayura untuk menahannya.

Namun Ia kesulitan karena rambut panjang Mayura menutupi seluruh wajah Rehaan,

Rehaan berhenti bergerak dan terdiam menatap wajah Mayura dari jarak yang sangat dekat.

untuk sesaat keduanya terpaku dengan keadaan itu, bahkan tanpa Rehaan sadari tangannya mulai menyelipkan rambut Mayura satu persatu kebelakang telinganya supaya tidak menutupi wajah cantiknya.

Hingga keduanya tersentak saat Pari menertawakan mereka dengan tawa renyah khas anak-anak.

Keduanya menoleh ke arah Pari yang menertawakannya.

Tidak menunggu waktu lama Rehaan langsung mendorong tubuh Mayura dari atas tubuhnya.

Dan untuk menghilangkan kecanggungan Rehaan kembali memarahi Mayura.

"Apa Kau tidak punya mata?" ucap Rehaan dengan wajah kesana kemari tanpa berani menatap Mayura seperti biasanya.

"Maafkan Saya Tuan," ucap Mayura menundukan kepalanya.

"Aahhh sudahlah! Cepat lakukan tugasmu dan segera pergi dari kamarku!" ucap Rehaan lagi.

Mayura pun mengangguk dan mulai mengobati Rehaan.

Dengan penuh hati-hati Mayura membersihkan luka Rehaan satu persatu, Hingga pada saat Mayura membersihkan luka di ujung bibirnya, Rehaan kembali menatap wajah Mayura, Kali ini tatapannya berbeda dari biasanya, Seperti ada perasaan yang aneh yang selama ini tidak pernah Ia rasakan, Hingga Mayura selesai mengobatinya Rehaan masih terpaku menatapnya.

"Sudah selesai Tuan?" ucap Mayura.

"Hagh! Ee-Ya pergilah, Bersiaplah bersama Pari, Kita akan menghadiri pernikahan Bang Ravi," ucap Rehaan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Baiklah Tuan," Mayura pun menggendong Pari dan membawanya keluar.

Rehaan terus melihat ke ujung pintu memastikan Mayura telah pergi.

"Hufffff! Ada apa denganku," ucap Rehaan sembari mengelus dadanya.

****

Rehaan dan keluarga tiba di rumah Isyana.

Mereka melihat Ijab qobul yang tengah di ucapkan oleh Ravi dengan satu tarikan nafas.

"SAH..."

"SAH...."

"SAH..."

Saut keluarga dan saksi.

Hema dan Ruslaan tersenyum haru melihat putra satu-satunya Akhirnya menikah,

Mereka saling berpelukan dengan bahagia.

Rehaan yang melihat momen ini kembali mengenang pernikahannya dengan Nayla yang begitu sulit hingga akhirnya mereka menikah dengan cara yang sangat sederhana.

Tanpa terasa Rehaan meneteskan air matanya hingga harus menyembunyikan wajahnya. Namun saat berbalik badan Mayura ada di hadapannya dan melihatnya menangis, Hal ini membuat Rehaan terdiam dan kembali melihat kedepan sembari menghapus air matanya.

"Seorang Pria pemarah yang memiliki hati begitu lembut dan sangat mencintai istrinya, ini benar-benar dua kepribadian yang bertolak belakang," batin Mayura.

"Silahkan untuk meminta restu dari kedua keluarga," ucap Pak Penghulu.

Ravi dan Isyana berdiri dan meminta restu kepada kedua orang tuanya.

Dan betapa terkejutnya Ravi melihat kedua orang tuanya juga turut hadir tanpa sepengetahuannya.

"Ayah.. Ibu...." ucap Ravi yang langsung menghampiri kedua orang tuanya.

"Om... Tante..." ucap Isyana mencium tangan kedua mertuanya.

"Semoga panjang umur Nak," ucap Ruslaan mengusap bahu Isyana.

"Semoga bahagia," ucap Hema mengusap pipi Isyana.

"Terimakasih Rehaan, Terimakasih telah membawa kedua orang tuaku, Terimakasih untuk semua yang telah Kau lakukan untuk Ku, Jika tidak ada dirimu, Pernikahan ini tidak akan pernah terjadi," ucap Ravi memeluk Rehaan.

"Ini terjadi bukan karena ku, Dia lah yang paling berjasa atas berlangsungnya pernikahanmu," ucap Rehaan menunjuk Ricky.

Ravi dan Isyana terseyum menghampiri Ricky.

"Ricky, Kau benar-benar Pria sejati, Kau benar-benar memiliki hati yang begitu besar, Bahkan jika Aku diposisimu belum tentu Aku bisa melakukannya, Terimakasih banyak, Semoga Kau menemukan wanita yang lebih segalanya dari Isyana, dan yang mencintaimu pastinya," ucap Ravi memeluk Ricky.

Ricky hanya mengangguk dan memaksakan senyumnya.

"Ricky, Terimakasih untuk kebesaran hatimu karena telah merelakan ku menikah dengan Ravi," ucap Isyana.

"Asal Kau bahagia, Aku ikut bahagia Isu," ucap Ricky.

"Oowhh... So Sweet..." ucap Isyana memeluk Ricky.

"Hey! Kau sudah menjadi istriku," ucap Ravi menarik tangan Isyana ke sisinya.

Rehaan yang melihatnya tersenyum menggelengkan kepalanya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Amanah Amanah

Amanah Amanah

bang Riky cpt cri gnti biar segera terobti tuuh lukanya

2023-01-30

0

Ilyas Angkai Setiawan

Ilyas Angkai Setiawan

benci awalnua akhirnya akan jatuh cinta

2022-01-18

0

Ludi Asih

Ludi Asih

lanjut,rehan sama mayura boleh

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2 Sad Scene
3 Setelah Kematian Nayla
4 Ke Taman Bermain
5 Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6 kenangan Masa Lalu
7 Pengasuh Untuk Pari
8 Terkejut
9 Kekesalan Rehaan
10 Penampilan Baru
11 Belenggu Masa Lalu
12 Ngomporin Ravi
13 Kembali Menyelinap
14 Rencana Rehaan
15 Menculik Isyana
16 Tertangkap
17 Tak Sesuai Dugaan
18 Mengikhlaskan
19 Pernikahan Ravi dan Isyana
20 Pesona Majikan'ku
21 Disuruh Tidur Bersama
22 Kemarahan Rehaan.
23 Malpernya Ravi
24 Rasa Yang Yang Beda
25 Accident
26 Kemarahan Rehaan
27 Sadarkan Diri
28 Tangis Mayura
29 Ratapan Mayura
30 Meminta Mayura Kembali
31 Sebuah Petunjuk
32 Selalu Terbayang
33 Pemandangan Yang Tak Biasa
34 Semakin Terpesona
35 Ngehalu
36 Dijodohkan
37 Halusinasi
38 Kehawatiran Rehaan
39 Menegangkan
40 Tantangan 30 Hari
41 Mendebarkan
42 Meresahkan
43 Pembalasan Untuk Sang Majikan
44 Menyerah Dengan Perasaan
45 Setelah Menyatakan Cinta
46 Singa Mes'um
47 Kenangan Masa Lalu
48 Jail
49 Pembalasan
50 Tanpa Basa-basi
51 Meminta Restu
52 Mimpi
53 Menggoda
54 Penghinaan
55 Nyosor Again
56 Tahan Mas
57 Ketakutan
58 Ternyata
59 Ijab Sah
60 Malam Pertama
61 Pemanasan
62 Tak Sabar
63 Nikmatnya Malam ini
64 Masih Berlanjut
65 Jailnya Ravi
66 Kang Nyosor
67 Curi-curi kesempatan
68 Tak Menduga
69 Kembali Kuliah
70 Tidak Tahan
71 Pura-pura Tidur
72 Siasat Avni
73 Jealous
74 Dimarahi Dosen
75 Always Nyosor
76 Kemarahan Rehaan
77 Ganasnya Mayura
78 Di permalukan
79 Kabar Bahagia
80 Ngelabrak Avni
81 Dua Adik Untuk Pari
82 Hottie
83 Again
84 Ravi Ngidam
85 Curiga
86 Menjelaskan
87 Hot husband
88 Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89 Hebohnya Ravi
90 Dua Kelahiran.
91 Siuman
92 Pemberian Nama
93 Kembali Ke Rumah
94 Cara Jitu
95 Kebahagiaan Rehaan
96 Happy End
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Sequel Of Pesona Pengasuh'ku
2
Sad Scene
3
Setelah Kematian Nayla
4
Ke Taman Bermain
5
Pertemuan Ravi dan masa lalunya.
6
kenangan Masa Lalu
7
Pengasuh Untuk Pari
8
Terkejut
9
Kekesalan Rehaan
10
Penampilan Baru
11
Belenggu Masa Lalu
12
Ngomporin Ravi
13
Kembali Menyelinap
14
Rencana Rehaan
15
Menculik Isyana
16
Tertangkap
17
Tak Sesuai Dugaan
18
Mengikhlaskan
19
Pernikahan Ravi dan Isyana
20
Pesona Majikan'ku
21
Disuruh Tidur Bersama
22
Kemarahan Rehaan.
23
Malpernya Ravi
24
Rasa Yang Yang Beda
25
Accident
26
Kemarahan Rehaan
27
Sadarkan Diri
28
Tangis Mayura
29
Ratapan Mayura
30
Meminta Mayura Kembali
31
Sebuah Petunjuk
32
Selalu Terbayang
33
Pemandangan Yang Tak Biasa
34
Semakin Terpesona
35
Ngehalu
36
Dijodohkan
37
Halusinasi
38
Kehawatiran Rehaan
39
Menegangkan
40
Tantangan 30 Hari
41
Mendebarkan
42
Meresahkan
43
Pembalasan Untuk Sang Majikan
44
Menyerah Dengan Perasaan
45
Setelah Menyatakan Cinta
46
Singa Mes'um
47
Kenangan Masa Lalu
48
Jail
49
Pembalasan
50
Tanpa Basa-basi
51
Meminta Restu
52
Mimpi
53
Menggoda
54
Penghinaan
55
Nyosor Again
56
Tahan Mas
57
Ketakutan
58
Ternyata
59
Ijab Sah
60
Malam Pertama
61
Pemanasan
62
Tak Sabar
63
Nikmatnya Malam ini
64
Masih Berlanjut
65
Jailnya Ravi
66
Kang Nyosor
67
Curi-curi kesempatan
68
Tak Menduga
69
Kembali Kuliah
70
Tidak Tahan
71
Pura-pura Tidur
72
Siasat Avni
73
Jealous
74
Dimarahi Dosen
75
Always Nyosor
76
Kemarahan Rehaan
77
Ganasnya Mayura
78
Di permalukan
79
Kabar Bahagia
80
Ngelabrak Avni
81
Dua Adik Untuk Pari
82
Hottie
83
Again
84
Ravi Ngidam
85
Curiga
86
Menjelaskan
87
Hot husband
88
Minta Jatah Sebelum Melahirkan
89
Hebohnya Ravi
90
Dua Kelahiran.
91
Siuman
92
Pemberian Nama
93
Kembali Ke Rumah
94
Cara Jitu
95
Kebahagiaan Rehaan
96
Happy End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!